Menurut Sawir (2005), ROA adalah rasio keuangan yang digunakan sebagai alat analisis
untuk mengukur kinerja manajemen perusahaan dalam mendapatkan laba secara menyeluruh.
Semakin tinggi (besar) nilai ROA suatu perusahaan, semakin baik efektif perusahaan dalam
menggunakan aset.
Ket:
Perhitungan ROE dapat digunakan sebagai tolok ukur kinerja keuangan perusahaan.
ROE sangat bergantung pada besar-kecilnya perusahaan, misalnya untuk perusahaan kecil tentu
memiliki modal yang relatif kecil, sehingga ROE yang dihasilkan pun kecil, begitu pula sebaliknya
untuk perusahaan besar.
Return on equity (ROE) adalah jumlah imbal hasil dari laba bersih terhadap ekuitas dan dinyatakan
dalam bentuk persen.
ROE digunakan untuk mengukur kemampuan suatu badan usaha dalam menghasilkan laba dengan
bermodalkan ekuitas yang sudah diinvestasikan pemegang saham.
Rasio ini menunjukkan daya untuk menghasilkan laba atas investasi berdasarkan nilai buku para
pemegang saham, dan sering kali digunakan dalam membandingkan dua atau lebih perusahaan atas
peluang investasi yang baik dan manajemen biaya yang efektif.
Ket:
TE : Total Ekuitas/Modal
Contoh Soal
Rasio laba bersih terhadap asset (ROA) PT. Ardra Dot Biz:
ROA = 22,6 %
Jadi nilai Rasio Return On Asset Perusahaan PT. Ardra Dot Biz selama 1 tahun adalah 22,6 %
Rasio laba bersih terhadap ekuitas (ROE) PT. Ardra Dot Biz:
ROE = 43,04 %
Jadi nilai Rasio Return On Ekuitas Perusahaan PT. Ardra Dot Biz selama 1 tahun adalah
43,04 %
Referensi :
https://www.finansialku.com/rumus-return-on-assets/
https://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-keuangan-manajemen-keuangan/analisis-rasio-keuangan-
perusahaan/analisis-rasio-keuangan-profitabilitas-profitability-ratio/