Anda di halaman 1dari 15

HIPERGLIKEMIA

SEPSIS
K E L O M P O K 11
R AT I H K U M A L A D E W I
R I FA V I R G I A N I C H A E R U N I S S A
RISA ERVINA
R I S K A C A H YA N I
PENGERTIAN

• Hiperglikemia merupakan keadaan peningkatan glukosa darah daripoada rentang kadar puasa
normal 80 – 90 mg / dl darah, atau rentang non puasa sekitar 140 – 160 mg /100 ml
darah . ( Elizabeth J. Corwin, 2001 )
• Menurut Christine hancock (1999) berpendapat bahwa hiperglikemia adalah terdapatnya
glukosa dengan kadar yang tinggi didalam darah (rentang normal kadar glukosa darah adalah
3,0-5,0 mmol/ liter). Hiperglikemi merupakan tanda yang biasanya menunjukan penyakit
diabetes mellitus.
ETIOLOGI

• Penyebab tidak diketahui dengan pasti tapi umumnya diketahui kekurangan insulin adalah
penyebab utama dan faktor herediter yang memegang peranan penting.
Yang lain akibat pengangkatan pancreas, pengrusakan secara kimiawi sel beta pulau
langerhans.
• Faktor predisposisi herediter, obesitas. Faktor imunologi; pada penderita hiperglikemia
khususnya DM terdapat bukti adanya suatu respon autoimun. Respon ini mereupakan repon
abnormal dimana antibody terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap
jaringan tersebut yang dianggap sebagai jaringan asing.
PATHWAY
MENIFESTASI KLINIK

• Gejala awal umumnya yaitu ( akibat tingginya kadar glukosa darah) :


·         Polipagi
·         Polidipsi
·         Poliuri
·         Kelainan kulit, gatal-gatal, kulit kering
·         Rasa kesemutan, kram otot
·         Visus menurun
·         Penurunan berat badan
·         Kelemahan tubuh
·         Luka yang tidak sembuh-sembuh
KOMPLIKASI HIPERGLIKEMIA

• Komplikasi akut
·      Ketoasidosis diabetic
·      Koma hiperglikemik hiperismoler non ketotik
·      Hipoglikemia
·      Asidosis lactate
·      Infeksi berat
• Komplikasi kronik
1. Komplikasi vaskuler
·      Makrovaskuler : PJK, stroke , pembuluh darah perifer
·      Mikrovaskuler : retinopati, nefropati
2. Komplikasi neuropati
Neuropati sensorimotorik, neuropati otonomik gastroporesis, diare diabetik, buli-buli neurogenik, impotensi, gangguan refleks kardiovaskuler.
3. Campuran vascular neuropati
• Ulkus kaki

4. Komplikasi pada kulit


PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Diagnosis dapat dibuat dengan gejala-gejala (slide 5) + GDS > 200 mg% (Plasma vena).
Bila GDS 100-200 mg% → perlu pemeriksaan test toleransi glukosa oral.
Kriteria baru penentuan diagnostik DM menurut ADA menggunakan GDP > 126 mg/dl.
Pemeriksaan lain yang perlu diperhatikan pada pasien hiperglikemi adalah : Glukosa darah,
Aseton plasma, Asam lemak bebas, Osmolalitas serummOsm/l., Elektrolit, Natrium, Kalium,
Fospor, Hemoglobin glikosilat, Glukosa darah arteri, Trombosit darah, Ureum / kreatinin,
Amilase darah, Insulin darah, Pemeriksaan fungsi tiroid,, Urine, Kultur dan Ultrasonografi
PENATALAKSANAAN

• Tujuan utama terapi Hiperglikemia adalah mencoba menormalkan aktivitas insulin dan kadar
glukosa darah dan upaya mengurangi terjadinya komplikasi vaskuler serta neuropati.
• Ada 4 komponen dalam penatalaksanaan hiperglikemia :
1.  Diet
2.  Latihan jasmani
3.  Penyuluhan
4.   Obat berkaitan Hipoglikemia
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN HIPERGLIKEMIA SEPSIS
Pengkajian
a. Primer assessment/primary survey
b. Keluhan utama
c. Riwayat penyakit

Analisa data
a. Data subjektif
b. Data objektif
• Primary survey
1. Airway
2. Breathing
3. Circulation
4. Disability
• Secondary assessment
1. Exposure
2. Nine intervension (Glukosa darah, Aseton plasma, Asam lemak bebas, Osmolaritas serum, Elektrolit, Natrium,
Kalium, Fosfor, Hb glikosilat)
3. Pemeriksaan mikroalbumin
4. Nefropati diabetic
5. Pemeriksaan HbA1C atau pemeriksaan A1C
Head to toe
a. Kepala
b. Muka
c. Mata
d. Hidung
e. Telinga
f. Mulut dan Gigi
g. Leher
h. Thorak
i. Abdomen
j. Ekstremitas
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang sering muncul :
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotic (dari hiperglikemia), kehilangan gastric berlebihan :
diare, muntah, masukan dibatasi : mual, kacau mental.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakcukupan insulin, penurunan masukan oral;
anoreksia, mual, lambung penuh, nyeri abdomen, perubahan kesadaran.
3. Risiko tinggi terhadap infeksi (sepsis) berhubungan dengan kadar glukosa tinggi, penurunan fungsi leukosit, perubahan
pada sirkulasi, infeksi pernafasan yang ada sebelumnya, atau ISK.
4. Risiko tinggi terhadap perubahan persepsi sensori.
5. Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energy metabolic, insufisiensi insulin, peningkatan kebutuhan
energi : status hipermetabolik/ infeksi.
6. Ketidak berdayaan berhubungan dengan penyakit jangka panjang/ progresif yang tidak dapat diobati.
7. Kurang pengetahuan (belajar) mengenai penyakit, prognosis, dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurang
pemajanan/ mengingat, kesalahan interpretasi, informasi, tidak mengenal sumber informasi.
8. Resiko terhadap cedera berhubungan dengan penurunan sensasi taktil, pengurangan ketajaman pandangan dan
hipoglikemia.
Tujuan
Intervensi
1. Ukur vital sign tiap 8 jam.
R/ Mengetahui keadaan umum klien.
2. Timbang berat badan tiap pagi.
R/ Mengetahui pemasukan makanan yang adekuat.
3. Ukur bising usus tiap pagi,
R/ Hiperglikemi dapat meningkatkan motilitas dan fungsi lambung.
4. Observasi tanda-tanda hipoglikemia (tingkat kesadaran, kulit lembab/ dingin, nadi cepat, lapar, peka rangsang, cemas, sakit kepala,
pusing, sempoyongan)
R/ Saat proses metabolisme terjadi dan insulin tetap diberikan maka hipoglikemi dapat terjadi.
5.  Observasi adanya mual dan muntah.
• R/ Mengetahui pemasukan yang adekuat.
6. Ukur LLA dan TSF tiap pagi.
R/ Mengetahui status nutris klien.
7.  Pantau hasil laboratorium gula darah dan Hb.
R/ Hb yang rendah dapat mengindikasikan asupan nutrisi yang tidak adekuat. Peningkatan gula daran mengindikasikan asupan
nutrisi sel tidak terpenuhi.
8. Kolaborasi pemberian actravid insulin atau obat oral sesuai indikasi.
R/ Meningkatkan pemasukan nutrisi yang adekuat.
Evaluasi
1. Cairan terpenuhi
2. Nutrisi terpenuhi
3. Infeksi (sepsis) tidak terjadi
4. Perubahan persepsi sensori tidak terjadi
5.  Kelelahan tidak terjadi
6.  Keinginan untuk berobat meningkat
7. Pengetahuan bertambah
8. Cedera tidak terjadi

Anda mungkin juga menyukai