Anda di halaman 1dari 6

MATERI 7

BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL


(STANDARD COST: A MANAGERIAL CONTROL TOOL)

TEORI : Nilai 30%


1. Apa yang dimaksud dengan biaya standar dan kenapa perusahaan harus memahami biaya
standar?
Jawab :

Biaya Standar adalah biaya yang seharusnya terjadi untuk membuat satu unit
produksi, biaya standar merupakan biaya produksi yang ditentukan dimuka yang
bergungsi untuk mengukur pelaksanaan (pengeluaran) biaya produksi yang
sesungguhnya. Perusahaan tentunya harus mampu memahami biaya standar ini karena
dengan penerapannya diharapkan mampu mengurangi pemborosan dan menyediakan
produk yang konsisten dan berkualitas tinggi bagi pelanggan.

(Sumber : Buku Ajar “ Akuntansi Biaya” Karya Euis Rosidah, Hal 145)

2. Biaya standar dalam perusahaan industri disusun atas biaya apa saja, tuliskan dan jelaskan
rumusnya masing-masing?
Jawab :

Dalam perusahaan industri atau manufaktur, biaya standar dikembangkan untuk


bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.
1) Penyusunan Standar Bahan Baku Langsung
Harga bahan/satuan x jumlah satuan bahan yang digunakan membuat produk
Rumus tersebut digunakan untuk mengetahui jumlah total (harga x satuan)
penggunaan bahan baku sesuai standar yang biasa diterapkan.
2) Penyusunan Standar Tenaga Kerja Langsung
Tarif Upah perwaktu/jam x waktu/jam yang dibutuhkan untuk membuat
produk
Rumus tersebut digunakan agar dapat mengetahui tarif upah per waktu/jam dan
waktuyang dibutuhkan untuk pengerjaan / membuat 1 unit produk jadi.
3) Penyusunan Standar Overhead Pabrik
Tarif/dasar pembebanan (jam mesin/ jamkerja, dsb) x dasar pembebanan yang
diperlukan standar
Overhead pabrik standar, terdri atas tarif / dasar – dasar pembebanan dan dasa
pembebanan yang diperlukan untuk 1 unit produk jadi.Penggunaan rumus ini adalah
agar kita dapat mengetahui standar atau patokan dari biaya overhead yang biasa
digunakan.

(Sumber : Buku Ajar “ Akuntansi Biaya” Karya Euis Rosidah, Hal 150)

3. Jika terjadi penyimpangan pada biaya standar, apa yang harus dilakukan bagian
akuntansi?
Jawab :
Pengeluaran biaya produksi yang sesungguhnya pada kenyataannnya sangat jarang
sama dengan biaya produksi standar yang telah di tetapkan, hal tersebut menyebabkan
adanya perbedaan yang disebut selisih/varian. Standar itu sendiri menjadi patokan ,
dimana jika biaya yang sesungguhnya dikeluarkan lebih besar dari biaya standar, maka
terdapat selisih “Rugi /Unvaforable variance” begitupun sebaliknya. Maka disini seorang
akuntansi bertugas untuk perbedaan / selisih yang terjadi. mengumpulkan data biayayang
terjadi di masa lalu juga digunakan untuk biaya standar guna perhitungan selisih Selisih
tersebut dijadikan informasi antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya yang dapat
dipakai untuk menilai prestasi manajer yang bertanggung jawab atas biaya tersebut.
Dalam perusahaan industri juga biaya standar dikembangkan untuk bahan baku, tenaga
kerja langsung dan overhead pabrik

4. Ada berapa metode untuk memperlakukan selisih yang terjadi antara biaya standar dan
biaya sesungguhnya?
Jawab :

a. Analisis Selisih Biaya Bahan Baku Langsung yaitu selisih yang terjadi oleh adanya
perbedaan biaya bahan baku langsung sesungguhnya dengan biaya bahan baku
langsung standar.
1. Model Analisis Satu Selisih (The One Way Model)
Dalam metode ini, selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar tidak
dipecah ke dalam selisih harga dan selisih kuantitas.
2. Model Analisis Dua Selisih (The Two Way Model)
Dalam metode ini, selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar
dipecah menjadi ke dalam selisih harga dan selisih kuantitas.
3. Metode Analisis Tiga Selisih (The Three Way Model)
Dalam metode ini, selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar
dipecah ke dalam selisih harga, selisih kuantitas, selisih harga atau kuantitas.

b. Analisis Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)


1. Model Analisis Satu Selisih (The One Way Modal)
Dalam modal ini, selisih BTKL secara total dihitung.
2. Model Analisis Dua Selisih (The Two Way Modal)
Dalam model ini, selisih BTKL dipecah efisiensi upah menjadi selisih tarif upah
langsung dan selisih efisiensi upah langsung.
3. Model Analisis Tiga Selisih (The Three Way Modal)
Model ini merupakan perluasan dari analisis model dua selisih.

c. Analisis Biaya Overhead Pabrik (BOP)


