NAMA ANGGOTA
AKBAR FIKRIANSYAH
FADHIL M ZAINUDDIN
M DAFFA ARRAFI
M SADDAM SUSANTO
IRHAM AULIA AKBAR
NANDA FADHILAH
ENTERPRISE SUSTAINABILITY
Sustainable business pada dasarnya merupakan sebuah istilah dari bahasa Inggris yang terdiri
dari dua kata, yaitu sustainable yang artinya ‘berkelanjutan’ dan business yang artinya
‘bisnis’. Jadi, secara harfiah sustainable business adalah bisnis yang berkelanjutan. Dapat
diartikan juga bahwa sustainable business merupakan bisnis yang memiliki manfaat baik
untuk manfaat jangka pendek maupun manfaat untuk jangka panjang dan sifatnya
berkelanjutan, bukan hanya sewaktu-waktu saja. Sebuah bisnis dikatakan berkelanjutan jika
perusahaan mampu mencapai tujuan yang ada dalam bisnisnya, dapat meningkatkan nilai
dalam jangka waktu yang panjang, serta memiliki konsistensi dalam menjaga apa yang sudah
dicapainya. Secara umum, sustainable business harus mampu mengelola bisnisnya dengan
berdasar kepada tiga unsur yang disebut 3P, yaitu: Profit, People, Planet.
PROFIT
Setiap pendirian sebuah bisnis pasti memiliki tujuan utama untuk mendapatkan profit
usaha atau keuntungan yang diperoleh dari usaha tersebut. Dengan begitu, bisnis yang
terus dikembangkan tidak lain dan tidak bukan adalah untuk mengejar lebih banyak
keuntungan. Dengan cara menggunakan aplikasi pembukuan dari Mekari Jurnal dapat
memudahkan proses pembukuan agar berjalan efisien. Salah satu cara untuk
meningkatkan keuntungan dalam sustainable business adalah dengan meningkatkan
produksi serta efisiensinya dengan menambah biaya modal. Sedangkan, untuk
meningkatkan produktivitas bisa dilakukan dengan cara memperbaiki manajemen
kerja. Lalu, untuk perbaikan manajemen kinerja dapat dilakukan dengan
menyederhanakan proses produksi, mengurangi kegiatan yang kurang efisien, serta
melakukan penghematan proses dan waktu. Biaya dapat dibuat lebih efektif dengan
pengurangan biaya sebanyak mungkin dan pemakaian bahan seefisien mungkin.
PEOPLE
Tidak hanya mengejar keuntungan, sebuah bisnis juga memiliki keterkaitan dengan
masyarakat sekitar. Perlu diingat bahwa sustainable business adalah bisnis
berkelanjutan yang memberikan manfaat tidak hanya bagi para pemilik bisnis dan
pegawainya, namun juga masyarakat. Sebuah bisnis akan mampu berkembang
menjadi lebih besar jika didukung oleh masyarakat. Oleh sebab itu, perlu adanya
timbal balik antara bisnis dan masyarakat. Masyarakat memberikan dukungan bagi
keberlangsungan bisnis, dan bisnis tersebut membantu memenuhi kebutuhan
masyarakat.
PLANET
Masyarakat dan lingkungan tidak bisa dipisahkan karena keduanya merupakan aspek
yang sangat penting bagi keberlangsungan bisnis. Lingkungan memiliki keterkaitan
dengan berlangsungnya aktivitas manusia, termasuk menjalankan roda bisnis.
Sebagai contoh sederhana, sebuah bisnis pasti membutuhkan lahan sebagai tempat
berdiri serta melakukan produksi, air untuk minum, udara untuk bernapas, dan lain
sebagainya. Agar bisnis tetap berjalan dengan baik, maka perlu adanya penjagaan
dan pelestarian lingkungan. Sustainable business adalah bisnis yang mampu
memberikan manfaat tidak hanya bagi perusahaan dan masyarakat namun juga
lingkungan sekitarnya. Keduanya saling memberikan manfaat satu sama lainnya.
Memperbesar Keuntungan
Pembangunan sebuah bisnis menjadi kategori sustainable adalah salah satu langkah
untuk memajukan bisnis. Hal ini karena dengan adanya label tersebut masyarakat
akan lebih mempercayai bisnis tersebut karena adanya 3P yang menjadi pegangan.
Namun, tidak hanya sekedar kepercayaan saja, dengan adanya hal itu perusahaan
juga dapat meningkatkan keuntungan yang diperolehnya. Masyarakat juga akan lebih
memilih untuk memakai produk dari perusahaan sustainable business yang lebih
ramah lingkungan. Selain itu, agar bisa menjaga lingkungan perusahaan juga pasti
akan lebih memilih bahan baku yang lebih ramah lingkungan dan dapat direproduksi.
Dengan begitu, perusahaan secara tidak langsung akan memperoleh keuntungan
dalam jangka panjang karena dapat menghemat pengeluaran.
Meningkatkan Efisiensi
Dari beberapa penjelasan mengenai sustainable business di atas, tentu banyak orang yang
menanyakan apakah penting bagi suatu perusahaan untuk menerapkan prinsip tersebut?
Dengan adanya kepercayaan, keberlangsungan bisnis dalam jangka waktu yang lebih
panjang, serta kesempatan mengembangkan bisnis menjadi lebih besar, maka
perusahaan akan mampu meningkatkan keuntungannya.
Menjadi Roadmap Kerja
Menurut B Corp yang merupakan lembaga nirlaba yang berperan aktif dalam
mengampanyekan bisnis yang berprinsip pada kebaikan, praktik sustainable business
di Indonesia mengalami peningkatan, dilihat dari indikator SDGs (Sustainable
Development Goals) yang mengalami kemajuan. Dari 280 indikator, 52 indikator di
antaranya sudah mengalami kemajuan, 18 indikator yang terus membaik, serta 30%
indikator lainnya yang masih perlu mendapat perhatian. Berikut beberapa
penghargaan Sustainable Business Awards yang sudah diraih oleh perusahaan di
Indonesia yang menerapkan prinsip sustainable business adalah:
Kategori yang pertama adalah Strategy & Sustainability Management yang berhasil
dimenangkan oleh TP Holcim Indonesia Tbk sebagai peraih Best dan PT Bayer
Indonesia sebagai peraih Special Recognition.
2. Workforce
4. Energy Management
Kemudian kategori keempat adalah Energy Management yang berhasil dimenangkan
oleh PT Pertamina sebagai Best. Untuk tempat kedua atau Special Recognition
berhasil diraih oleh PT Ispat Indo.
5. Water Management
Land Use and Biodiversity adalah salah satu penghargaan yang menunjukkan
bagaimana perusahaan mampu memanfaatkan lahan dan menjaga keanekaragaman
hayati. Hal ini memang sangat erat kaitannya dengan sustainable business.
Menyusul PT Vale Indonesia, PT Asia Pulp and Paper (APP) juga membawa
kembali penghargaan sustainable business namun di peringkat Best untuk
kategori Stakeholder Engagement & Materiality. Lalu, disusul oleh PT Pertamina
yang juga kembali membawa penghargaan Special Recognition.
11. UN SDGs
Langkah pertama bisa dilakukan dengan memahami terlebih dahulu apa yang
dimaksud dengan sustainable business, bagaimana tujuannya, dan apa saja
manfaatnya. Perlu digaris bawahi bahwa tidak hanya membaca tetapi perlu dipahami.
2. Tentukan Tujuan
Untuk mengembangkan bisnis menjadi lebih besar tentu kita akan dihadapkan pada
banyak cara yang bisa dilakukan. Agar tidak salah dalam melakukan tindakan nyata
dalam bentuk misi yang tadi sudah dibuat, maka kita perlu membuat strategi yang
tepat.
Strategi yang telah dirancang tidak akan berhasil jika tidak ada pelaksanaan atau
tindakan nyata. Oleh sebab itu, laksanakan atau terapkan strategi yang sudah dibuat
pada bisnis dan konsisten untuk menerapkan strategi tersebut.
ERM didefinisikan sebagai sebuah proses yang dipengaruhi oleh adanya entitas dewan
direksi, manajemen, dan personel lain dan diterapkan melalui pengaturan strategi untuk
seluruh perusahaan serta dirancang untuk mengidentifikasi potensi kejadian yang dapat
memengaruhi entitas bisnis mereka. Secara khusus, ERM diartikan sebagai proses
pengelolaan risiko agar memberikan jaminan yang wajar bagi entitas dan tujuan bisnis suatu
perusahaan.
Komponen ERM
1. Lingkungan internal
Komponen lingkungan internal dalam ERM mencakup hal-hal seperti karakter organisasi
dan penetapan dasar bagaimana risiko dilihat dan ditangani oleh entitas manajemen dalam
suatu perusahaan. Lingkungan internal perusahaan ini juga termasuk di dalamnya filosofi
manajemen risiko dan selera risiko, integritas dan nilai etika, serta lingkungan fisik
perusahaan itu sendiri.
2. Penetapan tujuan
Tujuan merupakan komponen penting dalam ERM karena ia harus ada sebelum manajemen
dapat mengidentifikasi kejadian potensial yang nantinya memengaruhi pencapaian pihak
manajemen. ERM memastikan bahwa manajemen perusahaan memiliki proses untuk
menetapkan tujuan. Tak hanya itu, pihak manajemen juga diharapkan dapat menentukan
tujuan yang selaras dengan misi entitas bisnis dan secara konsisten mampu menelaah risiko
dari tujuan tersebut.
3. Identifikasi peristiwa
Melakukan identifikasi terhadap peristiwa atau kejadian, baik secara internal maupun
eksternal, dapat memengaruhi pencapaian tujuan entitas bisnis suatu perusahaan. Hal ini
akan mempermudah ERM untuk membedakan antara risiko dan peluang. Peluang ini dapat
disalurkan kembali ke strategi manajemen maupun juga dijadikan pasis terbentuknya proses
penetapan tujuan oleh pihak manajemen,
4. Penilaian risiko
Analisa risiko lewat ERM dapat menghasilkan penilaian dan pertimbangan akan adanya
kemungkinan dan dampak dari risiko tersebut. Hal ini nantinya akan dijadikan sebagai dasar
untuk menentukan bagaimana risiko tersebut harus dikelola. Risiko dinilai atas dasar inheren
atau hubungan erat dan pengendapannya dalam suatu proses bisnis.
5. Respons risiko
Adanya ERM dapat memungkinkan pihak manajemen untuk memilih respons tertentu
terhadap risiko yang ditemukan. Respons ini dapat meliputi berbagai hal seperti
menghindari, menerima, mengurangi, atau bahkan berbagi risiko. Pengembangan
serangkaian tindakan ini dilakukan untuk menyelaraskan risiko dengan entitas toleransi
terhadap bisnis dan selera risiko yang ditentukan pimpinan perusahaan.
Tujuan ERM
ERM memiliki tujuan yang ditentukan berdasarkan visi dan misi entitas bisnis melalui pihak
manajemen perusahaan. Hal ini umumnya dilakukan dengan penentuan tujuan strategis,
memilih strategi, dan menetapkan tujuan yang selaras dan mengalir lewat operasional
perusahaan. Setiap kerangka kerja ERM diarahkan untuk mencapai empat kategori utama
tujuan yaitu:
Strategis, yaitu tujuan tingkat tinggi yang selaras dengan misi bisnis perusahaan
Operasi, meliputi penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien untuk tujuan
keuntungan bisnis
Pelaporan, ERM bertujuan agar pelaporan perusahaan lebih berkualitas dan dapat
diandalkan
Kepatuhan, salah satu tujuan utama ERM adalah memastikan proyek bisnis atau misi
bisnis suatu perusahaan patuh terhadap hukum dan peraturan ekonomi yang berlaku.
Cakupan ERM bagi entitas bisnis suatu perusahaan adalah penyelarasan selera risiko dan
strategi. Manajemen dapat mempertimbangkan selera risiko tertentu dalam proses evaluasi
strategi alternatif, penetapan tujuan bisnis, dan mengembangkan mekanisme untuk
mengelola risiko terkait.
