• Suatu situasi organisasi dimana dalam pembuatan keputusan tidak
hanya dilakukan oleh pimpinan puncak tetapi melibatkan juga bawahannya. • Unit usaha diberi kewenangan untuk mengambil keputusan sesuai dengan kapasitasnya. >Return On Investment/ROI >Return On Assets/ROA >Residual Income Return On Investmen/ROI • Return on Investment merupakan cara yang efektif untuk melihat efektivitas sebuah bisnis. ROI juga digunakan untuk menghitung berapa dana yang dibutuhkan untuk investasi. Contohnya, jika investor ingin menanam modal, persentase ROI bisa digunakan untuk meyakinkan investor agar mau berinvestasi. • Formula/Rumus untuk Return On Investment adalah: ROI = (Total Pendapatan – Modal Awal) / Modal Awal x 100% Manfaat ROI • Mengukur efisiensi penggunaan modal, produksi, dan penjualan • Membandingkan efisiensi penggunaan modal perusahaan dengan pesaingnya • Mengukur efisiensi program yang dilakukan di setiap divisi atau bagian • Mengukur profitabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan • Digunakan untuk membuat perencanaan dan alat kontrol sebuah program • Return on Investment digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan saat akan ekspansi. Contoh Soal ROI • Anda berinvestasi ke sebuah bisnis Toko Kue A sebesar Rp 100.000.000. Toko Kue A tersebut dapat menghasilkan penjualan sebesar Rp 130.000.000. Ini artinya, Toko Kue A memperoleh laba sebesar Rp 30.000.000. Setelah itu kita bisa hitung persentase ROI dengan rumus di atas: • ROI = (130.000.000 – 100.000.000) / 100.000.000 x 100% • ROI = 30.000.000 / 100.000.000 x 100% • ROI = 0.3 x 100% • ROI = 30% • Dari perhitungan rumus ROI di atas, bisa disimpulkan bahwa investasi ke Toko Kue A mendatangkan keuntungan. Rasio Return of Investment yang didapatkan sebesar 30%. Return On Assets/ROA • ROA ini merupakan sebuah rasio yang memperlihatkan perbandingan laba bersih yang dihasilkan dalam perusahaan dengan modal yang telah diinvestasikan pada sebuah aset.
• Formula/Rumus untuk Return On Assets:
• Return on Asset = (Net Income : Total Assets) x 100% Manfaat ROA • ROA untuk Mengetahui Profitable dan Efisiensi Perusahaan • Return on asset yang tinggi merupakan sebuah tanda atau indikasi apakah sebuah bisnis akan memiliki laba tinggi serta tingkat efisiensi yang baik. Hal tersebut penting mengingat sebuah perusahaan pasti akan membutuhkan investor. Maka, informasi yang ada pada ROA menjadi tolak ukur penting untuk para investor sehingga mereka tidak akan ragu ketika ingin menanamkan modal. • ROA Digunakan untuk Membandingkan Performa dengan Perusahaan Kompetitor • Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, return on asset hanya bisa digunakan untuk membandingkan pada dua perusahaan berbeda yang terjun di sektor atau bidang serupa. Sehingga tak perlu heran apabila investor memanfaatkan hasil perhitungan pada rumus ROA untuk sebuah indikator bila membandingkan perusahaan kita dengan para kompetitor. Contoh Soal ROA • Tahun 2019, Mayora Indah memiliki total aset sebanyak 19037,9 miliar rupiah dengan laba bersih mencapai 1987,8 miliar. Berikut perhitungan ROA nya. • ROA = (Laba bersih / total aset) x 100% • ROA = (1987,8 miliar / 19037,9 miliar) X 100% • ROA = 10,44% Residual Income • residual income adalah selisih laba operasional yang telah dihitung secara rinci melalui proses pengurangan biaya pajak dan modal atau opportunity cost atas investasi yang tertanam.
• Formula/Rumus untuk Residual Income adalah:
RI = laba operasi bersih - (Rata-rata aset operasional x Minimum return of assets) Manfaat Residual Income • Persentase pengembalian tidak hanya terpaku pada satu divisi saja • Dengan menggunakan residual income, perusahaan mampu mengontrol keuntungan yang merupakan penghasilan minimum sehingga dapat meningkatkan laba secara keseluruhan • Lebih maksimal dalam meningkatkan dollar daripada keuntungan secara persentase • Perusahaan bisa mengajukan return sesuai jenis aset sehingga risiko pun akan menipis Contoh Soal Residual Income • perusahaan mempunyai aset operasional senilai Rp100.000.000 dengan jumlah laba bersih secara total adalah Rp20.000.000 dan sebanyak 15% target minimal pengembalian. Maka cara menghitung residual income adalah: • RI = Rp20.000.000 - (15% x Rp100.000.000) RI = Rp20.000.000 - Rp15.000.000 RI = Rp5.000.000