Sistem Harga Pokok Standar ialah salah satu sistem harga pokok yang
ditentukan di muka untuk mengolah produk atau jasa tertentu dengan cara menentukan
besarnya biaya produksi standar untuk mengolah satu satuan produk atau jasa tertentu.
Biaya standar harus ditentukan dengan teliti dan ilmiah melalui :
A. penelitian teknis, penilaian prestasi,
B. penelitian laboratorium,
C. penelitian gerak & waktu,
D. penentuan standar kuantitas dan kualitas,
E. penelitian tingkat harga sehingga biaya standar dapat ditentukan dengan
teliti, terpercaya dan disepakati sebagai norma untuk mengukur pelaksanaan.
Biaya Standard merupakan sistem pembebanan harga pokok kepada produk atau jasa
tertentu yang ditentukan dimuka dengan cara menentukan besarnya biaya standar dari
Material, Direct Labor & FOH untuk mengolah satu satuan produk/jasa tertentu
Biaya standar berkaitan dengan biaya per unit dan pada hakekatnya sama tujuannya
dengan suatu anggaran, namun pada skala yang lebih kecil, karena suatu anggaran
dikaitkan dengan jumlah biaya secara keseluruhan dan bukannya jumlah biaya per unit
4. Jenis-jenis Standar.
1. Standar BBB :
Harga bahan per unit x unit bahan yang digunakan untuk membuat 1 unit produk
jadi.
Contoh : untuk membuat 1 unit produk X dibutuhkan 5 kg bahan dengan harga
std per kg Rp100, maka : standar bahan baku : 5 kg x Rp 100 = Rp 500
3. Standar FOH
Jam mesin/jam kerja x tarif std FOH
Contoh : untuk menghasilkan 1 unit produk dibutuhkan jam kerja 3 jam dengan
tariff Rp 250, maka FOH standar adalah : 3 x Rp250 = Rp 750
Analisis Varian
Jenis Varian :
1. Varian BBB
2. Varian BTKL
3. Varian FOH
1. Varian BB
- Varian harga, merupakan selisih antara biaya standar dan biaya aktual
yang dikeluarkan. Hal ini disebabkan olrh kekuatan luar. Manajemen tidak
dapat mengendalikan penyimpangan semacam ini, karena diakibatkan
oleh perubahan harga barang-barang yang dibeli. Varian harga dihitung
dengan persamaan sebagai berikut :
Varian Kuantitas :
(4.000 – 4.100) x Rp 8.000 = Rp 800.000 (F)
2. Varian BTKL
- Varian efisiensi upah, adalah selisih antara jam kerja standar yang
dibenarkan dengan input jam kerja aktual. Penyimpangan ini dapat
dikendalikan oleh manajemen. Persamaannya sbb :
- Varian Tarif upah, yaitu selisih antara tarif standar dengan tarif upah
aktual yang dibayar. Penyimpangan ini disebabkan oleh pengaruh
ekstern (misalnya serikat buruh) yang tidak dapat dikendalikan oleh
manajemen, persamaannya sbb :
3. Varian FOH
Penyimpangan overhead dapat ditimbulkan oleh tiga hal :
- Output melebihi atau kurang dari kapasitas normal
- Biaya overhead aktual melebihi atau kurang dari biaya overhead yang
dianggarkan
- Jam kerja aktual berbeda dengan jumlah jam kerja standar yang
dibenarkan untuk jumlah produksi yang dicapai
Contoh :
Jam Kerja Langsung (JKL) aktual 5.000 jam
JKL Standar 5.200 jam
- Varian Kapasitas :
(6.000 – 5.200) Rp3.000 = Rp 2.400.000 (UF)
Contoh :
PT. Fajar memproduksi produk dengan menetapkan standar sbb :
Data biaya standar untuk 1 unit produk (KN = 5.000 unit) untuk bulan Mei 2003
BBB : 3 kg @ Rp50 Rp 150
BTKL : 2 jam @ Rp 80 160
BOP :
Variabel : 2 jam @ Rp 15 30
Tetap : 2 jam @ Rp 20 40
-------------
Rp 380
========
Data sesungguhnya :
1. BDP awal Mei 500 unit, tk. Penyelesaian 100% BB, 40% BK. Produk
selesai = 4.000 unit. BDP akhir = 1.000 unit, tk. Penyelesaian 60% BB, 20% BK.
