Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MANAJEMEN PERAPOTEKAN

“ANALISA KEUANGAN”

Disusun Oleh :

NAMA : Suci Multazam Kurnia, S. Farm

NIM : D1A121032

DOSEN : Apt. Nurfitria Junita, S.Farm., M. Farm

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR

2022
Soal

1. Kasus 1 Suatu Apotek HERBAL pada akhir tahun 2019 ingin mengetahui apakah
apotek yang dikelola selama ini sudah baik dalam pengelola keuangannya, maka
anda diminta untuk melakukan analisis keuangan dengan indikator-indikator
keuangan. Selama tahun 2019 apotek melakukan pengadaan obat dan alat
kesehatan sebesar 625.350.000, hasil stok opname pada akhir 2018 sebesar
127.465.000 dan akhir tahun 2019 sebesar 180.500.000, diketahui bahwa
selama tahun 2019 penjualan tunai sebesar 605.986.500, kredit sebesar
185.547.000, ada 2 orang apoteker yang digaji tiap bulannya masing masing
2.250.000 dan 4 TTK masing-masing 1.200.000 selain itu ada 2 kasir masing
masing 900.000,2 reseptir masing masing 900.000. Biaya telefon 150.000/bulan,
listrik 250.000/bulan. Biaya bunga bank 3.500.000, biaya maintenance
2.500.000, biaya penyusutan 3.000.000,biaya sewa kontrak 10.000.000, biaya
marketing 4.000.000, biaya asuransi 3.000.000,biaya lain-lain 2.500.000, pajak
selama tahun 2014 7.915.335. Modal awal apotek adalah 120jt, persediaan obat
yang ada sebagian masih hutang dengan PBF sebesar 76.325.000. dari data
yang diperoleh apotek ini memiliki piutang sebesar 2.365.000, uang di Bank
sebesar 12.300.000 dan uang cash 8.625.000. Hutang apotek di Bank
25.000.000, serta hutang lain 4.325.000. Inventarisasi alat dan fasilitas yang ada
45.320.000.
a. Buatlah laporan keuangan dari data tersebut
b. Buatlah analisis keuangan dengan mempertimbangkan indikator analisis
keuangan.
c. Buatlah kesimpulan dari hasil keuangan tersebut
d. Buatlah strategi/ langkah yang harus diambil agar apotek tersebut
mendayagunakan keuangannya secara efektif dan efisien.

2. Apotek MEDIKA baru berdiri selama 3 tahun, PSAnya adalah seorang dokter.
Besar modal yang diberikan PSA untuk apotek tersebut sebesar 250 juta. Apotek
tersebut memiliki karyawan sebanyak 5 orang, yaitu 1 orang apoteker pengelola,
2 orang Tenaga Teknis Kefarmasian, 1 orang administrasi dan 1 orang
pembantu umum. APAnya hanya datang ke apotek seminggu 2 kali, pekerjaan
managerial lebih banyak dihandle oleh TTK. Banyak resep yang datang, harus
ditolak karena obat tidak lengkap. Pendapatan dan pengeluaran apotek tahun ini
adalah meliputi :
 Penjualan tunai : 420.545.000
 Penjualan kredit : 217.870.500
 Pembelian obat : 328.321.500
 Persediaan awal : 140.657.000
 Persediaan akhir : 122.365.000
 Gaji : 112.650.000
 Kesejahteraan karyawan : 21.000.000
 Sewa gedung : 10.000.000
 Asuransi : 7.252.000
 Pemeliharaan gedung : 6.918.500
 Biaya penyusutan : 5.112.500
 Telepon,air, listrik : 4.743.000
 Cicilan ke bank beserta bunga : 4.250.000 per bulan
 Pajak : 2.876.000
 Laba bersih tahun lalu : 20.350.000

Analisis kondisi yang dialami apotek tersebut dari sisi manajerial, pengelolaan
SDM, keuangan dan berikan saran untuk mengatasi permasalan yang terjadi.
Kisi-kisi :
a. Hitung nilai TOR/PP untuk mengetahui perputaran barang, lihat kondisi
apotek yang banyak menolak resep.
b. Hitung laba bersih yang diperoleh tahun ini dan bandingkan dengan
tahun lalu .
c. Bagaimana kondisi keuangan apotek dengan melihat persen laba bersih,
ROE, ROA
d. Bagaimana pengelolaan SDM sehingga tugas-tugas di apotek berjalan
lancar, pertimbangkan penambahan karyawan.
PENYELESAIAN

