RIDWAN.,SE.,M.Ak
PRATINJAU
Analisa laporan keuangan melibatkan penilaian risiko dan imbal hasil.
Imbal hasil atas modal investasi (return on invested capital) mengacu
pada laba perusahaan realtif terhadap tingkat dan sumber penilaian.
Imbal hasil atas modal investasi merupakan ukuran keberhasilan
perusahaan dalam menggunakan pendanaan menghasilkan laba.
PENTINGNYA IMBAL HASIL
(PENGEMBALIAN) ATAS MODAL INVESTASI
Kinerja perusahaan dapat dianalisis dengan beberapa cara. Pertumbuhan pendapatan, laba bersih,
dan asset merupakan ukuran kinerja yang umum digunakan. Namun, tidak satupun dari ukuran-
ukuran ini yang dapat digunakan secara terpisah sebagai ukuran kinerja perusahaan yang
komprehensif.
Hubungan antara laba dengan investasi modal disebut pengembalian atas investasi modal (ROIC)
atau pengembalian atas investasi (ROI) mungkin merupaan ukuran kinerja perusahaan yang dikenal
luas. Ukuran ini dapat membandingkan keberhasilan perusahaan atas pengelolaan investasi modal,
memungkinkan kita menilai pengembalian perusahaan relatif terhadap resiko investasi modal, dan
membandingkan pengembalian atas investasi modal dengan pengemballian investasi alternative.
Pengembalian atas investasi modal digunakan dalam berbagai area dalam analisis, termasuk:
1. Mengukur Efektivitas Manajerial
2. Mengukur Profitabilitas
3. Ukuran untuk Perencanaan dan Pengendalian
MENGUKUR EFEKTIVITAS
MANAJERIAL
Tingkat imbal hasil atas modal investasi utamanya tergantung pada
keahlian, ketersediaan sumber daya, kepandaian, dan motivasi dari
manajemen. Manajemen membuat keputusan pendanaan, investasi,
dan operasi
MENGUKUR PROFITABILITAS
Imbal hasil atas modal investasi adalah sebuah indicator penting
mengenai kekuatan keuangan jangka panjang perusahaan. Imbal hasil
atas modal investasi menggunakan ukuran ringkasan utama dari
laporan laba rugi dan laporan posisi keuangan untuk menilai
profitabilitas.
UKURAN UNTUK PERENCANAAN
PENGENDALIAN
Imbal hasil atas modal investasi berperan penting dalam perencanaan,
penganggaran, mengoordinasi, mengevaluasi, dan mengendalikan
aktivitas bisnis. Imbal hasil ini terdiri dari imbas hasil dan kerugian yang
diperoleh segmen atau divisi perusahaan.
KOMPONEN IMBAS HASIL
(PENGEMBALIAN) ATAS INVESTASI
MODAL
Pengembalian atas investasi modal dihitung sebagai berikut:
Laba/(Modal investasi)
MENDEFINISIKAN MODAL INVESTASI
Tidak ada ukuran universal atas modal investasi yang digunakan untuk
mneghitung tingkat imbal hasil( rate of return) .Pengukuran berbeda
dari modal investasi yang digunakan mencerminkan perspektif
pengguna yang berbeda.
ASSET OPERASI BERSIH
Banyak analis memisahkan neraca dan laporan laba rugi menjadi komponen
operasi dan non operasi dan menghitung pengembalian asset operasi bersih
(return on net operating assets) sebagai ringkasan ukuran kinerja. Aktivitas
operasi merupakan aktivitas inti perusahaan.Aktivitas ini meliputi seluruh
aktivitas yang dibutuhkan untuk membawa produk atau jasa perusahaan ke
pasar, serta melayani kebutuhan para pelanggan. Dalam laporan laba rugi,
aktivitas operasi biasanya meliputi penjualan, harga pokok penjualan, dan
beban penjualan umum serta administrasi.Di neraca aktivitas operasi diwakili
oleh asset dan kewajiban yang berhubungan dengan akun-akun laporan laba
rugi di atas, seperti piutang usaha, persediaan, asset tetap, utang usaha dan
beban yang masih harus dibayar.Lebih spesifik lagi.
RNOA = Laba operasi bersih setelah pajak (Net operating profit after tax - NOPAT)
Rata-rata aset operasi bersih (Net operating assets - NOA)
MODAL EKUITAS BIASA
Pengembalian ekuitas biasa (return on common equity – ROCE)
dinyatakan sebagai laba bersih dikurangi deviden saham preferen dibagi
rata-rata ekuitas biasa. Equitas biasa dapat juga dinyatakan sebagai
total asset dikurangi utang dan saham preferen. Saham preferen tidak
dimasukkan dalam hitungan karena , dari sudut pandang pemegang
saham biasa, saham preferen memiliki klaim tetap atas aset neto dan
arus kas perusahaan, sama seperti utang. Ekuitas saham biasa dengan
alternatif lain diartikan sebagai total aset dikurangi utang dan saham
preferen.
MENGHITUNG INVESTASI MODAL
SUATU PERIODE
Investasi modal untuk suatu periode umumnya dihitung menggunakan
rata-rata modal yang tersedia bagi perusahaan selama periode
tersebut.Metode yang paling umum digunakan adalah menambah
saldo awal dan akhir tahun investasi modal lalu dibagi dua.Metode
yang lebih akurat adalah dengan merata-ratakan jumlah interim –
misalnya, menambahkan jumlah investasi modal tiap akhir kuartal dan
membaginya dengan empat.
PENYESUAIAN ATAS INVESTASI
MODAL DAN LABA
Analisis pengembalian atas investasi modal menggunakan angka
laporan keuangan sebagai titik awal. Beberapa angka yang tidak
dilaporkan di dalam laporan keuangan juga perlu diperhitungkan.
Beberapa penyesuaian seperti yang berhubungan dengan persediaan,
mempengaruhi pembilang maupun penyebut pengembalian investasi
modal, sehingga mengurangi pengaruhnya.
MENGHITUNG PENGEMBALIAN INVESTASI
MODAL
1. Pengembalian atas Aset Operasi Bersih
RNOA = Laba operasi bersih setelah pajak (Net operating profit after tax - NOPAT)
Rata-rata aset operasi bersih (Average net operating assets - NOA)
Aset dan kewajiban operasi adalah pos yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha
perusahaan, dan meliputi kas, piutang usaha, persediaan, beban dibayar dimuka,
asset pajak tangguhan, asset tetap, dan investasi jangka panjang yang terkait dengan
akuisisi strategis.Kewajiban operasi bersih adalah utang usaha dan beban yang masih
harus dibayar serta kewajiban operasi jangka panjang dan kewajiban pajak
tangguhan.Aset non operasi meliputi investasi dalam efek yang dapat diperdagangkan
investasi non strategis, dan investasi dalam operasi yang dihentikan sebelum di jual.
NOA = kewajiban keuangan neto (NFO) + ekuitas pemegang saham (SE)
NFO = Kewajiban non operasi – asset non operasi
NOPAT = (penjualan – beban operasi) x (1- [beban pajak/laba sebelum pajak] )
MENGHITUNG PENGEMBALIAN
INVESTASI MODAL
2. Pengembalian atas Equitas Pemegang Saham Biasa
Pengembalian atas ekuitas biasa dihitung sebagai berikut:
Laba bersih - Deviden saham preferen
Rata-rata ekuitas pemegang saham biasa
ROCE terdiri dari dua komponen, yaitu pengembalian operasi dan
pengembalian non operasi.
MENGANALISIS PENGEMBALIAN ATAS
ASET OPERASI BERSIH
Pengembalian investasi modal berguna dalam evaluasi manajemen,
analisis profitabilitas, serta perencanaan dan pengendalian.Penggunaan
pengembalian atas investasi modal untuk tugas-tugas di atas menuntut
pemahaman menyeluruh atas pengukuran pengembalian ini.Ini karena
pengukuran pengembalian mengandung komponen yang berpotensi
untuk menyumbangkan pemahaman atas kinerja perusahaan.Bagian ini
akan membahas pengembalian tersebut ketika investasi modal dilihat
dari sudut pandang operasi, biasanya disebut sebagai pengembalian
atas asset operasi bersih (RNOA).
PEMISAHAN PENGEMBALIAN ATAS ASET OPERASI BERSIH
RNOA = Laba operasi bersih setelah pajak (NOPAT)
Rata – rata aset operasi bersih (NOA)
Kita dapat memisahkan pengembalian ini menjadi komponen yang bermakna
secara relative terhadap penjualan. Pemisahan pengembalian atas asset operasi
bersih adalah:
RNOA = margin laba operasi bersih x Perputaran asset operasi bersih
Margin NOPAT dan perputaran NOA merupakan pengukuran yang bermanfaat
dan menuntut analisis mendapatkan pemahaman atas profitabilitas suatu
perusahaan.
DAMPAK LEVERAGE OPERASI
Dampak kewajiban operasi terlihat dalam alternative persamaan RNOA
berikut ini :
Dimana V adalah nilai perusahaan, BV adalah nilai buku ekuitas pemegang saham, k adalah
pengembalian yang diharapkan.Jadi, jika ROCE lebih tinggi dari k maka nilainya meningkat
sebesar kelebihan dari yang ditunjukkan oleh nilai bukunya.
PEMISAHAN PENGEMBALIAN ATAS
EKUITAS
Dalam praktiknya, penghitungan ROCE BIASA
memakai saldo rata-rata selama periode yang dianalisis.Seperti
pengembalian atas asset operasi bersih, untuk tujuan analisis ROCE dipisah menjadi beberapa
komponen. Penghitungan ROCE: