NIM 20100041
PRODI : AKUNTANSI
KELAS : SORE
PT CAHAYA ABADI
LAPORAN LABA/RUGI
Pendapatan Rp 17.000.000
Beban – beban :
Beban Listrik Rp 300.000
Beban Sewa Rp 1.000.000
Beban Gaji Rp 2.000.000
Beban Transportasi Rp 1.500.000
Total Beban (Rp 4.800.000)
Laba Bersih Rp 12.200.000
B. Menyusun Neraca
PT CAHAYA ABADI
LAPORAN NERACA
AKTIVA PASIVA
Aktiva Lancar : Kewajiban :
Kas Rp 12.200.000
Perlengkapan Rp 950.000
Total Aktiva Tetap Rp 13.150.000 Total Kewajiban
PT CAHAYA ABADI
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
Modal Awal Periode Rp 165.800.000
Penambahan Ekuitas Pemilik :
Pendapatan Rp 12.200.000
Total Modal Akhir Rp 178.050.000
D. Menyusun Laporan Arus Kas
PT CAHAYA ABADI
LAPORAN ARUS KAS
Aktivitas Operasi :
Pendapatan Bersih Rp 17.000.000
Total Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Rp 17.000.000
Aktivitas Investasi :
Pembelian Perlengkapan Rp 950.000
Pembelian Peralatan Rp 164.900.000
Total Arus Kas Dari Aktivitas Operasi (Rp 165.850.000)
Aktivitas Pendanaan :
Modal Pemilik Rp 178.050.000
Total Aktivitas Pendanaan Rp 178.050.000
Kas Bersih Yang Dihasilkan Periode Ini Rp 29.200.000
Kas Awal Periode Rp 12.200.000
Kas dan Setara Kas di Akhir Periode Rp 41.400.000
No 2.
Present Value digunakan untuk untuk mengetahui nilai investasi sekarang dari suatu nilai dimasa
datang. Untuk menghitung PV bisa menggunakan fungsi pv() yang ada dimicrosoft excel. Ada lima
parameter yang ada dalam fungsi pv(), yaitu :
• Rate, tingkat suku bunga pada periode tertentu bisa Anuitas Biasa(ordinarry annuity):pembayaran
dilakukan disetiap akhir periode atau satu periodeper bulan ataupun per tahun.
• Type, jika bernilai 1 pembayaran dilakukan diawal periode, jika bernilai 0 pembayaran dilakukan
diakhir periode.
Contoh :
Saat pensiun 25 tahun lagi saya ingin punya uang 1.000.000.000, berapakah nilai uang 1.000.000.000
saat ini, dengan asumsi pemerintah mampu mempertahankan inflasi satu digit, misal 8% per tahun,
dengan menggunakan fungsi pv() masukkan nilai untuk parameter-parameter yang ada sebagai
berikut :
PV=(1-(1+i)-^) Ai
• Rate = 8%
• Nper = 25
• Fv = 1000000000
• Type = 0
Kenapa minus, sekali lagi itu sebagai tanda cash flow, untuk mendapatkan uang 1.000.000.000 25
tahun lagi maka saya harus mengeluarkan uang sebesar 146,017,904.91 saat ini atau dengan kata
lain uang 1.000.000.000 25 tahun lagi sama nilainya dengan uang 146,017,904.91 saat ini, dengan
asumsi inflasi konsisten sebesar 8% setiap tahun selama 25 tahun.
Sama halnya dengan fungsi fv(), fungsi pv() harus menggunakan satuan yang sama untuk parameter
rate, nper dan pmt, jika bersatuan tahun maka harus tahun semua, jika ada yang bersatuan bulan
maka harus dikonversi ke satuan tahun.
Future Value (FV) digunakan untuk menghitung nilai investasi yang akan datang berdasarkan tingkat
suku bunga dan angsuran yang tetap selama periode tertentu. Untuk menghitung FV bisa
menggunakan fungsi fv()
• Rate, tingkat suku bunga pada periode tertentu bisa per bulan ataupun per tahun.
• Pv, nilai saat ini yang akan dihitung nilai akan datangnya.
• Type, jika bernilai 1 pembayaran dilakukan diawal periode, jika bernilai 0 pembayaran dilakukan
diakhir periode.
Contoh 1:
Biaya masuk perguruan tinggi saat ini adalah Rp50.000.000, berapa biaya masuk perguruan tinggi 20
tahun yang akan datang, dengan asumsi pemerintah mampu mempertahankan inflasi satu digit,
misal 8% per tahun, dengan menggunakan fungsi fv(), masukkan nilai untuk parameter-parameter
yang ada sebagai berikut :
• Rate = 8%
• Nper = 20
• Type = 0
Contoh 2:
Setiap bulan kita menabung dibank sebesar 250.000, saldo awal tabungan kita adalah 10.000.000,
bunga bank pertahun 6%, dengan asumsi tidak ada potongan bunga dan biaya administrasi, berapa
uang yang akan kita dapat 20 tahun yang akan datang?, dengan menggunakan fungsi fv(), masukkan
nilai untuk parameter-parameter yang ada sebagai berikut :
• Pmt = -250000, nilai yang ditabungkan setiap bulan, minus sebagai tanda cashflow kita
mengeluarkan uang
• Type = 0
Yang perlu diperhatikan dalam penggunakan fungsi fv() adalah satuan untuk parameter rate, nper
dan pmt haruslah sama, jika satuannya bulan maka harus bulan semua, jika ada yang bersatuan
tahun maka harus dikonversi ke satuan bulan.
Bunga tunggal adalah bunga yang perhitungannya hanya berdasarkan pada jumlah modal awal
selama periode waktu tertentu dan persen bunganya selalu tetap.
Patrick menempatkan deposito sebesar Rp10.000.000 di sebuah bank. Hal tersebut dilakukan Patrick
karena dirinya tertarik atas penawaran pihak bank yang memberikan bunga tunggal sebesar 10% per
tahunnya. Jika diasumsikan bunga deposito tersebut tetap dan Patrick berencana mencairkan
seluruh depositonya 5 tahun yang akan datang, maka berapa jumlah uang Patrick?
Jadi, keuntungan yang didapatkan Patrick setelah menyimpan uang di deposito bank selama 5 tahun
adalah Rp5.000.000. Sementara total uang yang dimiliki Patrick adalah Rp15.000.000.
Definisi bunga majemuk yaitu bunga yang besarannya akan muncul di setiap akhir suatu periode,
dan mempengaruhi besar modal serta bunga pada setiap waktu. Besar modal dan bunga akan
bertambah pada setiap akhir periodenya, itulah mengapa bunga majemuk disebut juga “bunga
berbunga”.
Bunga majemuk dan bunga tunggal sering digunakan dalam dunia investasi. Contoh penerapan
bunga majemuk dalam investasi adalah sebagai berikut.
Budi memiliki uang Rp10.000.000 dan berencana berinvestasi di bisnis makanan milik temannya. Jika
teman Budi menjanjikan bunga majemuk sebesar 10% per tahunnya, maka berapa jumlah uang
keseluruhan yang dimiliki Budi jika ia hanya berinvestasi selama 5 tahun?
Dengan menggunakan rumus bunga majemuk sebelumnya, maka dapat diperoleh jumlah uang
keseluruhan Budi.
Jadi, keseluruhan uang yang dimiliki Budi pada tahun kelima yaitu Rp16.100.000 dengan keuntungan
sebanyak Rp 6.100.000.