Anda di halaman 1dari 34

ANALISA KEUANGAN

Tim dosen
sarjana farmasi
Stikes KEndal
• Manajemen: suatu proses kegiatan yang
terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengawasan dengan
memadukan penggunaan ilmu dan seni
untuk mencapai tujuan organisasi.
 Agar tujuan organisasi dapat tercapai
diperlukan unsur atau sarana (The Tool of
Management), yang meliputi unsur 5 M,
yaitu:
 Men: Sumber Daya Manusia
 Money : Uang yang dibutuhkan
 Methods: Metode yang digunakan
 Materials: Bahan yang digunakan
Machines: Mesin yang digunakan
Ratio analysis
Why Finansial analisis diperlukan?
Bagaimana likuiditas apotek?
Bagaimana solvabilitas apotek?
Apakah dana yg disediakan sudah
digunakan dg benar?
Seberapa efisienkah aset apotek dikelola?
Apakah apotek mendapat laba yg cukup?
Istilah-istilah dalam Keuangan:
Neraca
laba-rugi
Aktiva ; harta
Pasiva: kewajiban dan ekuitas
ROE, ROA,TOR
CR (current ratio), QR (Quick ratio)
Dll
Neraca

Aktiva
Kas/Bank
Piutang
Persediaan Obat
Peralatan (inventaris) apotek
Inventaris kendaraan

passiva
Kewajiban/ utang
Utang (Obat)
Utang (Bank)

Ekuitas/modal
Pemilik
Cadangan ekuitas/modal

Total Kewajiban + Ekuitas


Perhitungan Laba Rugi
Untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2016
Penjualan Bersih
Penjualan (kontan)……….
Penjualan kredit………….
Total Penjualan
Harga Pokok Penjualan
Persediaan awal………….
Pembelian bersih………...
Persediaan akhir…………
H.P.P
Laba Kotor dari penjualan
Beban Usaha:
Gaji (Apt, AA, JR)………
Biaya sewa kantor……….
Biaya pemakaian suplai kantor/apotek……………
Biaya Asuransi………….
Biaya Bunga…………….
Biaya Pemeliharaan
gedung & peralatan……..
Biaya iklan……………...
Biaya Pemasaran………..
Biaya Penyusutan………
Biaya pemakaian air, listrik dan telepon………
Biaya serba-serbi……….
Total Biaya Usaha
Laba Bersih
Analisis laporan keuangan dibagi:
A. Test of Overall Performance
1. Perolehan atas modal sendiri (Return On Equaty/ROE)
Rasio ini mengukur apakah dana yang diinvestasikan dalam
apotek oleh PSA/APA telah digunakan secara efektif.
ROE = Penghasilan bersih x 100%
modal pemilik
ROE untuk apotek minimum 18%

2. Perolehan atas harta (Return On Assets/ROA)


Rasio ini mengukur apakah semua dana yang tersedia oleh apotek
baik hutang ataupun modal telah digunakan secara efektif.
ROA = laba bersih x 100%
total harta
ROA minimal 12%
B. Test Daya Laba (Test of Provitability)
Menunjukkan kemampuan apotik dalam menutup biaya yang dikeluarkan,
yang akhirnya akan meningkatkan laba apotik.
1. Presentase Laba Kotor (PLK)
Adalah pengukuran daya laba apotik sebelum beban usaha diperhitungan.
PLK = penjualan - H.P.P x 100%
penjualan
= laba kotor penjualan x 100%
penjualan
PLK seharusnya berkisar antara 20% sampai 30%.

2. Presentase Pendapatan Bersih (PLB)


Pengukuran daya laba setelah memperhitungkan beban usaha.
PLB = laba bersih x 100%
penjualan
PLB seharusnya berkisar antara 5% sampai dengan 7,5%.
C. Test Liquiditas (Test of Liquidity)
Mengukur suatu bisnis dalam membayar hutang lancarnya bila jatuh tempo.
1. Rasio Lancar (Current Ratio)
Membandingkan harta lancar sebuah apotik yang memberikan uang tunai untuk
membayar utang lancarnya dengan hutang itu sendiri.
CR = harta lancar/kewajiban lancar
CR sebaiknya berkisar antara 2 dan 3,8.

