Anda di halaman 1dari 17

OBAT TETES MATA

Adies ratri pramudita


21130001
DEFINISI SEDIAAN OBAT
MATA
 Sediaan steril berupa salep, larutan atau
suspensi, digunakan untuk mata dengan
jalan meneteskan, mengoleskan pada
selaput lendir mata di sekitar kelopak
mata dan bola mata.
DEFINISI SEDIAAN OBAT
MATA (FI IV)
1. Larutan obat mata adalah larutan steril,
bebas partikel asing, merupakan sediaan
yang dibuat dan dikemas sedemikian rupa
hingga sesuai digunakan mata. Pembuatan
obat mata membutuhkan perhatian khusus
dalam toksisitas bahan obat, nilai isotonisitas,
kebutuhan akan dapar, kebutuhan akan
pengawet, sterilisasi dan kemasan yang
tepat.
2. Suspensi obat mata adalah sediaan cair steril
yang mengandung partikel-partikel yang
terdispersi dalam cairan pembawa untuk
pemakaian obat mata. Obat dalam suspensi
harus dalam bentuk termikronisasi agar tidak
menimbulkan iritasi dan atau goresan pada
kornea. Suspensi obat mata tidak boleh
digunakan bila terjadi massa yang mengeras
atau penggumpalan.
Permukaan mata bukan suatu
tempat yang baik untuk proses
penyerapan obat oleh mata, karena :
1. Pengeluaran dan pengaliran air mata
bertentangan dengan arah
penembusan obat
2. Struktur kornea mata yang khas
Penggunaan Obat Mata
 Umumnya digunakan sebagai :
1. Midriatika (pelebar pupil) dan siklopergik.
Midriatik memungkinkan pelebaran fundus
dengan pelebaran bola mata. Midriatik yang
lebih keras selama masa kerjanya disebut
siklopergik. Contoh : atropin, skopolamin,
hiosiamin, homatropin.
2. Miotik (penyempit pupil) : untuk terapi
glaukoma. Miotik mengurangi tekanan
intraokuler yang menyertai glaukoma
misalnya pilokarpin, fisostigmin, neostigmin.
Penggunaan Obat Mata
3. Antibakteri : untuk melawan infeksi pada mata.
Digunakan baik secara sistemik maupun
setempat demi efektifitasnya. Misal
kloramfenikol, natrium sulfasetamid, gentamisin,
tetrasiklin dan neomisin. Untuk infeksi virus
digunakan indoksuridin atau vidarabin.
4. Anastetika lokal : untuk mengurangi rasa sakit
sebelum dan sesudah operasi, trauma dan
sewaktu diadakan pemeriksaan mata. Contoh
kokain, tetrakain.
Penggunaan Obat Mata

5. Zat antiradang : garam-garam


hidrokortison, prednisolon,
deksametason.
6. Antiseptik lokal : untuk mengurangi
adanya mikroba pada mata. Misal
senyawa merkuri organik seperti
thimerosal, merkuri amoniak, perak
nitrat.
Penggunaan Obat Mata

7. Astringen : untuk pengobatan


konjungtivitis menggunakan senyawa
zink khususnya zink sulfat sebagai
adstringen.
8. Pelindung topikal : dipakai sebagai air
mata tiruan atau sebagai cairan lensa
kontak. Contoh metilselulosa,
hidroksipropil metilselulosa.
Formula Umum Sediaan
Tetes Mata
R/ Bahan aktif
Pembawa/pelarut
Zat tambahan :
Pengisotoni
Pendapar
Pengental
Pengawet
Antioksidan
Pensuspensi (untuk suspensi)
Persyaratan Obat Mata
1. Steril
2. Isotonis dengan air mata (tetes mata)
3. Bila mungkin isohidri atau pH dapar yang tepat
untuk menjamin stabilitas dan keefektifan
sediaan (obat tetes mata).
4. Tetes mata berupa larutan harus jernih (bebas
bahan melayang)
5. Bebas partikel asing
6. Pengawetan
7. Basis salep mata tidak boleh iritasi terhadap
mata
Steril
 Penggunaan tetes mata yang terkontaminasi
mikrobial akan menyebabkan kehilangan daya
penglihatan mata atau tetap terlukanya mata.
 Mikroorganisme tersebut berasal dari : bahan
obat dan bahan pembantu, prosedur yang
tidak aseptis, tidak adanya sterilisasi akhir,
rekontaminasi selama pemberian.
 Bakteri dari golongan Pseudomonas
aeruginosa memiliki enzim perusak
kolagen kornea. E coli, Pyocyaneus,
Subtilis. Golongan jamur : Aspergillus
fumigatus dan virus (adeno-virus)
menyebabkan keratokonjunktivitas.
 Seluruh farmakope menuntut sterilitas
atau sangat sedikit kuman untuk
optalmika (angka kuman 0).
Jenis Kontaminan Obat
Tetes Mata
 Pseudomonas aeruginosa
 Hemophillus influensa
 Hemophillus conjunctividis
 Neisseria gonorrhoeae
 Neisseria meningitidis
 Aspergillus fumigatus
 Escherichia coli
 Bacillus subtilis
 Herpes simplex
 Klebsiella pneumoniae, dsb
Obat Tetes Mata yang
Dikontaminasi Pseudomonas
 Garam Fluorescein
 Fisostigmin
 Pilokarpin
 Skopolamin
 Atropin
 Etilmorfin
 Tetrakain
 Sulfonamida
 Kortison
 Homatropin
 Kokain, dsb
Isotonis
 Disebabkan oleh kandungan elektrolit dan
kandungan koloidnya, cairan air mata memiliki
suatu tekanan osmotik, yang nilainya sama
dengan darah dan cairan jaringan (0,9% NaCl).
 Mata memiliki suatu daerah toleransi tonisitas
yang benar-benar tinggi. Maka larutan dengan
daerah tonisitas sesuai dengan konsentrasi
NaCl 0,7- 1,45% diterima tanpa rasa nyeri dan
tidak menyebabkan keluarnya air mata.
 Oleh karena larutan obat hanya
digunakan dalam kualitas yang benar-
benar kecil (beberapa tetes) dan
konsentrasi bahan obat yang terpakai
umumnya kecil, maka larutan sampai
taraf mendekati isotoni telah memadai.
 Larutan yang digunakan pada mata luka,
atau mata yang telah dioperasi
sebaiknya isotonis.

Anda mungkin juga menyukai