Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MENGEFEKTIFKAN

PENGUNAAN BANTUAN DAK DAN APBD KOTA MANADO DI


KELURAHAN BAHU KECAMATAN MALALAYANG

Omega Tingkue
Yuriewaty Pasoreh
Stefi Harilama

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi ketertarikan penulis terhadap kelompok nelayan yang


ada di kelurahan bahu, salah satu ketertarikan peneliti ada pada kelompok nelayan
flying fish. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan proses penyampaian
pesan yang efektif dilakukan antara pengurus kelompok dan anggota. Dalam
menjalani hubungan yang baik antar anggota pengurus kelompok mengadakan
pertemuan yang diadakan sekali dalam seminggu, dalam pertemuan tersebut tak
jarang terjadi perdebatan dalam pengambilan keputusan antara pengurus dan anggota.
Pengurus selalu menjelaskan dan memberikan informasi mengenai bantuan yang akan
didapat kepada anggota kelompok, karena bantuan yang diberikan oleh pemerintah
terbatas. Dan disitu pengurus memutuskan anggota mana yang siap menerima
bantuan terebut. Agar bantuan tersebut dapat berjalan dengan efektif. Pengurus
kelompok berusaha menyampaikan pesan dengan baik dan memakai bahasa yang
dimengerti oleh seluruh anggota sehingga tidak terjadi miss communication. Proses
penyaluran bantuan tersebut dilakukan secara transparan dan di saksikan langsung
oleh badan penyuluh bantuan dan seluruh anggota kelompok nelayan.