1. Model Analisis Satu Selisih (The One Way Modal)
Dalam model ini dihitung secara total.
2. Model Analisis Dua Selisih (The Two Way Modal)
Dalam model ini dibagi menjadi selisih pengawasan dan selisih volume.
3. Model Analisis Tiga Selisih (The Three Way Modal)
Dalam model ini selisih dibagi menjadi tiga, yaitu selisih budget, selisih kapasitas
dan selisih efisiensi.
4. Model Analisis Empat Selisih (The Four Way Modal)
Dalam model ini selisih terjadi karena empat sebab, yaitu selisih budget, selisih
kapasitas, selisih efisiensi variable, dan selisih efisiensi tetap.
( Sumber : Buku Ajar “ Akuntansi Biaya” Karya Euis Rosidah, Hal 152-165)
SOAL HITUNGAN : Nilai 70%

1. PT “ KUNING EMAS “ yang memproduksi barang KE, pada tahun 2019   memiliki data  yang
terkait  bahan baku:

Jenis BiayaKuantitas Kuantitas Harga standar Harga


Standar Sesungguh Sesungguhnya
Bahan baku 400 unit 500 unit Rp 20,- Rp 15,-
Tenaga 100 jam 200 jam “    10,-  “   20,-
kerja

Dari data tersebut buat perhitungan selisih dengan model 1 selisih, model 2 selisih dan model
3 selisih terkait biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja.
Jawab :
 Biaya Bahan Baku
a. Model 1 Selisih
STbbbl = (Hst x Kst) – (Hs x Ks)
= (Rp 20 x 400 unit) – ( Rp 15 x 500 unit)
= Rp 8.000 – Rp 7.500
= Rp 500 ( Selisih laba/ Favorable Variance)
b. Model 2 Selisih
- Selisih Harga
SH = (Hst-Hs) x Ks
= (Rp 20 – Rp 15) x 500 unit
= Rp 2.500 ( Selisih laba/ Favorable Variance)
- Selisih Kuantitas
SK = (Kst – Ks) x Hst
= (400 unit- 500 unit) x Rp 20
= - Rp 2.000 ( Selisih Rugi/Unfavorable Variance)
c. Model 3 Selisih
SH = ( Hst-Hs) x Kst
= (Rp 20- Rp 15) x 400 Unit
= Rp 2.000 (Selisih laba/ Favorable Variance) – Selisih Harga
SK = (Kst-Ks) x Hst
= (400 unit- 500 unit) x Rp 20
= -Rp 2.000 (Selisih Rugi/Unfavorable Variance) – Selisih Kuantitas
SHK = (Hst-Hs) x (Kst-Ks)
= (Rp 20- Rp 15) x (Rp 400 Unit – 500 unit)
= Rp 5 x -100 Unit
= - Rp 500 (Selisih Rugi/Unfavorable Variance) –Selisih Harga Kuantitas
 Biaya Tenaga Kerja Langsung
a. Model 1 Selisih
STbtkl = (Ts x JKs) – (Tst x Jkst)
= (Rp 20 x 200 jam) – (Rp 10 x 100 jam)
= Rp 4.000 – Rp 1.000
= Rp 3.000 ( Selisih laba/ Favorable Variance)
b. Model 2 Selisih
- Total Upah langsung
STul = (Ts x Jks) – (Tst x Jks)
= (Ts-Tst) x Jks
= ( Rp 20 – Rp 10) x 200 jam
= Rp 2.000 ( Selisih laba/ Favorable Variance)
- Efisiensi Upah langsung
SEul = (Jks x Tst) – (Jkst x Tst)
= (Jks – Jkst) x Tst
= (200 jam- 100 jam) x Rp 10
= Rp 1.000 ( Selisih laba/ Favorable Variance)
c. Model 3 Selisih
STul = (Ts-Tst) x Jkst
= (Rp 20 – Rp 10) x 100 jam
= Rp 1.000 (Selisih laba/ Favorable Variance)
SEul = (Jks-Jkst)x Tst
= (200 jam – 100 jam) x Rp 10
= Rp 1.000 (Selisih laba/ Favorable Variance)
STE = (Ts-Tst) x (Jks-Jkst)
= (Rp 20- Rp 10) x ( 200 jam- 100 jam)
= Rp 10 x Rp 100
= Rp 1.000 (Selisih laba/ Favorable Variance)

2. Perusahaan “ NYIUR HIJAU” di departemen Perakitan menghasilkan produk NH, pada akhir
bulan April 2019, memiliki data terkait overhead pabrik Overhead Pabrik Rp. 244.000, jam
standar yang ditetapkan 15.000, jam tenaga kerja langsung yang sesungguhnya 16.320,tarif
Biaya overhead pabrik standar Rp. 120.
Hitung selisih total BOP .
Jawab :
Selisih Total BOP
BOP Sesungguhnya Rp 244.000
BOP Standar (15.000 jam x Rp 120) Rp 1.800.000 -
(Selisih Laba/ favorable Variance) -Rp 1.556.000

