Anda di halaman 1dari 22

KEPUTUSAN

INVESTASI
MODAL
Jenis Keputusan
Pengangaran Investasi
Modal Modal

Keputusa
Proyek
Independ n
en Penyarin
gan 
Keputusa
Proyek
Salaing n
Eksklisif Pemilihan
 
Pengurangan
Biaya

Pemilihan Mesin

Keputusan Penggantian
Investasi Peralatan
Modal
Membeli/Menyew
a

Pelunasan Pabrik &


Fasilitas Pengguda
ngan
Arus
Jenis- Kas
Jenis Keluar
Arus Arus
Kas Kas
Masuk,
NILAI WAKTU UANG
• Dalam pembuatan keputusan investasi modal, perlu
digunakan teknik atau pendekatan yang mengakui
nilai waktu uang. Hal ini didasarkan pada
kenyataan bahwa nilai satu rupiah pada hari ini
lebih besar dibanding dengan nilai satu rupiah pada
tahun yang akan datang. Kondisi ini juga berlaku
dalam pemilihan alternative proyek investasi.
Metode
Payback
Model Non- Periods
Diskonto Metode
Accounting
Metode Rate of
Pendekatan Return
Analisis Metode Net
Present
Model Value/NPV
Diskonto Metode
Internal
Rate of
Return/IRR
PERIODE PENGEMBALIAN (PAY BACK PERIOD)
Paycback Period menurut Para Pakar Ekonomi adalah
Pengembalian pada sebuah modal investasi yang telah
dikeluarkan melalui keuntungan pada jangka waktu tertentu,
yang diperoleh pada suatu proyek yang telah dibuat.
Pada sebuah rumus payback period dibagi menjadi 2 macam,
berikut adalah penjelasannya :
Rumus pengembalian aliran kas per tahun jumlahnya tidak
sama.
Payback Period = n + (a-b) /(c-b) x 1 Tahun
Rumus pengembalian aliran kas per tahun jumlahnya sama.
Payback Period = (investasi awal) /(arus kas) x 1
TINGKAT PENGEMBALIAN AKUNTANSI
• Accounting Rate of Return atau sering disingkat dengan ARR
adalah suatu metode analisis yang mengukur besarnya tingkat
keuntungan dari suatu investasi.
• Rumus ARR (Accounting Rate of Return) atau Tingkat
Pengembalian Akuntansi ini dihitung dengan membagi
pendapatan dari Investasi dengan biaya Investasi. 
• ARR = Pendapatan Bersih dari Investasi / Biaya
Investasi
Perusahaan PT. AHINGGAZ mendapatkan sebuah proyek yang memerlukan
Initial investment atau biaya investasi sebesar Rp. 500 juta. Proyek ini dapat
menghasilkan Cash Inflow (arus kas masuk) sebesar Rp. 100 juta per tahun
dengan usia ekonomis 10 tahun tanpa nilai residu. Berapakah Accounting
Rate of Return (ARR) proyek tersebut?
• Diketahui :
Biaya Investasi : Rp. Rp. 500 Juta
Usia Ekonomis : 10 tahun
Cash Inflow per tahun : Rp. 100 Juta
Depresiasi per tahun : Rp. Rp. 50 Juta (Rp. 500 Juta / 10 Tahun)
• Penyelesaian :
ARR = Pendapatan Investasi / Biaya Investasi
ARR = (Rp. 100 Juta – Rp. 50 Juta) / Rp. 500 Juta
ARR = Rp. 50 Juta / Rp. 500 Juta
ARR = 0,1 atau 10%
• Jadi Tingkat Pengembalian Akuntansi atau Accounting Rate of Return (ARR)
pada proyek tersebut adalah 10%.
NILAI BERSIH SEKARANG/NPV
• Merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus kas
keluar yang berhubungan dengan suatu proyek

NPV = [(∑ CFt / (1 + I)t)] – I


= [∑CFt dft] – I
=P–I
Contoh Soal

• Suatu perusahaan agrobisnis akan membuka divisi baru, yaitu divisi


tanaman hias. Divisi tersebut dimulai dengan 50 unit rumah plastic, dengan
harga Rp. 30 juta per unit. Ditaksir usia ekonomis elama 4 tahun, dengan
nilai sisa sebesar Rp. 4 juta per unit. Untuk mempermudah analisis
dipergunakan metode penyusutan garis lurus. Perusahaan beroperasi
selama 300 hari dalam satu tahun, ditaksir aris kas masuk per hari sebesar
Rp. 50.000. berbagai biaya yang bersifat tunai ditaksir sebesar Rp.
3.000.000 per unit per tahun. Berapa NPV usaha agrobisni tersebut?
Penyelesaian :
A.Taksiran Rugi Laba per Tahun
B. Taksiran Arus Kas
C. NPV pada tingkat bunga ( r = 16%)
per tahun
METODE INTERNAL RATE OF RETURN/IRR

