Anda di halaman 1dari 3

NAMA: ERICK CAHYA N

NIM: 202069030038

Rumus Internal Rate of Return IRR


Suku bunga IRR diperoleh jika NPV = 0, maksudnya suku bunga yang dapat diberikan investasi
yang memberikan NPV = 0.

Syarat utamanya adalah IRR > suku bunga MARR.


Untuk memperoleh hasil akhir sebuah perhitungan IRR, kita harus mencari terlebih dahulu nilai
dari discount rate yang menghasilkan NPV positif.

Kemudian mencari discount rate yang akan menghasilkan NPV negatif. Berikut ini adalah Rumus
IRR:

Keterangan
 IRR = Internal Rate of Return
 i1 = Tingkat Diskonto yang akan menghasilkan NPV positif
 i2 = Tingkat Diskonto yang akan menghasilkan NPV negatif
 NPV1=Net Present Value yang bernilai positif
 NPV2= Net Present Value yang bernilai negatif
IRR memiliki 3 nilai dimana pada masing-masing nilai tersebut memiliki makna tersendiri
terhadap suatu kriteria investasi. Perhatikan tabel berikut ini untuk lebih jelasnya:

Kriteria Makna
IRR < SOCC usaha atau proyek tersebut tidak layak secara finansial
IRR = SOCC usaha atau proyek tersebut berada dalam keadaan break even point
IRR > SOCC usaha atau proyek tersebut layak secara finansial

Rumus Aternatif IRR


Internal Rate of Return (IRR) juga dapat dihitung dengan mencoba suku bunga yang
diperkirakan akan memberikan nilai NPV positif. Berikut rumus IRR alternatifnya:
Keterangan
 IRR = Internal Rate of Return
 Ir = Bunga Rendah
 It = Bunga Tinggi
 NPV Ir=NPV pada Bunga Rendah
 NPV It= NPV pada Bunga Tinggi

Rumus Net Benefit/Cost (B/C)


Net Benefit/Cost adalah sebuah nilai manfaat yang diperoleh dari proyek atau usaha setiap
pelaku usaha mengeluarkan biaya sebesar satu rupiah untuk proyek tersebut.

Net B/C merupakan perbandingan antara NPV positif dengan NPV negatif. Nilai net B/C  dapat
dibagi menjadi 3, yaitu:

Kriteria Makna

Net B/C > 1 proyek atau usaha tersebut layak untuk dijalankan secara finansial

Net B/C = 1 usaha tersebut berada dalam keadaan break even poin

Net B/C < 1 proyek atau usaha tersebut tidak layak dijalankan secara finansial

Sebuah perusahaan mempertimbangkan usulan proyek investasi Rp 150 juta. Umur proyek
tersebut diperkirakan 5 tahun tanpa nilai sisa.

Arus kas yang dihasilkan:


Tahun 1 : Rp 60.000.000
Tahun 2 : Rp 50.000.000
Tahun 3 : Rp 40.000.000
Tahun 4 : Rp 35.000.000
Tahun 5 : Rp 28.000.000
Diasumsikan RRR = 10%
Penyelesaian
Dicoba dengan faktor diskonto 10%:
 Tahun 1 arus kas : Rp 60.000.000 x 0,9090 = Rp 54.540.000
 Tahun 2 arus kas : Rp 50.000.000 x 0,8264 = Rp 41.320.000
 Tahun 3 arus kas : Rp 40.000.000 x 0,7513 = Rp 30.052.000
 Tahun 4 arus kas : Rp 35.000.000 x 0,6830 = Rp 23.905.500
 Tahun 5 arus kas : Rp 28.000.000 x 0,6209 = Rp 17.385.200
Total PV = Rp 167.202.200
Investasi Awal = Rp 150.000.000
NPV = Rp 17.202.200
Dicoba dengan faktor diskonto 16%:
 Tahun 1 arus kas : Rp 60.000.000 x 0,8621 = Rp 51.726.000
 Tahun 2 arus kas : Rp 50.000.000 x 0,7432 = Rp 37.160.000
 Tahun 3 arus kas : Rp 40.000.000 x 0,6417 = Rp 25.668.000
 Tahun 4 arus kas : Rp 35.000.000 x 0,5523 = Rp 19.330.500
 Tahun 5 arus kas : Rp 28.000.000 x 0,419 = Rp 17.973.200
Total PV = Rp 100.131.700
Investasi Awal = Rp 150.000.000
NPV = Rp – 49.868.300
Perhitungan interpolasi
Selisih Bunga Selisih PV Selisih PV dengan Investasi Awal
10% Rp167.202.200 Rp167.202.200
16% Rp100.131.700 Rp150.000.000
6% Rp67.070.500 Rp17.202.200
IRR = 10% + (Rp.17.202.200/Rp. 67.070.500) x 6 %
IRR = 11,5388%
Kesimpulannya, proyek investasi tersebut bisa diterima. Karena IRR > 10%

Anda mungkin juga menyukai