0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tantangan utama perusahaan dalam menerapkan strategi keberlanjutan selama dan pasca pandemi, termasuk bagaimana mempertahankan bisnis dengan biaya tinggi untuk menerapkan konsep hijau serta tantangan lain seperti kebijakan pemerintah, kesadaran pelanggan, dan pengembangan produk berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tantangan utama perusahaan dalam menerapkan strategi keberlanjutan selama dan pasca pandemi, termasuk bagaimana mempertahankan bisnis dengan biaya tinggi untuk menerapkan konsep hijau serta tantangan lain seperti kebijakan pemerintah, kesadaran pelanggan, dan pengembangan produk berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tantangan utama perusahaan dalam menerapkan strategi keberlanjutan selama dan pasca pandemi, termasuk bagaimana mempertahankan bisnis dengan biaya tinggi untuk menerapkan konsep hijau serta tantangan lain seperti kebijakan pemerintah, kesadaran pelanggan, dan pengembangan produk berkelanjutan.
“Nurturing Green Growth to Reinforce Resilience and Sustainable Recovery”
Dalam hal ini tantangan utama pada perusahaan adalah bagaimana
menerapkan strategi keberlanjutan selama dan setelah masa pandemi, perusahaan harus lebih memperhatikan penerapan Prinsip Triple P (People, Profit, dan Planet). Tetapi dalam hal ini meskipun perusahaan telah mengetahui dan menyadari pentingnya strategi keberlanjutan, namun tidak semua perusahaan khususnya di Indonesia memiliki kemauan untuk berkomitmen menerapkan tersebut. Beberapa dari mereka hanya mengetahuinya dan menyadarinya saja tetapi tidak mengambil tindaka. Semua sumber daya manusia di perusahaan perlu memiliki satu visi tentang strategi, kemudian mereka harus dijelaskan atau dididik lebih lanjut tentang apa keberlanjutan itu sebenarnya dan apa keuntungan yang akan didapatkan atau disebut dengan suatu peluang.
Dalam kosnsep biaya untuk menerapkan konsep keberlanjutan maka
diperlukan strategi jangka panjang, sehingga perlu fokus khusus terutama tentang penganggaran uang yang pintar. Disini Bank BRI dan Bank Mandiri dapat memberikan solusi dengan memberikan Kredit Pinjaman Usaha atau jasa kredit yang terserdia lainnya.
Untuk mempertahankan suatu perusahaa, tidak lupa perusahaan wajib
menyediakan alat, mesin khusus atau persyaratan mekanik untuk mendaur ulang sampah menjadi barang yang lebih baik (produk daur ulang) dalam Green Economy ini . Memang biayanya tinggi, Terlebih lagi, selama pandemi ini, perusahaan mungkin menghadapi beberapa masalah keuangan, hal ini merupakan tantangan tersendiri dari perusahaan. Tetapi biaya tinggi tidak selalu berakhir dengan keuntungan yang lebih sedikit, perusahaan harus sadar akan efisiensi biaya yang akan terjadi jika mereka menggunakan mesin berteknologi tinggi, menjaga kelestarian sesederhana dengan menyediakan area hijau yang nyaman bagi para pekerja, itu akan meningkatkan produktivitas Anda. Ini akan berakhir dengan juga bisnis yang menguntungkan.
Konsistensi menjadi hal yang sulit bagi perusahaan karena membutuhkan
waktu yang lama serta usaha besar dari semua sumber daya manusia, waktu dan biaya mahal yang bisa membuat perusahaan mudah menyerah. Untuk menjadi konsisten, semua elemen perusahaan harus memiliki prinsip yang kuat namun mendasar. Sebagai perusahaan yang konsisten menerapkan industri hijau untuk mempertahankan bisnis mereka, mereka akan mendapatkan penghargaan khusus yang dapat berdampak pada cara pelanggan mereka melihat produk mereka. Maka dari itu perusahaan dapat mempromosikan tentang green marketing yang diharapkan dapat membantu mereka dalam meningkatkan penjualan dengan meningkatkan kepercayaan pelanggan mereka.
Tantangan Utama lainnya yang sangat berpengaruh adalah :
Kebijakan Pemerintah : Kebijakan pemerintah memainkan peran penting
dalam membentuk lingkungan dan masyarakat. Beralih ke pembangunan berkelanjutan disertai dengan tantangan insentif dari pemerintah pada peraturan perpajakan akan memotivasi perusahaan untuk menerapkan keberlanjutan. Pemerintah pasca-pandemi telah menjadikan keberlanjutan sebagai prioritas utama dan kebijakan muncul seputar keberlanjutan dan pertumbuhan hijau.
Kesadaran Pelanggan : Implementasi keberlanjutan dan pertumbuhan hijau
datang dengan biaya dan akhirnya pengguna akhir akan menanggung biayanya. Perusahaan yang mengembangkan produk tanpa kebijakan keberlanjutan dan hijau cenderung memiliki biaya lebih rendah daripada perusahaan yang telah menerapkan keberlanjutan dan pertumbuhan hijau. Kurangnya kesadaran pelanggan akan menyebabkan perusahaan yang telah menerapkan pertumbuhan hijau, kurang untung. Pada saat yang sama pelanggan mungkin tidak dapat mengambil perbedaan biaya yang besar maka cara-cara inovatif dan ekonomi pengembangan produk oleh perusahaan diperlukan.
Keberlanjutan dalam Pengembangan Produk & Layanan: Produk & Layanan
perlu dikembangkan dengan memperhatikan keberlanjutan Misalnya: ponsel dibuang setelah masa pakainya berakhir, tetapi perusahaan tidak memasukkan layanan atau hanya layanan minimal. Jika ponsel dapat diservis dan penggunaan dapat ditingkatkan, hal itu akan mengurangi pemborosan. Oleh karena itu, jenis perubahan ini perlu diterapkan selama pengembangan produk. Menerapkan cara- cara pengembangan seperti itu datang dengan waktu dan biaya yang merupakan tantangan.