1. Laporan Laba Rugi dan Neraca

Perhitungan Laba Rugi APOTEK HERBAL

Untuk Tahun yang berakhir рег 31 Desember 2019

Penjualan Tunai Rp. 605.986.500


1. Penjualan Bersih Penjualan Kredit Rp. 185.547.000
Total Rp. 791.533.500
2. Persediaan Awal Rp. 127.465.000
Pembelian Bersih (Obat
Rp. 625.350.000
HPP & Akes)
Persediaan Akhir (Rp. 180.500.000)
HPP Rp. 572.315.000
3. Penjualan Bersih Rp. 791.533.500
Laba kotor
HPP (Rp. 572.315.000)
penjualan
Total Rp. 219.218.500
4. Beban Usaha Gaji (Apt, TTK, Kasir,
Rp. 154.800.000
Reseptir
Biaya telfon Rp. 1.800.000
Listrik Rp. 3.000.000
Biaya bunga bank Rp. 3.500.000
Biaya sewa Rp. 10.000.000
Biaya penyusutan Rp. 3.000.000
Biaya sewa kontrak Rp. 15.000.000
Biaya asuransi Rp. 3.000.000
Biaya lain-lain Rp.2.500.000
Biaya pemeliharaan Rp.2.500.000
Biaya pemasaan Rp.4.000.000
Pajak selama tahun
Rp. 7.915.335
2019
Total Biaya Usaha Rp 196.015.335
5. Laba Kotor Penjualan Rp. 219.218.500
6. Total Laba bersih Rp. 23.203.165
APOTEK HERBAL
Neraca per 31 Desember 2019

Kas Rp. 8.625.000


Bank Rp. 12.300.000
Piutang Rp. 2.365.000
1. Aktiva
Persediaan Obat Akhir Rp. 180.500.000
Peralatan inventaris Rp. 45.320.000
Total Rp. 249.110.000
2. Pasiva
Utang (Obat) Rp. 76.325.000
Utang (Bank) Rp. 25.000.000
Kewajiban/hutang
Hutang yang masih Rp. 4.325.000
harus dibayar
Total Rp. 105,650,000
Pemilik Rp 120.000.000
Ekuitas/modal
Laba Rp. 23.203.165
Laba ditahan Rp. 256.835
3. Total Rp. 143.460.000
4. Total Kewajiban + Ekuitas Rp. 249.110.000
2. Analisis Keuangan dengan Mempertimbangkan Indikator Analisis
Keuangan
 Test Overall Performance
a. ROE (Return OfEquity)

ROE = Penghasilan Bersih x 100%


Modal total

= 23.203.165 x 100%
191.060.833

= 19,33%

Syarat, ROE untuk apotek minimum 18%

Nilai ROE lebih besar dari 18% ini menunjukkan bahwa dana yang
diinvestasikan oleh PSA/APA dalam apotek telah digunakan secara
efektif.

b. ROA (Return OnAssets)

ROA = Laba Bersih x 100%


total harta

= 23.203.165 x 100%
143.460.000

= 16.17%

Syarat, ROA untuk apotek minimum 12%

Nilai ROA lebih dari 12% ini menunjukkan bahwa semua dana yang
tersedia oleh apoteker baik hutang maupun modal telah digunakan
secara efektif.
 Test Of Proviability
a. PLK (Persentase Laba Kotor)

PLK = Penjualan - H.P.P x 100%


Penjualan

= Laba kotor Penjualan x 100%


Penjualan

= 219.218.500 x100%
791.533.500

= 27,69 %

Syarat, PLK seharusnya berkisar antara 20% sampai 30%.

Nilai PLK yang berada diantara 20%-30% menunjukkan bahwa


persentase penjualan yang terjadi sudah dapat menutup ongkos dan
laba apotek.

b. PLB (Persentase Laba Bersih)

PLB = Laba Bersih x 100%


penjualan

= 23.203.165 x 100%
791.533.500

= 2,93 %
 Test Of Liquidity
a. Rasio Lancar (Current Ratio)

CR = Harta Lancar / Kewajiban Lancar

= 249.110.000
105.650.000

= 2,36

Syarat, CR sebaiknya berkisar antara 2 dan 3,8.

CR yang lebih dari 2 menunjukkan bahwa apotek dapat membayar


hutang lancar secara tepat waktu.

b. Rasio Cepat (QuickRatio)

QR = Harta Lancar - Persediaan Obat


Kewajiban Lancar

= 249.110.000-180.500.000
75.050.000
= 0,64

Syarat, nilai QR sebaiknya berada diantara 1 dan 2

c. Masa Perkiraan Utang (Account Payable Period)

MPŲ = Perkiraan Hutang


Pembelian per hari

= 76.325.000 x 365 hari


625.350.000

= 45 hari

Syarat, nilai MPU sebaiknya 1 bulan/ 21 hari.


