Sarana dan prasarana yang harus dimiliki oleh apotek menurut Permenkes Nomor 14 Tahun 2021:
Sarana
• Ruang penerimaan resep
• Ruang pelayanan resep dan peracikan
• Ruang penyerahan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan BMHP
• Ruang konseling
• Ruang penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan, BMHP dan komiditi lainnya
• Ruang arsip
Prasarana
• Instalasi air bersih dan sanitasi
• Instalasi listrik
• Instalasi sirkulasi udara
• Sistem penerangan
• Sistem proteksi kebakaran
• Sistem komunikasi
• Papan nama apotek
• Papan nama praktik Apoteker
4. Obat-obatan yang diserahkan oleh instalasi farmasi rumah sakit kepada pasien rawat inap
merupakan bagian dari jasa pelayanan kesehatan yang tidak termasuk dalam JKP, sehingga tidak
dikenakan PPN. Sedangkan obat-obatan yang diserahkan oleh instalasi farmasi rumah sakit
kepada pasien rawat jalan merupakan BKP, sehingga dikenakan PPN.
7. Aset adalah segala sesuatu yang memiliki nilai ekonomis dan dapat dimiliki oleh seseorang atau
badan usaha
Hutang adalah kewajiban yang harus dibayar oleh seseorang atau badan usaha kepada pihak
lain
Modal adalah adalah kekayaan bersih yang dimiliki oleh seseorang atau badan usaha
Persamaan dasar akuntansinya : Harta = Utang + Modal
Artinya, total harta yang dimiliki oleh seseorang atau badan usaha harus sama dengan jumlah
utang yang harus dibayar kepada pihak lain ditambah dengan modal yang dimiliki oleh seseorang
atau badan usaha tersebut.
Ditanya
Berapa Break Even Poin (BEP) Apotek Mulia Farma Tahun 2009
Jawab
Break Even Poin = Rp 27.936.000 / 1 - (Rp 182.871.000 / Rp 246.321.000)
= Rp 27.936.000 / 1 - 0,742
= Rp 27.936.000 / 0,258
= Rp 108.279.070
Pada Tahun 2009, Apotek Mulia Farma telah melewati BEP karena jumlah penjualan yang dibukukan
pada tahun 2009 sebesar Rp 246.321.000 lebih besar dari BEP tahun 2009 sebesar Rp 108.279.070
9. Diketahui
Jumlah Penjualan = Rp 245.000.000
Persediaan Awal = Rp 75.000.000
Pembelian = Rp 150.000.000
Persediaan Akhir = Rp 5.500.000
Ditanya
Laba Kotor Apotek Ben Saras
Jawab
Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP)
HPP = Persediaan Awal + Pembelian - Persediaan Akhir
= Rp 75.000.000 + Rp 150.000.000 - Rp 5.500.000
= Rp 219.500.000