2. nim 070 Nurul Ramadhani. Di proses perencenaan ada tahapan persiapan. Hal
apa saja yang dilakukan pada tahap perencenaan ?
Jawab : 3/036/siti nurhafsah . Sebelum melakukan perencanaan obat perlu
diperhatikan kriteria yang dipergunakan sebagai acuhan pemilhan obat, yaitu:
a.Obat merupakan kebutuhan untuk sebagian populasi penyakit
b. Obat memiliki keamanan dan khasiat yang didukung dengan buktii lmiah
c. Obat memiliki manfat yang maksimal dengan resiko minimal
d. Obat mempunyai mutu yang terjamin baik ditinjau dari segistabilitas maupun
bioavaibilitasnya
e.Biaya pengobatan mempunyai rasioa ntara manfaat dan biaya yang baik
f. Harga terjangkau
g.Obat sedapat mungkin sediaan tunggal untuk menghindari resiko yang mungkin
terjadi
Tambahan :
Tahap perencanaan ada 4
1. Tahap Pemilihan u/ menentukan perbekalan farmasi benar* di perlukan sesuai dgn
jumlah pasien dan pola penyakit di RS
2.Kompikasi penggunaan u/ mengetahui penggunaan bulanan masing* jenis
perbekalan farmasi selama setahun dan sebagai data pembanding bagi stok optimum
3. Perhitungan kebutuhan itu ada 2 yang prtama metode komsumsi dan kedua metode
morbiditas
4.Evaluasi Perencanaan, Teknik evaluasi yang dapat dilakukan yaitu ada 4.
1. Analisa ABC
2.Analisa VEN
3.Analisa ABC & VEN
4.Revisi Daftar perbekalan Farmasi
3.5/068/St. Muslimh Pratiwi .Apa sajakah paramater yang dilihat dari tiap metode
untuk bisa menentukan metode apa yang akna kita gunakan untuk perencanaan
suatu kasus.
Jawab : 3/Nurul Fadhillah Amrullah/087
Parameter metode konsumsi
- Pengumpulan dan pengolahan data
- Perhitungan jumlah kebutuhan obat dengan alokasi dana
- Didasarkan atas stok pengaman, waktu tunggu, sisa stok dan evaluasi
- Tidak mempertimbangkan epidemiologi penyakit.
Parameter metode morbiditas
- pola penyakit
- perkiraan kenaikan kunjungan
- Mempertimbangkan keperluan obat
- Memperhatikan waktu tunggu dan alokasi dana
- Menyediakan data pertahun
- Menghitung jumlah, jenis, dosis, dan anggaran
4. 6/071/ Aswan. Menurut skenarii mengapa pada pada tahun 2019 terjadi
kekosongan selama 2 bulan? Apakah apoteker tidak melakukan perencanaan
perhitungan td tahun 2018?
Jawab : dewi sarfah wijaya nim 061. Ada beberapa kemungkinan terjadinya
kekosongan selama 2 bulan dirumah sakit yaitu pendataan yang kurang tepat oleh
apoteker dibagian gudang farmasi sehingga terlambat melakukan pemesanan saat stok
sdh medekati stok ROP atau meningkatnya kunjungan pasien diare di RS sehingga
stok obat tidak mencukupi serta kurangnya SDM sehingga terjadi ketidaktepatan dalam
penanganan perencanaan obat di RS dan distribusinya.
KELOMPOK 4
Silahkan serina, azimah, nur hayani sma fitri ramadhani bertanya ke kel 4
1. 3/Serina Saud/009. Apabila ada kekeliruan dalam melaksanakan tahapan
perencanaan, hal apa yang dapat dilakukan untuk mengatasinya?
Jawab : 4/Nurlaily Firdaus/090. Untuk meminimalisir terjadinya kekeliruan dalam
tahap perencenaan maka perlu dilakukan evaluasi perencanaan. Metode yang dapat
digunakan dalam melakukan evaluasi perencanaan menurut Direktorat Jenderal
Binakefarmasian dan Alat Kesehatan Thn 2010 tentang Pedoman Pengelolaan
Perbekalan Farmasi di Rumah Sakit, adalah; Metode ABC indeks Kritis digunakan
untuk mengevaluasi dari segi aspek ekonomi, Metode VEN digunakan untuk evaluasi
aspek medik ataupun terapi, Juga Kombinasi Metode ABC dan VEN digunakan untuk
menetapkan obat apasaja yang perlu jadi prioritas dalam pengadaannya apabila
anggarannya tidak cukup. Dan terakhir adalah melakukan Revisi daftar perbekalan
farmasi, hal ini perlu dilakukan sebagai tahap awal untuk melakukan evaluasi dengan
cepat apabila metode ABC dan VEN dinilai terlalu sulit dilakukan, maka revisi
perbekalan farmasi adalah langkah evaluasi awal yang paling cepat untuk
mengevaluasi daftar perencanaan. Manfaatnya tidak hanya berdampak pada aspek
ekonomi dan medik saja akan tetapi juga dapat memberikan dampak positif bagi beban
penanganan stok.
2. 9/Azimah Gaffar/079. Dalam hal tahapan perencanaan obat pada poin
pemilihan dijelaskan bahwa obat baru harus ada bukti spesifikasi, prioritaskan
obat tunggal. Seperti apakah contoh bukti spesifikasi dari obat baru ?
Jawab :
3. 2/004/Nur Hayani. Mengala ditentukan stok pengaman sebesar 10-20%? Apakah
bisa lebih atau kurang dari 10-20%?
Jawab :
4/MUH.RESKI/010 Menurut satibi 2014, untuk stok pengaman ditetukan sebanyak 10-
20% akan tetapi stok ini dapat disesuaikan tergantung dari kebijakan dari rumah sakit.
4. 2/059/Fitri Ramadhani Berdasarkan pemaparan tadi ada metode morbiditas
dimana perhitungannya berdasarkan penyakit di thn sebelumnya. Penyakit
penyakit apa saja yang dapat digunakan dalam metode morbiditas ?
Jawab :
4/011/Suhaeni Menurut pedoman pengelolaan perbekalan farmasi di Rumah Sakit
tahun 2008. Metode morbiditas atau yang biasa disebut epidemiologi didasari pada pola
penyakit yang prevalensinya besar pada Rumah Sakit tersebut seperti penyakit
diare,maag,colestrol, asam urat, hipertensi, jantung dll. Sehingga dalam perencanaan
kebutuhan disesuaikan dengan kebutuhan obat terbanyak pada Rumah Sakit tersebut.
Perhitungan Metode Morbiditas :
1.Menghitung masing-masing obat yang diperlukan per penyakit.
2.Pengelompokan dan penjumlahan masing-masing obat
Tambahan :
4/037/ Sri martiani.D
Contoh perhitungan
Siklus pengobatan diare akut diperlukan 15 bungkus oralit @200 ml
Jumlah kasus 18.000/thn
Jumlah oralit yang di perlukan adalah : 18.000 kasus x 15 bungkud = 270.000 bungkus
@200ml
KELOMPOK 5
Silahkan dian aulyah, anggi , zaitun sma cindyah pertanyaan untuk kel 5
1. Dian Auliah Amry NIM 080 dari klp 9. Adakah sanksi untuk Apoteker jika terjadi
kekosongan obat di RS karena kelalaian dari Apoteker itu sendiri?
Jawab : 015/nurul ridhmadahi apakah ada sanksi untuk apoteker apa bila Kekosongan
obat yang disebabkan kelalaian jawabnnya kembali kepada kewenangan instansi rs
yang telah di tetapkan dan meninjau kembali faktor utama yang menjadi penyebab
kekosongan stok obat dapat ditinjau dari penggunaan metode yang dipilih,formularium
obat,pemilihan prioritas obat,waktu tunggu,dan safety stok.
Tambahan : Nur Qadri Amima/067/klp 5. apabila terjadi kekosongan obat di RS karena
kelalaian dari apotekernya, maka apabila melakukan kesalahan akan dilakukan
pencatatan. kemudian pada saat rapat komite rumah sakit akan dilihat sudah berapa
kali melakukan kesalahan, apabila kesalahannya masih bisa ditoleransi maka akan
diberikan teguran, namun apbila sering melakukan kesalahan dan kesalahan yang fatal
maka bisa saja dilakukan pertimbangan apakah masih tetap bisa bekerja di RS atau
diberhentikan
2. Anggi Akrianti Putri/ 060 dari klp 2. apakah dalam perencanaan pengadaan
sediaan farmasi bisa melibatkan tenaga kesehatan lain selain tenaga
kefarmasian?
Jawab : 5/Indira Istikamah/091. Dalam proses perencanaan yang berperan adalah
tenaga teknis kefarmasian (perencanaan dalam menentukan jumlah dan jenis obat
yang akan di tentukan sesuai kebutuhan). Untuk tenaga kesehatan lain juga dapat
berperan dalam pengadaan perbekalan farmasi seperti dokter yang dapat
mendiskusikan dengan apoteker terkait obat atau alat kesehatan apa saja yang harus
dipertimbangkan dalam perencanaan dan pengadaan obat.
3.7/Zaitun Suciyati Ishak/048. Jika merujuk diskenario, menurut kelompok 5
apakah ada metode lain yang bisa digunakan untuk melakukan perencanaan obat
pada skenario selain metode konsumsi? Jika ada tolong disebutkan dan jelaskan
metodenya.
Jawab : 5/Sri Wahyuni/041. Ada beberapa metode yang dapat digunakan yaitu metode
EOQ yaitu cara perhitungan pemesanan jumlah barang sekali pesan dengan biaya
paling rendah, metode konsumsi yaitu didasarkan atas analisis data komsumsi obat
tahun sebelumnya, metode morbiditas adalah perhitungan kebutuhan obat berdasarkan
pola penyakit dan analisa ABC dan VEN yaitu metode evaluasi perencanaan obat yang
membagi perencanaan obat berdasarkan anggaran yang dimiliki oleh rumah sakit.
Tetapi pada skenario merujuk pada perhitungan metode konsumsi yaitu berdasarkan
data periode tahun sebelumnya. Jadi jawabannya metode yang tepat digunakan pada
skenario hanya metode konsumsi.
4. 4/Cindyah Anastasia Clarita/012. Pada slide dijelaskan mengenai standar
pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit. apa saja peran apoteker dalam
perencanaan dan pengadaan obat di Rumah Sakit?
Jawab : 5 /Reni Puji Lestari/13
berdasarkan PERMENKES No 72 Tahun 2016
Apoteker bertanggung jawab terhadap pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,
dan Bahan Medis Habis Pakai di Rumah Sakit yang menjamin seluruh rangkaian
kegiatan perbekalan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta memastikan kualitas, manfaat, dan
keamanannya. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai merupakan suatu siklus kegiatan, dimulai dari pemilihan, perencanaan
kebutuhan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pemusnahan dan
penarikan, pengendalian, dan administrasi yang diperlukan bagi kegiatan Pelayanan
Kefarmasian sedangkan Pengadaan merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk
merealisasikan perencanaan kebutuhan. Pengadaan yang efektif harus menjamin
ketersediaan, jumlah, dan waktu yang tepat dengan harga yang terjangkau dan sesuai
standar mutu. Pengadaan merupakan kegiatan yang berkesinambungan dimulai dari
pemilihan, penentuan jumlah yang dibutuhkan, penyesuaian antara kebutuhan dan
dana, pemilihan metode pengadaan, pemilihan pemasok, penentuan spesifikasi
kontrak, pemantauan proses pengadaan, dan pembayaran. Untuk memastikan Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan pembayaran.
KELOMPOK 6
Oke silahkan tri susilo , zakinah, nurjannah sma rahmi
1. tri susilowati/023/8.Bagaimana tindakan apoteker tentang jika disuatu rumah
sakit terjadi kekosongan obat dan sementara obat yg kosong tersebut pasien
sudh ingin menggunakannya?
Jawab : 6/Moh Hidayat/016 melakukan peminjaman ke Dinkes atau ke RS yang sudah
memiliki kontrak kerja sama dan dapat menggantinya ketika stok di rumah sakit sudah
tersedia,
2. 5/zakinah aulia/014.Bagaimana peran apoteker terhadap waktu tunggu yang
berlebih?
Jawab : 6/dewanti fatmala kadji/045 jika waktu tunggu dalam pengadaan obat lama,
maka disarankan pada saat melakukan pengadaan (bekerjasama dgn distributor)
apoteker sebaiknya menanyakan terlabih dahulu kira-kira brp lama waktu yg dibutuhkan
utk perbekalan farmasi yg diadakan sampai di IFRS. jika stok pengaman kurang
sebelum wktu obat sampai maka apoteker bisa mencari distributor lain utk diajak
kerjasama dalam pengadaan perbekalan farmasi yang stocknya sudah menipis