Mahasiswa mampu menjelaskan metode perencanaan dan perhitungan terkait
perencanaan kebutuhan obat disuatu RS (Sulfiati)Perhitungan Menurut pedoman pengelolaan perbekalan farmasi di rumah sakit 2010 dan Menurut Implementasi manajemen dalam pelayanan kefarmasian 2019. 2. Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan mengenai manajeman Perencanaan farmasi di IFRS (Sriwulandari) Manajemen perencanaan Menurut pedoman pengelolaan perbekalan farmasi di rumah sakit 2010 3. Mahasiswa mampu menerapkan dan menjelaskan hal-hal ynag perlu diperhatikan dalam perencanaan obat di RS (Nur Ainan) Menurut Permenkes No. 72 tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah sakit 4. Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan factor penyebab terjadinya kekosongan obat dan tindakan apoteker dalam menjegah terjadinya kekosongan obat (nadia) mampu (Munawarah)
(Santrianegara, F, et.al, 2018)
(Feti N,A, 2017)
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang peran apoteker dalam
mengatasi Kekosongan dan stok pengaman sesuai Undang-undang (Andi Nunung). Menurut PMK No 72 : bertanggung jawab atas perbekalan farmasi dan menjamin seluruh kegiatan perbekalan farmasi dimulai dari pemilihan hingga administrasi yang diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
Feti, N, A, 2017 “EVALUASI PERENCANAAN DAN PENGADAAN OBAT DI RUMAH
SAKIT KHUSUS JIWA SOEPRAPTO BENGKULU” Universitas Gadjah Mada
Noviani, L, 2019 “Implementasi Manajemen Dalam Pelayanan Kefarmasian”, PT.
ISFI Penerbitan
Pedoman Pengelolaan Perbekalan Farmasi Di Rumah Sakit, 2010, Kementerian
Kesehatan RI Bekerjasama Dengan Japan Internasional Cooperation Agency
PERMENKES, 2016 “No. 72 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah