Anda di halaman 1dari 3

Pusat investasi adalah suatu pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi untuk

menilai kinerja para manajernya berdasarkan pada laba yang diperoleh dan dihubungkan
dengan dana investasi. Setiap pusat investasi mempunyai seorang manajer utama dan
bertanggungjawab atas setiap unit kegiatan atau program yang terjadi didalam semua divisi
yang dipimpinnya. Kemudian secara periodik manajer tersebut akan
mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada pimpinan perusahaan.

Para manajer pusat dapat menilai prestasi yang telah dicapai oleh masing-masing
manajer. Berdasarkan informasi dan model analisis yang digunakan manajer tersebut
berupaya mencari jawaban jika hasil yang dicapai tidak sesuai dengan apa yang telah
direncanakan sebelumnya. Pada umumnya dilakukan dengan suatu model pengukuran
kinerja.

Pengukuran kinerja pusat investasi merupakan perluasan dari pengukuran kinerja


pusat laba. Pengukuran kinerja ini diperlukan karena suatu divisi yang memperoleh laba
tinggi tidak berarti mempunyai kinerja yang baik jika laba tersebut dihubungkan dengan
investasi yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Disini prestasi manajer dinilai
atas laba dan investasi yang diperlukan untuk memperoleh laba.

PENGUKURAN KINERJA INVESTASI

Return on Investment atau ROI adalah laba atas investasi yang dihitung berdasarkan
hasil pembagian dari pendapatan yang dihasilkan dengan besaran modal yang ditanam.
Artinya, ROI berperan penting guna memberikan informasi mengenai ukuran profitabilitas
bisnis dengan jelas sehingga segala kegiatan operasional dapat dievaluasi tingkat
pengembalian investasinya. Itulah mengapa penting bagi kita untuk mengetahui cara
menghitung ROI secara tepat.

Beberapa pakar keuangan di Indonesia mendefinisikan ROI sebagai uang yang


diperoleh atau hilang pada suatu investasi. Dalam hal ini, investasi dapat mengacu pada
modal, aset, serta anggaran biaya investasi. Yang perlu diperhatikan adalah apabila ROI
bernilai negatif, maka investasi tersebut harus dipertimbangkan kembali sebab bernilai
kerugian. Sebaliknya, ROI bernilai positif adalah yang memberikan keuntungan dalam bisnis
kita. Rumus perhitungan ROI:

ROI = Laba operasi / Aktiva operasi rata-rata

Atau
ROI = Margin x perputaran = (Laba operasi/Penjualan) x (Penjualan/Aktiva operasi rata-rata)

Keterangan :

 Laba Operasi (operating income) adalah laba yang dihasilkan sebelum bunga dan pajak
 Aktiva operasi (operating assets) adalah seluruh aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba operasi
 Margin adalah rasio dari operasi terhadap penjualan
 Perputaran (turnover) adalah suatu ukuran lain yang dihitung dengan membagi pendapatan penjualan dengan aktiva operasi rata-
rata.

Laba operasi (operating income) mengacu pada laba sebelum bunga dan pajak. Aktiva
operasi (operating assets) adalah seluruh aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba
operasi, termasuk kas, piutang, persediaan, tanah, gedung, dan peralatan.

Aktiva perasi rata-rata = (Nilai buku bersih awal + Nilai buku bersih akhir)
2

Margin adalah rasio dari laba operasi terhadap penjualan. Hal ini menunjukkan
jumlah laba operasi yang dihasilkan dari setiap dolar penjualan. Hal ini menyatakan bagian
dari penjualan yang tersedia untuk bunga, pajak, dan laba. Perputaran (turnover) adalah suatu
ukuran lain yang dihitung dengan membagi pendapatan penjualan dengan aktiva operasi rata-
rata. Perputaran menunjukkan jumlah penjualan yang dihasilkan dari setiap dolar yang
diinvestasikan dalam aktiva operasi. Hal ini menunjukkan produktivitas aktiva yang
digunakan untuk menghasilkan penjualan.

Keunggulan ROI

1. Mendorong manajer untuk memfokuskan pada hubungan antara penjualan, beban dan
investasi yang seharusnya menjadi fokus bagi manajer investasi.
2. Mendorong manajer untuk memfokuskan pada efisiensi biaya
3. Mendorong manajer untuk memfokuskan pada efisiensi aktiva operasi sehingga
mengurangi investasi yang berlebihan.

Kelemahan ROI

1. Manajer pusat investasi cenderung menolak investasi yang bisa menurunkan ROI
pusat pertanggung jawabannya, walaupun akan meningkatkan profitabilitas
perusahaan secara keseluruhan.
2. Mendorong Manajer pusat investasi hanya berpikiran jangka pendek tanpa
memperhatikan kepentingan jangka penjang.

Residual Income (RI) adalah laba operasi bersih yang diperoleh pusat investasi di
atas imbal hasil minimum yang diminta atas aktiva operasi yang digunakan. Imbal hasil
minimum ditetapkan oleh perusahaan. jika laba residu lebih besar dari nol maka divisi
memperoleh laba yang lebih besar dari imbalan hasil minimum yang dipersyaratkan. Jika
laba lebih residu kecil dari nol maka divisi memperoleh laba yang lebih rendah dari imbal
hasil minimum yang dipersyaratkan. Jika laba lebih residu sama dengan nol maka divisi
memperoleh laba yang sama dengan imbal hasil minimum yang dipersyaratkan. Rumus
perhitungan RI:

RI =Laba Operasi - (Imbal Hasil Minimum x Aset Operasi Rata-Rata)

Keunggulan RI:
1. Membuat semua pusat laba memiliki sasaran yang sama untuk pusat investasi yang
sebanding.
2. Dapat digunakan tarif beban modal yang berbeda untuk aktiva yang memiliki resiko
yang berbeda.

Kelemahan RI:
1. RI hanya mendorong manajer pusat laba untuk berorientasi pada tujuan-tujuan jangka
pendek, karena kinerjanya dibatasi hanya untuk satu periode akuntansi saja.
2. RI sangat dipengaruhi oleh metode depresiasi yang digunakan perusahaan.
3. Karena hasil akhir RI adalah berupa angka absolut, bukan rasio maka sulit untuk
membandingkan RI dari satu pusat laba dengan RI dari pusat laba lainnya yang
memiliki jumlah investasi yang berbeda.

Economic Value Added (EVA) merupakan laba operasi setelah pajak dikurang total biaya
modal tahunan. Jika EVA positif, berarti perusahaan sedang menghasilkan kekayaan. Jika negatif,
maka perusahaan sedang menghancurkan modal. EVA adalah metode untuk mengukur kinerja atau
prestasi manajer pusat investasi, yang merupakan selisih antara Laba Operasi Setelah Pajak dengan
Rata-Rata Tertimbang biaya Modal dari Modal Total yang digunakan. Rumus perhitungan EVA:

EVA = Laba operasional setelah pajak – (Biaya modal dalam presentase x Total modal terpakai)

Aspek perilaku EVA

EVA mengandalkan biaya modal yang sebenarnya, hal inilah yag menjadi penyebab
bahwa EVA tidaklah mencukupi untuk membantu mendorong jenis perilaku yang sesuai dari
berbagai divisi dengan menunjukkan penekanan semata-mata pada pendapatan operasi. Di
banyak perusahaan, tanggung jawab keputusan investasi terletak pada manajemen
perusahaan. Akibatnya, biaya modal diperhitungkan sebgai pengeluaran perusahaan. Jika
suatu divisi menumpuk persediaan dan melakukan investasi, biaya pendanaan investasi akan
dilaporkan dalam neraca laba rugi perusahaan secara keseluruhan dan tidak diperlihatkan
sebagai pengurangan pendapatan operasi divisi. Akibatnya, investasi trlihat seolah-olah bebas
biaya bagi divisi.

Anda mungkin juga menyukai