“RASIO PROFITABILITAS”
Margin laba kotor merupakan rasio profitabilitas untuk menilai persentase laba
kotor terhadap pendapatan yang dihasilkan dari penjualan. Margin Laba Kotor ini sering
disebut juga dengan Gross Margin Ratio (Rasio Margin Kotor).
Contoh soal:
Laba kotor perusahaan PT Megah Sejahtera: Rp48.000.000
Total pendapatan perusahaan: Rp55.000.000
Maka Gross Profit Margin perusahaan PT Megah Sejahtera adalah :
Net profit margin atau margin laba bersih merupakan rasio profitabilitas untuk menilai
persentase laba bersih yang didapat setelah dikurangi pajak terhadap pendapatan yang diperoleh dari
penjualan. Margin laba bersih ini disebut juga profit margin ratio. Rasio ini mengukur laba bersih setelah
pajak terhadap penjualan. Semakin tinggi net profit margin semakin baik operasi suatu perusahaan.
Margin Laba Bersih = Laba Bersih setelah Pajak : Pendapatan Penjualan bersih
Margin Laba Bersih = Rp2.064.650.000.000 : Rp27.063.310.000.000
Margin Laba Bersih = 7,63%
3. Rasio Pengembalian Aset (Return on Assets Ratio)
Tingkat pengembalian aset merupakan rasio profitabilitas untuk menilai
persentase keuntungan (laba) yang diperoleh perusahaan terkait sumber daya atau total aset
sehingga efisiensi suatu perusahaan dalam mengelola asetnya bisa terlihat dari persentase
rasio ini. Rumus Rasio Pengembalian Aset sebagai berikut:
Contoh perhitungan ROA dengan memakai data laporan keuangan sebuah perusahaan.
Diketahui:
laba bersih perusahaan sebesar Rp180.000.000 dan total aset Rp20.000.000, maka
hitunglah ROA perusahaan!
ROA = Laba Bersih : Total Aset
ROA = 180.000.000 : 20.0000.000
= 9%
4. Rasio Pengembalian Ekuitas (Return on Equity Ratio)
Return on Equity Ratio (ROE) merupakan rasio profitabilitas untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba dari investasi pemegang saham perusahaan tersebut yang
dinyatakan dalam persentase. ROE dihitung dari penghasilan (income) perusahaan terhadap
modal yang diinvestasikan oleh para pemilik perusahaan (pemegang saham biasa dan pemegang
saham preferen).
ROE = Laba Bersih Setelah Pajak : Ekuitas Pemegang saham
Contoh:
Berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan per tanggal 31 Desember 2017, PT Megah
Sejahtera yang bergerak di sektor konstruksi memiliki laba bersih setelah pajak sebesar Rp500
juta, total ekuitas para pemegang saham adalah sebanyak Rp800 juta. Berapakah rasio
pengembalian ekuitas atau Return of Equity (ROE) PT Megah Sejahtera?
Contoh:
PT Megah Sejahtera menghasilkan Laba sebelum Pajak dan Bunga sebesar Rp100 juta
sedangkan Penjualan adalah sebesar Rp1,5 miliar. Berapakah Return on Sales atau tingkat
pengembalian Penjualan PT Megah Sejahtera?
Jawaban:
EPS = Laba Bersih Setelah Pajak – Dividen Saham Preferen / Jumlah Saham Biasa
yang Beredar
Contoh:
Perusahaan Setia Merdeka mempunyai saham yang beredar sebanyak 1 juta lembar pada
tahun 2017, Laba bersih setelah pajak adalah Rp1 miliar. Perusahaan Setia Merdeka
kemudian memutuskan untuk membagikan 10% dividen atau sekitar Rp100 juta kepada
pemegang sahamnya. Berapakah Earning Per Share (EPS) atau Laba per lembar sahamnya ?
Laba per Saham (EPS) = (Laba Bersih setelah Pajak – Dividen) : Jumlah Saham yang Beredar
Laba per Saham (EPS) = (1.000.000.000 – Rp100.000.000) : 1.000.000
Laba per Saham (EPS) = 900.000.000 : 1.000.000
Laba per Saham (EPS) = 900,-