Anda di halaman 1dari 20

ARTIKEL PUSAT INVESTASI

“Masalah-masalah Dalam Pusat Investasi”

Disusun Oleh :
Nama : Dwi Sintia Wati
NPM : 120040017
Kelas : Akuntansi A

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2022
(Terakreditasi BAN-PT)

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Investasi secara harfiah diartikan sebagai aktifitas atau kegiatan penanaman modal,

sedangkan investor adalah orang atau badan hukum yang mempunyai uang untuk

melakukan investasi atau penanaman modal. Kegiatan penanaman modal bukanlah

hal yang baru dalam peradaban manusia, karena sudah sejak zaman dahulu

masyarakat sudah melakukan berbagai bentuk investasi. Hanya saja pada zaman

dahulu masyarakat melakukan investasi dalam bentuk investasi yang dilakukan secara

langsung seperti investasi dalam pembelian ternak, pembelian tanah pertanian, atau

investasi dalam pembuatan perkebunan dan lain sebagainya.

Dalam suatu unit usaha, perhatian pimpinan biasanya ada pada laba. Laba ini

dihitung dengan cara membandingkkan antara pendapatan dan biaya yang terjadi pada

suatu pusat laba. Jika pendapatan lebih besar dari pada biaya maka dikatakan laba,

sebaliknya jika biaya lebih besar dari pendapatan maka disebut rugi. Dalam jenis unit

usaha lainnya, setelah diperoleh data tentang laba maka dibandingkan dengan aktiva

yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut. Perbandingan antara laba dan aktiva

yang digunakan (investasi) inilah yang disebut pusat investasi. Pusat investasi diukur

dengan membandingkan antara laba dan jumlah investasi yang digunakan untuk

memperoleh laba tersebut. Dengan demikian pusat investasi adalah pusat

pertanggungjawaban yang prestasi menejernya dinilai berdasarkan laba yang

dihasilkan dikaitkan dengan investasi yang ditanamkan pada pusat

pertanggungjawaban yang dipimpinnya.

2
Pusat investasi merupakan pusat pertanggungjawaban yang bertugas untuk

mengatur investasi guna mencapai laba yang seoptimal mungkin. Kewenangan Pusat

Investasi adalah menyangkut pengelolaan laba (yang terdiri atas pendapatan dan

biaya) serta mengelola aset yang dipergunakan untuk memperoleh laba. Dengan

demikian, Pusat Investasi diukur prestasinya berdasarkan perbandingan antara laba

yang diperoleh dengan aset (investasi) yang dipergunakan.

Setiap pusat investasi mempunyai seorang manajer utama dan bertanggungjawab

atas setiap unit kegiatan atau suatu program yang terjadi didalam semua divisi yang

dipimpinnya. Secara periodik manajer tersebut akan mempertanggungjawabkan hasil

kinerjanya kepada suatu pimpinan perusahaan. Para manajer pusat dapat menilai

prestasi yang telah dicapai oleh masing-masing manajer. Berdasarkan informasi dan

model analisis yang digunakan manajer tersebut berupaya mencari jawaban jika hasil

yang dicapai tidak sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Pada

umumnya dilakukan dengan suatu model pengukuran kinerja.

Pengukuran kinerja pusat investasi merupakan perluasan dari pengukuran kinerja

pusat laba. Pengukuran kinerja ini diperlukan karena suatu divisi yang memperoleh

laba tinggi tidak berarti mempunyai kinerja yang baik jika laba tersebut dihubungkan

dengan investasi yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Bagaimana masalah pengukuran dan tolak ukur prestasi di pusat investasi?

2. Bagaimana masalah pengukuran aktiva sebagai dasar investasi?

3. Bagaimana studi kasus pusat investasi?

4. Bagaimana masalah definisi investasi yang digunakan?

5. Bagaimana masalah dalam aktiva lancar?

6. Bagaimana masalah dalam aktiva tetap?

3
BAB II

PEMBAHASAN

1. Masalah Pengukuran dan tolak ukur prestasi

Pada organisasi bisnis, tujuan utama yang hendak dicapai adalah menghasilkan

laba yang memuaskan dari investasi yang ditanamkan. Apabila jumlah investasi tidak

dimasukan dalam menghitung kinerja unit usaha, maka sangat sulit bagi manajemen

puncak untuk membandingkan kinerja suatu unit usaha dengan unit usaha lain atau

perusahaan lainnya. Hal ini tidak berarti bahwa dengan menggunakan sumber daya

yang lebih besar akan menghasilkan laba yang lebih besar juga.

Pada umumnya seorang manajer unit usaha mempunyai tujuan menghasilkan laba

antara lain sebagai berikut :

a. Menghasilkan laba dari sumber daya yang ada.

b. Menginvestasikan sumber daya tambahan hanya apabila investasi tersebut

menambah laba.

Tolak ukur yang digunakan untuk menentukan keberhasilan suatu pusat investasi

adalah :

i. Return On Investment

Return on invesment (ROI) adalah rasio yang menunjukkan hasil dari

jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan atau suatu ukuran tentang

efisiensi manajemen. Rasio ini menunjukkan hasil dari seluruh aktiva yang

dikendalikan dengan mengabaikan sumber pendanaan, rasio ini biasanya

diukur dengan persentase.

Dalam banyak kasus, ROI digunakan untuk menghitung berapa nilai suatu

investasi. Misalnya, investor ingin mengetahui potensi ROI dari suatu

4
investasi sebelum memberikan dana apa pun ke perusahaan. Menghitung

potensi atau return on investment keuangan aktual perusahaan biasanya

melibatkan pembagian pendapatan atau laba tahunan perusahaan dengan

jumlah investasi awal atau saat ini. ROI juga digunakan untuk

menggambarkan “biaya peluang,” atau pengembalian yang diberikan investor

untuk berinvestasi di perusahaan.

Jika seorang pemilik bisnis menginvestasikan uang mereka di pasar saham,

mereka dapat mengharapkan untuk menerima pengembalian tahunan minimal

5%. Dengan menginvestasikan uang yang sama di sebuah perusahaan, pemilik

akan mengharapkan untuk melihat return on investment yang serupa, jika

tidak lebih tinggi, untuk uang mereka. Perusahaan bahkan menggunakan

return on investment untuk mengukur keberhasilan proyek tertentu.

Jika pemilik bisnis menginvestasikan uang dalam kampanye iklan, mereka

akan menganalisis penjualan yang dihasilkan oleh iklan dan menggunakan

informasi tersebut untuk menentukan ROI. Jika uang yang dihasilkan melebihi

jumlah yang dibelanjakan, maka bisnis dapat menganggapnya sebagai ROI

yang dapat diterima.

Saat menghitung ROI tahunan, Anda mencari laba atas investasi tahunan

rata-rata yang diperoleh selama periode investasi. Ini menunjukkan kepada

Anda seberapa menguntungkan usaha itu, yang sangat membantu, karena ROI

tidak termasuk periode holding investasi dalam formulanya. ROI tahunan

dapat membantu Anda menganalisis dan membandingkan kinerja investasi

Anda selama periode waktu tertentu.

Dapat disimpulkan pengertian Return On Investment (ROI) adalah

Perbandingan antara laba dan investasi yang digunakan.

5
RUMUS PERHITUNGAN ROI

ROI = Laba operasi / Aktiva operasi rata-rata

ATAU

ROI = Margin x perputaran = (Laba operasi/Penjualan) x (Penjualan /Aktiva

operasi rata-rata)

Keterangan :

 Laba Operasi ( operating income ) adalah laba yang dihasilkan

sebelum bunga dan pajak.

 Aktiva operasi (operating assets) adalah seluruh aktiva yang digunakan

untuk menghasilkan suatu laba operasi.

 Margin adalah rasio dari operasi terhadap penjualan.

 Perputaran (turnover) adalah suatu ukuran lain yang dihitung dengan

membagi pendapatan penjualan dengan aktiva operasi rata-rata.

Contoh Soal :

Pada 31 Desember 2016, perusahaan Pak Eko yang bergerak di bidang mebel

mencatat total penjualan sebesar Rp. 240.000.000. Sedangkan pada laporan

keuangan, modal yang digelontorkan selama satu tahun adalah Rp.

120.000.000.

Dari sini diketahui apabila keuntungan sebesar Rp. 120.000.000.

Pertanyaannya, berapakah ROI perusahaan pak Eko?

Jawab :

240.000 .000−120.000 .000


ROI=
120.000.000 x 100 %

6
ROI = 50%

Keuntungan ROI :

a) Mendorong Manajer untuk memberikan perhatian yang lebih luas

terhadap hubungan antara penjualan, biaya dan investasi yang

seharusnya menjadi fokus bagi manajer investasi.

b) Mendorong efisiensi biaya.

c) Bisa mengurangi investasi yang berlebihan.

Kelemahan ROI :

a) Manajer pusat investasi cenderung menolak investasi yang bisa

menurunkan ROI pusat pertanggung jawabannya, walaupun akan

meningkatkan profitabilitas perusahaan secara keseluruhan.

b) Mendorong Manajer pusat investasi hanya berpikiran jangka pendek

tanpa memperhatikan kepentingan jangka penjang.

ii. Residual Income

Menurut Siegel dan Salim yang diterjemahkan oleh Trisnawati (2009),

residual income merupakan pendapatan operasional yang dapat diperoleh

pusat investasi di atas pengembalian (return) minimum dari asetnya. Jika nilai

residual income yang dihasilkan positif, maka ada selisih antara dana yang

dibutuhkan oleh kreditur dan pemilik modal.

Dalam penjelasan lainnya, residual income dapat dinyatakan sebagai suatu

pengukuran yang digunakan untuk melihat sejauh mana pencapaian

pendapatan bersih (net income) melebihi laba perusahaan yang ditargetkan.

Jika laba residu yang dihasilkan lebih besar daripada nol, maka laba yang

didapat melebihi laba yang ditargetkan. Jika laba residu yang dihasilkan

7
kurang dari nol, maka laba yang didapat masih kurang dari laba yang

ditargetkan. Pun jika laba residu yang dihasilkan sama dengan nol, maka laba

yang didapat sama dengan laba yang ditargetkan.

Dapat disimpulkan pengertian Residual Income adalah jumlah uang, yang

diperoleh dengan mengurangkan jumlah laba sebelum pajak dengan beban

investasi yang dilakukan.

RUMUS RESIDUAL INCOME : 

 RI = laba operasi bersih – (tingkat pengembalian minimal x aktiva

operasi)

 RI = laba operasi bersih – (biaya modal rata-rata tertimbang x aktiva

operasi)

Contoh Soal :

PT Charm terdiri dari divisi A dan divisi B. Divisi A memiliki investasi

senilai Rp1.000.000.000,00 dan memperoleh laba Rp240.000.000,00.

Divisi B memiliki investasi senilai Rp5.000.000.000,00 dan memperoleh

laba Rp800.000.000,00. Adapun minimum return on asset 12%. Berapa

RI Divisi A dan Divisi B?

Jawab :

RI Divisi A = Rp240.000.000,00 – (12% x Rp1.000.000.000,00)

= Rp240.000.000,00 – Rp120.000.000,00

= Rp120.000.000,00

RI Divisi B = Rp800.000.000,00 – (12% x Rp5.000.000.000,00)

= Rp800.000.000,00 – Rp600.000.000,00

8
= Rp200.000.000,00

Berdasarkan perhitungan ini, dapat dilihat bahwa ternyata walau secara

nominal laba bersih divisi B lebih besar dibandingkan divisi A, nyatanya

kinerja divisi A lebih baik. Pasalnya dengan nilai investasi lima kali lebih

besar dibandingkan divisi A, divisi B ternyata hanya menghasilkan laba

66% lebih banyak.

Kebaikan Residual Income :

a) Manajer pusat investasi cenderung menerima investasi yang menurut

ROI tidak menguntungkan ROI sehingga tidak diterima walaupun

secara perusahaan keseluruhan menguntungkan.

b) Memungkinkan penggunaan Cost of Capital yang berbeda-beda pada

jenis aktiva.

Kelemahan Residual Income :

Seperti halnya ROI, Residual Income mendorong hanya pencapaian

jangka pendek, tanpa memperhatikan pencapaian jangka panjang.

2. Masalah pengukuran aktiva sebagai dasar investasi

Dalam memutuskan dasar investasi yang digunakan untuk mengevaluasi manajer

pusat investasi, beberapa hal yang menjadi pertanyaan adalah tindakan apa yang bisa

mendorong manajer unit usaha menggunakan aktivanya secara efisien dan

menentukan tambahan aktiva baru yang benar-benar bermanfaat bagi unit usaha.

Jika suatu laba dihubungkan dengan aktiva yang digunakan, manajer unit usaha

akan mencoba memperbaiki kinerjanya karena meraka akan diukur dengan cara

tersebut. Dalam memutuskan dasar investasi yang digunakan dalam mengevaluasi

pusat investasi, biasanya timbul pertanyaan sebagai berikut :

9
 Praktik-praktik apa yang akan menyebabkan manajer unit usaha untuk

menggunakan aktiva perusahaan secara efisien dan memperoleh jumlah dan

jenis aktiva yang baru tepat?

 Ukuran kinerja yang manakah yang bias dijadikan ukuran penilaian suatu unit

usaha dalam perusahaan?

Dalam menentukan aktiva mana yang dimasukan dalam dasar investasi unit

usaha, kita harus memutuskan apakah tujuan utamanya untuk mengukur kinerja

unit usaha sebagai kesatuan ekonomik atau kinerja manajernya.

Masalah lain dalam penentuan dasar investasi unit usaha adalah adanya aktiva

yang menganggur. Yang menjadi pertanyaan tentu tingkat pengawaasan yang

diperlukan. Jika manajemen puncak tidak mengizinkan manajer unit usaha

menjual aktiva yang menganggur, kemudian aktiva tersebut tidak dapat

dikendalikan pada level unit usaha maka tidak seharusnya dimasukan dalam dasar

investasi unit usaha. Jika aktiva dikeluarkan, manajemen puncak hendaknya

mengambil kepemilikan atas aktiva tersebut dan mempunyai hak untuk

mengambil alih ke unit usaha lain yang memerlukan.

Secara ringkas dalam menentukan besarnya investasi yang digunakan sebagai

dasar investasi meliputi:

1) Masalah definisi investasi yang digunakan sebagai dasar investasi.

2) Masalah dalam aktiva lancar yang harus dimasukan sebagai dasar

investasi.

3) Masalah aktiva tetap sebagai dasar investasi.

10
3. Studi Kasus Pusat Investasi

Pusat investasi diukur prestasinya dengan menggunakan salah satu dari dua tolak

ukur: return on investment (ROI) atau residual income. Penggunaan tolok ukur

tersebut dimaksudkan agar manajer divisi :

1) menghasilkan laba yang cukup dari penggunaan sumber-sumber dalam

divisinya.

2) menginvestasikan tambahan sumber-sumber jika investasi tersebut

menghasilkan laba yang memadai.

Jika ROI suatu divisi ditetapkan sebesar 20%, hal ini berarti manajer divisi tersebut

diharapkan dapat menghasilkan laba minimum sebesar 20% dari investasi dalam

divisinya, dan jika manajer divisi tersebut mengajukan usulan investasi tambahan

dalam divisinya, investasi tersebut diharapkan harus menghasilkan laba 20% dari

tambahan investasi tersebut.

Untuk memperhitungkan aktiva yang digunakan dalam divisi, perlu dicari dasar

pengukuran untuk tiap komponen aktiva divisi. Pada dasarnya hanya aktiva yang

memerlukan biaya yang diperhitungkan dalam dasar investasi. Oleh karena itu jika

aktiva lancar dibelanjai dari utang lancar yang tidak berbunga, maka aktiva lancar

tersebut dikeluarkan dari perhitungan dasar investasi. Contoh perhitungan R01 dan

residual income suatu divisi dapat diikuti seperti berikut ini.

Divisi X

Neraca tanggal 31 Desember 19XI

(dalam jutaan rupiah)

Aktiva Lancar 600 Hutang lancar 100

Aktiva tetap :

Harga pokok 1.000

11
Akumulasi Depresiasi (100)

Hutang jangka panjang 500

Modal 900

____ ____

Total aktiva 1.500 Total pasiva 1.500

Laporan Rugi Laba

Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 19XI

(angka dalam jutaan rupiah)

Pendapatan 1.500

Biaya 940

_____

Laba Bersih sebelum pajak 560

Beban modal (20% x 1.400) 280

_____

Residual income 320

ROI = 560 / 1.400 = 40%

Dalam memperhitungkan aktiva tetap dalam dasar investasi terdapat berbagai

metode pengukuran. Aktiva tetap diperhitungkan sebesar harga pokoknya (nilai

perolehan) atau sebesar nilai bukunya. Jika aktiva tetap diperhitungkan sebesar nilai

perolehannya, ROI divisi akan selalu tampak lebih rendah dari ROI yang sesunguhnya

karena penyebut dalam rumus perhitungan ROI tidak berubah selama umum investasi.

12
Jika nilai buku aktiva tetep yang digunakan dalam mengukur prestasi pusat

investosi, divisi yang memiliki aktiva tetap yang tua akan menunjukkan ROI yang

tinggi, bukan karena kemampuan menghasilkan labanya yang tinggi, namun hanya

kerena rumus perhitungan ROI nya. Perlu diingat pula bahwa ROI dan residual

income bukan ukuran yang baik untuk mencerminkan keberhasilan manajer divisi

dalam mengelola investasinya, karena adanya perbedean metode depresiasi yeng

digunakan dalam pengambilan keputusan investasi dengan metode depresiasi yang

digunakan dalam pengukuran prestasi menejemen.

4. Masalah definisi investasi yang digunakan

Perbedaan dalam penggunaan definisi investasi akan berpengaruh terhadap

besarnya ukuran ROI dan RI. Terdapat empat definisi investasi yang sering digunakan

a. Total Aktiva yang Tersedia.

Menurut pengertian ini investasi diukur sebesar total aktiva seperti yang

tercantum pada laporan keuangan divisi.

b. Total Aktiva yang Digunakan.

Menurut pengertian ini diinvestasi diukur sebesar total aktiva yang tersedia

dikurangi dengan aktiva yang menganggur dengan aktiva yang dibeli tetapi

tidak digunakan dalam kegiatan operasi.

c. Total Modal Ditambah Utang Jangka Panjang.

Menurut pengertian ini,investasi diukur sebesar modal kerja bersih yaitu

selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar ditambah dengan aktiva

lancar dengan hutang lancar ditambah dengan aktiva tetap atau sebesar total

modal ditambah dengan total hutang jangka panjang divisi.

13
d. Modal Sendiri.

Menurut pengertian ini,investasi diukur sebesar total modal yang

digunakan oleh divisi,atau sebesar total aktiva divisi dikurangi dengan total

hutang divisi

Masalah dalam aktiva lancar.

5. Masalah dalam aktiva lancar

Berikut ini beberapa elemen aktiva lancar yang dipakai sebagai dasar investasi :

1) Kas

Pengendalian kas secara terpusat cenderung menginginkan saldo kas yang

lebih kecil dari pada yang ingin dipegang oleh Manajer Unit Usaha. Sehingga

kas yang ada di unit usaha lebih kecil dari pada sebenarnya, jika unit usaha

tersebut berdiri secara independen. Kebanyakan perusahaan mengawasi kas

secara terpusat penggunaan kas yang lebih kecil dari pada kas tersebut

dipegang langsung oleh unit usaha.

2) Piutang

Manajer Unit Usaha dapat mempengaruhi tingkat piutang secara tidak

langsung, melalui kemampuan melakukan penjualan dan memberikan batas

kredit dan penagihannya dilakukan oleh Unit Penagihan. Masalah piutang

yang dimasukkan pada unit investasi apakah sebesar Harga Pokok Penjualan

atau ditambah laba. karena uang yang diperoleh dapat diinvestasikan lagi,

sedangkan pencatatannyahanya dengan nilai buku. Manajer unit usaha harus

mampu mempengaruhi tingkat piutang tidak hanya sekedar menghasilkan laba

tapi juga harus mampu menjaga jatuh tempo dari piutang yang ada.

3) Persediaan

14
Perlakuannya sama dengan Piutang yaitu dicatat pada akhir periode dengan

metode yang dipilih untuk tujuan akuntansi keuangan. Oleh sebab itu, perlu

digunakan sistem biaya standard atau rata-rata dan biaya yang sama yang juga

digunakan untuk mengukur Harga Pokok Penjualan pada perhitungan Laba

atau Rugi. Pada umumnya dicatat sebesar jumlah akhir periode walaupun rata-

rata dalam periode tersebut lebih bagus secara konseptual.

4) Modal kerja secara umum

Perlakuannya sangat bervariasi, tetapi yang diperlukan bahwa modal kerja

(aktivalancar) adalah untuk memenuhi kewajiban lancar, sehingga Manajer

Unit Usahabertanggung jawab untuk mengawasi hutang tersebut. Biasanya

ada penilaian tentang bagaimana modal kerja tersebut diperlakukan.

6. Masalah dalam aktiva tetap

Masalah-masalah yang terjadi dalam akitiva tetap meliputi pengaruh penggunaan

metode nilai buku bersih atau nilai perolehannya atas aktiva tetap baru serta pilihan

penggunaan metode alternative dalam pengukuran investasi.

1) Pengaruh penggunaan metode nilai buku atau harga perolehan dalam

perolehan aktiva baru.

Pembelian aktiva baru secara langsung akan berpengaruh terhadap

besarnya ROI dan RI selama umur aktiva yang dibeli. Hal ini dapat

menimbulkan perbedaan dari ujuan semula dibentuknya pusat

investasi,semakin lama umur aktiva maka semakin besar ROI dan RI yang

diperoleh suatu divisi.Jika ROI dan RI digunakan sebagai kriteria keberhasilan

suatu divisi,maka manejer unit usaha cenderung untuk menolak usulan

investasi karena dalam jangka pendek akan menurunkan ROI maupun RI

divisnya.

15
2) Pengaruh pengukuran investasi dengan metode lainnya.

Beberapa perusahaan tidak menggunakan metode harga perolehan maupun

nilai buku bersih dalam mengukur investasinya. Metode lain yang digunakan

adalah metode nilai pengganti, dan metode nilai masa depan.

 Aktiva Leasing

Seorang manajer yang cerdas, mungkin memilih aktiva leasing dari

pada membelinya. Cara ini akan mendorong manajer unit usaha untuk

menyewa aktiva dari pada memilikinya, dengan syarat tingkat bunga

dalam aktiva yang disewa tersebut lebih rendah dari pada beban modal

yang dimasukan dalam dasar investasi unit usaha tersebut.

Banyak perjanjian sewa guna usaha (leasing) merupakan usaha

perjanjian pendanaan yaitu, perjanjian tersebut memberikan cara

alternative untuk menggunakan aktiva yang seharusnya didapatkan dari

pendanaan dengan utang dan modal. Sewa guna financial ( yaitu sewa

guna usaha jangka panjang yang setara dengan nilai sekarang dari arus

beban sewa) adalah sama dengan utang yang dilaporkan juga dalam

neraca.

 Fasilitas Menganggur

Jika suatu unit usaha mempunyai aktiva yang mengganggur padahal

aktiva tersebut bisa digunakan oleh unit lain, maka dibolehkan bagi unit

usaha tersebut untuk tidak memasukkan aktiva tersebut dari dasar

16
investasinya. Tujuannya untuk mendorong manajer unit usaha

menghilangkan aktiva yang tidak bermanfaat.

 Utang Jangka Panjang

Pada umumnya unit usaha menerima modal secara permanen dari

kantor pusat dalam bentuk dana. Kantor pusat memperoleh dana tersebut

bisa dari investor, hutang dan bisa dari laba ditahan. Bagi unit usaha

jumlah dana tersebut relevan saja, tetapi yang tidak relevan adalah dari

mana sumber dana tersebut diperoleh.

 Beban Modal

Tarif yang ditetapkan untuk menghitung beban modal ditetapkan oleh

kantor pusat. Tarif tersebut biasanya lebih tinggi dari tarif bunga utang

perusahaan karena dana tersebut merupakan campuran dari hutang dan

asset.

17
BAB III

KESIMPULAN

Investasi diartikan sebagai aktifitas atau kegiatan penanaman modal. Pusat

investasi adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi menejernya dinilai

berdasarkan laba yang dihasilkan dikaitkan dengan investasi yang ditanamkan pada

pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Pengukuran kinerja pusat investasi

merupakan perluasan dari pengukuran kinerja pusat laba.Pada organisasi bisnis,

tujuan utama yang hendak dicapai adalah menghasilkan laba yang memuaskan dari

investasi yang ditanamkan.

Return on invesment (ROI) adalah rasio yang menunjukkan hasil dari jumlah

aktiva yang digunakan dalam perusahaan atau suatu ukuran tentang efisiensi

manajemen. Keuntungan ROI yaitu mendorong Manajer untuk memberikan perhatian

yang lebih luas terhadap hubungan antara penjualan, biaya dan investasi yang

seharusnya menjadi fokus bagi manajer investasi,mendorong efisiensi biaya, Serta

bisa mengurangi investasi yang berlebihan. Sedangkan kelemahan ROI yaitu manajer

pusat investasi cenderung menolak investasi yang bisa menurunkan ROI pusat

pertanggung jawabannya dan mendorong Manajer pusat investasi hanya berpikiran

jangka pendek tanpa memperhatikan kepentingan jangka penjang.

18
Residual Income merupakan pendapatan operasional yang dapat diperoleh pusat

investasi di atas pengembalian (return) minimum dari asetnya. Kebaikan Residual

Income antara lain Manajer pusat investasi cenderung menerima investasi yang

menurut ROI tidak menguntungkan, sehingga tidak diterima walaupun secara

perusahaan keseluruhan menguntungkan serta memungkinkan penggunaan Cost

of Capital yang berbeda-beda pada jenis aktiva. Sedangkan kelemahan Residual

Income yaitu seperti halnya ROI, Residual Income mendorong hanya pencapaian

jangka pendek, tanpa memperhatikan pencapaian jangka panjang.

Dalam menentukan besarnya investasi yang digunakan sebagai dasar investasi

yaitu masalah definisi investasi yang digunakan sebagai dasar investasi, masalah

dalam aktiva lancar yang harus dimasukan sebagai dasar investasi, dan masalah aktiva

tetap sebagai dasar investasi. Penggunaan tolok ukur agar manajer divisi

menghasilkan laba yang cukup dari penggunaan sumber-sumber dalam divisinya serta

menginvestasikan tambahan sumber-sumber jika investasi tersebut menghasilkan laba

yang memadai.

Definisi investasi yang sering digunakan yaitu total aktiva yang tersedia, total

aktiva yang digunakan, total modal ditambah utang jangka panjang dan yang terakhir

modal sendiri. Elemen aktiva lancar yang dipakai sebagai dasar investasi yaitu Kas,

pitang, persediaan dan modal kerja secara umum. Masalah yang terjadi dalam akitiva

tetap meliputi pengaruh penggunaan metode nilai buku bersih atau nilai perolehannya

atas aktiva tetap baru serta pilihan penggunaan metode alternative dalam pengukuran

investasi.

Sewa guna usaha (leasing) merupakan usaha perjanjian pendanaan yaitu

memberikan cara alternative untuk menggunakan aktiva yang seharusnya didapatkan

dari pendanaan dengan utang dan modal. Sewa guna financial yaitu sewa guna usaha

19
jangka panjang yang setara dengan nilai sekarang dari arus beban sewa. Tujuan dari

penghapusan aktiva yang menganggur yaitu untuk mendorong manajer unit usaha

menghilangkan aktiva yang tidak bermanfaat. Kantor pusat memperoleh dana jangka

panjang dari investor, hutang dan dari laba ditahan. Tarif yang ditetapkan untuk

menghitung beban modal ditetapkan oleh kantor pusat.

DAFTAR PUSTAKA

Penyelesaian Sengketa Investasi Berdasarkan Khusus (Kek) Kuta Mandalika) Hukum Adat

(Studi Kasus Kawasan Ekonomi (unair.ac.id)

Residual Income: Pengertian dan Cara Menghitungnya - Akseleran Blog

Return On Investment (ROI): Pengertian dan Cara Menghitung (jurnal.id)

https://www.scribd.com/doc/460536257

my activity: pusat investasi (tryablogger.blogspot.com)

20

Anda mungkin juga menyukai