Anda di halaman 1dari 17

STUDI KELAYAKA

N........
Virsa Handayani, S.Farm., M.Farm., Apt

Blok Manajemen Kefarmasian


Studi kelayakan
Studi kelayakan

Studi kelayakan (Feasibility Study)


apotek adalah suatu
rancangan secara komprehensif
mengenai rencana pendirian apotek
untuk melihat kelayakan usaha
Dijalankan baik dari pengabdian
profesi maupun sisi bisnis ekonominya.
Tujuan Studi Kelayakan
menghindari penanaman modal mengetahui apakah apotek yang
01 yang tidak efektif
02 akan didirikan cukup layak atau
dapat bertahan dan memberi
keuntungan secara bisnis. 

Memudahkan perencanaan
03 04 Memudahkan pengawasan
dan pengendalian
Aspek utama pada Studi Kelayakan
1. Aspek Manajemen/organisasi
Mengenai tahap –tahap pelaksanaan usaha
dan penentuan visi-misi organisasi

2. Aspek Pasar dan Pemasaran


Aspek teknis, meliputi :
a.    Peta lokasi dan lingkungan (posisi apotek
terhadap sarana pelayanan    kesehatan lain)
b.   Tata letak bangunan
c.    Interior dan peralatan teknis
3. Aspek Pasar
menganalisis strategi pemasaran yang dapat
Digunakan.
4.  Aspek Keuangan
meliputi : 5. Aspek hukum
a.    Investasi dan modal kerja 6. Aspek lingkungan
b.   Penilaian analisis keuangan (PBP, ROI, NP 7. Aspek sumber daya
V, IRR, BEP) 8. Aspek sosial budaya
 c. Cash Flow Analysis
Manfaat studi kelayakan
1) BAGI PENGUSAHA :
 SBG PEDOMAN PELAKSANAAN
 U/ MENGAMBIL PELUANG YANG ADA ATAU MENGHINDARI RESIKO KERUGIAN YG
MUNGKIN AKAN TERJADI
2) BAGI KREDITOR :
 SBG PEDOMAN BAHAN KAJIAN LAYAK- TIDAKNYA KREDIT YANG AKAN
DIBERIKAN
3) BAGI INVESTOR :
 SBG PEDOMAN BAHAN KAJIAN MENGENAI BESARNYA TINGKAT KEUNTUNGAN
YANG AKAN DIPEROLEH,
 U/ MENGETAHUI GUARANTEE KEAMANAN MODAL YANG DIINESTASIKANNYA
Analisis keuangan pada studi kelayakan
Payback Periode
Pay Back Period merupakan suatu analisa
untuk mengetahui berapa lama modal
yang kita investasi akan kembali (balik
modal). PBP merupakan rasio dari total
investasi dibandingkan dengan laba
bersih. Pay Back Period dapat dihitung
dengan rumus:
 
PBP / PP (thn) =
Total Investasi/Laba Bersih

Semakin kecil waktu pengembalian


modal maka semakin prospektif
pendirian apotek yang menandakan
semakin besar tingkat pengembalian
modal dan keuntungan bersih rata-rata
INDIKATORNYA :
juga akan semakin besar.
 BILA PP YANG DIPEROLEH < DARI PP YANG DITETAPKAN (BANK), MAKA PROYEK TSB LAYAK DILAKSANAKAN
 BILA PP NYA > DARI PP YANG DITETAPKAN
(BANK), MAKA PROYEK TSB TIDAK LAYAK DILAKSANAKAN
 BILA PP NYA = DARI PP YANG DITETAPKAN (BANK), MAKA PROYEK TSB BOLEH DILAKSANAKAN, BOLEH TIDAK
ROI (Return on Investment)
Return on Investment (ROI) atau
rentabilitas atau earning power 
merupakan perbandingan antara pendapatan bersih dengan aktiva
bersih rata-rata yang digunakan.
Hal ini penting untuk mengetahui
kemampuan perusahaan
menghasilkan pendapatan.
Rumus :
ROI = (Laba Bersih/Total Investasi) x 100%

