Anda di halaman 1dari 10

RASIO

KEUANGAN
BANK
Dosen pengampu : kelompok 9 :

Erwin Febriansyah 1. Yupita Anggraini 2011140016


2. Selpi Oktavia 2011140030
S.E,M.Ak
pengertian sario
Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan perbandingan
untuk mengetahui kemampuan perusahaan
dalam mendapatkan laba (profit) dari
pendapatan (earning) terkait penjualan, aset, dan
ekuitas atas dasar pengukuran tertentu
tujuan ratio profitabilitas Manfaat Rasio Profitabilitas

1.Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh


1.Mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu
periode tertentu. perusahaan dalam satu periode.
2.Mengetahui posisi laba perusahaan tahun
2.Menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
sebelumnya dengan tahun sekarang.
3.Menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu. 3.Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke
waktu.
4.Menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
4.Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak
5.Mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik dengan modal sendiri.
modal pinjaman maupun modal sendiri.
5.Mengetahui produktivitas dari seluruh dana
6.Mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman
baik modal sendiri.
maupun modal sendiri.
Jenis-Jenis dan Contoh Rasio
Profitabilitas

1.Gross Profit Margin (GPM)

Laba kotor Perusahaan A sebesar: Rp50.000.000

Total pendapatannya: Rp57.000.000

Maka GPM Perusahaan A adalah sebagai berikut:

(Laba Kotor : Total Pendapatan) x 100%

= (Rp50.000.000 : Rp57.000.000) x 100%

= 87%
2.Profit Margin Ratio (PMR) 3.Return on Assets
Ratio (ROA)
NPM = Laba Bersih Setelah Pajak :
Penjualan ROA = Laba Bersih : Total Aset
Sebagai contoh: Contoh perhitungannya adalah,
Pendapatan penjualan bersih (Net Laba Bersih Perusahaan C:
Sales) = Rp30.073.410.000 Rp200.000.000
Laba Bersih Setelah Pajak (Net Profit Total Asetnya: Rp40.000.000, maka
after Tax) = Rp5.074.750.000 ROA perusahaan:
Maka, NPM-nya adalah sebagai ROA = Rp200.000.000 :
berikut: Rp40.000.000 = 5%
NPM = Rp5.074.750.000 :
Rp30.073.410.000
NPM = 16,9%

2
itle. P5
Boo k T
5.Return on Sales Ratio
4.Return on Equity Ratio (ROS)
(ROE)
ROE = Laba Bersih Setelah Pajak : Ekuitas Pemegang
Saham
Dari laporan keuangan yang terbit pada 31 Desember ROS = (Laba sebelum pajak dan
2020, PT. B yang bergerak dalam sektor konstruksi bunga : penjualan) x 100%
memiliki laba bersih setelah pajak sebesar PT. D menghasilkan laba sebelum pajak
Rp700.000.000. Sedangkan total ekuitas para pemegang dan bunga sebesar Rp300.000.000
saham adalah sebesar Rp1.000.000.000. Maka ROE-nya Penjualannya sebesar Rp2.000.000.000
adalah sebagai berikut, Maka ROS-nya adalah sebagai berikut:
ROE = Rp700.000.000 : Rp1.000.000.000 ROS = (Rp300.000.000 :
ROE = 70% Rp2.000.000.000) x 100%
ROS = 15%
7.Return of Investment
6.Return on Capital
Employed (ROCE) (ROI)
ROI = ( (Laba Atas Investasi – Investasi Awal) :
ROCE = Laba Sebelum Pajak dan Investasi) x 100%
Bunga : Modal Kerja PT. Z berinvestasi sebesar Rp600.000.000
Atau kepada perusahaan otomotif. PT. Z ternyata
ROCE = Laba Sebelum Pajak dan mendapatkan penjualan sebesar 1.000 unit
Bunga : (Total Aset – Kewajiban) kendaraan. Dari penjualan tersebut, perusahaan
mendapatkan keuntungan sebesar
Rp700.000.000.
Diketahui:
Keuntungan (Laba) Investasi sebesar
Rp100.000.000
Modal (investasi) awal sebesar: Rp600.000.000
Maka ROI = (Rp700.000.000 -Rp600.000.000) :
Rp600.000.000) x 100 = 16,6%
Pengukuran
Ex a m
Rasio
a.Gross Profit Margin (GPM) conten
t
b.Profitabilitas
Operating profit margin
( OPM)
c. Net profit margin (NPM)
d. Retunt on investment ( ROI)
e. Return on equaity ( ROE)
f. Return on common stock
equaity
g. Earning per share ( EPS)
h. Basic earning power ( BEP)
TERIMAKASIH :)

Anda mungkin juga menyukai