(IRR) adalah tingkatbunga yang dijanjikan oleh sebuah proyek


investasi selama umur proyek tersebut. Tingkatbunga ini sering
disebut dengan hasil (yield) sebuah proyek investasi. IRR dihitung
dengan mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai tunai arus
kas keluar dan nilai tunai arus kas masuk sebuah proyek. Dengan
kata lain, IRR adalah tingkat bunga yang menghasilkan angkaNPV
sama dengan nol. Jadi IRR merupakan true interest yield yang
dijanjikan oleh sebuah proyek investasi.
Syarat Keputusan IRR:
•  IRR > Modal Kerja (proyek dapat diterima)
• IRR = Modal Kerja (terima/tolak sama-sama seimbang)
• IRR < Modal Kerja (proyek tidak dapat diterima)
Contoh:
Honley Medical sedang mempertimbangkan untuk berinvestasi $
1.200.000 dalam produk sistem ultrasound baru. Arus kas masuk
bersih tahunan sebesar $ 499.500 akan terjadi selama 3 tahun.
Haruskah Honley berinvestasi dalam produk baru? IRR = Investasi ÷
Arus kas tahunan = $ 1.200.000 / $ 499.500 = 2.402 (12%)
PERBANDINGAN ANTARA METODE
NPV DAN IRR
1) Metode NPV lebih mudah digunakan
2) Asumsi yang dibangun dalam metode IRR memunculkan pertanyaan. Yang
menyebabkan perbedaan antara metode NPV dengan metode IRR adalah :
A. metode NPV menganggap bahwa arus masuk kas akan diinvestasikan
kembali pada tingakat kembalian tertentu, sedangkan metode IRR tingkat
kembaliannya sama dengan IRR.
B. NPV mengukur kemampulabaan dalam angka absolute, sedangkan IRR
mengukurnyadalam angka relative (%).
C. Memilih proyek: NPV konsisten dengan memaksimalkan kekayaan pemegang
sahamsementara IRR tidak selalu memberikan hasil yang akan memaksimalkan
kekayaan.
CAPITAL RATIONING
Proyek Independen dan Investasi Parsial Untuk memilih proyek
investasi yang memaksimumkan jumlah NPV dapat digunakan indeks
NPV apabila 2 kondisi ini terpenuhi, yaitu:
•  proyek investasi yang dianalisis bukan proyek yang saling
meniadakan (mutuallyexclusive), dan
• dimungkinkan investasi parsial. Indeks NPV dapat dihitung dengan
membagi NPVdengan investasi awal.
POSTAUDIT TERHADAP PROYEK
INVESTASI TERPILIH
Postaudit sebuah proyek investasi yang terpilih merupakan tindak lanjut setelah
sebuah usulan proyek investasi dipilih dan diterapkan. Tujuannya adalah untuk
mengetahui apakah kinerja proyek investasi yang diharapkan benar-benar dapat
dicapai, selain itu untuk menilai apakah data dan informasi yang digunakan
sebagai bahan pertimbangan membuat keputusan mau memilih alternatif proyek
investasi cukup akurat dan menggambarkan kondisi sesungguhnya.
Peran dan Nilai Postaudit:
•  Post audit mengevaluasi kinerja aktual proyek dalam hubungannya dengan
kinerja yang diharapkan
•  Post audit dapat menghasilkan tindakan korektif untuk memperbaiki kinerja
proyek atau meninggalkannya
Perhitungan dan
Penyesuaian Arus Kas
Peramalan
Penyesuaian Arus
Pendapatan,
Kas Kotor
Beban, dan
Terhadap Inflasi
Pengeluaran
dan Pajak
Modal
PENYESUAIAN PERAMALAN UNTUK
INFLASI
Pasar keuangan bereaksi terhadap kenaikan biaya modal untuk
mencerminkan inflasi. Biaya modal terdiri dari unsur tingkat rill dan
unsur inflasi (investor meminta kompensasi atas hilangnya daya beli
dollar atau mata uang local). Ketika investasi akan diputuskan,
tampak bahwa terjadi kegagalan investasi bila unsurinflasi tidak
diikutsertakan. Namun, ketika unsur inflasi diikutsertakan malah
menunjukkan bahwa investasi yang akan dilaksanakan memberikan
keuntungan positif. Jadi, keputusan investasi tanpa penyesuaian
arus kas terhadap inflasi akan menghasilkan keputusan yang salah.
PENYESUAIAN ARUS KAS SETELAH
PAJAK
Penyesuaian arus kas kotor karena pengaruh pajak dibedakan:
a) Arus kas keluar awal yang diperlukan untuk mendapatkan aktiva,
disebut arus kas keluar.
b) Arus kas masuk yang dihasilkan selama pelaksanaan pekerjaan,
disebut arus kas bersih.
Arus kas bersih meliputi provisi untuk pendapatan, beban operasional,
penyusutan dan implikasi pajak yang relevan.

Anda mungkin juga menyukai