2. Pembelian bahan baku sebanyak 15.000 kg @ Rp 49. Bahan baku yang
dipakai = 12.500 kg.
3. Tenaga Kerja Langsung (TKL) yang dipakai sebanyak 7.800 jam, tarif upah
Rp 84/jam.
4. BOP sesungguhnya = Rp 321.000
5. Penjualan bulan Mei 3.000 unit dengan total penjualan Rp 1.500.000
b. Akuntansi BBB
Selisih harga BB dicatat saat dibeli
Jurnal saat pembelian
Sediaan BB Rp 750.000 (15.000 x Rp 50)
Selisih HBB Rp 15.000 {(Rp 49 – Rp 50) 15.000}
Utang Dagang 735.000 (15.000 x Rp 49)
Perhitungan :
Unit ekuivalen BB (metode FIFO) = 4000 + 1000 (60%) – 500 (100%) = 4.100 u
Kuantitas pemakaian BB standar = 4.100 unit x 3 kg = 12.300 kg
Selisih harga BB dicatat saat dipakai
Jurnal saat pembelian
Sediaan BB Rp 735.000 (15.000 x Rp 49)
Utang Dagang Rp 735.000
c. Akuntansi BTKL
Perhitungan :
Unit ekuivalen BK = 4.000 + 1000 (20%) – 500 (40%) = 4.000 unit
Jam kerja standar = 4.000 unit x 2 = 8.000 jam
Perhitungan :
o Unit ekuivalen = 4000 + 1000 (20%) – 500 (40%) = 4.000 unit
o Kapasitas standar = 4.000 x 2 jam = 8.000 jam
o Selisih terkendali =
Rp 231.000 –{(10.000 x 20) + (8.000 x 15)} = Rp 1.000 (UF)
o Selisih Volume =
(10.000 – 8.000) x Rp 20 = Rp 40.000 (UF)
2. Standar Hasil Bahan Baku ( material yield standard ) dan Selisih Hasil
Bahan Baku ( material yield variance )
Standar hasil bahan baku adalah hasil yang seharusnya diperoleh dari pengolahan
bahan baku-bahan baku tertentu.
Selisih hasil bahan baku adalah selisih yang timbul karena perbedaan antara biaya
bahan baku pada komposisi standar dibandingkan dengan hasil yang sesungguhnya
diperoleh dari bahan baku yang diolah.
Jawab :
Selisih BBB :
a. SHBB saat dibeli :
SHBB = (HS – HSt) Kw pembelian
Bahan A : (125 – 100) 2.500 = Rp62.500 (UF)
Bahan B : (275 – 300) 3.000 = 75.000 (F)
Bahan C : (60 – 50) 3.500 = 35.000 (UF)
----------------------
SHBB dibeli Rp22.500 (UF)
=============
c. Selisih Komposisi BB
Jenis Standar Komposisi Komposisi Harga Selisih
baha komposis sesungguhnya standar standar Komposisi
n i (3) (2) X 8.000 = (5) (3-$) X (5) =
(1) (2) (4) (6)
A 8/25 2.000 2.560 100 Rp56.000 (L)
B 10/25 2.800 3.200 300 120.000 (L)
C 7/25 3.200 2.240 50 48.000
(R)
8.000 8.000 Rp128.000 (L)
d. Selisih Hasil BB
Selisih hasil BB = standar hasil – hasil sesungguhnya
= (HsS – HsSt) BBBSt
Biaya input actual dan kuantitas input aktual dibandingkan dengan standarnya.manajer
menyelidiki ketidak sesuaian jika kuantitas input maupun biaya input menyimpang dari
standar.
Tujuannya adalah menemukan penyebab dari masalah yang ada kemudian
melenyapkannya sehingga masalah itu tidak terulang lagi, Proses ini disebut
Management by Exepction
Perusahaan manufactur,jasa,makanan dan organisasi nirlaba menggunakan standar
secara luas.
A. Standar ideal
adalah standar yang dapat dicapai pada situasi terbaik harus tidak ada
kerusakan mesin atau gangguan kerja yang lain,dan juga diperlukan suatu