Anda di halaman 1dari 10

OBAT MATA

KELOMPOK 4 :

1. RESTIANA
2. RIFA VIRGIANI CHAERUNISSA
3. RIKO ARIANTO
4. RISA ERFINA
5. RISKA CAHYANI
DEFINISI OBAT MATA

 Larutan obat mata adalah larutan steril, bebas partikel asing, merupakan sediaan yang dibuat dan dikemas
sedemikian rupa hingga sesuai digunakan pada mata. (FI IV hal 13)
 Sediaan mata merupakan produk steril, tidak mengandung partikel asing, dalam campuran dan wadah yang cocok
untuk digunakan pada mata (RPS hal 1581)
 Suspensi obat mata adalah sediaan cair steril yang mengandung partikel-partikel yg terdispersi dalam cairan
pembawa untuk pemakaian pada obat mata seperti yg tertera pada Suspensiones.(FI IV hal 14)
 Larutan optalmik adalah larutan steril basis lemak atau air dari alkaloid, garam alkaloid, antibiotik, atau zat lain
yang dimasukkan ke dalam mata. (AOC thn1957 hal 221)
 Sediaan mata adalah larutan atau suspensi dengan pembawa air atau minyak steril yang mengandung satu atau
lebih zat aktif yang dibutuhkan untuk digunakan pada mata. (Codex, 161-165).
JENIS-JENIS OBAT MATA

 Pemberian Topikal

Penyerapan obat yang diberikan secara topikal dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu penyerapan
transkorneal dan penyerapan transkonjungtival atau disebut juga transkleral. Obat-obatan lipofilik mempunyai indeks
penyerapan yang lebih tinggi melalui rute transkorneal karena komposisi epitel kornea yang sebagian besar tersusun
oleh lemak. Obat yang bersifat hidrofilik dan bermolekul besar diserap lebih baik secara transkonjungtiva
 Tetes Mata

Tetes mata merupakan larutan steril dan sebagian besar bersifat isotonik yang mengandung obat atau hanya
sebagai air mata buatan. Metode pemberian ini sangat umum karena cara produksinya yang sederhana, harga yang
murah, dan mudah digunakan oleh pasien. Kekurangan dari sediaan ini adalah 95% dari obat ini dieliminasi oleh
aparatus lakrimal dan berbagai sawar mata dalam 15-30 detik setelah pemberiannya.
Bioavailabilitas okular dari tetes mata dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan penyerapan melalui
kornea dan waktu tinggal obat di permukaan bola mata. Zat-zat yang digunakan untuk mencapai kedua hal tersebut
antara lain zat penguat, agen pengental, dan siklodekstrin.
 Salep

Sediaan salep mata adalah suatu sediaan yang steril, semi solid, dan homogen. Sediaan ini membutuhkan zat non-
akuos yang tidak mengiritasi mata. Salep mata memiliki empat jenis yang berbeda, Oleaginous base yang mempunyai dasar
minyak, absorption base yang digunakan sebagai pelunak dan mengandung lanolin, water soluble base yang hanya
mengandung zat yang larut air dan mempunyai berat molekul yang tinggi, dan water removable base yang merupakan minyak
didalam emulsi. Sediaan salep mata mengurangi kecepatan eliminasi obat oleh air mata dan meningkatkan waktu tinggal obat
di permukaan kornea. Penggunaan sediaan ini disarankan pada malam hari karena menyebabkan pandangan kabur.
 Hidrogel

Hidrogel dibentuk dari sediaan kental yang dilarutkan di air atau cairan hidrofilik. Sediaan ini digunakan untuk
meningkatkan waktu tinggal obat di permukaan mata. Hidrogel lebih mudah diterima oleh pasien karena efek samping
sistemik yang lebih sedikit. Terdapat dua tipe hidrogel yaitu preformed gel, dan in situ gel. Preformed gel berbentuk larutan
kental sederhana yang dioleskan ke mata. Gel polimerik ini sering digunakan sebagai hidrogel bioadhesive untuk
meningkatkan waktu tinggal obat di permukaan mata dan mengurangi frekuensi pemberian. In situ gel diberikan dalam bentuk
tetesan pada mata dan akan mengalami perubahan dari larutan ke gel pada cul-de-sac karena perubahan eksternal. Perubahan
eksternal yang mempengaruhi bentuk in situ gel adalah pH, temperatur, dan konsentrasi ion. Sediaan ini meningkatkan
bioavailabilitas dengan meningkatkan durasi kontak dengan kornea dan mengurangi frekuensi pemberian.
 Emulsi

Emulsi merupakan sediaan yang dibentuk dari dua cairan yang tidak bercampur yang distabilkan oleh surfaktan.
Emulsi memiliki sifat jernih dan stabil secara termodinamik. Terdapat dua tipe emulsi, yaitu oil in water (o/w) dan water in
oil (w/o). Sediaan yang lebih sering digunakan untuk obat mata adalah emulsi o/w karena toleransi pasien yang lebih besar
dan tingkat iritasi yang lebih rendah. Sifat sediaan ini yang tahan lama dan tingkat bioavailabilitas yang lebih tinggi
membuat sediaan ini menjadi salah satu sediaan yang potensial untuk dikembangkan lebih lanjut
 Ophtalmic Inserts

Sediaan ini terbuat dari materi polimerik yang diletakkan pada cul-de-sac konjungtiva antara sklera dan kelopak
mata. Bentuk sediaan ini dikembangkan untuk meningkatkan bioavailabilitas dengan meningkatkan waktu kontak antara
obat dan permukaan bola mata. Teknik penghantaran zat aktif pada sediaan ini adalah secara pelepasan dengan konsentrasi
yang terkontrol selama waktu yang ditentukan. Ophtalmic inserts tidak memerlukan pengawet, dan harus segera diambil
apabila sudah tidak diperlukan. Sediaan ini dibuat untuk meningkatkan bioavalabilitas dan mekanisme kerja obat dengan
cara meningkatkan waktu kontak antara obat dan jaringan bola mata. Sediaan ini memiliki kekurangan pada segi
kenyamanan pasien karena bentuknya yang solid, penempatan, dan pelepasan yang sulit.
 Lensa kontak

Lensa kontak merupakan plastik transparan yang berbentuk bulat, tipis, dan melengkung yang diletakkan di
permukaan bola mata. Pemberian obat menggunakan lensa kontak akan meningkatkan waktu tinggal obat di
permukaan mata. Pemberian obat pada lensa kontak dilakukan dengan cara pencetakan atau dengan cara perendaman
sederhana. Hal yang harus diperhatikan pada pembuatan sediaan ini adalah mempertahankan permeabilitas oksigen
dan kejernihan dari lensa kontak tersebut
MACAM-MACAM OBAT MATA

 Air mata buatan (artificial tears)

Obat tetes mata yang berisi air mata buatan dapat melembabkan permukaan mata dan sering digunakan
untuk menangani mata kering. Kondisi ini biasanya ditandai dengan gejala gatal pada mata, mata terasa tidak
nyaman, perih, atau serasa ada yang mengganjal di dalam mata.
Selain untuk menangani mata kering, air mata buatan juga dapat digunakan untuk mengatasi mata merah
dan iritasi pada mata. Obat ini dapat dibeli tanpa resep dokter.
 Steroid tetes mata

Obat sakit mata yang mengandung steroid dapat dibeli dengan resep dokter. Steroid bekerja dengan cara
menghambat atau menekan kerja sistem kekebalan tubuh untuk mengurangi peradangan.
Obat sakit mata yang mengandung steroid umumnya digunakan untuk meredakan peradangan, iritasi, nyeri,
dan pembengkakan pada mata. Beberapa jenis obat streroid yang sering terdapat pada obat tetes mata
adalah fluocinolone, prednisolone, dexamethasone, dan fluorometholone.
 Antibiotik

Infeksi mata akibat bakteri dapat ditandai dengan munculnya gejala berupa mata merah, berair, dan
mengeluarkan nanah berwarna kuning atau hijau (belekan). Jika Anda mengalami kondisi tersebut, maka disarankan
untuk menggunakan obat sakit mata yang mengandung antibiotik.
Beberapa jenis antibiotik yang sering digunakan untuk mengobati infeksi pada mata
adalah chloramphenicol, gentamicin, tobramycin, ciprofloxacin, levoflxacin, bacitracin, neomycin, dan polymyxin.
Obat sakit mata yang mengandung antibiotik hanya efekfif bekerja untuk membunuh bakteri, obat ini tidak
efektif untuk mengobati infeksi mata yang disebabkan oleh virus atau jamur. Untuk menentukan pilihan antibiotik
mata yang tepat untuk mengobati infeksi bakteri pada mata, Anda perlu berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu.
 Antihistamin

Obat sakit mata dengan kandungan antihistamin digunakan untuk meredakan mata gatal dan berair akibat
alergi. Antihistamin bekerja dengan cara menghambat produksi histamin, yakni zat alami yang memicu munculnya
gejala alergi. Salah satu obat sakit mata jenis antihistamin adalah ketotifen dan chlorpheniramine maleat.
Obat sakit mata yang mengandung antihistamin tidak disarankan untuk digunakan pada anak berusia kurang
dari 3 tahun, penderita glaukoma, atau orang yang sedang menggunakan obat-obatan tertentu, seperti benzalkonium
chloride.
 5. Penghambat beta (beta blocker)

Obat sakit mata jenis penghambat beta, seperti timolol, berfungsi untuk menurunkan tekanan berlebih di
dalam bola mata yang disebabkan oleh penyakit glaukoma atau tekanan darah tinggi (hipertensi okular). Obat ini
harus diperoleh sesuai resep dokter.
Namun, tidak semua orang dapat menggunakan obat sakit mata jenis ini. Dokter biasanya tidak
menyarankan penggunaan obat sakit mata jenis ini pada orang yang memiliki penyakit tertentu, seperti asma, PPOK,
dan kelainan jantung.
 Carbonic anhydrase inhibitors

Obat sakit mata ini digunakan untuk mengobati penyakit glaukoma. Cara kerja obat ini adalah dengan
menghambat produksi cairan di dalam bola mata, sehingga tekanan di dalam bola mata dapat berkurang.
Untuk pengobatan glaukoma, obat ini sering digunakan bersamaan dengan obat sakit mata yang lain, seperti
penghambat beta tetes mata serta bimatoprost dan latanoprost.

Anda mungkin juga menyukai