 Rasio Solvabilitas

RS = Total Pinjaman x 100%


Modal

= Kewajiban Lancar x100%


Modal

= 105,650,000 x 100%
143.460.000

= 73,64%

Nilai RS yang lebih besar dari 80%, bahkan mencapai lebih dari 100%

menunjukkan sebagian besar modal apotek ini berasal dari pinjaman bukan
dari investasi pemilik apotek. Nilai RS lebih rendah dari 80% menunjukkan
modal sebagian besar berasal dari investasi pemilik apotek.

 Test Of Efficiency
a. Masa Penagihan Perkiraan Piutang (MPPP)

MPPP = Piutang
Penjualan kredit bersih perhari

= 2.365.000 x 365 hari


185.547.000

= 4,6 hari / 5 hari

Syarat, tidak boleh lebih dari 45 hari. MPPP yang lama dari 45 hari (1,5
x 30 hari) menunjukkan pengelolaan kredit yang buruk dan apotek
mempunyai banyak pelanggan yang tidak membayar tepat waktu. Pada
kasus, MPPP kurang dari 45 hari menunjukkan pengelolaan kredit
apotek baik dan pelanggan membayar tepat waktu.
b. Perputaran Persediaan (PP)

P = HPP
Persediaan Rata-Rata

= HPP
(Persediaan Awal + Persediaan Akhir)/2

= 572.315.000
(127.465.000 +180.500.000)/2

= 572.315.000
153.982.500

= 3,7 = 4 kali

Syarat persediaan di apotik paling sedikit 4 kali pertahun, 12 kali


perputaran masih dapat diterima. PP sebesar 4,0 kali menunjukkan
bahwa terjadi perputaran persediaan sebanyak 4 kali dalam setahun,
yang mana hal ini Termasuk bagus.

 Analisa Break Even Apotek Herbal


a. Fixed Cost (F) = Gaji + Biaya Sewa + Biaya Asuransi + Biaya Bunga
+
Pemeliharaan gedung dan peralatan + Biaya
Penyusutan = 154.800.000 + 10.000.000 +
3.000.000 + 3.500.000 +
2.500.000 + 3.000.000
= Rp. 176.800.000

b. Variable cost (V) = HPP + Biaya asuransi + Biaya Pemasaran


+ Biaya Listrik, + Biaya Telepon + Biaya lain-lain
= 572.315.000 + 3.000.000 + 4.000.000 + 1.800.000
+ 3.000.000 + 2.500.000

= Rp. 586.615.000

c. BE(Rp) = F/(1-V/P)
= 176.800.000
1-(586.615.000 /791.533.500)

= Rp. 654.814.814 / Tahun


= Rp. 54.567.901/ Bulan

d. BE (unit) = F
P-V
= 176.800.000
(791.533.500-586.615.000)
= 0,85 Unit
= 85 %

 Pay Back Periode Apotek Herbal

PBP = Total Investasi


Laba Bersih

= 266.110.833

71.060.833

= 3,74 tahun

Syarat, 1-2 tahun, tidak lebih dari 5 tahun


3. Buatlah Kesimpulan Dari Hasil Keuangan Tersebut
a. Nilai ROE 19,33 % lebih besar dari 18% ini menunjukkan bahwa dana yang
diinvestasikan oleh PSA/APA dalam apotek digunakan secara efektif.
b. Nilai ROA 16,17% lebih besar dari 12% ini menunjukkan bahwa semua dana
yang tersedia oleh apoteker baik hutang maupun modal sudah digunakan
secaraefektif.
c. Nilai PLK 27,69% yang berada diantara 20% -30% menunjukkan bahwa
persentase penjualan yang terjadi sudah dapat menutup ongkos dan
labaapotek.
d. Nilai CR 2,36 berada dalam rentang dari 2 – 3,8 menunjukkan bahwa apotek
tidak memiliki masalah dalam membayar hutang lancar secara tepatwaktu.
e. Nilai QR 0,64 lebih rendah dari 1 menunjukkan bahwa apotek memiliki
masalah dalam membayar hutang lancar secara tepatwaktu tepat waktu.
f. Nilai MPU 45 hari menunjukkan waktu yang dibutuhkan apotik untuk
membayar pembelian kreditnya sudah baik.
g. Nilai Rp 73,64% yang lebih kecil dari 80%, menunjukkan sebagian besar
modal apotek ini berasal dari investasi pemilik apotek bukan dari pinjaman.
h. MPPP 5 hari dimana kurang dari 45 hari (1,5 x 30 hari) menunjukkan
pengelolaan Kredit yang baik dan apotek mempunyai sedikit pelanggan yang
tidak membayar tepat waktu.
i. PP sebesar 4 kali menunjukkan bahwa terjadi perputaran persediaan
sebanyak 4 kali dalam setahun, yang mana hal ini termasuk bagus.
j. Waktu balik modal apotik didapat 3,7 tahun dimana memenuhi syarat 1-2
tahun, tidak lebih dari 5 tahun.
4. Buat strategi/ Langkah yang harus diambil agar apotek tersebut
mendayagunakan keuangannya secara efektif dan efesien.
a) Memperbaiki pengelolaan obat agar tidak terjadi penumpukan stok opname
terlalu banyak pada akhir tahun. melakukan pencatatan stok secara berkala
misal setiap dua minggu ataupun satu bulan sekali. Catat stok langsung pada
jumlah barang atau obat dan harganya. Dengan melakukan sistem
pencatatan yang seperti itu akan lebih memudahkan anda untuk mengetahui
jumlah persediaan barang atau obat beserta dengan harganya secara jelas,
rinci dan akurat.
b) Melakukan peningkatan perputaran persediaan agar waktu balik modal
apotek yang di peroleh lebih cepat serta untuk meningkatkan nilai quick ratio.
Jawaban No.2

