Anda di halaman 1dari 9

AVERAGE RATE OF RETURN

&
PAYBACK PERIOD
Nama Kelompok :
1. Amanda Freshysca Shepti B.113.17.0009
2. Dilla Maulida B.113.17.00
3. Seri Peradhitha Setiyawan B.113.17.0025
4. Ulfa Anggraini B.113.17.0036
5. Vista Audina B.113.17.0045
Pengertian Average Rate of Return (ARR)

Average Rate of Return atau sering disingkat dengan ARR


adalah suatu metode analisis yang mengukur besarnya
tingkat keuntungan dari suatu investasi. Metode Analisis
yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan Tingkat
Pengembalian Akuntansi ini pada dasarnya adalah mengukur
pendapatan atau laba tahunan yang diharapkan dari hasil
suatu investasi. Dengan kata lain, ARR ini menghitung berapa
banyak uang yang akan dikembalikan ke investor dari suatu
investasi.
Rumus ARR

Rumus ARR atau Tingkat Pengembalian Akuntansi ini dihitung dengan


membagi pendapatan dari Investasi dengan biaya Investasi. Pada
umumnya, kedua angka ini adalah angka tahunan atau rata-rata angka
tahunan. Namun kita dapat juga menggunakan angka mingguan atau
bulanan tergantung pada kebutuhan kita. Hasil dari perhitungan ARR
ini biasanya ditampilkan dalam bentuk persentase (%).

ARR = Pendapatan Bersih dari Investasi / Biaya Investasi

atau

ARR = Rata-rata Pendapatan Bersih dari Investasi / Rata-rata


Biaya Investasi
Contoh Perhitungan ARR

Perusahaan PT. AHINGGAZ mendapatkan sebuah proyek yang memerlukan Initial


investment atau biaya investasi sebesar Rp. 500 juta. Proyek ini dapat menghasilkan
Cash Inflow (arus kas masuk) sebesar Rp. 100 juta per tahun dengan usia ekonomis 10
tahun tanpa nilai residu. Berapakah Accounting Rate of Return (ARR) proyek tersebut?

Diketahui :

Biaya Investasi : Rp. Rp. 500 Juta


Usia Ekonomis : 10 tahun
Cash Inflow per tahun : Rp. 100 Juta
Depresiasi per tahun : Rp. Rp. 50 Juta (Rp. 500 Juta / 10 Tahun)

Penyelesaian :

ARR = Pendapatan Investasi / Biaya Investasi


ARR = (Rp. 100 Juta – Rp. 50 Juta) / Rp. 500 Juta
ARR = Rp. 50 Juta / Rp. 500 Juta
ARR = 0,1 atau 10%
PENGERTIAN PAYBACK PERIOD
• Payback Period adalah periode atau jumlah tahun yang
diperlukan untuk mengembalikan nilai investasi yang
telah dikeluarkan. Payback Period dalam bahasa
Indonesia dapat disebut juga dengan Periode
Pengembalian Modal. Para Investor atau Pengusaha
sering menggunakan Payback Period (PP) atau Periode
Pengembalian Modal ini sebagai penentu dalam
mengambil keputusan Investasi yaitu keputusan yang
menentukan apakah akan menginvestasikan modalnya
ke suatu proyek atau tidak. Suatu proyek yang periode
pengembaliannya sangat lama tentunya kurang menarik
bagi sebagian besar investor.
PENGERTIAN PAYBACK PERIOD
MENURUT PARA AHLI
• Dian Wijayanto (2012:247) adalah periode yang
diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran
investasi (initial cash investment).
• Abdul Choliq dkk (2004), Payback Period adalah jangka
waktu kembalinya investasi yang telah dikeluarkan,
melalui keuntungan yang diperoleh dari suatu proyek
yang telah direncanakan.
• Bambang Riyanto (2004) Payback period adalah suatu
periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali
pengeluaran investasi dengan menggunakan proceeds
atau aliran kas netto (net cash flows).
Rumus Payback Period
Payback Period =Nilai Investasi
Kas Masuk Bersih
Catatan : Rumus ini mengasumsikan bahwa besarnya kas
masuk bersih adalah sama pada setiap periode atau sama
pada setiap tahunnya.
CONTOH KASUS PAYBACK
PERIOD
• Manajemen PT. AAYY sedang mempertimbangkan pembelian mesin produksi
komponen elektronika. Dengan membeli Mesin produksi yang berharga Rp. 250
juta ini, keuntungan atau pendapatan bersih didapat dari penambahan mesin
tersebut adalah sebesar Rp. 70 juta pertahun. Berapakah Payback Period untuk
Mesin Produksi ini?
Penyelesaian
Diketahui :
Nilai Investasi = Rp. 250.000.000,-
Kas Masuk Bersih = Rp. 70.000.000,-
Payback Period = ?
Payback Period = Nilai Investasi / Kas Masuk Bersih
Payback Period = Rp. 250.000.000,-/ Rp. 70.000.000,-
Payback Period = 3,57
Jadi Periode pengembalian modal atau payback period untuk mesin produksi
tersebut adalah selama3,57 tahun.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai