Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK 1

sri citra, nadiah, yulinda sma pangki : silahkan pertanyaannya :


1.assalamualaikum wr wb, saya 9/053/sri citra permata djufri/inging bertanya
kepada kelompok 1 apa yang di maksud dengan pemakaiam rata2 . dan apa
tujuan untuk diketahui pemakaian rata2 tersebut .
Jawab : Assalamualaikum wr wb, saya 1/fachriawan syahrir/002 menjawab
pertanyaaan dari 9/sri citra/053, yang dimaksud dengan pemakaian rata rata adalah
jumlah pemakaian, dalam kurun waktu yang ditentukan dalam hal ini bisa seminggu
sebulan ataupun setahun,kegunaaan dari mengetahui pemakaian rata-rata adalah
untuk digunakan, sebagai data acuan dalam menetukan perencanaan periode
selanjutnya.

2. Nadiah Apriliani Mahmud/051


Pertanyaannya: menurut teman-teman kelompok 1, kapan kita bisa mementukan
metode perencanaan kebutuhan farmasi digunakan? Apakah ad sayart
khususnya?
Jawab : Dapat ditentukan berdasarkan data yang dimiliki jika data yang kita miliki
adalah data pemakaian tahun lalu maka yang kita gunakan adalah metode konsumsi
dan jika pada suatu rumah sakit tidak memiliki data tahun lalu seperti halnya rumah
sakit baru dapat menggunakan metode morbiditas yaitu berdasarkan pola penyakit
Berikut keuntungan kekurangan metode konsumsi dan morbiditas
Konsumsi
- Pilihan pertama dalam perencanaan dan pengadaan
- Lebih mudah dan cepat dalam perhitungan
- Kurang tepat dalam penentuan jenis dan jumlah
- Mendukung ketidakrasionalan dalam penggunaan
morbiditas
- Lebih akurat dan mendekati kebutuhan yang sebenarnya
- Pengobatan lebih rasional
- Perhitungan lebih rumit
- Tidak dapat digunakan untuk semua penyakit
- Data yang diperlukan:
a. Kunjungan pasien
b. Sepuluh besar pola penyakit
c. Prosentase dewasa dan anak
Tambahan :
1/Nur Ainan Alfi/001 : Syarat metode kombinasi :
1. DOEN, Formularium Rumah Sakit, Standar Terapi Rumah Sakit (Standard
Treatment Guidelines/STG), dan kebijakan setempat yang berlaku.
2. Data catatan medik/ rekam medik
3. Anggaran yang tersedia
4. Penetapan priotitas
5. Pola penyakit
6. Sisa persediaan

3. Assalamualaikum Wr. Wb. Saya 4/Yulinda Rahim/066


Bagaimana cara melakukan pemilihan jenis obat dan menentukan jumlah obat
dalam perencanaan pengadaan obat di RS dengan menggunakan metode proxy
consumption ?
Jawab : (Menurut Pedoman Penyusunan Rencana Kebutuhan Obat Dan Pengendalian
Persediaan Obat Di Rumah Sakit Tahun 2019)
Metode proxy consumption : Sebagai contoh terdapat ketidak lengkapan data konsumsi
diantara bulan Januari hingga Desember. Metode perhitungan kebutuhan obat
menggunakan data kejadian penyakit, konsumsi obat, permintaan, atau penggunaan,
dan/atau pengeluaran obat dari Rumah Sakit yang telah memiliki sistem pengelolaan
obat dan mengekstrapolasikan konsumsi atau tingkat kebutuhan berdasarkan cakupan
populasi atau tingkat layanan yang diberikan.
Kombinasi metode konsumsi dan metode morbiditas disesuaikan dengan anggaran
yang tersedia. Acuan yang digunakan yaitu:
- DOEN, Formularium Rumah Sakit, Standar Terapi Rumah Sakit (Standard Treatment
Guidelines/STG), dan kebijakan setempat yang berlaku.
- Data catatan medik/rekam medik
- Anggaran yang tersedia
- Penetapan prioritas
- Pola penyakit

4. Pangky kusuma/007/klmpk 3. Berdasarkan analisis VEN, obat quinine masuk


dalam kategori apa ?
Jawab : evaluasi perencanaan Quinine berdasarkan analisis VEN obat Quinine
termasuk dalam kategori E (Esensial) karena Obat yang digunakan untuk mengatasi
penyakit kematian terbesar dan telah masuk dalam DOEN (daftar obat esensial
nasional )2019
KELOMPOK 2
Silahkan, rabiul, aprilia, iis hikmawati, sma irma mengajukan pertanyaan ;
1. 7/019/Rabiul Tsaniyati .S
Salah satu hal yg harus di perhatikan dalam perencanaan adalah Anggaran yang
tersedia, Jadi pertanyaan saya Jika dalam suatu RS tersebut kekurangan dana
atau anggaran pada saat akan melakukan metode perencanaan Solusi apa yang
akan anda lakukan dan metode apa yg cocok untuk mengatasi masalah
tersebut ?
Jawab : Sebelum melakukan tahap pemilihan obat harus melihat dana/anggaran yang
dimiliki oleh RS hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya jenis obat yang dipesan
tidak melebihi dana/anggaran yang terbatas oleh RS itu sendiri. Menggunakan metode
VEN untuk menentukan obat yang benar-benar emergency atau harus ada pada IFRS
2. 7/020/Aprilia Pratiwi Aslah. bertanya pada kelompok 2.
bisakah kelompok menjelaskan apa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi
hal-hal yang dapat menyebabkan kekosongan stok obat yang telah kelompok 2
paparkan tadi?
Jawab : Perencanaan harus di lakukan sebaik mungkin dengan mempertimbangkan
1.kebutuhan dan pemakaian sebelumnya jika menggunakan metode konsumsi
2.memperhitungkan waktu tunggu pemesanan obat
3.menyiapkan stok pengaman 10-20% dari kebutuhan
3. 3/035/iis hikmawati radisu
Bertanya pada klpk 2. Mengapa terdapat sisa stok, sementara terjadi kekosongan
selama 2 bulan?
Jawab : Kemungkinan pada tahun 2018 terjadi error. Jadi misalnya kosong dari bulan
januari-februari dan telah melakukan pemesanan tetapi obat datang pada bulan maret
dengan total 3.150 botol, sehingga mengakibatkan adanya sisa stock lada bulan
desember.
Krn jumlah permintaan atau kebutuhan lebih besar dari tingkat persediaan yang ada,
maka terjadi kekurangan persediaan sehingga perencanaan pembelian sebagai dasar
usulan pembelian tidak dapat memperhitungkan secara akurat.
4.9/081/Irma Pattola
Apa saja faktor penyebab terjadinya kekosongan stok pada suatu instalasi? Dan
bagaimana peran apoteker dalam mengatasi hal tersebut?
Jawab : 2/085/Asri Mawaddah izin menjawab pertannyaan
Faktor kekosongan obat
- sumber daya manusia belum cukup
-kekosongan obat pada distributor
-dana yang tersedia tidak cukup
-kurangnya kontrol terhadap persediaan obat
-keterlambatan petugas dalam memesan
-keterlambatan distributor mengirim barang
-sisa persediaan sering diabaikan dalam perencanaan
-pola pravelensi penyakit selalu berubah
Tambahan : Ade pratiwi/006
Tambahn untk jawaban klmpk 4. Peran apoteker dalam mengatasi kekosongan obat.
Apoteker atau sistem kesehatan harus bertindak cepat untuk mengidentifikasi dan
mendapatkan obat/produk alternatif jika terjadi kekosongan obat. Ataupun dapat
melakukan kerja sama dengan rumah sakit lain atau dengan apotek terdekat yang
menyediakan obat tersebut agar dapat segera diberikan kepada pasien yang
membutuhkan.
Dan dalam permenkes No 68 thn 2010
Mengatakan bahwa dokter & Apoteker dapat mengganti obat generik dengan obat
paten yang sama komponenenya.
KELOMPOK 3
Silahkan bertanya ke kel 3 dek dewi puspita, nurul, muslimah sma aswan
1. 6/044/Dewi Puspita Sari. AG Apa yang dilakukan apoteker jika dokter
menginginkan pengadaan obat yang non formularium?
Jawab : Assalamu’alaikum saya 3/063/Tutik Mucharomah. Pertanyaan:Apa yang
dilakukan apoteker jika dokter menginginkan pengadaan obat yang non formularium?
Jawabanan: Seorang apoteker harus berkoordinasi dengan KFT dan meminta
persetujuan ketua KFT (Komite Farmasi dan Terapi) dengan persetujuan komite Medik
dan Direktur Rumah sakit sebagai Penentu kebijakan dan pengguna anggaran. Jika
sudah diperoleh persetujuan maka bisa dimasukkan dalam perencanaan.

2. nim 070 Nurul Ramadhani. Di proses perencenaan ada tahapan persiapan. Hal
apa saja yang dilakukan pada tahap perencenaan ?
Jawab : 3/036/siti nurhafsah . Sebelum melakukan perencanaan obat perlu
diperhatikan kriteria yang dipergunakan sebagai acuhan pemilhan obat, yaitu:
a.Obat merupakan kebutuhan untuk sebagian populasi penyakit
b. Obat memiliki keamanan dan khasiat yang didukung dengan buktii lmiah
c. Obat memiliki manfat yang maksimal dengan resiko minimal
d. Obat mempunyai mutu yang terjamin baik ditinjau dari segistabilitas maupun
bioavaibilitasnya
e.Biaya pengobatan mempunyai rasioa ntara manfaat dan biaya yang baik
f. Harga terjangkau
g.Obat sedapat mungkin sediaan tunggal untuk menghindari resiko yang mungkin
terjadi
Tambahan :
Tahap perencanaan ada 4
1. Tahap Pemilihan u/ menentukan perbekalan farmasi benar* di perlukan sesuai dgn
jumlah pasien dan pola penyakit di RS
2.Kompikasi penggunaan u/ mengetahui penggunaan bulanan masing* jenis
perbekalan farmasi selama setahun dan sebagai data pembanding bagi stok optimum
3. Perhitungan kebutuhan itu ada 2 yang prtama metode komsumsi dan kedua metode
morbiditas
4.Evaluasi Perencanaan, Teknik evaluasi yang dapat dilakukan yaitu ada 4.
1. Analisa ABC
2.Analisa VEN
3.Analisa ABC & VEN
4.Revisi Daftar perbekalan Farmasi
3.5/068/St. Muslimh Pratiwi .Apa sajakah paramater yang dilihat dari tiap metode
untuk bisa menentukan metode apa yang akna kita gunakan untuk perencanaan
suatu kasus.
Jawab : 3/Nurul Fadhillah Amrullah/087
Parameter metode konsumsi
- Pengumpulan dan pengolahan data
- Perhitungan jumlah kebutuhan obat dengan alokasi dana
- Didasarkan atas stok pengaman, waktu tunggu, sisa stok dan evaluasi
- Tidak mempertimbangkan epidemiologi penyakit.
Parameter metode morbiditas
- pola penyakit
- perkiraan kenaikan kunjungan
- Mempertimbangkan keperluan obat
- Memperhatikan waktu tunggu dan alokasi dana
- Menyediakan data pertahun
- Menghitung jumlah, jenis, dosis, dan anggaran
4. 6/071/ Aswan. Menurut skenarii mengapa pada pada tahun 2019 terjadi
kekosongan selama 2 bulan? Apakah apoteker tidak melakukan perencanaan
perhitungan td tahun 2018?
Jawab : dewi sarfah wijaya nim 061. Ada beberapa kemungkinan terjadinya
kekosongan selama 2 bulan dirumah sakit yaitu pendataan yang kurang tepat oleh
apoteker dibagian gudang farmasi sehingga terlambat melakukan pemesanan saat stok
sdh medekati stok ROP atau meningkatnya kunjungan pasien diare di RS sehingga
stok obat tidak mencukupi serta kurangnya SDM sehingga terjadi ketidaktepatan dalam
penanganan perencanaan obat di RS dan distribusinya.
KELOMPOK 4
Silahkan serina, azimah, nur hayani sma fitri ramadhani bertanya ke kel 4
1. 3/Serina Saud/009. Apabila ada kekeliruan dalam melaksanakan tahapan
perencanaan, hal apa yang dapat dilakukan untuk mengatasinya?
Jawab : 4/Nurlaily Firdaus/090. Untuk meminimalisir terjadinya kekeliruan dalam
tahap perencenaan maka perlu dilakukan evaluasi perencanaan. Metode yang dapat
digunakan dalam melakukan evaluasi perencanaan menurut Direktorat Jenderal
Binakefarmasian dan Alat Kesehatan Thn 2010 tentang Pedoman Pengelolaan
Perbekalan Farmasi di Rumah Sakit, adalah; Metode ABC indeks Kritis digunakan
untuk mengevaluasi dari segi aspek ekonomi, Metode VEN digunakan untuk evaluasi
aspek medik ataupun terapi, Juga Kombinasi Metode ABC dan VEN digunakan untuk
menetapkan obat apasaja yang perlu jadi prioritas dalam pengadaannya apabila
anggarannya tidak cukup. Dan terakhir adalah melakukan Revisi daftar perbekalan
farmasi, hal ini perlu dilakukan sebagai tahap awal untuk melakukan evaluasi dengan
cepat apabila metode ABC dan VEN dinilai terlalu sulit dilakukan, maka revisi
perbekalan farmasi adalah langkah evaluasi awal yang paling cepat untuk
mengevaluasi daftar perencanaan. Manfaatnya tidak hanya berdampak pada aspek
ekonomi dan medik saja akan tetapi juga dapat memberikan dampak positif bagi beban
penanganan stok.
2. 9/Azimah Gaffar/079. Dalam hal tahapan perencanaan obat pada poin
pemilihan dijelaskan bahwa obat baru harus ada bukti spesifikasi, prioritaskan
obat tunggal. Seperti apakah contoh bukti spesifikasi dari obat baru ?
Jawab :
3. 2/004/Nur Hayani. Mengala ditentukan stok pengaman sebesar 10-20%? Apakah
bisa lebih atau kurang dari 10-20%?
Jawab :
4/MUH.RESKI/010 Menurut satibi 2014, untuk stok pengaman ditetukan sebanyak 10-
20% akan tetapi stok ini dapat disesuaikan tergantung dari kebijakan dari rumah sakit.
4. 2/059/Fitri Ramadhani Berdasarkan pemaparan tadi ada metode morbiditas
dimana perhitungannya berdasarkan penyakit di thn sebelumnya. Penyakit
penyakit apa saja yang dapat digunakan dalam metode morbiditas ?
Jawab :
4/011/Suhaeni Menurut pedoman pengelolaan perbekalan farmasi di Rumah Sakit
tahun 2008. Metode morbiditas atau yang biasa disebut epidemiologi didasari pada pola
penyakit yang prevalensinya besar pada Rumah Sakit tersebut seperti penyakit
diare,maag,colestrol, asam urat, hipertensi, jantung dll. Sehingga dalam perencanaan
kebutuhan disesuaikan dengan kebutuhan obat terbanyak pada Rumah Sakit tersebut.
Perhitungan Metode Morbiditas :
1.Menghitung masing-masing obat yang diperlukan per penyakit.
2.Pengelompokan dan penjumlahan masing-masing obat
Tambahan :
4/037/ Sri martiani.D
Contoh perhitungan
Siklus pengobatan diare akut diperlukan 15 bungkus oralit @200 ml
Jumlah kasus 18.000/thn
Jumlah oralit yang di perlukan adalah : 18.000 kasus x 15 bungkud = 270.000 bungkus
@200ml
KELOMPOK 5
Silahkan dian aulyah, anggi , zaitun sma cindyah pertanyaan untuk kel 5
1. Dian Auliah Amry NIM 080 dari klp 9. Adakah sanksi untuk Apoteker jika terjadi
kekosongan obat di RS karena kelalaian dari Apoteker itu sendiri?
Jawab : 015/nurul ridhmadahi apakah ada sanksi untuk apoteker apa bila Kekosongan
obat yang disebabkan kelalaian jawabnnya kembali kepada kewenangan instansi rs
yang telah di tetapkan dan meninjau kembali faktor utama yang menjadi penyebab
kekosongan stok obat dapat ditinjau dari penggunaan metode yang dipilih,formularium
obat,pemilihan prioritas obat,waktu tunggu,dan safety stok.
Tambahan : Nur Qadri Amima/067/klp 5. apabila terjadi kekosongan obat di RS karena
kelalaian dari apotekernya, maka apabila melakukan kesalahan akan dilakukan
pencatatan. kemudian pada saat rapat komite rumah sakit akan dilihat sudah berapa
kali melakukan kesalahan, apabila kesalahannya masih bisa ditoleransi maka akan
diberikan teguran, namun apbila sering melakukan kesalahan dan kesalahan yang fatal
maka bisa saja dilakukan pertimbangan apakah masih tetap bisa bekerja di RS atau
diberhentikan
2. Anggi Akrianti Putri/ 060 dari klp 2. apakah dalam perencanaan pengadaan
sediaan farmasi bisa melibatkan tenaga kesehatan lain selain tenaga
kefarmasian?
Jawab : 5/Indira Istikamah/091. Dalam proses perencanaan yang berperan adalah
tenaga teknis kefarmasian  (perencanaan dalam menentukan jumlah dan jenis obat
yang akan di tentukan sesuai kebutuhan). Untuk tenaga kesehatan lain juga dapat
berperan dalam pengadaan perbekalan farmasi seperti dokter yang dapat
mendiskusikan dengan apoteker terkait obat atau alat kesehatan apa saja yang harus
dipertimbangkan dalam perencanaan dan pengadaan obat.
3.7/Zaitun Suciyati Ishak/048. Jika merujuk diskenario, menurut kelompok 5
apakah ada metode lain yang bisa digunakan untuk melakukan perencanaan obat
pada skenario selain metode konsumsi? Jika ada tolong disebutkan dan jelaskan
metodenya.
Jawab : 5/Sri Wahyuni/041. Ada beberapa metode yang dapat digunakan yaitu metode
EOQ yaitu cara perhitungan pemesanan jumlah barang sekali pesan dengan biaya
paling rendah, metode konsumsi yaitu didasarkan atas analisis data komsumsi obat
tahun sebelumnya, metode morbiditas adalah perhitungan kebutuhan obat berdasarkan
pola penyakit dan analisa ABC dan VEN yaitu metode evaluasi perencanaan obat yang
membagi perencanaan obat berdasarkan anggaran yang dimiliki oleh rumah sakit.
Tetapi pada skenario merujuk pada perhitungan metode konsumsi yaitu berdasarkan
data periode tahun sebelumnya. Jadi jawabannya metode yang tepat digunakan pada
skenario hanya metode konsumsi.
4. 4/Cindyah Anastasia Clarita/012. Pada slide dijelaskan mengenai standar
pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit. apa saja peran apoteker dalam
perencanaan dan pengadaan obat di Rumah Sakit?
Jawab : 5 /Reni Puji Lestari/13
berdasarkan PERMENKES No 72 Tahun 2016
Apoteker bertanggung jawab terhadap pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,
dan Bahan Medis Habis Pakai di Rumah Sakit yang menjamin seluruh rangkaian
kegiatan perbekalan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta memastikan kualitas, manfaat, dan
keamanannya. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai merupakan suatu siklus kegiatan, dimulai dari pemilihan, perencanaan
kebutuhan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pemusnahan dan
penarikan, pengendalian, dan administrasi yang diperlukan bagi kegiatan Pelayanan
Kefarmasian sedangkan Pengadaan merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk
merealisasikan perencanaan kebutuhan. Pengadaan yang efektif harus menjamin
ketersediaan, jumlah, dan waktu yang tepat dengan harga yang terjangkau dan sesuai
standar mutu. Pengadaan merupakan kegiatan yang berkesinambungan dimulai dari
pemilihan, penentuan jumlah yang dibutuhkan, penyesuaian antara kebutuhan dan
dana, pemilihan metode pengadaan, pemilihan pemasok, penentuan spesifikasi
kontrak, pemantauan proses pengadaan, dan pembayaran. Untuk memastikan Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan pembayaran.
KELOMPOK 6
Oke silahkan tri susilo , zakinah, nurjannah sma rahmi
1. tri susilowati/023/8.Bagaimana tindakan apoteker tentang jika disuatu rumah
sakit terjadi kekosongan obat dan sementara obat yg kosong tersebut pasien
sudh ingin menggunakannya?
Jawab : 6/Moh Hidayat/016 melakukan peminjaman ke Dinkes atau ke RS yang sudah
memiliki kontrak kerja sama dan dapat menggantinya ketika stok di rumah sakit sudah
tersedia,
2. 5/zakinah aulia/014.Bagaimana peran apoteker terhadap waktu tunggu yang
berlebih?
Jawab : 6/dewanti fatmala kadji/045 jika waktu tunggu dalam pengadaan obat lama,
maka disarankan pada saat melakukan pengadaan (bekerjasama dgn distributor)
apoteker sebaiknya menanyakan terlabih dahulu kira-kira brp lama waktu yg dibutuhkan
utk perbekalan farmasi yg diadakan sampai di IFRS. jika stok pengaman kurang
sebelum wktu obat sampai maka apoteker bisa mencari distributor lain utk diajak
kerjasama dalam pengadaan perbekalan farmasi yang stocknya sudah menipis

3. Nurjannah/033. Pada Analisa VEN, Quinine termasuk dlm obat esensial, yg


ingin sy tanyakan Apa kriteria / pertimbangan yg mendasari obat-obat termasuk
dlm kriteria tertentu dlm analisa VEN.
Jawab : Rindayani/017. kritera obat yang masuk dalam kategori VEN yaitu V (vital)
kriterianya obat penyelamat jiwa, untuk pelayanan kesehatan pokok, obat yg
dibutuhkan sangat cpat, tidak dpt digantikan oleh obat lain. E (Esensial) kriterianya obat
yg bekerja pada sumber pnyakit, tdk untk menangani kematian secara langsung atau
kecacatan, N (non esensial) kroterianya obat yg bekerja ringan, untuj keluhan ringan.
Tambahan : Nurfadillah. Gs, nim 018 jika dikaitkan dengan skenario obat quinine msuk
dalam daftar obat Esensial yaitu obat yg digunakan bersasarkan dari sumber penyakit
yaitu malaria.
6/043/Andito Saputra. bahwa Berdasarkan manajamen obat dirumah sakit oleh satibi,
dijelaskan bahwa untuk obat esensial merupakan obat-obat yang terdapat keefektifan
untuk mengurangi kesakitan yang dialami. Dan bersifat sangat signifikan untuk
bermacam-macam obat dan tidak vital untuk sistem kesehatan dasar. Dan contoh obat
yang termasuk dalam kategori ini berdasarkan skenario adalah quinine
6/071/ Aswan. Quinine masuk dalam obat yang berguna mengatasi penyakit kematian
terbesar, Quinine masuk doen 2019. Ada dua kategori dikatakan dia masuk kategori
esensial, yaitu obat yang masuk kesehatan pokok. Dan obat yang berguna mengatasi
penyebab kematian terbesar. Dan Quinine masuk kategori penyebab kematian terbesar
4. 9/027/ Rahmi Muliana. Adapun yang saya ingin tanykan yaitu faktor -faktor
yang mempengaruhi penyebab obat bisa kosong ?
Jawab : 6/Fityah Adliah Hiwan/093 Faktor yang mempengaruhi kekosongan obat yaitu
dana yang tersedia tidk mencukupi, keterlambatan dalam melakukan pemesanan obat,
keterlambatan dalam membayar ke distributor, kurang memperhatikan kartu stok yang
ada.
KELOMPOK 7
Silahkan nadia adam, nurul fadila, abs rauf sma syarif hikmat bertanya ke kel 7
1. 1/Nadia Adam/ 028. Kenapa analisis abc dan ven di masukan kedalam metode
perencanaan sdngkan yg kita ketahui menurut literatur bahwa analisis abc dan
ven merupakan evaluasi rencana kebutuhan dan bagaimana cara menggunakan
menurut scenario ?
Jawab :
7/095/musdalifah.Menurut kelompok kami metode abc dan ven kami masukkan karena
metode ABC dan ven masuk dalam metode menagemen setelah penentuan
perencanaan salah satu persediaan selain metode konsumsi dan morbilitas. Metode
ABC metode yang sangat erat kaitanya dengan biaya dan pemakaian perbekalan
farmasi dalam setahun, sehinggah di perlukan tingkatan prioritas dengan asumsi
berapa jumlah pesanan dan kapan di pesan. Metode VEN (Vitasl, Essensial, Non
essensial) : analisis perencanaan menggunakan semua jenis perbekalan farmasi yabg
tercantum dalam daftar yang di kelompokkan. Dalam scenario metode yang di gunakan
adalah metode konsumsi dengan mempertimbangakan 3 hal yang paling penting cara
perencanaan nya itu:
1. Dasarnya meliputi analisis data dan konsumsi obat tahun sebelumnya.
2. Sumber data meliputi Perencanaan dan pelaporan ( kartu stok),Pencatatan dan
pelaporan beberapa fasilits kesehatan,Hasil pertemuan tenaga medis
3. Jenis data meliputi alokasi dana, daftar obat, stok awal, penerimaan, pengeluaran,
sisa stok, kadaluwarsa, obat kosong dan stok pengaman.