INDIKATORNYA :
 BILA ROI NYA < DARI BUNGA PINJAMAN (BANK), MAKA PROYEK TSB TDK LAYAK DILAKSANAKAN
 BILA ROI NYA > DARI BUNGA PIJAMAN (BANK), MAKA PROYEK TSB LAYAK DILAKSANAKAN
 BILA ROI NYA = DARI BUNGA PINJAMAN (BANK), MAKA PROYEK TSB BOLEH DILAKSANAKAN BOLEH TIDAK
Break Even Point (BEP)
Untuk mempertahankan kontinuitas
usaha. Analisa BEP menunjukkan
suatu keadaan kinerja suatu usaha
pada Persentase BEP
posisi tidak memperoleh keuntungan
dan tidak mengalami kerugian. = Pengeluaran rutin tahun 1 X 100 %
Dengan adanya BEP ini menjadi alat Pendapatan tahun 1- biaya variable
untuk menetapkan perkiraan omzet
yang harus didapatkan agar suatu
usaha tidak merugi (Titik impas) Kapasitas BEP
Rumus : = Persentase BEP X jumlah lembar resep
BEP pertahun
= Biaya tetap
1- HPP (persediaan awal +
pembelian +persediaan akhir)
Omset (penjualan)
Atau
P =  [1/(1-Biaya
Variabel/Volume Penjualan)] x biaya
tetap
1. Payback Periode = Total Investasi = ...… / th
Laba Bersih
2. Return on Investment = ROI
= Laba Bersih x 100%
Total Investasi
3. Break Even Point = BEP
= 1 x biaya tetap
1 – biaya variabel / pendapatan
= Rp …….. / th

4. Persentas BEP = Biaya tetap x 100%

Pendapatan – Biaya variable

5. Kapasitas BEP = Persentas BEP x Jumlah lembar /R per th


= Lembar resep / th
CONTOH SOAL:

1. Modal Awal Apotek SARI FARMA


Rp.400.000.000;
. Pengeluaran tahun ke-1  

Total Rp. 260.000.000;

   

Perkiraan laba rugi tahun ke I  

Pendapatan tahun I Rp. 390.000.000;

Pengeluaran tahun I Rp. 260.000.000; –

Laba sebelum pajak Rp. 130.000.000;

Pajak pendapatan (10%) Rp. 13.000.000; –

Laba netto Rp. 200.000.000;

Hitunglah PBP (Pay back periode) total investasi dapat kembali !


Modal Awal Apotek Cahaya farma Rp.250.000.000

Perkiraan laba rugi tahun ke I  

Pendapatan tahun I Rp. 390.000.000;

Pengeluaran tahun I Rp. 260.000.000; –

Laba sebelum pajak Rp. 130.000.000;

Pajak pendapatan (10%) Rp. 13.000.000; –

Laba netto Rp. 100.000.000;

Hitunglah ROI (return of payment) untuk mengetahui


kemampuan apotek untuk menghasilkan pendapatan
ROE (RETURN ON EQUITY)
Merupakan pengembalian equitas atau rentabilitas modal. Rasio ini mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal saham
tertentu, ukuran ini merupakan profitabilitas dari sudut pandang pemegang
saham.

Rumus : (modal + aktiva)


Laba bersih
Atau penghasilan bersih/ modal

Contoh soal :
Sebuah apotek diklinik Kandungan memiliki laba bersih sebesar Rp. 30 juta. Modal
awal yang dikeluarkan adalah Rp. 95 juta dan aktiva apotek Rp. 78 Juta serta
diketahui netto penjualan dalam sebulan RP. 600 juta. Berapakah return on equity
apotek tersebut?
ROI, ROE DAN ROA
ROI : Return of investment, mengacu pada presentasi hasil dari suatu periode investasi t
ertentu.
ROI dihitung berdasarkan setiap rupiah yang diinvestasikan

ROE : Dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu profitability, efesiensi operasional dan hutang.

ROA : Return on assets, mengacu pada profitabilitas dan dan efesiensi operasional

Rumus :
Penghasilan bersih / total assets (utang + modal)
Beberapa faktor yang harus diperhatikan
sebelum mendirikan apotek ialah:
a. Lokasi
Banyak faktor yang digunakan sebagai bahan pertimba
ngan untuk menentukan lokasi suatu usaha. Oleh karenan
ya hendaknya diperhitungkan lebih dulu :
1)      Ada tidaknya apotek lain
2)      Letak apotek yang akan didirikan, mudah tidaknya pa
sien untuk parkir kendaraannya
3)      Jumlah penduduk
4)      Jumlah Dokter
5)      Keadaan sosial ekonomi rakyat setempat untuk diket
ahui
6)      Selain keadaan tersebut perlu dipertimbangkan ada
tidaknya fasilitas kesehatan lain seperti : rumah sakit,
puskesmas, poliklinik. Sebab tempat-tempat tersebut juga
memberi obat langsung pada pasien.
b.      Perundang-undangan farmasi dan
ketentuan lainnya.
c.       Pembelian.
d.      Penyimpanan barang/pergudangan.
e.       Penjualan, yang terpenting ialah kalk
ulasi harga atas resep Dokter.
f.       Administrasi, menyangkut pula lapora
n-laporan.
g.      Evaluasi apotek pada akhir tahun 
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai