Anda di halaman 1dari 5

Analisis Turn Around PT.

Elnusa Tbk sebagai Respons terhadap


Tantangan Bisnis Digital

Penulis
Stevanny Putri Ari Anto

PENDAHULUAN
Bisnis digital telah mengubah lanskap bisnis secara drastis dalam beberapa dekade
terakhir. Kemajuan teknologi informasi dan internet telah memungkinkan perusahaan untuk
beroperasi dalam skala yang lebih besar, mencapai pasar global, dan mengoptimalkan proses
bisnis mereka. Namun, perubahan ini juga membawa tantangan baru yang harus dihadapi oleh
perusahaan [1] yang ingin tetap relevan dan kompetitif di era digital. Salah satu respons yang
dapat diambil oleh perusahaan adalah melakukan turn around atau perubahan strategis dalam
operasi mereka [2]. Dalam makalah ini, kami akan menganalisis bagaimana turn around
perusahaan dapat menjadi respons yang efektif terhadap tantangan bisnis digital.
Pertama, perubahan teknologi dan pergeseran preferensi konsumen menjadi faktor
utama yang mendorong perusahaan untuk melakukan turn around. Bisnis digital telah
mengubah cara konsumen berinteraksi dengan perusahaan dan produk mereka. Konsumen
sekarang lebih terbiasa dengan belanja online, pembayaran digital, dan penggunaan aplikasi
seluler untuk memenuhi kebutuhan mereka. Perusahaan yang tidak mengikuti tren ini dapat
tertinggal dan kehilangan pangsa pasar. Dalam menghadapi tantangan ini, perusahaan harus
melakukan perubahan strategis, memperhatikan lingkungan kerja karyawan [3,4] dengan
mengadopsi teknologi baru, dan menyesuaikan model bisnis mereka agar sesuai dengan
kebutuhan dan preferensi konsumen digital.
Kedua, persaingan yang ketat di dunia bisnis digital juga menjadi alasan penting untuk
melakukan turn around. Dengan kemudahan aksesibilitas dan keberagaman pasar online,
perusahaan harus berjuang untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar mereka.
Startup dan perusahaan besar dengan modal risiko yang cukup dapat dengan cepat muncul
dan menjadi pesaing yang tangguh [5]. Turn around perusahaan dapat membantu dalam
meningkatkan daya saing dan menciptakan keunggulan kompetitif melalui inovasi [6] produk,
pengoptimalan proses bisnis, dan strategi pemasaran yang cerdas. Perubahan ini dapat
memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan peluang yang ada dalam lingkungan bisnis
digital yang kompetitif.
Selanjutnya, perubahan perilaku konsumen juga memainkan peran kunci dalam
mendorong perusahaan untuk melakukan turn around. Konsumen modern memiliki harapan
yang tinggi terhadap pengalaman digital yang mudah, cepat, dan personal. Mereka
mengharapkan layanan pelanggan yang responsif, antarmuka pengguna yang intuitif, dan
kemampuan untuk mengakses produk dan layanan kapan saja dan di mana saja. Perusahaan
yang tidak dapat memenuhi harapan ini berisiko kehilangan loyalitas konsumen dan reputasi
yang buruk di pasar. Dalam menghadapi perubahan perilaku konsumen ini, turn around
perusahaan dapat membantu dalam mengidentifikasi dan membangun kemampuan yang
diperlukan untuk memenuhi harapan konsumen modern.
Keempat, turn around perusahaan juga dapat menjadi respons terhadap perubahan
dalam model bisnis yang didorong oleh bisnis digital. Bisnis digital sering kali melibatkan
model bisnis yang berbeda, seperti layanan berbasis langganan, penjualan online, atau
platform agregasi. Perusahaan yang telah beroperasi dalam model bisnis tradisional mungkin
perlu beradaptasi dan melakukan perubahan strategis untuk mengintegrasikan elemen-elemen
baru ini ke dalam operasi mereka. Perubahan ini dapat melibatkan restrukturisasi organisasi,
perubahan dalam proses bisnis, dan pengembangan kemampuan baru yang relevan dengan
model bisnis digital.
Kelima, turn around perusahaan juga dapat membantu dalam menghadapi tantangan
keamanan dan privasi yang berkaitan dengan bisnis digital. Dalam lingkungan digital yang
terhubung erat, perusahaan harus siap menghadapi ancaman keamanan data, serangan siber,
dan pelanggaran privasi. Turn around perusahaan dapat mencakup pengembangan dan
implementasi kebijakan dan prosedur keamanan yang kuat, peningkatan infrastruktur
teknologi yang aman, dan investasi dalam sumber daya manusia [7,8] yang memiliki keahlian
di bidang keamanan dan privasi. Hal ini dapat membantu perusahaan mengurangi risiko dan
menjaga kepercayaan konsumen terhadap bisnis mereka.
Terakhir, turn around perusahaan sebagai respons terhadap tantangan bisnis digital
dapat membantu perusahaan menciptakan keunggulan kompetitif jangka panjang. Dengan
mengadaptasi dan berinovasi, perusahaan dapat membangun fondasi yang kuat untuk
pertumbuhan di era digital [9]. Turn around dapat memungkinkan perusahaan untuk
memanfaatkan teknologi baru, merespon perubahan pasar dengan cepat, dan menciptakan
keunggulan yang sulit ditiru oleh pesaing. Dalam beberapa kasus, perusahaan bahkan dapat
mengubah diri mereka menjadi pemimpin pasar dalam industri mereka dengan menggunakan
strategi turn around yang tepat.
Dalam kesimpulan, bisnis digital membawa tantangan yang signifikan bagi perusahaan,
tetapi juga membuka peluang baru. Turn around perusahaan dapat menjadi respons yang
efektif dalam menghadapi tantangan ini dengan melakukan perubahan strategis, inovasi, dan
adaptasi terhadap perubahan yang dibawa oleh bisnis digital. Dalam makalah ini, kami akan
melakukan analisis lebih lanjut tentang analisis turn around yang dapat diadopsi oleh
perusahaan untuk tetap relevan dan sukses di era bisnis digital yang terus berkembang.

PEMBAHASAN
Buatlah pembahasan mengenai Analisis Turn Around Perusahaan sebagai Respons
terhadap Tantangan Bisnis Digital di perusahaan yang telah Anda pilih.
Pembahasan minimal 1000 kata
Dilatarbelakangi untuk penyelamatan perusahaan dari penurunan kinerja fundamental yang
diselimuti oleh segala permasalahan korporasi yang kompleks, baik dari sisi cost structure, financing
structure, business model, corporate culture maupun business intervention, Direksi mengambil
keputusan untuk melakukan turnaround program sejak pertengahan 2011. Kerja keras dengan hati
dan ketulusan tersebut telah menghasilkan perbaikan tidak saja dari sisi kinerja operasional dan
finansial tetapi yang terutama juga adalah perbaikan corporate culture. Semangat tinggi membangun
budaya yang kuat akan semakin memastikan perbaikan dan keberlangsungan bisnis untuk siap
menyongsong pengembangan usaha yang agresif ke depan.
PERFORMA PENTING 2012 2012 Key Performance
Tahun 2012 ini, pendapatan usaha PT Elnusa Tbk. ("Perseroan") dan Anak Perusahaan (selanjutnya
bersama-sama disebut "Konsolidasian") mencapai Rp4,8 triliun, yang didorong oleh pendapatan
segmen jasa hulu migas yang tumbuh 39,4% dan berkontribusi 62,3% terhadap pendapatan
konsolidasian. Sedangkan pendapatan segmen jasa hilir migas dan segmen jasa penunjang hulu
migas masing-masing berkontribusi sebesar 30,7% dan 7,0%. Sebagai bagian dari hasil turnaround
program beban pokok pendapatan berhasil ditekan turun pada posisi sangat rendah dari sebelumnya
di posisi tertinggi di level 94,0% pada 2011 menjadi 88,5% pada 2012 terhadap pendapatan usaha
konsolidasian. Hal tersebut telah mendorong laba bruto konsolidasian Perseroan tumbuh tinggi
mencapai 93,1% dari tahun lalu, dari sebelumnya Rp285,3 miliar menjadi Rp551,1 miliar, dengan
marjin profitabilitas mencapai 11.5%. Efisiensi juga telah membuat penurunan terhadap beban-
beban lainnya sehingga pada akhirnya menghasilkan laba bersih konsolidasian naik signifikan
mencapai 399,1% dari sebelumnya rugi Rp42,8 miliar menjadi laba Rp127,9 miliar. Dari sisi
sustainabilitas operasi, telah terdapat perbaikan kualitas kinerja yang terlihat dari kas bersih yang
diperoleh dari aktivitas operasi pada akhir tahun 2012 yang mencapai Rp537,3 miliar atau tumbuh
57,8% dari posisi tahun 2011. Saat ini, posisi arus kas dari aktivitas operasi tersebut telah dapat
memenuhi kewajiban kepada kreditor dan stakeholders lainnya.
Fokus Manajemen dalam turnaround program Management Focus in Turnaround Program

Indikator Dilakukannya Turn Around


1. Dukungan yang kuat dari stakeholders, termasuk para pekerja, komunitas, dan pemegang
saham. Jelaskan!
2. Adanya bisnis inti (core business) yang mampu mendatangkan cashflow dan cukup untuk
memenuhi kebutuhan baru. Jelaskan!
3. Adanya tim manajemen yang solid dan tangguh untuk mengendalikan operasional
perusahaan. Jelaskan!
4. Sumber-sumber pembiayaan, khususnya pembiayaan jangka panjang. Jelaskan!

Upaya Langsung terhadap Manajemen Produk


Jelaskan!

Upaya Tidak Langsung terhadap Manajemen Produk


1. Mengubah budaya korporat. Jelaskan!
2. Efisiensi. Jelaskan!
3. Reorganisasi, dengan cara:
(a) destinasi sumber daya dan penghargaan. Jelaskan!
(b) pengakuan terhadap posisi sekarang. Jelaskan!

REKOMENDASI
Bagian rekomendasi ini adalah bagian penting dari tugas anda yang memberikan penilaian
dan kesimpulan penulis terhadap hasil essay yang telah dilakukan. Beberapa hal yang perlu
dijelaskan dalam bagian rekomendasi adalah:

Implikasi Kebijakan:
Penulis dapat menjelaskan implikasi dari hasil essay tersebut terhadap kebijakan yang ada.
Misalnya, jika hasil essay menunjukkan adanya dampak negatif terhadap lingkungan, maka
penulis dapat merekomendasikan kebijakan untuk mengurangi dampak tersebut.

Saran untuk pembahasan Selanjutnya:


Penulis dapat memberikan saran untuk essay selanjutnya yang dapat memperdalam atau
memperluas hasil essay tersebut. Saran ini bisa berupa topik essay yang terkait dengan hasil
essay yang telah dilakukan, atau juga bisa berupa metode atau pendekatan baru yang dapat
digunakan dalam essay selanjutnya.

Kesimpulan:
Penulis juga dapat memberikan kesimpulan terhadap hasil essay yang telah dilakukan.
Kesimpulan ini dapat berupa ringkasan dari hasil essay dan rekomendasi penulis terhadap
hasil essay tersebut.

REFERENSI
[1] Irawan NC. Tantangan Pengembangan Kopi Berkelanjutan. In: Baguna FL, editor.
Budidaya Tanaman Kopi dan Olahannya Untuk Kesehatan [Internet]. 1st ed. Makassar:
CV. Tohar Media; 2023. p. 199. Available from:
https://www.researchgate.net/publication/370043526_Tantangan_Pengembangan_Kopi
_Berkelanjutan
[2] Esthi RB, Irawan NC. Manajemen perubahan : konsep dan studi kasus. Andriyanto,
editor. Klaten: Penerbit Lakeisha; 2023. 140 p
[3] Esthi, R. B. (2021, January). Effect of compensation, work environment and
communication on employee performance in ud. djaya listrik and material. In Forum
Ekonomi (Vol. 23, No. 1, pp. 145-154).
https://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/FORUMEKONOMI/article/view/9110/1134
[4] Esthi, R. B. (2020). Performance of employees: Individual characteristics and work
environment in PT Kawai Nip. Journal of Research in Business, Economics, and
Education, 2(1), 360-368.
https://e-journal.stie-kusumanegara.ac.id/index.php/jrbee/article/view/38/38
[5] Setiawan, I., & Esthi, R. B. (2021, October). Kepuasan kerja pengemudi transportasi
online di Indonesia. In FORUM EKONOMI (Vol. 23, No. 4, pp. 781-790).
https://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/FORUMEKONOMI/article/view/10227/1573
[6] Irawan, N. C., & Aulia, N. N. (2022, November). The nexus between green strategic
consensus, innovation, and performance evidence from eco-friendly food agro-industry
companies in Indonesia. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science
(Vol. 1108, No. 1, p. 012033). IOP Publishing. https://doi.org/10.1088/1755-
1315/1108/1/012033
[7] Esthi, R. B. (2022). The Effect of Competence and Job Training on the Performance of
Crab Meat Agro-industry Employees in West Java. Jurnal Ilmiah Agrineca, 22(2), 1-9.
https://doi.org/10.36728/afp.v22i2.2005
[8] Esthi, R. B., & Savhira, I. (2019). The influence of work training, competence and
discipline of work on employee performance in PT. Lestarindo Perkasa. Journal of
Research in Business, Economics, and Education, 1(2). https://e-journal.stie-
kusumanegara.ac.id/index.php/jrbee/article/view/13/13
[9] Esthi, R. B. (2020). Strategi Sumber Daya Manusia di Masa Pandemi dan New Normal
Melalui Remote Working, Employee Productivity, Dan Upskilling For Digital. JPM:
Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 22-24.
http://www.djournals.com/jpm/article/view/6/10
[10]

Tambahkan referensi mulai dari no 10 dan seterusnya tanpa menghapus referensi di atas (no 1
sd 9). Tambahkan minimal 5 referensi!

Anda mungkin juga menyukai