Kata Kunci : Kelompok, Nelayan, Bantuan, DAK, APBD


Lingkungan I umumnya bekerja
sebagai nelayan. Para istri-istri nelayan
PENDAHULUAN banyak yang menjual hasil tangkapan
Indonesia merupakan negara yang ke pasar. Penghasilan masyarakat
tersusun atas gugusan pulau-pulau Bahu Lingkungan I masih jauh dari
besar dan pulau-pulau kecil. Dengan kata cukup.
banyaknya pulau-pulau yang tersebar Permasalahan yang dihadapi yaitu
di Indonesia, tentunya banyak sekali kurangnya komunikasi antara anggota
potensi yang dimiliki negara nelayan terlebih dengan pemerintah
Indonesia. Salah satu potensi yang setempat sehingga bantuan yang
paling terkenal yang dimiliki oleh diberikan oleh pemerintah atau
negara Indonesia adalah potensi program-program yang diberikan tidak
kelautan dan pesisir. Potensi laut di berjalan dengan efektif sehingga
Indonesia diantaranya yaitu banyaknya menimbulkan permasalahan dalam
jenis ikan, rumput laut, terumbu tiap-tiap kelompok nelayan yang ada
karang, dan lain sebagainya. Dari sisi di Kelurahan Bahu Lingkungan I.
sosial ekonomi, pemanfaatan kekayaan Masalah lainnya yang terjadi dalam
laut masih terbatas pada kelompok kehidupan kelompok nelayan yaitu
pengusaha besar dan pengusaha asing berkaitan dengan keterbatasan fasilitas
oleh karena itu, masyarakat nelayan ini sehingga hasil tangkapan yang
sangat perlu dibantu oleh pihak-pihak dihasilkan juga belum maksimal
terkait agar mereka dapat terlepas dari dengan alat tangkap yang sederhana
belenggu kemiskinan. Bantuan dan menggunakan perahu yang
tersebut dapat berbentuk intervensi berukuran kecil membuat nelayan
sosial dari pihak-pihak tertentu kepada mengalami keterbatasan dalam
kelompok-kelompok yang menangkap ikan.
membutuhkan salah satunya adalah
Kelompok Nelayan Flying Fish di TINJAUAN PUSTAKA
Kelurahan Bahu, Kecamatan
Malalayang. Kata atau istilah komunikasi (dari
bahasa inggris “communication”),
Manado sebagai ibu kota provinsi secara etimologis atau menurut asal
juga memiliki wilayah pesisir pantai katanya adalah dari bahasa latin
yang cukup luas, yaitu meliputi communicatus, dan perkataan ini
Kecamatan Bunaken, Kecamatan Sario bersumber pada kata communis.
serta Kecamatan Tuminting. Dengan Dalam kata communis ini memiliki
wilayah pesisir yang cukup luas, maka makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik
tidak mengherankan jika banyak bersama’ yaitu suatu usaha yang
masyarakat di Kota Manado, memiliki tujuan untuk kebersamaan
Kecamatan Malalayang adalah laut atau kebersamaan makna. Bapak
yang letaknya tidak jauh dari sekitar komunikasi Wilbur Schramm,
Kelurahan Malalayang dan Kelurahan menampilkan apa yang disebut “the
Bahu. Masyarakat di Kelurahan Bahu condition of succes in
communication”, yakni kondisi yang berkaitan dengan penemuan
harus di penuhi jika komunikator alternatif atau solusi yang tidak
menginginkan pesannya diketahui sebelumnya, sedangkan
membangkitkan tanggapan yang di pembuat keputusan berhubungan
kehendakinya. (Ngaimun, 2016) dengan pemilihan antara dua atau
lebih solusi.
Pengertian Komunikasi Kelompok Fungsi terapi, yakni objek dari
Kelompok adalah sekumpulan kelompok terapi membantu setiap
orang-orang yang terdiri dari dua atau individu mencapai perubahan
tiga atau bahkan lebih. Kelompok personalnya, individu tersebut harus
memiliki hubungan yang intensif berinteraksi dengan anggota kelompok
diantara para anggotanya. intensitas lainnya guna untuk mendapatkan
hubungan diantara mereka merupakan manfaat, namun usaha pertamanya
persyaratan utama yang dilakukan adalah untuk membantu dirinya sendiri
oleh orang-orang di kelompok bukan mencapai kelompokconsensus.
tersebut. Kelompok juga mempunyai
tujuan dan aturan yang dibuat sendiri Teori Pemikiran Kelompok
dan merupakan kontribusi arus (Groupthink)
informasi dari antara anggota sehingga
Teori Pemikiran Kelompok lahir
mampu menciptakan atribut kelompok
sebagai identitas khas yang melekat dari penelitian panjang Irwin L Janis.
Janis menggunakan istilah groupthink
pada kelompok tersebut.
untuk menujukan satu mode berpikir
Fungsi Komunikasi Kelompok sekelompok orang yang bersifat
1. Fungsi hubungan sosial, yakni kohesif (terpadu), ketika usaha-usaha
bagaimana suatu kelompok keras yang dilakukan anggota-anggota
mampu memelihara dan kelompok untuk mencapai kata
memantapkan hubungan sosial di mufakat. Untuk mencapai kebulatan
antara para anggotanya. suara kelompok ini mengesampingkan
2. Fungsi Pendidikan, yakni motivasinya untuk menilai alternatif-
bagaimana sebuah kelompok alternatif tindakan secara realistis.
secara formal maupun informal Groupthink dapat didefinisikan
bekerja untuk mencapai dan sebagai suatu situasi dalam proses
mempertukarkan pengetahuan, pengambilan keputusan yang
fungsi ini akan sangat efektif jika menunjukan timbulnya kemerosotan
setiap anggota membawa efisiensi mental, pengujian realitas,
pengetahuan kepada setiap dan penilaian moral yang disebabkan
anggotanya. oleh tekanan-tekanan kelompok
3. Fungsi persuasi, yakni bagaimana (Mulyana, 1999). West and Turner
seorang anggota kelompok (2008: 274) mendefinisikan bahwa
mempersuasi anggota kelompok pemikiran kelompok (groupthink)
lainnya supaya melakukan atau sebagai suatu cara pertimbangan yang
tidak melakukan sesuatu. digunakan anggota kelompok ketika
4. Fungsi pemecahan masalah, yakni keinginan mereka akan kesepakatan
fungsi pemecahan masalah melampaui motivasi mereka. Terdapat
beberapa karakteristik yang menandai dengan tujuan untuk membantu
terjadinya groupthink dalam suatu
kelompok, antara lain yaitu mendanai kegiatan khusus yang
pertimbangan dimana pencarian
consensus lebih diutamakan merupakan urusan daerah dan sesuai
dibandingkan dengan pertimbangan
akal sehat. dengan prioritas nasional. Salah satu

