Anda di halaman 1dari 16

UNIVERSITAS 1 November 2018

MUHAMMADIYAH
PALANGKA RAYA

SEDIAAN
OPTALMIK
OLEH

MUHAMMAD PRIYADI

PROGRAM STUDI D3 FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
POKOK BAHASAN
1. Kategori sediaan optalmik
2. Macam-macam produk berdasarkan
sediaan
3. Pemilihan pengemas
SEDIAAN OPTALMIK
Produk steril yang bebas partikel asing,
dicampur dan dikemas untuk digunakan
pada mata.
ANATOMI MATA
SYARAT SEDIAAN OBAT MATA
1. Steril
2. Isotonis dengan air mata
3. Bila mungkin isohidris
4. Tetes mata berupa larutan harus jernih
5. Bebas partikel asing
6. Basis salep mata tidak boleh iritan
1. LARUTAN OPTALMIK
 Semua bahan harus dalam bentuk larut
 Tidak ada masalah dengan homogenitas
 Tidak mengganggu pandangan
 Kontak dengan permukaan absorbsi sangat singkat
 Untuk meningkatkan kontak, dilakukan dengan
meningkatkan viskositas (misalnya dengan
menambahkan metil selulose). Viskositas 18-25 cps.
2. SUSPENSI OPTALMIK
 Serbuk sangat halus (10 μm)
 Senyawa yang relatif tidak larut dalam air
 Mengandung suspending agent dan dispensing agent
(CMC, PEG, dll)
 Obat ada kemungkinan tertinggal pada cul-de-sac,
maka lama kerja obat dan lama kontak obat lebih tingi
dibanding larutan
 Obat diabsorbsi, berkurangnya obat karena absorbsi,
akan dikompensasi dengan kelarutan obat yang
tersisa pada cul-de-sac. Ukuran partikel berpengaruh
pada mekanisme ini
3. SALEP MATA
 Salep mata akan menimbulkan gangguan pandangan, kecuali bila digunakan
malam hari, menjelang tidur.
 Untuk mendapatkan sediaan steril salep mata :
a. Mencampur aseptis (basis disterilkan dengan oven)
b. Sterilisasi dengan sinar gama
 Perlu ditambahkan pengawet : khlorobutanol, paraben dan garam organik
lainnya
 Bahan obat ditambahkan ke dalam salap dalam bentuk : Larutan atau serbuk
mikronized
- Basis salep mata : Minyak petrolatum, Minyak mineral, Lanolin anhidrous,
Gel polietilen
- Basis salap mata harus mempunyi sifat :
1. Tidak mengiritasi mata
2. Obat dapat mengalami difusi untuk keluar dari sediaan
3. Mampu menahan pelepasan secara bertahap
4. OCULAR INSERT
Obat diimpregnasikan pada matriks, yang akanlarut
pada saat diinsersikan kedalam pada kelopak mata
perlahan dan mengalami erosi bertahap
Bioavailabilitas obat dan lama kerja obat

LACRISERT for kerato


conjunctivitissicca
5. LARUTAN INTRAOKULAR
Digunakan untuk operasi okular: misal operasi katarak
Contoh : Larutan irigasi (15 – 500 ml)
Larutan miotik (Karbakol, asetilkholin HCl)
KARAKTERISTIK SEDIAAN MATA
A. Kejernihan
B. Stabilitas
C. Buffer dan pH :
• pH ideal = 7,4
• Buffer harus dapat mempertahan harga pH dan stabilitas
D. Tonisitas : Toleransi tonisitas obat mata : 0,6-2,0
%
NaCl. Zat pengisotonis seperti : NaCl, Asam Borak,
Dextrosa.
• Sediaan yang hipertonis lebih diterima dibandingkan
hipotonis.
• Untuk menentukan berapa jumlah zat pengisotonis yang
ditambahkan dapat digunakan nilai ekivalensi NaCl.
E. Viskositas :
• Peningkatan Viskositas, berakibat pada peningkatan
aktifitas
• Bahan pengental : MC, PVA dan HPMC
• Batas toleransi : 25 – 50 c.ps
BAHAN TAMBAHAN (EKSIPIEN)
1. Antioksidan : Na Metabisulfit, Asam Askorbat dan
Cystein.
2. Surfaktan :
Non Ionik : paling aman, bereaksi dengan pengawet.
Kationik : paling banyak digunakan, karena beberapa
diantaranya mempunyai daya preservatif.
3. Pengawet
• Benzalkonium klorida
• Garam raksa
• Klorobutanol
• Metil dan propil paraben
• Fenil etil alkohol
PENGEMAS
Wadah harus dalam keadaan steril pada waktu pengisian
dan penutupan.
Wadah harus tertutup rapat dan disegel untuk menjamin
sterilitas.
Sediaan mata dapat dikemas dalam dosis tunggal atau
ganda.
Bahan yang digunakan untuk pengemas yaitu plastik
(polietilen, polipropilen), tube logam
PUSTAKA
• DEPKES. Farmakope Indonesia IV
• Allen, Popovich, Ansel. 2011. Ansel’s Pharmaceutical Dosage
Forms and Drug Delivery Systems. Edisi ke 9.
• Jones, D. 2008. Pharmaceutics –Dosage Form and Design
Pharmaceutical Press. USA.
• Sarfaraz K. Niazi. 2009. Handbook of Pharmaceutical
Manufacturing Formulations : Liquid Products. volume 3, Edisi 2.
Informa Healthcare. USA.
• Sarfaraz K. Niazi. 2004. Handbook of Pharmaceutical
Manufacturing Formulations : Sterile Products. volume 6. CRC
Press. USA.
• 2009. Pharmaceutical Preformulation and Formulation. Second
Edition. Diedit oleh Mark Gibson. Informa Healthcare USA, Inc.
TERIMA KASIH

“Berpikir positif dan optimis“

Anda mungkin juga menyukai