1. Perhitungan Nilai ITOR/PP

HPP
¿
Persediaan rata−rata

HPP
¿
Persediaan awal+ persediaan akhir /2

Rp .346.613 .500
¿
( Rp .140.657 .000+ Rp .122.365 .000)/2

Rp . 346613500
¿
131.511.000

 
= 2,6 dibulatkan menjadi 3 kali

Keterangan : 2,64 Kali =>

terjadi perputaran persediaan sebanyak 2,6–3 kali dalam 1 tahun, yang


mana hal ini termasuk tidak bagus, karena persediaan paling sedikit diapotek
adalah 4 kali dalam setahun.

2. Penjualan bersih (Rp) 


Penjualan tunai Rp. 420.545.000 
Penjualan kredit Rp. 217.870.500 
Penjualan Total Rp. 638.415.500

Harga Pokok Penjualan (Rp) 

Persediaan awal Rp. 140.657.000 

Pembelian obat Rp. 328.321.500 

Persediaan akhir (Rp. 122.365.000)  

H.P.P Rp. 346.613.500 


Laba Kotor dari penjualan Rp. 291.802.000 

Beban Usaha : 

Gaji Rp. 112.650.000 


Kesejahteraan karyawan Rp. 21.000.000 

Sewa gedung Rp. 10.000.000


Asuransi Rp. 7.252.000 
Pemeliharaan gedung Rp.6.918.500 
Biaya penyusutan Rp.5.112.500 
Telepon,air, listrik Rp. 4.743.000 
Cicilan ke bank beserta bunga Rp. 51.000.000 
Pajak Rp. 2.876.000
 
Total Beban Usaha Rp. 216.439.500 

Laba Bersih tahun ini Rp. 75.362.500 

Laba Bersih tahun lalu Rp. 20.350.000 

Laba tahun ini lebih besar dibandingkan dengan laba tahun lalu 

3. Kondisi Keuangan APOTEK

ROE

Penghasilan bersih
¿ x 100 %
Modal pemilik

75.365.500 .
¿ x 100 %
250.000.000

= 30% (> 18% berarti efektif)


ROE untuk apotek minimal adalah 18%. Sedangkan nilai ROE pada apotek ini
lebih besar dari 18%, hal ini menunjukkan bahwa dana yang diinvestasikan oleh
PSA dalam apotek telah digunakan secara efektif.

ROA

Penghasilan bersih
¿ x 100 %
Total harga
75.365.500
¿ x 100 %
325.365.500

= 23% (lebih dari 12% dana yang digunakan efisien)

4. Pengelolaan SDM
 perlu ditambah dengan 1 Apoteker Pendamping karena APA hanya datang
ke apotek sebanyak 2 kali dalam seminggu..
 Menambahkan jobdesc untuk bagian administrasi dalam hal melakukan
pendataan terhadap obat-obatan yang sering dicari konsumen namun tidak
tersedia apotek, sehingga dapat melengkapi variasi persediaan obat. Hal
tersebut membuat pasien puas berbelanja di apotek karena persediaan obat
lengkap sehingga pasien akan datang kembali ke apotek.
 Mengevaluasi pengadaan obat dengan menggunakan metode konsumsi,
morbiditas atau kombinasi agar pengadaan obat lebih optimal. Untuk
mengatasi perputaran barang yang rendah, maka apotek harus mengelola
persediaan dengan optimal, dengan salah satu caranya dengan menjual
obat-obatan dalam jumlah yang lebih banyak untuk mengoptimalkan kinerja
dari perputaran persediaannya, sehingga tidak timbul biaya-biaya lain seperti
biaya penyimpanan, biaya penanganan persediaan dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai