KELOMPOK 4
ATHITANIA FIANDRI
DEA PUSPITA SARI
ELMIRA YULIAN YORI
FADILLATURAHMI
NABILA SALSABILA
NELLY HAYATI
YURIKE TRI YANTI
ZAINAB
PENGERTIAN
FI III :
Tetes mata adalah sediaan steril berupa larutan atau
suspensi digunakan pada mata dengan cara meneteskan
obat pada selaput lendir mata disekitar kelopak mata atau
bola mata
FI IV :
Tetes mata adalah larutan steril bebas partikel asing,
merupakan sediaan yang dibuat dan dikemas sedemikian
rupa hingga sesuai untuk digunakan pada mata
PENGGUNAAN OBAT MATA
Umumnya digunakan sebagai :
1. Midriatika (pelebar pupil) dan siklopergik. Midriatik
memungkinkan pelebaran fundus dengan pelebaran
bola mata. Midriatik yang lebih keras selama masa
kerjanya disebut siklopergik. Contoh : atropin,
skopolamin, hiosiamin, homatropin.
2. Miotik (penyempit pupil) : untuk terapi glaukoma.
Miotik mengurangi tekanan intraokuler yang
menyertai glaukoma misalnya pilokarpin, fisostigmin,
neostigmin.
3. Antibakteri : untuk melawan infeksi pada mata.
Digunakan baik secara sistemik maupun setempat
demi efektifitasnya. Misal kloramfenikol, natrium
sulfasetamid, gentamisin, tetrasiklin dan neomisin.
Untuk infeksi virus digunakan indoksuridin atau
vidarabin.
4. Anastetika lokal : untuk mengurangi rasa sakit
sebelum dan sesudah operasi, trauma dan sewaktu
diadakan pemeriksaan mata. Contoh kokain, tetrakain.
5. Zat antiradang : garam-garam hidrokortison,
prednisolon, deksametason.
6. Antiseptik lokal : untuk mengurangi adanya mikroba
pada mata. Misal senyawa merkuri organik seperti
thimerosal, merkuri amoniak, perak nitrat.
7. Astringen : untuk pengobatan konjungtivitis
menggunakan senyawa zink khususnya zink sulfat
sebagai adstringen.
8. Pelindung topikal : dipakai sebagai air mata tiruan atau
sebagai cairan lensa kontak. Contoh metilselulosa,
hidroksipropil metilselulosa.
FORMULA UMUM SEDIAAN TETES
MATA
R/ Bahan aktif
Pembawa/pelarut
Zat tambahan :
Pengisotoni
Pendapar
Pengental
Pengawet
Antioksidan
Pensuspensi (untuk suspensi)
SYARAT SEDIAAN OBAT MATA
1. Steril
2. Isotonis dengan air mata (tetes mata)
3. Bila mungkin isohidri atau pH dapar yang tepat untuk
menjamin stabilitas dan keefektifan sediaan (obat tetes
mata).
4. Tetes mata berupa larutan harus jernih (bebas bahan
melayang)
5. Bebas partikel asing
6. Pengawetan
7. Basis salep mata tidak boleh iritasi terhadap mata
YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
PROSES PEMBUATAN SEDIAAN
1. Penentuan pH
2. Kejernihan
3. Sterilitas
4. Uji efektivitas pengawet
5. Volume
TERIMAKASIH