Anda di halaman 1dari 4

UJIAN AKHIR SEMESTER ( UAS )

Mata Kuliah : Makro Bisnis


Dosen : liswandi, Ph. D
Waktu : 120 Menit
Sifat Ujian : Terbuka

Nama : Topan Andrian


NIM : 332231500075

1. Menurut Saudara mana yang lebih baik, memasuki suatu bisnis dengan Barriers to
entry nya yang rendah atau tinggi? Berikan contohnya
Barrier to entry dalam dunia usaha adalah hal-hal yang menghalangi suatu perusahaan
masuk ke bidang usaha tertentu. Barrier entry yang tinggi akan menyebabkan hanya
beberapa perusahaan yang bisa masuk. Suatu perusahaan yang berhasil masuk dalam
kategory entry barrier yang tinggi ini akan mudah dalam menentukan harga karena
persaingan tidak ketat sedangkan Barrier entry yang rendah jumlah pemain di suatu industry
akan mudah masuk atau mudah bertambah. Memilih bisnis yang barrier entrynya tinggi
akan memakai waktu yang cukup lama dalam memulai bisnisnya tetapi akan lebih stabil
pada tahun-tahun berikutnya.
Berdasarkan paparan di atas menurut kami yang lebih baik adalah barrier Entry yang tinggi.
Contoh :
1. Barriers to entry nya yang tinggi
a. Perusahan mie Instan yang saat ini dikuasai oleh PT. Indofood
b. Usaha Bahan Bakar Minyak yang dikelola oleh pertamina
c. Air Mineral “ Aqua “

2. Barriers to entry nya yang Rendah


a. Usaha Web Hosting
b. Usaha software
2. Menurut Saudara, seberapa pentingnya suatu organisasi membangun keunggulan
bersaingnya (Competitive Advantage)? Berikanlah contoh kasusnya
competitive advantage adalah suatu keadaan ketika perusahaan memiliki penawaran yang
tidak dimiliki oleh pesaingnya. Hal ini tentu diperlukan apalagi ketika perusahaan terlibat di
dalam pasar dengan banyak produsen lain sejenis. Dengan mengetahui keunggulan
kompetitif, maka perusahaan akan lebih berpeluang untuk mendapatkan perhatian dari
konsumen. Yang termasuk ke dalam competitive advantage adalah harga yang lebih murah,
bonus yang tidak diberikan di tempat lain atau bisa juga dalam bentuk produk atau jasa yang
tidak dapat disediakan pesaing.Meskipun begitu, competitive advantage tidak hanya
meliputi produk akhir atau output yang diproduksi, tetapi juga tenaga kerja yang mumpuni
sehingga berpengaruh terhadap produk akhir.
contoh competitive advantage
1. Perusahaan penyedia transportasi online
Salah satu contoh competitive advantage adalah perusahaan rintisan Indonesia yang
bervaluasi tinggi yaitu Gojek. Meskipun produk layanan semacam ini bukan yang
pertama kalinya di dunia, tetapi Gojek mampu memiliki posisinya tersendiri di mata
konsumen. Mengenalkan diri sebagai produk anak bangsa, comparative advantage dapat
memberikan keuntungan pada Gojek melalui identitas merek.
2. Obat-obatan dengan hak paten
Obat-obatan yang telah melewati proses riset dan pengembangan akan memiliki hak
paten berjangka waktu sekian tahun. Selama jangka waktu inilah merek obat tersebut
hanya dapat diproduksi oleh pemegang lisensi. Oleh karena itu, kita dapat menjumpai
istilah obat generik dan obat paten di mana obat paten berharga lebih tinggi. Sebuah
obat bisa disebut generik ketika hak patennya telah habis, sehingga tidak ada royalti
kepada perusahaan pembuat.Sehingga perusahaan pemilik obat paten dapat dikatakan
tidak memiliki sustainable competitive advantage sebab keunggulannya dibatasi oleh
jangka waktu.

3. Ketidakpastian lingkungan dapat didefinisikan sebagai rasa ketidakmampuan seseorang


untuk memprediksi faktor sosial dan fisik yang berpengaruh terhadap perilaku pembuat
keputusan dalam organisasi ( Miliken, 1987 dalam Pasla, 2011). Bagaimana menurut Saudara
terhadap pernyataan tersebut? Bagaimana sebaiknya seorang pimpinan dalam menghadapi
ketidakpastian lingkungan tersebut
Ketidakpastian lingkungan (environment uncertainty) yang ada akan menyulitkan manajer
dalam membuat perencanaan dan melakukan pengendalian terhadap operasi perusahaan.
Salah satu potensi perusahaan yang harus memperoleh perhatian dari manajer adalah
informasi. Informasi dapat berfungsi sebagai alat untuk mengidentifikasi aktifitas
perusahaan.
Ketidakpastian lingkungan merupakan rasa ketidak mampuan seseorang untuk memprediksi
sesuatu secara akurat dari seluruh faktor sosial dan fisik yang secara langsung
mempengaruhi perilaku pembuatan keputusan orang-orang dalam perusahaan. Hal ini
menunjukkan bahwa seorang manajer tersebut dituntut untuk mampu memprediksi hal-hal
dimasa yang akan datang serta memperoleh informasiinformasi yang relevan demi
pengambilan keputusan sebab ketidak mampuan seorang manajer dalam memprediksi
faktor-faktor sosial maupun fisik yang tidak pasti akan berdampak pada kondisi kinerja
perusahaan tersebut yang mana
kemampuan bersaingnya dengan perusahaan lain akan kurang efektif yang diakibatkan oleh
ketidak selarasan antara strategi yang dibuat dengan kondisi yang terjadi pada masa yang
akan datang. Ketidakpastian lingkungan yang sulit diprediksi akan mempengaruhi tingkat
sistem informasi akuntansi yang diberikan guna memberikan informasi. Suatu informasi
dalam rangka pengambilan keputusan perusahaan dengan tujuan memberikan informasi
mengenai tingkat kemampuan perusahaan dalam memprediksikan tingkat ketidakpastian
lingkungan, sehingga tujuan akhir perusahaan dalam meminimalisasi kerugian dan
mengoptimalisasi keuntungan yang diakibatkan oleh ketidakpastian lingkungan dengan
tingkat kemampuan dari lingkungan dalam (Internal Locul) , dari lingkungan luar (Eksternal
Locul) maupun kombinasi keduanya (Combination Locul ).

4. Bagaimana Saudara memahami konsep “Triple Bottom Line” (3Ps) di sebuah


organisasi? Berikan contohnya
Triple bottom line adalah konsep bisnis berkelanjutan yang mengukur nilai
kesuksesan sebuah perusahaan menggunakan tiga kriteria, yaitu People (Sosial),
Planet (Lingkungan), dan Profit (Ekonomi). 3P digunakan untuk mengukur
kesuksesan sebuah perusahaan yang dulunya hanya terpaku pada keuntungan
finansial saja, dengan 3P perusahaan dapat melakukan hal lain dan mengkaji dampak
bisnis terhadap lingkungan.
1. People
People atau masyarakat merupakan stakeholders yang bernilai bagi perusahaan,
karena sokongan masyarakat sangat dibutuhkan bagi keberadaan, kontinuitas
hidup dan kemajuan perusahaan. Perusahaan perlu bertanggung jawab untuk
memberikan manfaat dan berdampak kepada masyarakat. Untuk menjamin
keberlangsungan bisnisnya, perusahaan tidak bisa hanya memperhatikan
kepentingan mendapatkan profit saja, tetapi perusahaan juga harus menaruh
kepedulian terhadap kondisi masyarakat seperti mengadakan kegiatan yang
mendukung dan membantu kebutuhan masyarakat. Kepedulian perusahaan
terhadap kondisi masyarakat pada akhirnya dapat menambah citra yang baik
tentang perusahaan di media. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan dalam
menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat. Hubungan yang dijalin dengan
baik tersebut tidak hanya mendatangkan manfaat bagi perusahaan tetapi untuk
menciptakan manfaat bersama baik untuk perusahaan dan publiknya.
2. Planet
Planet (lingkungan) merupakan sesuatu yang terikat dan tidak bisa lepas dari
seluruh aspek dalam kehidupan manusia. Profit atau keuntungan yang
merupakan hal yang utama dari dunia bisnis membuat perusahaan sebagai
pelaku industri hanya mementingkan keuntungan tanpa melakukan usaha
apapun untuk melestarikan lingkungan. Akibatnya kerusakan lingkungan terjadi
di berbagai tempat yang disebabkan oleh perusahaan yang tidak bertanggung
jawab seperti polusi, pencemaran air, hingga perubahan iklim. Dalam kegiatan
menjaga kelestarian lingkungan, pelaku usaha dapat mengurangi penggunaan
sumber daya alam secara berlebih dengan memanfaatkan teknologi yang ramah
lingkungan. Dengan melestarikan lingkungan, perusahaan akan mendapatkan
keuntungan yang lebih, terpenting dari sisi kesehatan, kenyamanan, di samping
ketersediaan sumber daya yang lebih terjaga kelangsungannya
3. Profit
Profit atau keuntungan merupakan tujuan dasar dalam setiap kegiatan usaha.
Kegiatan perusahaan untuk mendapatkan profit setinggi-tingginya dengan cara
meningkatkan produktivitas dan melakukan efisiensi biaya. Peningkatan
produktivitas dengan cara membenahi manajemen kerja mulai dari
penyederhanaan proses, menurunkan kegiatan yang tidak efisien, menekan
waktu proses produksi, dan membangun hubungan jangka panjang dengan para
stakeholders itu sendiri. Efisiensi biaya dapat dilakukan dengan cara menghemat
pemakaian material dan mengurangi biaya serendah mungkin (Wibisono, 2007).
Contoh : Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Sebagai Strategi Bisnis

Anda mungkin juga menyukai