2. Rasio Cepat (Quick Ratio)


Rasio Cepat sama dengan Rasio Lancar tapi QR merupakan tes yang lebih
keras terhadap liquiditas apotik.
QR = harta lancar – persediaan obat
kewajiban lancar
Nilai QR sebaiknya berada diantara 1 dan 2.

3. Masa Perkiraan Utang (Account Payable Period)


Menunjukkan berapa lama waktu yang dibutuhkan apotik untuk membayar
pembelian kreditnya.
MPU = Perkiraan hutang
Pembelian per hari
D. Rasio Solvabilitas (Ratio of solvency)
Menunjukkan apakah suatu usaha akan
dapat memenuhi pembayaran hutang
jangka panjangnya.

RS = total pinjaman x 100%


Modal pemilik

Nilai RS sebaiknya sebesar 80%, kecuali


untuk apotek yang baru berdiri bisa lebih
tinggi (>100%).
E. Test Efisiensi ( Test of efficiency )
Seberapa efisienkah apoteker menggunakan hartanya.
1. Masa Penagihan Perkiraan Piutang (MPPP) (Account Receivable
Collectio Period = ARCP)
Merupakan perkiraan jumlah hari rata-rata yang diperlukan apotik
untuk menagih perkiraan piutang. MPP sebaiknya tidak lebih dari 1,5
kali syarat kredit perusahaan, dimana syarat kredit perusahaan adalah
30 hari.
MPPP = piutang
Penjualan kredit bersih perhari

2. Perputaran Persediaan (PP) (Inventory Turn Over)


Mengukur berapa cepat persediaan obat dibeli, dijual, dan digantikan.
PP = HPP x
Persediaan rata-rata

Persediaan di apotik paling sedikit 4 kali pertahun, 12 kali perputaran


masih dapat diterima.
Analisis BEP
 Analisa Break Even Point (BEP) untuk mengetahui pada volume
(jumlah) penjualan berapakah apotek tidak mengalami keuntungan
maupun kerugian.
 Asumsi-asumsi yang perlu diperhatikan dalam analisa BEP adalah :
1. Data yang sahih dan dapat dipercaya mengenai biaya dan
pendapatan tersedia di apotek.
2. Hanya dikenal dua macam biaya, yakni:
- Biaya tetap (Fixed cost = F) yaitu biaya yang tetap nilainya
selama satu tahun periode akuntansi walaupun jumlah penjualan
berubah. Misalnya biaya penyusutan, biaya gaji, biaya bunga
pemeliharaan, sewa, asuransi dan sebagainya.
- Biaya varibel (Varible cost = V) yaitu biaya yang nilainya akan
tetap apabila dilihat biaya per unit penjualannya. Misalnya HPP,
biaya pengiriman, biaya perbaikan, biaya iklan , piutang tak
tertagih dan lainnya.
3. Harga jual per unit adalah tetap, tidak tergantung
banyak sedikitnya yang dijual.
4. Apotek hanya menjual satu jenis produk.
Apabila lebih dari satu jenis produk, maka
produk-produk tersebut dianggap satu jenis
produk dengan kombinasi yang tetap.
5. Tidak ada barang persediaan (stok awal dan stok
akhir adalah 0), dianggap terjual semua.
6. Diterapkan pada batas maksimal dan minimal
penjualan yang terbatas.
ANALISA BREAK EVEN APOTEK DOMESTIK

Fixed Cost (F) = gaji + biaya sewa kantor + biaya asuransi + biaya bunga +
biaya pemeliharaan gedung dan peralatan + biaya penyusutan

Variable cost (V) = HPP + biaya pemakaian suplai kantor/apoteker + biaya


iklan + biaya pemasaran + biaya pemakaian air, listrik dan telepon + biaya
serba serbi
BE (Rp) = F
(1-V/P)

