Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KEUANGAN PT UNILEVER

Sebelum menjelaskan lebih lanjut mengenai laporan keuangan dari PT Unilever, perlu
diketahui apa itu laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan suatu ringkasan dari
transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan selama periode yang bersangkutan.
Laporan keuangan dibuat dalam rangka pertanggungjawaban tugas-tugas yang dibebankan
kepada pihak manajemen keuangan oleh para pemilik perusahaan dan untuk memberikan
informasi keuangan kepada pihak-pihak eksternal pengguna laporan keuangan. Laporan
keuangan yang dimliki perusahaan ada 5 di antaranya adalah laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas, laporan posisi keuangan atau neraca, laporan arus kas, dan catatan atas
laporan keuangan. Untuk penyusunan dari laporan keuangan sendiri dilakukan secara
periodik, yang pertama adalah tahunan yaitu dimulai dari 1 Januari sampai dengan 31
Desember, kedua menggunakan tahun buku yaitu di mulai selain dari bulan Januari, ketiga
menggunakan jangka waktu yang lebih pendek yaitu laporan keuangan interim yang
penyusunanya dilakukan secara bulanan, triwulan, kwartalan, dan semesteran.
Laporan keuangan dari PT Unilever termasuk kedalam laporan keuangan interim,
dikarenakan proses penyusunannya dilakukan dalam jangka yang lebih pendek yaitu
semesteran ( 6 bulan sekali ). Dilihat dari judulnya PT Unilever menggunakan kata interim,
dan untuk periodenya dimulai dari 1 Juni sampai dengan 31 Desember. Laporan keuangan
dari PT Unilever ini dipublikasikan dikarenakan perusahaannya termasuk perubahan bentuk
PT yang sudah terbuka.
Laporan keuangan interim PT Unilever disusun atas dasar akrual dengan
menggunakan konsep nilai historis, kecuali standar akuntansi mengharuskan pengukuran nilai
wajar. Laporan arus kas disusun dengan metode langsung (direct method), dan menyajikan
perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata
uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan interim adalah Rupiah yang
merupakan mata uang fungsional Perseroan. Seluruh angka dalam laporan keuangan interim
ini dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat, kecuali bila
dinyatakan lain.

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS


Laporan perubahan ekuitas dari PT Unilever ini untuk menggambarkan peningkatan
maupun penurunan dari aktiva bersih atau kekeyaan dalam periode tertentu dengan
menggunakan prinsip pengukuran tertentu. Laporan perubahan ekuitas dalam PT Unilever ini
terdiri dari saldo awal atau saldo dari periode sebelumnya, di mana saldo awalnya sesuai
dengan pasal 41 undang-undang no. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) bahwa
perusahaan yang berbentuk PT seperti PT Unilever memiliki 3 jenis modal yaitu modal
saham, modal disetor, dan saldo laba.
Dalam penyusunan laporan perubahan ekuitas memerlukan informasi dari laporan
laba rugi yang telah disusun sebelumnya yaitu laba yang telah diperoleh oleh perusahaan
tersebut. Pos-pos yang terdapat di dalam laporan perubahan ekuitas tersebut sebagai berikut.
a. Saldo awal dari periode sebelumnya
Di mana saldo awal meliputi saldo awal daro modal saham, tambahan modal disetor,
saldo laba dicadangkan, dan saldo laba belum dicadangkan.
 Modal saham
Saham biasa diklasifikasikan sebagai ekuitas. Modal saham PT Unilever ini
yaitu modal yang berasal dari penjualan saham-saham yang dikeluarkan oleh
perusahaan,  dana yang diperoleh dari hasil penjualan saham ini adalah
menjadi modal pokok dari perusahaan.
 Tambahan modal disetor
Tambahan modal disetor merupakan selisih antara kontribusi modal dan nilai
nominal saham. Biaya yang secara langsung terkait dengan penerbitan saham
disajikan sebagai pengurang tambahan modal disetor. Tambahan modal
disetor ini biasanya disebut dengan agio saham.
 Saldo laba atau laba ditahan
Laba ditahan merupakan sebagian atau keseluruhan laba yang telah diperoleh
oleh PT Unilever kepada pemegang saham dalam bentuk dividen, atau secara
sederhana dapat di defenisikan sebagai laba yang tidak dibagikan.  Dalam
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) jumlah nominal dari laba ditahan
merupakan keputusan bersama para pemegang saham. kinerja perusahaan
dalam memperoleh keuntungan akan mempengaruhi saldo laba ditahan suatu
perusahaan. Oleh karena itu kinerja perusahaan memiliki pengaruh terhadap
pertambahan atau pengurangan jumlah saldo laba ditahan.