ERM juga berperan pada proses peningkatan keputusan atau respons terhadap risiko. ERM
menyediakan ketelitian untuk proses identifikasi dan memilih respons risiko alternatif
seperti menghindari risiko, menguranginya, berbagi, atau justru menerima risiko tersebut.
ERM juga mencakup identifikasi dan pengelolaan risiko lintas perusahaan. Hal ini
memungkinkan setiap perusahaan dengan segudang risiko dapat mengurangi beban
organisasinya. ERM memfasilitasi respons efektif terhadap dampak negatif antar perusahaan
yang saling terkait. Hal ini dilakukan secara terintegrasi antara dua perusahaan atau lebih
dengan suatu relasi bisnis tertentu atau relasi tertentu seperti perusahaan induk dan anak
perusahaan.
5. Seizing opportunities
Cakupan lain dari ERM adalah kepekaan manajemen terhadap peluang. Dengan adanya
pertimbangan dan berbagai potensi risiko yang ada, pihak manajemen justru dapat
memposisikan diri untuk mengidentifikasi suatu aktivitas yang secara proaktif dapat
dijadikan peluang. Hal ini akan berdampak positif bagi tujuan entitas bisnis suatu
perusahaan ke depan.
Cakupan terakhir dari ERM yang terpenting adalah bahwa proses pengelolaan manajemen
risiko perusahaan dapat memungkinkan manajemen untuk secara efektif menilai kebutuhan
modal suatu perusahaan. Hal ini nantinya akan menghasilkan informasi tentang alokasi
modal. Melalui informasi ini, setiap risiko dikelola untuk kemudian dapat menunjukkan
peluang bagi perusahaan untuk mengembangkan atau menyebarkan modal kepada sektor-
sektor tertentu atau bahkan anak perusahaan tertentu.
Identifikasi risiko dilakukan dalam ERM untuk mengetahui potensi risiko atau risiko-risiko
apa saja yang ada dalam suatu perusahaan atau organisasi. Dengan identifikasi ini nantinya
diketahui risiko-risiko mana saja yang sekiranya dapat dihadapi atau tak bisa dihindari.
Proses identifikasi ini juga lantas diikuti dengan penentuan model analisa risiko yang tepat
sesuai kemampuan suatu organisasi atau perusahaan tersebut.
Identifikasi risiko dilakukan dengan mencari sumber risiko hingga menelaah aktivitas apa
yang akan menjatuhkan organisasi kepada suatu kerugian tertentu akibat risiko tadi.
Kesamaan dan keselarasan persepsi dalam proses ERM amat penting pula untuk
pengambilan keputusan dan mengurangi potensi konflik. Terlebih, proses evaluasi ini
dilakukan untuk menentukan risiko mana yang merugikan dan mana yang dapat dibalik
menjadi peluang bagi entitas bisnis.
Langkah ERM yang terakhir adalah evaluasi terhadap ketersediaan sumber daya manusia
(SDM) dalam proses pengelolaan risiko di suatu perusahaan. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui seberapa jauh SDM dalam suatu perusahaan atau organisasi dapat berhadapan
dengan risiko tanpa berujung pada kerugian secara umum. Setelah evaluasi dilakukan, maka
nantinya dapat diambil keputusan terhadap risiko tersebut dengan mengelolanya melalui
berbagai cara.
Adapun cara-cara pengelolaan risiko dalam ERM antara lain adalah sebagai berikut:
Penghindaran, jika ketersediaan SDM tidak mendukung dan risiko terlalu riskan bagi
organisasi maka pilihan paling mudah adalah menghindari risiko tersebut. Meski begitu,
cara ini dianggap tidak optimal karena penghindaran hanya akan mengulur waktu bagi
perusahaan untuk menghadapi suatu risiko tertentu.
Retensi (Ditahan), dalam beberapa situasi, suatu organisasi memilih mengelola risiko
dengan menahannya secara internal dan mencari cara tersendiri nantinya sesuai ketersediaan
dan kualitas SDM organisasi tersebut. Hal ini juga berarti organisasi menerima risiko
tertentu dalam suatu proses mencapai entitas bisnisnya.