Anda di halaman 1dari 18

FORMULASI SEDIAAN MATA

Oleh :
Helmi Zuhad (SK517011)
Ikha Dwi R (SK517012)
Indhira M (SK517013)
SEDIAAN MATA

• Adalah sediaan steril yang berupa


salep, larutan atau suspensi,
digunakan untuk mata dengan jalan
meneteskan, mengoleskan pada
selaput lendir mata di sekitar
kelopak mata dan bola mata.
TIPE (JENIS) PREPARASI
OPTHALMIC
a. Solutions (Larutan)
Larutan opthalmic lebih mudah ditempatkan
ke dalam mata. Bagaimanapun,
kekhawatiran harus diperhatikan untuk
memastikan sisa larutan pada mata agar
menghasilkan efek terapetik (efek obat yang
diinginkan). Larutan opthalmic biasanya
tidak rusak atau bercampur dengan
penglihatan pasien.
b. Suspensi
Suspensi opthalmic juga dengan mudah
ditempatkan ke dalam mata. Pada umumnya,
suspensi menghasilkan efek lebih panjang
dibandingkan larutan. Suspensi mempunyai
satu kerugian; yaitu sulit untuk memastikan
bahwa suspensi tidak mengandung partikel
yang cukup besar untuk menghasilkan iritasi
mata.
c. Ointment
Salep opthalmic (antara lain, salep antibiotik
tertentu) biasanya yang terpakai.
Mereka secara relatif mudah untuk diterapkan
(terkecuali pada mata anak-anak). Salep opthalmic
tersisa dalam kontak dengan jaringan mata selama
periode yang berkelanjutan.
Karenanya, mereka biasanya menghasilkan efek
terapetik dalam jangka waktu yang lama (long
duration). Satu kerugian utama dari obat salep
adalah mereka meninggalkan film diatas mata
pasien. Dengan demikian, penglihatan pasien dapat
rusak.
Komposisi Inactive pada Larutan
Opthalmic dan Bentuk Sediaan
Suspensi
1. Tonicity – Adjusting Agent
Komposisi Tonicity-adjusting
biasanya meliputi NaCl, KCl, garam2
buffer,dextrose, glycerin dan propylen
glycol.
2. pH Adjustment dan buffer
Idealnya, setiap produk akan dibuffer
pada pH 7,4, yang dipertimbangkan
pH fisiologi normal air mata.
3. Stabilizer (penstabil)
 Ditambahkan pada suatu formula untuk
menurunkan dekomposisi (penguraian) dari
komposisi aktif.
 Antioksidan:
- Sodium bisulfite atau metabisulfite (sampai
0,3%).
- Ascorbic acid dan acetylcysteine.
- Sodium thiosulfate.
4. Surfaktan
 Penggunaan dari surfaktan yang sangat
besar terbatas dalam formulasi larutan
opthalmic.
 Contoh:
- polysorbate 20 dan 80
- polyoxyl 40 stearate
5. Viskositas-Imparting Agent
 Digunakan untuk meningkatkan viskositas
larutan opthalmic dan suspensi.
 Mengurangi tegangan muka secara signifikan,
sehingga meningkatkan waktu kontak ocular,
dengan demikian menurunkan tingkat drainase
dan meningkatkan bioavailabilitas obat.
 Contoh: polyvinyl alcohol, methylcellulose,
hydroxypropyl methylcellulose, carbomer.
6. Vehicles
 Opthalmic drop (obat tetes opthalmic) adalah,
dengan sedikit pengecualian, cairan
menggunakan air murni menurut USP sebagai
pelarut.
 Minyak telah digunakan sebagai pembawa untuk
beberapa produk tetes mata topikal (topical
eyedrop) yang sangat sensitif kelembapannya.
 Ketika minyak digunakan sebagai pembawa
dalam cairan opthalmic, mereka harus memiliki
kemurnian yang paling tinngi.
 Contoh: olive oil, castor oil, sesami oil.
PERMASALAHAN
• Berbeda dengan mukosa usus,
permukaan mata bukanlah suatu
tempat yang baik untuk proses
penyerapan obat oleh mata.
• Hal ini disebabkan karena:
1. Pengeluaran dan pengaliran air mata
bertentangan dengan arah
penembusan obat.
2. Struktur kornea mata yang khas
SYARAT SEDIAAN MATA
1. STERIL
2. ISOTONIS
3. ISOHIDRI
4. JERNIH
5. BEBAS PARTIKEL ASING,
SERAT ATAU BENANG
6. TAK IRITATIF PADA MATA
YANG PERLU DIPERHATIKAN
UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN
TERSEBUT
1. Kecermatan & kebersihan selama proses
pembuatan
2. Pelaksanaan pembuatan dilaksanakan
seaseptis mungkin
3. Adanya bahan antimikroba yang tepat
untuk mencegah pertumbuhan
mikroorganisme baik selama pembuatan
ataupun pemakaian obat tetes mata
4. Formula yang tepat mencakup larutan
isotonis, PH yang sesuai (obat tetes
mata)
5. Teknologi pembuatan serta peralatan
yang menunjang
Pertimbangan khusus
untuk topikal ophthalmic:
• Sed. Topikal ophthalmic tdk boleh
menyebabkan rasa perih/pedih dan iritasi
pada mata.
• Sed. Topikal ophthalmic harus didesain
utk dpt. Memberikan bioavailabilitas yg
adequate setelah pemberian satu - 2
tetes larutan atau ½ - ¼ inci salep sebab
cul-de-sac dari mata mempunyai
kapasitas terbatas (7 µl)
BEBERAPA PERTIMBANGAN
DALAM PEMBUATAN OBAT MATA

A. PERTIMBANGAN UMUM
1. STERILITAS
a. Seaseptis mungkin
b. Dilakukan proses sterilisasi
c. Disesuaikan dengan bentuk sediaannya
d. Dievaluasi, bahwa benar-benar sediaan
tersebut steril
CARA STERILISASI

• CARA BASAH
• CARA KERING
• CARA FILTRASI
• CARA GAS EtO
• CARA RADIASI IONISASI

Anda mungkin juga menyukai