yang tidak memperhitungkan nilai waktu uang. Jenis model tanpa pendiskontoan antara
lain:
Dalam metode ini sebuah investasi (proyek) dapat diterima apabila mempunyai
Contoh soal :
Perusahaan YG mengusulkan proyek investasi dengan dana Rp. 700 juta dan
ditargetkan penerimaan dana investasi setiap tahunnya adalah Rp. 80 juta, berapa pay
back periodnya?
Jawab:
Diketahui
Maka,
Rp. 80.000.000
Jadi nilai Proyek sebesar Rp. 700 juta dapat dikembalikan investasinya dalam waktu 8
tahun 9 bulan.
NB: Jika ada tambahan didalam soal seperti ini “Serta ada syarat period
disimpulkan, bahwa: Waktu selama 8 tahun 9 bulan tersebut, telah melampui batas
yang telah ditentukan yaitu 6 tahun, jadi proyek tersebut tidak diterima/ditolak, karena
waktu pengembaliannya lebih lama dibandingkan dengan waktu yang telah ditentukan.
a–b
Payback Period = n +_____ x 1 tahun
c–b
Keterangan:
n: Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum menutup investasi mula-mula
Suatu usalan proyek investasi dari perusahaan JYP senilai Rp. 800 juta dengan umur
ekonomis yang telah ditentukan selama 6 tahun, dan syarat pengembaliannya selama 2
Jawab!
Hal yang pertama harus kamu lakukan adalah, menerukan arus kas kumulatif dari data
diatas
1 400.000 400.000
2 300.000 700.000
3 250.000 950.000
4 200.000 1.150.000
5 150.000 1.300.000
6 100.000 1.400.000
Diketahui:
a: Rp 800 juta
b: Rp 700 juta
n: 2 tahun
Maka,
: 2 + Rp 100.000.000 X 1 tahun
Rp 250.000.000
tahun tidak bisa diterima/ditolak, karena waktu pengembalian yaitu 2 tahun 3 bulan
Suatu metode analisis yang mengukur besarnya tingkat keuntungan dari suatu
investasi. Metode Analisis yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan Tingkat
Pengembalian Akuntansi ini pada dasarnya adalah mengukur pendapatan atau laba
tahunan yang diharapkan dari hasil suatu investasi. Dengan kata lain, ARR ini
menghitung berapa banyak uang yang akan dikembalikan ke investor dari suatu
investasi. Dengan perhitungan Accounting Rate of Return atau ARR ini, investor dapat
menganalisis risiko yang terlibat dalam membuat keputusan investasi dan memutuskan
apakah penghasilannya cukup tinggi untuk menerima tingkat risiko yang akan terjadi.
Rumus ARR (Accounting Rate of Return) atau Tingkat Pengembalian Akuntansi
ini dihitung dengan membagi pendapatan dari Investasi dengan biaya Investasi. Pada
umumnya, kedua angka ini adalah angka tahunan atau rata-rata angka tahunan. Namun
kita dapat juga menggunakan angka mingguan atau bulanan tergantung pada kebutuhan
kita. Hasil dari perhitungan ARR ini biasanya ditampilkan dalam bentuk persentase
(%).
ARR = Pendapatan Bersih dari Investasi / Biaya Investasi
Atau
Contoh soal :
Initial investment atau biaya investasi sebesar Rp. 500 juta. Proyek ini dapat
menghasilkan Cash Inflow (arus kas masuk) sebesar Rp. 100 juta per tahun dengan usia
ekonomis 10 tahun tanpa nilai residu. Berapakah Accounting Rate of Return (ARR)
proyek tersebut?
Diketahui:
Depresiasi per tahun : Rp. Rp. 50 Juta (Rp. 500 Juta / 10 Tahun)
Penyelesaian:
Jadi Tingkat Pengembalian Akuntansi atau Accounting Rate of Return (ARR) pada
Pengusaha atau Investor dapat menilai apakah akan melanjutkan investasi atau
Pengusaha atau investor dapat membandingkan faktor bunga yang berlaku untuk
investasi tersebut akan dibatalkan. Selain itu, Pengusaha atau investor juga dapat
membandingkan dua atau lebih proyek dan menilai proyek mana yang paling
dikatakan bahwa semakin tinggi nilai ARR-nya semakin tinggi pula pengembaliannya
(semakin menguntungkan).