Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ni Putu Yunika Widyantari

Absen TON : 53

TON : 1

Opsi Pertama: Pabrik sedang mempertimbangkan peluncuran program pendidikan SDGs


internal yang mencakup pelatihan singkat kepada semua karyawan tentang apa itu SDGs,
mengapa penting, dan bagaimana setiap karyawan dapat berkontribusi.

Pendapat saya mengenai opsi pertama adalah opsi ini bagus karena tidak semua orang
mengetahui tentang SDGs, jadi pemberian edukasi akan sangat membantu pemahaman mereka.
Namun menurut saya opsi ini masih belum cukup untuk mendukung komitmen perusahaan
dalam mendukung program SDGs, karena sejatinya dalam melakukan sesuatu diperlukan aksi
tidak hanya sekedar kata-kata. Dengan pemberian edukasi memang akan membuat para
karyawan sadar betapa pentingnya SDGs, namun efek yang ditimbulkan bisa saja tidak akan
berdampak untuk waktu yang panjang. Apalagi jika tidak didukung oleh fasilitas yang memadai,
hal ini tentu tidak akan memberikan dampak yang signifikan.

Opsi Kedua: Pabrik sedang merencanakan untuk menginvestasikan biaya yang tinggi untuk
teknologi yang ramah lingkungan untuk menghasilkan energi yang lebih bersih.

Pendapat saya mengenai opsi yang kedua adalah opsi ini bisa dikatakan cukup berisiko. Karena
menginvestasikan biaya yang tinggi untuk teknologi yang ramah lingkungan sebenarnya adalah
langkah yang bagus, namun bisa saja tidak akan memberi dampak seperti apa yang diharapkan
oleh perusahaan yang akan berujung pada kerugian untuk perusahaan. Jika penggunaan opsi 2
digabung dengan opsi 1, mungkin hal ini akan berhasil. Namun, jika opsi 2 hanya berdiri sendiri,
hal ini bisa saja merugikan. Selain harus tau cara mengoperasikan teknologi tersebut, tentunya
ada biaya perawatan yang harus dikeluarkan. Jadi menurut saya opsi 2 masih belum efektif
untuk dijadikan sebagai pendekatan yang paling sesuai untuk menerapkan SDGs jangka
panjang dalam bisnis.

Opsi Ketiga: Pabrik Bali Kimia Utama juga sedang memikirkan untuk mengurangi limbah plastik
mereka dengan memperkenalkan pengemasan ramah lingkungan.

Dari ketiga opsi yang diajukan, menurut saya ini adalah opsi yang paling mendekati atau sesuai
untuk Pabrik Bali Kimia Utama. Mengapa demikian? Karena kita tahu bahwa pabrik adalah salah
satu penyumbang limbah terbanyak, seperti contohnya pencermaran sungai. Mengenalkan
pengemasan ramah lingkungan adalah hal yang tepat. Karena pada dasarnya saat kemasan
ramah lingkungan menjadi sampah setelah digunakan, ini berarti sampah-sampah tersebut
dapat didaur ulang dan dapat digunakan lagi (recycle). Walau terdengar mudah, tetapi menurut
saya inilah langkah yang tepat. Karena kini sudah banyak inovasi-inovasi yang dibuat oleh anak
bangsa yang berhubungan dengan kemasan ramah lingkungan, dengan begitu perusahaan ini
dapat bekerja sama dengan para produsen kemasan tersebut. Selain dapat mengurangi jumlah
limbah plastik yang mereka hasilkan yang mana dari banyaknya limbah ini bisa merembet ke
masalah-masalah lain seperti masalah kesehatan, sanitasi air, dan sebagainya serta mereka
juga bisa mendukung unit-unit usaha yang bekerja sama dengan mereka. Hal ini pun nantinya
dapat selinear dengan tujuan SDGs yaitu kehidupan sehat dan sejahtera dan industri, inovasi
dan infrastruktur.

Anda mungkin juga menyukai