1. Illusion of invulnerability bentuk keuangan pusat dan daerah


(anggapan bahwa mereka
kebal) adalah DAK di mana dana yang
2. Belief in inherent morality of
bersumber dari pendapatan APBN,
group (Percaya pada moralitas
yang melekat pada kelompok
dialokasikan/ditransfer kepada daerah
3. Rasionalisasi kolektif
4. Out group streotypes untuk membiayai kegiatan khusus yang
5. Selft-censorship
6. Illision of unanimity merupakan urusan daerah dan
7. Dirrect pressure on dissenters
8. Selft appointed mind guards merupakan prioritas nasional, sehingga

Dana Alokasi Khusus (DAK) dan dapat membantu mengurangi beban

Anggaran Pendapatan Belanja biaya kegiatan khusus yang harus

Daerah (APBD) ditanggung oleh pemerintah daerah.

Dana Alokasi Khusus (DAK) Berdasarkan ketentuan Pasal 162

Dana Alokasi Khusus diatur dalam ayat (4) UU Nomor 32 Tahun 2004 yang

Pasal 1 angka 23 Undang-undang Nomor mengamanatkan agar DAK ini diatur lebih

33 Tahun 2004 tentang Perimbangan lanjut dalam bentuk PP Nomor 55 Tahun

Keuangan Pusat dan Keuangan Daerah 2005 tentang Dana Perimbangan.

yang menyebutkan bahwa Dana Alokasi Pelaksanaan DAK sendiri diarahkan pada

Khusus, selanjutnya disebut DAK adalah kegiatan investasi pembangunan,

dana yang bersumber dari APBN yang pengadaan, peningkatan, dan/atau

dialokasikan kepada daerah tertentu perbaikan sarana dan prasarana fisik


pelayanan masyarakat dengan umur pendapatan dan belanja daerah.

ekonomis yang panjang, termasuk 2) Fungsi perencanaan, berfungsi sebagai

prasarana fisik penunjang, dan tidak merencanakan kegiatan pada tahun

termasuk modal. yang bersangkutan.

3) Fungsi pengawasan, berfungsi sebagai


Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
pedoman untuk menilai kinerja
(APBD)
pemerintah daerah.
Menurut UUD No.32 Tahun 2003
4) Fungsi alokasi, berfungsi sebagai
APBD adalah sebagai rencana keuangan
dalam pembagiannya harus diarahkan
tahunan pemerintah daerah yang dibahas
sesuai dengan tujuan.
dan disetujui bersama oleh pemerintah
5) Fungsi distribusi berfungsi sebagai
daerah dan DPRD serta ditetapkan dalam
pendistribusiannya, harus
peraturan daerah. Tujuan APBD disusun
memperhatikan rasa keadilan dan
dengan tujuan untuk menjadi pedoman
kepatutan.
oleh pemerintah daerah dalam mengatur
METODOLOGI PENELITIAN
penerimaan dan belanja untuk
Lokasi penelitian
pelaksanaan pembangunan daerah Penelitian ini berlokasi di Kelurahan
Bahu, Kecamatan Malalayang, Kota
sehingga kesalahan, pemborosan dan Manado. Pemilihan lokasi penelitian
ini berdasarkan kajian tentang
penyelewengan yang merugikan dapat masyarakat nelayan yang sangat
penting untuk dia
dihindari.
Metode Penelitian
Fungsi APBD terbagi dalam 5 fungsi yakni: Pendekatan penelitian ini

menggunakan metode penelitian


1) Fungsi otoritas, berfungsi sebagai
kualitatif, metode ini sering disebut
pedoman untuk melaksanakan
metode penelitian naturalistik karena 1) Bagaimana proses penyampaian
pesan dalam kelompok.
penelitiannya dilakukan pada kondisi yang 2) Hambatan-hambatan yang terjadi
dalam kelompok.
alamiah (natural setting) disebut juga
Proses pemecahan masalah dalam
sebagai metode etnographi karena pada kelompok diangkat dan dikaji sebagai
bagian dari konservasi nilai-nilai
awalnya metode ini digunakan untuk masyarakat setempat.
Teknik Pengumpulan Data
meneliti penelitian bidang antropologi
Teknik pengumpulan data
merupakan langkah yang strategis
budaya; disebut sebagai metode kualitatif
dalam penelitian, karena tujuan utama
dari penelitian adalah mendapatkan
,karena data terkumpul dan analisanya
data. Tanpa mengetahui teknik
lebih bersifat kualitatif. Metode pengumpulan data, maka peneliti tidak
akan mendapatkan data yang
penelitian kualitatif adalah metode memenuhi standar data yang
ditetapkan. Bila dilihat dari datanya,
penelitian yang di gunakan untuk meneliti maka pengumpulan data dapat
menggunakan sumber primer dan
pada kondisi obyek yang alamiah, sumber sekunder.
1) Sumber primer adalah sumber data
(sebagai lawannya adalah eksperimen)
yang langsung memberikan data
yang kepada pengumpulan data.
analisis data dilakukan secara trianggulasi
2) Sumber sekunder adalah, sumber
yang tidak langsung memberikan
(gabungan) analisis data bersifat induktif,
data kepada pengumpulan data.
dan hasil penelitian kualitatif lebih
Misalnya lewat orang lain atau
dokumen.
Teknik pengumpulan data yang
menekankan makna dari pada
digunakan dalam penelitian ini untuk
generalisasi.
mendapatkan data yaitu:
Fokus Penelitian
Fokus penelitian dalam sebuah 1) Wawancara
penelitian dimaksudkan untuk
membatasi studi. Sesuai dengan Esterberg (2002) mendefinisikan
permasalahan yang dirumuskan, maka
yang menjadi fokus penelitian adalah wawancara adalah merupakan
sebagai berikut:
pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab, alternatif jawabannya pun telah

sehingga dapat dikontrusikan makna disiapkan.

dalam suatu topik tertentu. Wawancara b) Wawancara semi terstruktur. Tujuan

digunakan sebagai teknik pengumpulan dari wawancara jenis ini adalah

data apabila peneliti ingin studi untuk menemukan permasalahan

pendahuluan untuk menemukan secara lebih terbuka, dimana pihak

permasalahan yang harus diteliti, tetapi yang diajak wawancara diminta

juga apabila peneliti ingin mengetahui pendapat dan ide-idenya.

hal-hal dari responden yang lebih c) Wawancara tak berstruktur adalah

mendalam. Ada beberapa macam wawancara yang bebas dimana

wawancara yaitu, wawancara terstruktur, peneliti tidak menggunakan

semi terstruktur, dan tidak terstruktur. pedoman wawancara yang telah

tersusun secara sistematis dan


a) Wawancara terstruktur digunakan
lengkap untuk pengumpulan
sebagai teknik pengumpulan data,
datanya.
bila peneliti atau pengumpul data
2) Observasi
telah mengetahui dengan pasti
Menurut Nasution (1988) bbservasi
tentang informasi apa yang akan
adalah dasar ilmu pengetahuan. Para
diperoleh. Oleh karena itu dalam
ilmuwan hanya dapat bekerja
melakukan wawancara, pengumpul
berdasarkan data, yaitu fakta mengenai
data sudah telah menyiapkan
dunia kenyataan yang diperoleh melalui
instrumen penelitian berupa
observasi. Sanafiah Faisal (1990)
pertanyaan-pertanyaan tertulis yang
mengklasifikasikan observasi menjadi
observasi berpartisipisan (participant terang atau tersamar dalam dalam

observation), observasi yang secara observasi, hal ini untuk menghindari

terang-terangan dan tersamar (over kalau suatu data yang dicari

observation dan covert observation), dan merupakan data yang dirahasiakan.

observasi yang tak berstruktur. c) Observasi tak berstruktur. Observasi

tidak berstruktur adalah observasi


a) Observasi partisipatif. Dalam
yang tidak dipersiapkan secara
observasi ini, peneliti terlibat degan
sistematis tentang apa yang
kegiatan sehari-hari orang yang
diobservasi. Hal ini dilakukan karena
sedang diamati atau yang sedang
peneliti tidak tahu secara pasti
digunakan sebagai sumber data
tentang apa yang akan diamati.
penelitian dengan observasi
3) Dokumentasi
partisipan ini, maka data yang
Studi dokumentasi banyak
diperoleh akan lebih lengkap, tajam,
digunakan dalam penelitian kualitatif
dan sampai mengetahui pada tingkat
dalam menggali data-data masa
makna dari setiap perilaku yang

nampak, lampau secara sistematis dan objektif.

b) Observasi terus terang atau Studi dokumentasi juga turut

tersamar. Dalam hal ini, peneliti melengkapi metode pengumpulan data

dalam mengumpulkan data lainnya seperti yang telah disebutkan

menyatakan terus terang kepada di atas yakni observasi dan

sumber data, bahwa ia sedang wawancara. Tujuannya adalah untuk

melakukan penelitian. Tetapi dalam mendapatkan informasi yang

suatu saat peneliti juga tidak terus


mendukung analisis dan intepretasi sistematis data yang diperoleh dari

data. hasil wawancara, catatan lapangan,

Teknik Analisis Data dan dokumentasi, dengan cara


Dalam penelitian kualitatif, data di
mengorganisasikan data ke dalam
peroleh dari berbagi sumber, dengan
kategori, menjabarkan ke dalam unit-
menggunakan teknik pengumpulan
unit, melakukan sintesa, menyusun ke
data yang bermacam-macam
dalam pola, memilih mana yang
(triangulasi), dan dilakukan secara
penting yang akan dipelajari, dan
terus menerus sampai datanya jenuh
membuat kesimpulan sehingga mudah
dengan pengamatan yang terus
dipahami oleh diri sendiri. Proses
menerus tersebut mengakibatkan
analisis data kualitatif dilakukan
variasi data tinggi sekali. Oleh karena
dengan tahap sebagai berikut:
itu sering mengalami kesulitan dalam
1) Reduksi Data
melakukan analisis seperti yang
Data yang diperoleh dari lapangan
dinyatakan oleh Miles and Huberman
jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka
(1984) yang paling serius dan sulit
perlu dicatat secara teliti dan rinci.
dalam dalam analisis data kualitatif
Seperti telah dikemukakan, semakin lama
adalah karena, metode analisis belum
peneliti ke lapangan, maka jumlah data
di rumuskan dengan baik.
akan semakin banyak, kompleks dan
Berdasarkan hal tersebut di atas
rumit. Untuk itu perlu dilakukan analisis
maka dapat dikemukakan disini
data melalui reduksi data. Mereduksi data
bahwa, analisis data adalah proses
berarti merangkum, memilih hal-hal yang
mencari dan menyusun secara pokok, memfokuskan ke hal-hal yang
penting dicari tema dan polanya. Dalam sehingga diperoleh kesimpulan yang jelas
kebenaran dan kegunaannya.
mereduksi data, setiap peneliti akan Pembahasan
Pada penelitian ini, peneliti
dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. memfokuskan pembahasan pada
kelompok nelayan. Seperti yang
Tujuan pertama dari penelitian kualitatif dijelaskan sebelumnya, Kelompok
Nelayan Flying Fish dipilih sebagai
adalah pada temuan. Oleh karena itu, obyek penelitian karena memiliki
kriteria yang sejalan dengan penelitian
kalau peneliti dalam melakukan ini, yaitu mengetahui bagaimana
proses komunikasi pengurus kelompok
penelitian, menemukan segala sesuatu Flying Fish dalam mengefektifkan
penggunaan bantuan pemerintah DAK
yang dipandang asing, tidak dikenal, dan APBD Kota Manado di Kelurahan
Bahu, Kecamatan Malalayang
belum memiliki pola, justru itulah yang
Kelompok Nelayan berdiri sejak 4,
harus dijadikan perhatian peneliti dalam july 2014 dengan memperhatikan hasil
penilaian yang dilakukan oleh tim
melakukan reduksi data. penilai dan yang ditunjuk berdasarkan
SK Kepala Badan Pelaksanaan
Penyuluhan dan Ketahanan Pangan
2) Penyajian Data
Kota Manado. Kemudian dilakukan
Dalam penelitian kualitatif, penyajian pemelihan pengurus kelompok,
Kelompok Nelayan Flying Fish
data bisa dilakukan dalam uraian singkat, dipimpin oleh J.T selaku ketua yang
dipilih oleh anggota yang ada.
bagan, hubungan antar kategori. Miles Kelompok nelayan menjadi salah
satu program pemerintah dalam upaya
and Huberman (1984) menyatakan yang memberikan bantuan kepada
masyarakat nelayan yang ada di
paling sering digunakan sebagai penyajian
Kelurahan Bahu. Program ini
diberikan karena banyaknya program
data dalam penelitian kualitatif adalah
bantuan yang di berikan oleh
masyrakat khususnya masyarakat
dengan teks yang bersifat naratif.
nelayan namun, masih menunjukan
hasil yang buruk atau
3) Verifikasi (Menarik Kesimpulan) ketidakberhasilan karena dalam
kelompok tersebut kerap terjadi dalam
Kesimpulan selama penelitian masalah pengambilan keputusan dan
berlangsung makna-makna yang muncul perdebatan antar anggota kelompok.
dari data yang diuji kebenarannya,
kekokohannya dan kecocokannya Masyarakat Pesisir di Kelurahan
Bahu Lingkungan I
Masyarakat pesisir adalah KESIMPULAN DAN SARAN
masyarakat yang dipengaruhi oleh laut
baik sebagian besar ataupun seluruh Kesimpulan
kehidupannya. Mata pencaharian Berdasarkan hasil pembahasan yang
utama di daerah pesisir adalah nelayan, telah diuraikan, maka dapat
walaupun terdapat mata pencaharian di disimpulkan bahwa:
luar dari nelayan, seperti pegawai 1) Hubungan antara pengurus dan
negeri, pemilik warung, kontraktor, anggota terjalin dengan baik karena
dan masih banyak usaha di bidang jasa dalam setiap 2 minggu sekali
lainnya. Kelompok orang atau suatu dilakukan pertemuan antara
komunitas yang tinggal di daerah pengurus dan anggota kelompok.
pesisir dan sumber kehidupan Dalam pertemuan tersebut pengurus
perekonomiannya bergantung secara memberikan informasi mengenai
langsung pada pemanfaatan sumber bantuan-bantuan yang akan didapat
daya laut pesisir. Mereka terdiri dari oleh kelompok nelayan dan
nelayan pemilik, buruh nelayan, bagaimana cara mengelolah
pembudidaya ikan dan organisme laut bantuan tersebut begitu juga dalam
lainnya, pedagang ikan, pengelolah proses pembagian bantuan pengurus
ikan, supplier faktor sarana produksi tetap menjaga hubungan yang baik
perikanan, dalam bidang non dikarenakan bantuan digunakan
perikanan, masyarakat pesisir bisa secara bersama-sama dan secara
terdiri dari penjual jasa transportasi transparan dalam kelompok agar
dan lain-lain. Karakteristik masyarakat anggota mengetahui bagaimana
pesisir berbeda dengan karakteristik proses bantuan tersebut diberikan.
masyarakat agraris atau petani. Dari Dan sampai sekarang hubungan
segi penghasilan, petani mempunyai antara pengurus dan anggota belum
pendapatan yang dapat di kontrol ada kendala apapun. Dalam
sehingga hasil pangan atau ternak yang menjaga hubungan yang baik antara
mereka miliki dapat di tentukan untuk pengurus dan anggota dalam
mencapai hasil pendapatan yang berkomunikasi pengurus
mereka inginkan. Berbeda halnya menyampaikan pesan dengan
dengan masyarakat pesisir yang mata memakai bahasa yang dapat
pencahariannya didominasi dengan dimengerti agar proses
nelayan. Nelayan, bergelut dengan laut penyampaian pesan yang diberikan
untuk mendapatkan penghasilan, maka oleh pengurus dapat diterima
pendapatan yang mereka inginkan dengan baik oleh anggota
tidak bisa di kontrol. Nelayan kelompok.
menghadapi sumber daya yang bersifat 2) Pemecahan Masalah, dalam
open akses dan beresiko tinggi. kelompok nelayan seringkali
ditemui hambatan dalam proses
pembagian bantuan karena
kurangnya unit bantuan atau
terbatasnya fasilitas yang diberikan
oleh pemerintah sehingga terjadinya
perdebatan antara pengurus dan DAFTAR PUSTAKA
anggota kelompok untuk mengatasi
masalah tersebut pengurus Arifin, Anwar. 1984. Strategi
mendakan pertemuan dan Komunikasi: Suatu Pengantar
menjelaskan kembali mengenai Ringkas. Bandung: Almico.
bantuan yang akan didapat serta Canggara, Hafid. 2007. Pengantar
mengambil keputusan secara Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT
bersama-sama anggota mana yang Grafindo Persada.
akan menerima bantuan tersebut.
Masalah lain yang ditemui yaitu Devito, A, Jhosep. 2011. Komunikasi
dalam proses penyampaian pesan Masyarakat Pesisir Nelayan.
yang tidak berjalan dengan efektif Effendy, U.O. 2007. Ilmu Komunikasi
dikarenakan kurangnya komunikasi Teori Dan Praktek. Bandung:
antara pengurus dan anggota yang Rosda.
tidak mengikuti pertemuan Mulyana, Denny. 2005. Ilmu
sehingga terjadi perbedaan Komunikasi Suatu Pengantar.
pendapat dalam melakukan bantuan Bandung: PT Remaja
tersebut. Pengurus menjelaskan Rodeskarya.
kembali bagaimana proses
penyaluran bantuan agar anggota Mulyana, Deddy M.A. 2008.
yang tidak mengikuti pertemuan Metodologi Penelitian
dapat mengerti dengan jelas. Kualitatif. Bandung: Remaja
Saran Rosdakarya OffsetProf. Dr.
Berdasarkan hasil pembahasan dari Sugiyono. Metode Penelitian
analisis komunikasi kelompok nelayan Kuantitatif Kualitatif. Dan
dalam mengefektifkan penggunaan R&D komunikasi
DAK dan APBD Kota Manado di antarmanusia.
Kelurahan Bahu bahwa peran
Wiryanto. 2005. Pengantar Ilmu
komunikasi sangat penting dalam
Komunikasi. Jakarta: Gramedia
kelompok. Diharapkan juga hasil
Widia Serang Indonesia.
penelitian ini dapat memberikan
sumbangan pandangan terhadap Sumber lain:
penelitian selanjutnya, demi
perkembangan ilmu pengetahuan http://kom.fisip-untirta.ac.id/
khususnya di bidang komunikasi http://www.academia.edu/6190234/asp
kelompok. ek_program_pemberdayaan
masyarakat pesisir nelayan.
http://suryanto.blog.unair.ac.id/2009/0
2/11/perilaku-kelompok-dan-
individu/
http://ariplie.blogspot.co.id/2015/04/ko
munikasi-kelompok-dalam-
perspektif.html

Anda mungkin juga menyukai