3. Perusahaan “ASLI MERDEKA” divisi peralatan dapur stenles memproduksi alat panggangan
teflon, untuk kalkulasi biaya produksi digunakan sistem biaya standar. Kartu biaya standar
untuk 1 unit panggangan adalah:
- Bahan langsung (3 paket @ Rp 40.000,-) Rp 120.000,-
- Tenaga Kerja langsung (0,8jam@ Rp 120,000,-) Rp 96.000,
- BOP Variabel (0,8jam @ Rp 50.000,-  ) Rp 40.000,-
- BOP tetap (0,8jam @ Rp 30.000,-) Rp 24.000,-
Biaya standar per unit Rp. 280.000
Selama tahun berjalan, pabrik ini memiliki aktivitas produksi sesungguhnya sebagai berikut :
a. Jumlah produksi panggangan sebesar 5.000 unit
b. Total 13.000 paket bahan baku dibeli pada harga Rp 37.500,- per paket
c. Ada 3.000 paket bahan baku dalam persediaan awal ( dicatat pada harga Rp 40.000,-
per paket). Tidak ada persediaan akhir.
d. Perusahaan menggunakan 4.000 jam kerja langsung dengan biaya total Rp
533.000.000,-.
e. BOP tetap aktual berjumlah Rp 99.000.000,-
f. BOP variabel aktual berjumlah Rp 215.000.000,-
Aktivitas normal pabrik 4.500 unit per tahun. Tarip BOP standar dihitung berdasarkan
aktivitas normal yang diukur dalam jam tenaga kerja langsung standar.
Diminta :
1)      Hitunglah selisih harga dan penggunaan bahan baku.
2)      Hitunglah selisih tarif dan efisiensi tenaga kerja langsung.
3)      Hitunglah selisih pengeluaran dan efisiensi BOP variabel
4)      Hitunglah selisih pengeluaran dan volume BOP tetap

Jawab :
1) Selisih dan Harga dan Penggunaan Bahan Baku
- Harga Standar Rp 40.000
- Harga Sesungguhnya Rp 37.500
- Kuantitas Standar 15.000 paket
(3 paket x 5.000 unit)
- Kuantitas Sesungguhnya 16.000 paket
(13.000 paket + 3.000 paket)

a) Selisih Harga Bahan Baku


SH = (Hst – Hs) x Ks
= (Rp. 40.000 – Rp. 37.500) x 16.000
= Rp. 2.500 x 16.000
= Rp. 40.000.000 (selisih mengungtungkan / favorable variance)

b) Selisih Kuantitas
SK = (Kst – Ks) x Hst
= (15.000 – 16.000) x Rp. 40.000
= (-1.000) x Rp. 40.000
= Rp. 40.000.000 (selisih rugi / unfavorable variance)

2) Selisih Tarif dan Effisinsi Tenaga Kerja Langsung


- Tarif Upah Standar Rp. 120.000
- Tarif Upah Sesungguhnya Rp. 133.250
(RP. 533.000.000/4 jam)
- Jam Kerja Standar 3.600 jam
(4.500 unit x 0.8 jam)
- Jam kerja Sesungguhnya 4.000 jam

a) Selisih Total Upah Langsung


STul = (Ts – Tst) x JKs
= (Rp. 133.250 – Rp. 120.000) x 4.000
= 13.250 x Rp. 4.000
= Rp. 53.000.000 (selisih menguntungkan / favorable variance)

b) Selisih Efisiensi Upah langsung


SEul = (JKs – JKst) x Tst
= (4.000 – 3.600) x Rp. 120.000
= Rp. 48.000.000 (selisih menguntungkan / favorable variance)
3) Selisih Pengeluaran dan Effisiensi BOP Variable
a) Selisih Pengeluaran BOP Variabel
BOP Variabel Standar (4.500 x Rp. 40.000) = Rp. 180.000.000
BOP Variabel Sesungguhnya = Rp. 215.000.000
Selisih Rugi / Unfavorable Variance = Rp. 35.000.000
b) Selisih Efisiensi BOP Variabel
SEV = (Jam Sesungguhnya – Jam Standar) x Tarif BOP Variabel
= (4.000 – 3.600) x Rp. 50.000
= 400 x Rp. 50.000
= Rp. 20.000.000 (selisih rugi / unfavorable variance)

4) Selisih Pengeluaran dan Volume BOP Tetap


a) Selisih Pengeluaran BOP Tetap
BOP Tetap Standar (4.500 x Rp. 24.000) = Rp. 108.000.000
BOP Tetap Sesungguhnya = Rp. 99.000.000
Selisih Laba / favorable variance = Rp. 9.000.000

b) Selisih Efisiensi BOP Variabel


Selisih Volume = (Jam Sesungguhnya – Jam Standar) x Tarif Tetap per jam
= (4.000 – 3.600) x Rp. 30.000
= 400 x Rp. 30.000
= Rp. 12.000.000 (selisih rugi / unfavorable variance

Dikerjakan Oleh : Nama jelas SITI NURHALIZA (203403062)

Dinilai oleh Nama jelas :


Pada tanggal/bln/tahun :
Tanda tangan :

Pada hari /tgl/thn


Jumlah nilai Teori ..................... x 30% =
Jumlah Nilai Soal Hitungan ..................... x 70% =
Total Nilai =

Anda mungkin juga menyukai