BE (unit) = F
P-V
PAY BACK PERIODE APOTEK DOMESTIK

PBP = total investasi


laba bersih
II. PERMASALAHAN
Lakukanlah Analisa Keuangan, serta BE
dan PBP untuk Apotek Domestik
berdasarkan Neraca dan Perhitungan Laba
Ruginya seperti yang tercantum berikut :
APOTEK DOMESTIK
Neraca per 31 Desember 2011

Aktiva (Rp) % dari aktiva


Kas/Bank Rp 10.500.000 4,46
Piutang Rp 34.423.500 14,63
Persediaan Obat Rp 131.990.000 56,09
Peralatan (inventaris) apotek Rp 45.770.000 19,45
Inventaris kendaraan Rp 12.650.000 5,37
Rp 235.333.500 100
passiva
Kewajiban/ utang
Utang (Obat) Rp 87.915.000 37,36
Utang (Bank) Rp 36.295.000 15,42
Hutang yang masih harus dibayar Rp 13.047.500 5,54
Rp 137.257.500 58,32
Ekuitas/modal
Pemilik Rp 50.000.000 21,25
Cadangan ekuitas/modal Rp 48.076.000 20,43
Rp 98.076.000 41,68

Total Kewajiban + Ekuitas Rp 235.333.500 100


Perhitungan Laba Rugi APOTEK DOMESTIK
Untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2011
Penjualan Bersih (Rp) %Penjualan
Penjualan (kontan)………. Rp 635.422.500 70
Penjualan kredit…………. Rp 272.322.500 30
Total Penjualan Rp 907.745.000 100
Harga Pokok Penjualan
Persediaan awal…………. Rp 111.657.500
Pembelian bersih………... Rp 632.377.500
Persediaan akhir………… Rp 131.990.000 (-)
H.P.P Rp 612.045.000 67,42
Laba Kotor dari penjualan Rp 295.700.000 32,58
Beban Usaha:
Gaji (Apt, AA, JR)……… Rp 144.817.500
Biaya sewa kantor………. Rp 17.187.500
Biaya pemakaian suplai
kantor/apotek…………… Rp 7.150.000
Biaya Asuransi…………. Rp 9.290.000
Biaya Bunga……………. Rp 5.930.000
Biaya Pemeliharaan
gedung & peralatan…….. Rp 8.895.000
Biaya iklan……………... Rp 4.197.500
Biaya Pemasaran……….. Rp 15.245.000
Biaya Penyusutan……… Rp 7.822.500
Biaya pemakaian air,
listrik dan telepon……… Rp 2.712.500
Biaya serba-serbi………. Rp 27.390.000
Total Biaya Usaha Rp 250.637.500 27,61
Laba Bersih Rp 45.062.500 4,96
III. PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
ANALISIS KEUANGAN APOTEK DOMESTIK

A. Test Overall Performance


1. Return of Equity (ROE)
ROE = Penghasilan bersih x 100%
modal total
= 45.062.000 x 100%
98.076.000
= 46,95 %
 Nilai ROE lebih besar dari 18% ini menunjukkan bahwa dana yang diinvestasikan
oleh PSA/APA dalam apotek telah digunakan secara efektif.

2. Return on Assets (ROA)


ROA = laba bersih x 100%
total harta
= 45.062.500 x 100%
235.333.500
= 19,15%
 Nilai ROA lebih dari 12% ini menunjukkan bahwa semua dana yang tersedia oleh
apoteker baik hutang maupun modal telah digunakan secara efektif.
B. Test of Provitability
1. Persentase Laba Kotor (PLK)
PLK = penjualan - H.P.P x 100%
penjualan
= laba kotor penjualan x 100%
penjualan
= 295.700.000 x 100%
907.745.000
= 32,58%
 Nilai PLK yang berada diantara 20%-33% menunjukkan bahwa persentase penjualan
yang terjadi sudah dapat menutup ongkos dan laba apotek.

2. Persentase Pendapatan Bersih (PLB)


PLB = laba bersih x 100%
penjualan
= 45.062.500 x 100%
907.745.000
= 4,96%
C. Test of Liquidity
1. Rasio lancar (Current Ratio)
CR = harta lancar/kewajiban lancar
= 176.913.500
137.257.500
= 1,29
 CR yang lebih rendah dari 2 menunjukkan bahwa apotek memiliki masalah dalam
membayar hutang lancar secara tepat waktu.
2. Rasio cepat (Quick Ratio)
QR = harta lancar – persediaan obat
kewajiban lancar
= 176.913.500 – 131.990.000
137.257.500
= 0,33
 Nilai QR yang lebih kecil dari 1 ini menunjukkan bahwa apotek ini memiliki barang
dagang yang dapat segera dialihkan menajdi uang tunai dibandingkan apotek lainnya.
3. Masa Perkiraan Utang (Account Payable Period)
MPU = Perkiraan hutang
Pembelian per hari
= 87.915.000 x 365 hari
632.377.500
= 51 hari
D. Rasio Solvabilitas
RS = total pinjaman x 100%
Modal pemilik
= KL + KP x 100%
M
KL = kewajiban lancar x 100%
M Modal pemilik
= 137.257.500 x 100%
98.076.000
= 140%
KP = nihil (tidak ada pinjaman jangka panjang)
M
Maka, RS = 140%

 Nilai RS yang lebih besar dari 80%, bahkan mencapai lebih dari 100%
menunjukkan sebagian besar modal apotek ini berasal dari pinjaman
bukan dari investasi pemilik apotek.
E. Test of Efficiency
1. Masa Penagihan Perkiraan Piutang (MPPP)
MPPP = piutang
Penjualan kredit bersih perhari
= 34.423.500 x 365 hari
272.322.500
= 46 hari
 MPPP yang lama dari 45 hari (1,5 x 30 hari) menunjukkan pengelolaan kredit yang buruk dan
apotek mempunyai banyak pelanggan yang tidak membayar tepat waktu.

2. Perputaran Persediaan (PP)


PP = HPP x
Persediaan rata-rata
= HPP x
(persediaan awal + persediaan akhir)/2
= 612.045.000 x
(111.657.500 + 131.990.000)/2
= 5,0 kali
 PP sebesar 5,0 kali menunjukkan bahwa terjadi perputaran persediaan sebanyak 5 kali dalam
setahun, yang mana hal ini termasuk bagus.
ANALISA BREAK EVEN APOTEK DOMESTIK

Fixed Cost (F) = gaji + biaya sewa kantor + biaya asuransi + biaya
bunga + biaya pemeliharaan gedung dan peralatan + biaya penyusutan
= Rp 144.817.500 + 17.187.500 + 9.290.000 + 5.930.000 + 8.895.0000 +
7.822.500
= Rp 193.942.500

Variable cost (V) = HPP + biaya pemakaian suplai kantor/apoteker + biaya


iklan + biaya pemasaran + biaya pemakaian air, listrik dan telepon + biaya
serba serbi
=Rp 612.045.000 + 7.150.000 + 4.197.500 + 15.245.000 + 2.712.500 +
27.390.000
= Rp 668.740.000
BE (Rp) = F
(1-V/P)
= 193.942.500
1-(668.740.000/907.745.000)
= Rp 736.596.868,9/tahun
= Rp 61.383.072,41/bulan

BE (unit) = F
P-V
= 193.942.500
(907.745.000-668.740.000)
= 0,81 unit
= 81%
PAY BACK PERIODE APOTEK DOMESTIK

PBP = total investasi


laba bersih
= 235.333.500
45.062.500
= 5,22 tahun
Kasus 1
Suatu apotek Mentari pada akhir tahun 2011 ingin mengetahui
apakah apotek yang dikelola selama ini sudah baik dalam
pengelola keuangannya, maka anda diminta untuk melakukan
analisis keuangan dengan indikator-indikator keuangan.
Diperoleh informasi bahwa modal awal apotek adalah 120jt,
dan selama ini memiliki nilai persediaan obat selama
180.500.000. namun perediaan tersebut sebagian masih hutang
dengan PBF sebesar 56.325.000. dari data yang diperoleh
apotek ini memiliki piutang sebesar 2.365.000. ada uang di
Bank sebesar 12.300.000 dan uang cash 5.625.000. Hutang
apotek di Bank 25.500.000, serta hutang lain yang harus
dikeluarkan 4.325.000. Inventarisasi alat dan fasilitas yang ada
25.320.000 serta adanya kendaraan seharga 9.500.000
 Selama tahun 2011 apotek melakukan pengadaan obat dan alat
kesehatan sebesar 625.350.000 hasil stok opname pada akhir
2010 sebesar 127.465.000 dan akhir tahun 2011 sebesar
180.500.000. diketahui bahwa selama tahun 2011 penjualan
tunai sebesar 555.986.500, kredit sebesar 185.547.000. ada 2
orang apoteker yang digaji tiap bulannya masing masing
1.750.000 dan 4 TTK masing-masing 900.000 selain itu ada 2
kasir masing masing 500.000, 2 reseptir masing masing
500.000. Biaya telefon 350.000/bulan, listrik 150.000/bulan.
Biaya bunga bank 3.500.000, biaya maintenance 2.500.000,
biaya penyusutan 3.000.000, biaya sewa kontrak 8.000.000,
biaya marketing 5.000.000, biaya asuransi 3.000.000, biaya
lain-lain 2.500.000
Buatlah laporan keuangan dari data tersebut
Buatlah analisis keuangan dengan
mempertimbangkan indikator analisis
keuangan.
Buatlah kesimpulan dari hasil keuangan
tersebut
Tentukan besarnya pajak yang harus dibayar
oleh apotek tersebut
Buatlah strategi/ langkah yang harus
diambil agar apotek tersebut
mendayagunakan keuangannya secara
efektif dan efisien.
KASUS 2
Apotek AF baru berdiri selama 3 tahun, PSAnya
adalah seorang dokter.  Besar modal yang
diberikan PSA untuk apotek tersebut sebesar 250
juta. Apotek tersebut memiliki karyawan
sebanyak 5 orang, yaitu 1 orang apoteker
pengelola, 2 orang Tenaga Teknis Kefarmasian, 1
orang administrasi dan 1 orang pembantu umum.
APAnya hanya datang ke apotek seminggu 2 kali,
pekerjaan managerial lebih banyak dihandle oleh
TTK. Banyak resep yang datang, harus ditolak
karena obat tidak lengkap.
Pendapatan dan pengeluaran apotek tahun ini adalah meliputi :
Penjualan tunai : 420.545.000
Penjualan kredit : 217.870.500
Pembelian obat : 328.321.500
Persediaan awal : 140.657.000
Persediaan akhir        : 122.365.000
Gaji                           : 112.650.000
Kesejahteraan karyawan : 21.000.000
Sewa gedung         : 10.000.000
Asuransi                      : 7.252.000
Pemeliharaan gedung : 6.918.500
Biaya penyusutan        : 5.112.500
Telepon,air, listrik       : 4.743.000
Cicilan ke bank beserta bunga : 4.250.000 per bulan
Pajak                           : 2.876.000
Laba bersih tahun lalu             : 20.350.000
Analisis kondisi yang dialami apotek tersebut dari sisi manajerial, pengelolaan SDM,
keuangan dan berikan saran untuk mengatasi permasalan yang terjadi.
Kisi-kisi :
Hitung nilai ITOR/PP untuk mengetahui
perputaran barang, lihat kondisi apotek yang
banyak menolak resep.
 Hitung laba bersih yang diperoleh tahun ini
dan bandingkan dengan tahun lalu .
Bagaimana kondisi keuangan apotek dengan
melihat persen laba bersih, ROE, ROA
Bagaimana pengelolaan SDM sehingga
tugas-tugas di apotek berjalan lancar,
pertimbangkan penambahan karyawan.

Anda mungkin juga menyukai