Saldo laba dicadangkan


Saldo laba dicadangkan ini merupakan saldo laba yang dijadikan sebagai
cadangan modal. Laba ditahan dapat digunakan sebagai cadagan modal bagi
perusahaan. Jadi, saldo laba dicadangkan merupakan saldo laba yang sudah
ditentukan tujuan penggunaannya oleh perusahaan (sudah dicadangkan buat
tujuan tertentu), misal untuk tujuan diluar operasional, membayar utang,
ekspansi. Di masa yang akan datang, mungkin saja perusahaan akan
mengalami kendala dalam hal finansial. Laba ditahan dapat digunakan sebagai
tambahan dana untuk mengatasi masalah finansial agar perusahaan dapat terus
berjalan dengan baik tanpa kendala modal.  Melakukan pinjaman ke bank
memang hal yang wajar bagi perusahaan, namun nantinya perusahaan harus
mengeluarkan dana untuk membayar bunga pinjaman. Nah, dengan adanya
laba ditahan perusahaan tidak harus melakukan pinjaman dan membayar 
bunga ke bank.

Saldo laba belum dicadangkan


Sedangkan untuk saldo laba yang belum dicadangkan merupakan saldo laba
yang tidak dibagikan kepada investor dalam bentuk dividen. Jadi nilai saldo
laba belum dicadangkan dalam laporan PT Unilever tersebut adalah nilai saldo
laba yang sudah tidak dibagikan kepada investor.

 Penyesuaian sehubungan penerapan


Pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dalam PT Unilever yaitu terkait
PSAK 73, penyesuaian diperlukan pada cadangan pemegang saham di awal
periode pelaporan komparatif untuk menyajikan ekuitas awal ke jumlah yang 
ditentukan pada kebijakan akuntansi baru.
 Saldo yang disajikan kembali
Ekuitas yang dapat diberikan kepada pemegang saham pada awal periode
komparatif setelah penyesuaian sehubungan dengan perubahan kebijakan
akuntansi dan koreksi kesalahan periode sebelumnya.
 Penghasilan komprehensif lainnya
Other Comperhensive Income (OCI) adalah bagian yang tidak terpisahkan dari
penyajian laporan laba rugi perusahaan secara keseluruhan. Komponen-
komponennya memuat transaksi-transaksi yang merupakan diluar beban usaha
perusahaan secara operasional.
Penghasilan komprehensif lain terdiri dari keuntungan atau kerugian
yang belum direalisasi dari hal-hal berikut ini:
- Instrumen keuangan derivatif
- Nilai arus kas
- Transaksi mata uang asing
- Kinerja portofolio investasi
- Keamanan hutang
- Pensiun dan pembayaran program pensiun lainnya
- Penurunan dan peningkatan nilai wajar untuk sekuritas yang tersedia untuk
dijual (sebelumnya dianggap mengalami penurunan nilai)
 Dividend
Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham
berdasarkan banyaknya jumlah saham yang dimiliki. Pembagian ini akan
mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi perusahaan, tetapi
distribusi keuntungan kepada para pemilik memang adalah tujuan utama suatu
bisnis.
Pembagian dividen final kepada para pemegang saham diakui sebagai
liabilitas ketika dividen disetujui oleh para pemegang saham Perseroan.
Pembagian dividen interim kepada para pemegang saham Perseroan diakui
sebagai liabilitas ketika dividen disetujui berdasarkan keputusan rapat Direksi
dan sudah diumumkan kepada publik.

Anda mungkin juga menyukai