Antimicrobial preservatives
Fungsi: untuk menjaga sterilitas produk setelah pengemas
dibuka dan selama masa penggunaan oleh pasien
Hanya sedikit preservatif yg diketahui aman dan efektif utk
sediaan ophthalmic
Contoh: benzalkonium klorida, klorobutanol, timerasol,
polyquat, metil dan propil paraben, fenil etanol serta
kombinasinya
Sedikitnya preservatif yg dpt digunakan karena stabilitas
fisika-kimia, kompabilitas serta isu keamanan
Buffering agent
Stabilitas kimia dan kenyamanan pada mata produk
ophthalmic sangat tgt pada pH produk
Jadi sangat penting utk meminimalkan dekomposisi obat
(stabilitas shelf life) dan memaksimalkan kenyamanan
pH produk aqueous ophthalmic didesain pada pH 7,4 0,1
(pH natural mata)
Buffer yg biasa digunakan spt. as. Borat, fosfat, citrat,
bicarbonat, tgt. Pada kompabilitas obat & komponen lain
dalam formula serta target pH
Viscosity-increasing agent
Fungsi: untuk meningkatkan retention time, reduce the
drainage rate, and enhance ocular bioavailability
Contoh: HPMC, karbomer, HEC, metilselulosa, polivinil
alkohol
kekurangan penggunaan viscosity-increasing agent adalah
dapat membentuk lapisan yg keras (Crust) diseputar kelopak
mata dan juga menyebabkan transient blurring of vision
Osmolarity-adjusting agent
Tujuan: untuk meminimalkan ketidaknyamanan selama
pemakaian
Cairan lakrimal sama seperti plasma, mempunyai tekanan
osmotik yg sama dg 0,9 % b/v larutan NaCl
Cara menghitung dan zat yg ditambahkan?
Miscellaneous nontherapeutic agent