Anda di halaman 1dari 6

ANALISA RASIO

PROFITABILITAS
Di susun Oleh : MUHAMAD ZIKRI
SUPANDI​
MANFAAT
Pengertian • Dapat mengetahui secara pasti
laba/keuntungan dari perusahaan
dalam periode tertentu.
Rasio profitabilitas atau profitability ratio adalah • Sebagai tolak ukur dalam penilaian
rasio atau perbandingan untuk mengetahui yang dilakukan bank/investor
kepada perusahaan.
kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba • Memahami efisiensi dari sebuah
(profit) dari pendapatan (earning) terkait penjualan, bisnis.
aset, dan ekuitas berdasarkan dasar pengukuran
tertentu

2
1. Rasio Pengembalian Aset
Rasio pengembalian aset atau return on assets ratio adalah rasio profitabilitas untuk menilai persentase laba yang

Jenis dihasilkan oleh perusahaan terkait total aset agar efisien.


Rumus rasio pengembalian aset:

Jenis
ROA = Laba Bersih : Total
Aset
Contoh: Sebuah perusahaan memiliki laba bersih sebesar Rp150 juta dengan total aset Rp50 juta. Maka, ROA
perusahaan ini adalah:

Dan ROA = 150 juta : 50 juta = 3%

2. Rasio Pengembalian Penjualan

Rumus Rasio pengembalian penjualan atau return on sales ratio adalah rasio profitabilitas yang menampilkan laba perusahaan
setelah dikurangi upah pekerja, bahan baku, sebelum dikurangi bunga atau pajak.
Rumus rasio pengembalian penjualan atau ROS adalah:

ROS = (Laba sebelum pajak dan bunga : Penjualan) x


100%
Contoh: Perhitungan ROS adalah sebagai berikut:
PT ABC menghasilkan keuntungan sebelum pajak sebesar Rp200 juta dengan penjualan sebesar Rp2 miliar.
ROS = (Rp200 juta : Rp2 miliar) x 100% = 0,1%

3 Presentation title 20XX


3. Margin laba bersih
Margin laba bersih atau juga net profit margin adalah rasio profitabilitas yang digunakan untuk menghitung persentase
laba bersih sebelum dikurangi pajak terhadap pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan. Margin laba bersih juga
terkadang disebut sebagai profit margin ratio.
Rumus net profit margin adalah sebagai berikut:

Net Profit Margin = Laba bersih setelah pajak : Penjualan

Contoh: untuk menghitung net profit margin:


Laba bersih setelah pajak adalah Rp750 juta dengan pendapatan penjualan bersih adalah Rp980 juta.
Net profit margin = Rp750 juta : Rp980 juta = 0,76%

4. Margin Laba Kotor


Selain margin laba bersih, margin laba kotor atau gross profit margin juga masuk ke dalam rasio profitabilitas yang
digunakan untuk menghitung persentase laba kotor terhadap pendapatan yang telah dihasilkan dari penjualan.
Rumus menghitung margin laba kotor:

Gross profit margin = (Laba kotor : total pendapatan) x


100%
Contoh: Laba kotor Perusahaan ABC adalah Rp56juta dengan total pendapatan Rp78 juta. Maka gross profit
margin perusahaan tersebut adalah:
Gross profit margin = (Rp56 juta : Rp78 juta) x 100% = 71%

4 Presentation title 20XX


5. Rasio Pengembalian Ekuitas
Return on Equity Ratio (ROE) adalah rasio profitabilitas dalam menilai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
hasil dari investasi pemegang saham yang dibuat dalam bentuk persentase.
Rumus rasio pengembalian ekuitas:

ROE = Laba bersih setelah pajak : Ekuitas pemegang saham

Contoh :perhitungan rasio pengembalian ekuitas:


Berdasarkan laporan keuangan Desember 2021, PT ABC memiliki laba bersih setelah pajak sebesar Rp700 juta dengan
total ekuitas pemegang saham adalah Rp900 juta. Maka rasio pengembalian ekuitasnya sebagai berikut:
ROE = Rp700 juta : Rp900 juta = 77,7%

7. Earning Per Share (EPS)


Earning per share adalah jenis rasio profitabilitas yang digunakan untuk melakukan penilaian tingkat kemampuan per
lembar saham dalam menghasilkan laba untuk perusahaan yang kamu kelola, EPS juga digunakan sebagai indikator
keberhasilan sebuah perusahaan.
Rumus EPS adalah sebagai berikut:
EPS = (Laba bersih setelah pajak - Dividen Saham Preferen) : Jumlah saham biasa yang
beredar

5 Presentation title 20XX


8. Return on Investment (ROI)
ROI atau return on investment adalah jenis rasio profitabilitas yang penghitungnya dari laba bersih setelah dikurangi
pajak terhadap total dana aktiva. Semakin tinggi ROI sebuah perusahan, maka semakin baik kondisi keuangannya.
Rumus ROI adalah sebagai berikut:

ROI = ((Laba atas investasi - investasi awal) : Investasi) x 100%


Contoh: perhitungan ROI, sebuah perusahaan melakukan investasi sebesar Rp500 juta dan mendapatkan penjualan
sebesar 500 unit. Kemudian, dari penjualan tersebut perusahaan itu mendapatkan keuntungan sebesar Rp650 juta.
Diketahui juga keuntungan investasi adalah Rp150 juta dan modal investasi awal adalah Rp500 juta.\
ROI = ((Rp650 juta - Rp500 juta) : Rp500 juta) x 100 = 30%
ROI yang diperoleh adalah 30%.

6 Presentation title 20XX

Anda mungkin juga menyukai