2. 8/ Nurul Fadilla/049. Apa keunggulan dan kelemahan dari metode konsumsi
dan metode morbiditas?
Jawab :
7/096/Regita Cahyani Daimunon. Menurut pedoman pengelolaan perbekalan farmasi di
rumah sakit tahun 2010.
Keungulan dan kelemahan dari metode konsumsi dan metode morbiditas :
Konsumsi :
1. Pilihan pertama dalam perencanaan dan pengadaan
2. Lebih mudah dan cepat dalam perhitungan
3. Mendukung ketidak rasionalan dalam penggunaan
4. Kurang tepat dalam penentuan jenis dan jumlah
Morbiditas :
1.lebih akurat dan mendekati kebutuhan sebenarnya
2.pengobatan lebih rasional
3. Data yang diperlukan :
a. kunjungan pasien
b. Sepuluh besar pola penyakit
c. Presentasi dewasa dan anak
4. Perhitungan lebih rumit
5. Tidak dapat digunakan untuk semua penyakit
3. 4/064/Abd. Rauf Rum. Untuk menentukan evaluasi, Metode evaluasi
perencanaan obat manakah yang sesuai dengan skenario?
Jawab :
7/Riska Muliani/073, Berdasarkan skenario metode yang digunakan adalah metode
konsumsi, metode konsumsi berdasarkan penggunaan obat tahun sebelumnya
mengacu pada 3 acuan yaitu:
1. Dasarnya meliputi analisis dan konsumsi obat tahun sebelumnya
2. Sumber data meliputi
- perencanaan dan pelaporan (kartu stok)
- Pencatatan dan pelaporan beberap fasilitas kesehatan
- Hasil pertemuan tenaga medis
3. Jenis data
4.3/034/syarif hikmat. Apakah kita tetap meghitung lead time walaupun jarak PBF
dengan RS dekat ?
Jawab : 7/074/ Nanda Prasetya Dewi Riantika. Tetap dilakulan perhitungan karena
dalam pemesanan obat, pbf perlu menyiapkan obat sesuai permintaan instalasi dan pbf
juga akan melakukan pendistribusian sehingga untuk menghindari kekosongan stok
maka perlu dihitung stok pengaman dan lead timenya. biasanya diperuntukkan untuk
mengorder obat fast moving (obat yang aliran nya cepat keluar).
KELOMPOK 8
Silahkan kristina, sukarni, nurmutmainnah sma hijeria .
1. 5/040/kristina tumba’ uwa’.apa saja kekurangan dan kelebihan dari metode
konsumsi dan metode morbiditas?.trima kasih
Jawab: 8/097/Dewi Wijayanti. Menurut (Suryawati Sri, 1997) Adapun Kelebihan dan
Kekurangan Metode Konsumsi yaitu:
1. Metode Konsumsi
Kelebihan
a. Tidak dibutuhkan data morbiditas dan standar pengobatan
b. Perhitungan lebih sederhan
c. Dapat diandalkan jika pencatatan baik
Kekurangan
a. Data konsumsi obat - Kontak dengan pasien sulit
b. Tidak dapat dijadikan dasar pengkajian penggunaan obat
c. Tidak dapat diandalkan apabila terjadi perubahan pola penyakit
2. Metode Morbiditas
Kelebihan
a. Data konsumsi tidak dibutuhkan
b. Dapat digunakan untuk pengkaji pola pengobatan
c. Mendorong melakukan pancatatan morbiditas
Kekurangan
a. Perlu waktu dan tenaga yang banyak
b. Ada penyakit yang tidak tercatat
c. Pola penyakit tidak sama, khusus wabah dan variasi obat lebih luas

2. 3/084/Sukarni J Haruna, pertanyaan utk klp 8. Mengenai faktor terjadinya


kekosongan obat salah satunya adalah lead time yg tdk terprediksi. Apa solusi yg
dpt diberikan sebagai seorang Apoteker dalam menghadapi kasus seperti ini?
Terimakasih
Jawab : 8/022/risti yuni Astriani akan menjawab pertanyaan dari Sukarni J Haruna,
Mengenai faktor terjadinya kekosongan obat salah satunya adalah lead time yg tdk
terprediksi. Apa solusi yg dpt diberikan sebagai seorang Apoteker dalam menghadapi
kasus seperti ini?Jawab: Solusinya yaitu dengan memperhatikan safety stock (stok
pengamanan). Dimana Safety Stock adalah bagian dari total persediaan yang
memberikan perlindungan terhadap ketidak pastian di dalam permintaan lead time
selama beberapa siklus. Dalam penentuan safety stock harus memperhatikan stock out
dan over stock, dimana safety stock akan mengusahakan terjadinya kesimbangan.
Keuntungan dari safety stock adalah pada saat jumlah permintaan mengalami lonjakan,
maka persediaan pengaman dapat digunakan untk menutup permintaan tersebut.
Untuk menghindari stock out perlu diadakan suatu fungsi persediaan pengaman, yaitu
suatu persediaan tambahan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya
stock out akibat ketidakpastian dalam permintaan dan penyediaan
Tamabahan : 8/sitti aminah/098. Sebaiknya dibentuk tim khusus untuk perencanaan
kebutuhan perbekalan farmasi dan diberikan pelatihan tentang manajemen perbekalan
farmasi di Rumah sakit. Sehingga tim ini yang nantinya akan bertagnggung jawab
penuh terhadap perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi di rumah sakit. Ini
dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya keksosongan obat atau kelebihan obat.
3. 9/099/nurmutmainnah ingin bertanya kepada kelompok 8, pada ppt anda
menjelaskan tentang 3 metode perhitungan kebutuhan, pertanyaan saya metode
apa yg anda gunakan berdasarkan skenario? Dan apa alasannya??
Jawab : 08/076/Yulianty
Metode yang kami gunakan terkait skenario yaitu, metode konsumsi itu ialah metode
perencanaan obat berdasarkan pada kebutuhan riil obat pada periode lalu dengan
penyesuaian dan koreksi berdasarkan pada penggunaan obat tahun sebelumnya
4. 5/042/Hijeria Tulnisa. Terdapat rancangan pengembangan dalam hal-hal yg
perlu diperhatikan pada perencanaan obat, bagaimana penjelasan mengenai
rancangan pengembangan tersebut? Terimakasih
Jawab : 8/022/Maqfirah miranda Putri
• Menurut Kementerian Kesehatan (2016) tentang Modul Farmasi Rumah Sakit dan
Klinik bahwa :
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mencapai tujuan perencanaan
tersebut yaitu:
a. Mengenal dengan jelas rencana jangka panjang apakah program dapat mencapai
tujuan dan sasaran.
b. Persyaratan barang meliputi: kualitas barang, fungsi barang, pemakaian satu merk
dan untuk jenis obat narkotika harus mengikuti peraturan yang berlaku.
c. Kecepatan peredaran barang dan jumlah peredaran barang.
d. Pertimbangan anggaran dan prioritas.
Tambahan : Sebelum melakukan perencanaan obat perlu diperhatikan kriteria yang
dipergunakan sebagai acuhan pemilhan obat, yaitu:
• Obat merupakan kebutuhan untuk sebagian populasi penyakit
• Obat memiliki keamanan dan khasiat yang didukung dengan bukti ilmiah
• Obat memiliki manfat yang maksimal dengan resiko minimal
• Obat mempunyai mutu yang terjamin baik ditinjau dari segi stabilitas maupun
bioavaibilitasnya
• Biaya pengobatan mempunyai rasio antara manfaat dan biaya yang baik
• Harga terjangkau
• Obat sedapat mungkin sediaan tunggal untuk menghindari resiko yang mungkin
terjadi
KELOMPOK 9
Silahkan sri wulandari, nurfadila gs, riski ananda sma meiliana arif
1.Assalamualaikum wr.wb, saya sriwulandari/005 klp 1 pertanyan untuk klp 9,
Pada tahapan pengadaan bagaimana kriteria yang masuk dalam
sumbangan/hibah/ dropping yang terdapat pada skenario?sebutkan contohnya
Jawab :
9/Alifqa Meylia Putri/052.
Menurut petunjuk teknis pelayanan kefarmasian di rumah sakit, tahun 2019
Pada proses pengadaan sumbangan/hibah/dropping ada 3 elemen penting yang harus
diperhatikan :
1. Pengadaan yang dipilih, bila tidak teliti dapat menjadikan ”biaya tinggi“
2. Penyusunan dan persyaratan kontrak kerja (harga kontrak = visible
cost + hidden cost), sangat penting untuk menjaga agar pelaksanaan
pengadaan terjamin mutu (misalnya persyaratan masa kedaluwarsa,
sertifikat analisa/standar mutu, harus mempunyai Material Safety Data
Sheet (MSDS), untuk bahan berbahaya, khusus untuk alat kesehatan
harus mempunyai certificate of origin), waktu dan kelancaran bagi
semua pihak, dan lain-lain.
3. Order pemesanan agar barang dapat sesuai jenis, waktu dan tempat
Beberapa jenis obat, bahan aktif yang mempunyai masa kedaluwarsa
relatif pendek harus diperhatikan waktu pengadaan.
(Menurut Satibi, 2014)
Adapun obat yang dapat diberikan adalah obat-obat yang termasuk dalam program
kesehatan pemerintah dan obat-obat emergency.
Tambahan : sri citra permata djufri/9/ 053 kriteria yang termasuk dalam tahap
pengadaan sumbangan /dropping/hibah menurut buku farmasi rumah sakit dan klinik
yaitu kriterianya Seluruh kegiatan harus disertai dokumen administrasi yang lengkap
dan jelas. Agar penyediaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai dapat membantu pelayanan kesehatan, maka jenis Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai harus sesuai dengan kebutuhan pasien di
Rumah Sakit. Instalasi Farmasi dapat memberikan rekomendasi kepada pimpinan
Rumah Sakit untuk mengembalikan/ menolak sumbangan/dropping/hibah Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang tidak bermanfaat bagi
kepentingan pasien Rumah Sakit.
2. Nurfadaillah.Gs,/018/6. Apakah metode ROP dan analisis ABC - VEN bisa
disandingkan dengan metode konsumsi dan morbiditas dan apakah ada
karakteristik tertentu yang diterapkan diRs, apotek dan puskesmas mengenai
metode tersebut?
Jawab : Filman iya, bisa disandingkan sebagai bahan evaluasi perencanaan, pada
dasarnya pemilihan metode konsumsi atau pun morbiditas dapat di evaluasi dengan
adanya konsep analisis kombinasi ABC-VEN yang tentunya dapat diterapkan di Rumah
Sakit. Mengenai apakah ada karakteristik terhadap penggunaan metode ROP dan
analisis ABC-VEN di rumah puskesmas atau apotek, bahwa ROP pada dasarnya
adalah pemesan kembali barang, yang dilakukan sebelum barang persediaan habis
terpakai dengan memerlukan lead time (waktu tunggu), ini menurut kami tidak dapat
diterapkan di puskesmas karena sistem pemesanan obat dipuskesmas diadakan
langsung oleh Dinas Kesehatan/Instalasi Farmasi yang terkait di suatu daerah kerja
puskesmas, sementara apotek bisa menerapkan metode ROP, untuk analisis
perencanaan ABC-VEN bisa diterapkan konsep analisisnya di puskesmas, apotek,
maupun rumah sakit, karen dengan menganalisis jenis obat berdasarkan kebutuhan.
Tambahan : Fatriani Saya sependapat dengan saudara filman. Bahwa metode ROP
dan analisis ABC-VEN dapat disandingkan dengan metode konsumsi dan dan
morbiditas dalam artian dikombinasi untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diingingkan
seperti kekosongan obat. Hal ini tergantung dari anggaran, waktu tunggu, rancangan
prioritas, sisa stok, data konsumsi obat, kasus penyakit dari masing-masing fasilitas
kesehatan (RS, Apotek dan Puskesmas). Terkait karasteristik penggunaan metode
ROP disetiap fasilitas kesehatan baik apotek, RS, dan Puskesmas sama-sama
menggunakan metode ROP (titik dimana Apotek, RS, dan Puskesamas memesan
kembali obatnya sebelum habis terpakai). Perbedaannya ialah puskesmas memiliki
jalur berbeda dengan apotek dan RS dengan meminta ke Dinkes mengenai pengadaan
obat dan dalam melakukan ROP puskesmas walupun meminta, puskesmas tetap
melakukan pemilihan dalam perencanaan perhitungan obat yang dipakai di Puskesmas.
3. 7/021/riski Ananda. pada slide kelompok obat yang termasuk dalam
perencannan obat point 3 “obat generik”apakah bisa di sebutkan apa saja
contohnya.
Jawab :
4. 4/039/Meiliana Amir. Dalam pengelolaan sediaan farmasi terdapat bagian
perencanaan, apa tujuan dari perencanaan sediaan farmasi dan bagaimana
tahapan dari perencanaan tersebut ?
Jawab : 9/Andi selpiana tenri /025. No4. Menurut Pedoman Pengelolaan Perbekalan
Farmasi Di Rumah Sakit Tahun 2010
Tahapan perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi meliputi :
1. Pemilihan
Fungsi pemilihan adalah untuk menentukan apakah perbekalan farmasi benar benar
diperlukan sesuai dengan jumlah pasien/kunjungan dan pola penyakit di rumah sakit
2. Komplikasi Penggunaan
Kompilasi penggunaan perbekalan farmasi berfungsi untuk mengetahui penggunaan
bulanan masing-masing jenis perbekalan farmasi di unit pelayanan selama setahun dan
sebagai data pembanding bagi stok optimum
3. Perhitungan Kebutuhan
Menentukan kebutuhan perbekalan farmasi merupakan tantangan yang berat yang
harus dihadapi oleh tenaga farmasi yang bekerja di rumah sakit diharapkan perbekalan
farmasi yang direncanakan dapat tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu, dan tersedia
pada saat dibutuhkan.
Adapun pendekatan perencanaan kebutuhan dapat dilakukan melalui beberapa metode
Metode Konsumsi dan metode morbiditas/epidemiologi
4. Evaluasi Perencanaan
Setelah dilakukan perhitungan kebutuhan perbekalan farmasi untuk tahun yang akan
datang, biasanya akan diperoleh jumlah kebutuhan, dan idealnya diikuti dengan
evaluasi

Anda mungkin juga menyukai