Anda di halaman 1dari 18

RETURN ON

EQUITY ROE) ATAU


RETURN ON
COMMON EQUITY
(ROCE)
 Bab sebelumya membicarakan ROA
(Rentabilitas Ekonomi) yang mencerminkan
kemampuan perusahaan menghasilkan untung
berdasarkan aset yang dipunyainya.
 Bab ini membicarakan kemampuan
perusahaan menghasilkan untung
berdasarkan modal perusahaan
 Investor yang akan membeli saham akan
tertarik dengan ukuran ini
PERHITUNGAN ROE
 Rumus yang bisa dipakai:
Laba bersih ‑ Dividen Saham Pref
 ROE = --------------------------------------------
Rata‑rata Saham Biasa
 Numerator mencerminkan bagian laba yang
bisa dialokasikan ke pemegang saham untuk
periode tertentu
HUBUNGAN ANTARA ROA
DENGAN ROE
 ROA memperhitungkan kemampuan
perusahaan menghasilkan suatu laba terlepas
dari pendanaan yang dipakai.
 ROE secara eksplisit memperhitungkan
kemampuan perusahaan menghasilkan suatu
laba bagi pemegang saham biasa, setelah
memperhitungkan bunga (biaya hutang) dan
dividen saham preferen (biaya saham preferen).
 ROA
-> Return untuk + Return untuk + Return
untuk
kreditur saham preferen saham biasa
 Laba yang diperoleh oleh perusahaan dengan
menggunakan aktiva yang dimiliki bisa
dialokasikan ke beberapa pemberi dana.
 Kreditur menerima bunga
 Saham preferen menerima dividen untuk
saham preferen.
 Sisa laba bersih yang tidak dialokasikan ke
hutang atau saham preferen menjadi bagian
pemegang saham biasa
ILUSTRASI PEMBAGIAN ROA
 Suatu perusahaan menggunakan total aset
bernilai 100, yang didanai 40 oleh saham
biasa, 40 oleh hutang, dan 20 oleh saham
preferen
 Biaya dana hutang adalah 6%
 Biaya dana saham preferen adalah 8%
 Berapa keuntungan yang tersisa untuk
pemegang saham?
ILUSTRASI PEMBAGIAN ROA
 Return On Asset 10/100
 Return untuk kreditur (6% dari 40) 2,4/40
 Return untuk pemegang

saham preferen (8% dari 20) 1,6/20


 Return untuk pemegang

saham biasa (10 – 2,4 – 1,6) 6/40


ROE = (6/40) x 100% = 15%
ILUSTRASI PEMBAGIAN ROA
 Kelebihan ROA atas biaya hutang yang diminta
kreditur dikalikan jumlah hutang
0,04 x 40 ................ 1,6
 Kelebihan ROA atas biaya saham preferen yang
diminta pemegang saham preferen, dikalikan
jumlah saham preferen
0,02 x 20 .................. 0,4
 Hak pemegang saham (hak penuh) atas ROA
dikalikan jumlah saham biasa
0,1 x 40 ........................ 4,0
–––
 Total return ke pemegang saham biasa 6,0
==
ROE DAN HUTANG
 Dari perhitungan‑perhitungan di atas nampak
bahwa dengan menggunakan hutang lebih
banyak, pemegang saham biasa akan
memperoleh return yang lebih besar asalkan
ROA perusahaan lebih besar dibandingkan
dengan biaya hutang atau biaya saham preferen.
 Penggunaan hutang yang lebih besar
dibandingkan dengan batas optimal, akan
menaikkan biaya bunga, dan selanjutnya akan
menurunkan ROE.
KOMPONEN‑KOMPONEN ROE
 ROE bisa dipecah‑pecah lagi ke dalam
beberapa komponen yaitu: ROA dan leverage
yang disesuaikan
 Leverage yang disesuaikan kemudian
dipecah‑pecah lagi ke dalam Common Earning
Leverage (Earning Leverage untuk saham
biasa) dan Leverage struktur modal (Capital
Structure Leverage).
KOMPONEN‑KOMPONEN ROE

Laba bersih Laba bersih Laba bersih Rata-rata


untuk saham + Bunga untuk saham total aset
biasa bersih pajak biasa
————— = —————— x ————— x —————
Rata-rata Rata-rata Laba bersih Rata-rata
Saham biasa total aset + Bunga Saham biasa
bersih pajak
 ROA mencerminkan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba berdasarkan aset yang dimiliki.
 Leverage yang disesuaikan mencerminkan efek
penggandaan penggunaan hutang dan saham preferen
untuk menaikkan return ke pemegang saham.
 Leverage yang disesuaikan merupakan hasil perkalian
antara Common Earning Leverage dengan Leverage
struktur modal.
 Common Earning Leverage mencerminkan proporsi laba
bersih yang menjadi hak pemegang saham biasa dari
jumlah total laba bersih operasional.
 Sedangkan Leverage struktur modal mencerminkan
sejauh mana aset perusahaan dibiayai oleh saham sendiri.
 ROE akan semakin besar apabila ROA tinggi atau
leverage yang disesuaikan tinggi.
KOMPONEN‑KOMPONEN ROE
 Situasi ROE = ROA x leverage yang CELLSM
disesuaikan
 1. 15,0% = 10% x 1,50 0,60 2,5
 2. 18,0% = 10% x 1,80 0,54 3,3
 3. 15,0% = 10% x 1,50 0,30 5,0
 4. 25,0% = 14% x 1,79 0,71 2,5
 5. (2,5%) = 3% x (0,83) (0,33) 2,5
LABA PER LEMBAR SAHAM
 Disamping ROE, rasio keuangan lain yang sering
digunakan oleh investor saham (atau calon
investor saham) untuk menganalisis kemampuan
perusahaan mencetak laba berdasarkan saham
yang dipunyai adalah Earning per share (EPS)
atau laba perlembar saham.
 EPS bisa dihitung sebagai berikut:
(Laba bersih - dividen saham - dividen saham
preferen) / Rata‑rata tertimbang jumlah saham
biasa yang beredar
BEBERAPA ISU
 Perhitungan EPS akan dipengaruhi oleh jumlah
lembar saham yang beredar
 Jumlah saham yang beredar dipengaruhi
beberapa hal, seperti treasury stock, pencairan
opsi, waran, obligasi konvertibel
 Perusahaan yang menerbitkan instrumen
seperti waran diharuskan melaporkan dua
macam EPS yaitu EPS primer (primary EPS)
dan EPS yang disesuaikan (fully diluted EPS)
 EPS fully diluted memperhitungkan semua
surat berharga yang berpotensi untuk ditukar
menjadi saham biasa.
PENGGUNAAN EPS
 EPS bisa digunakan untuk menganalisis
profitabilitas suatu saham oleh para analis
surat berharga.
 EPS mudah dihubungkan dengan harga pasar
suatu saham dan menghasilkan rasio PER
(Price Earning Ratio). PER adalah harga pasar
suatu saham dibagi dengan EPS-nya.
LOGIKA PENERAPAN EPS
Laba sekarang dan masa-masa
lalu (operasional) x discount rate = harga saham saat ini
dipakai untuk memproyeksi

Laba pada masa-masa mendatang (operasional)


dipakai untuk memproyeksi

Aliran kas perusahaan pada


masa-masa mendatang
dipakai untuk memproyeksi

Aliran kas dari dividen, discount rate harga saham yang


capital gain x yang tepat = sebenarnya
KRITIK TERHADAP EPS
 Tidak mencerminkan ukuran profitabilitas
perusahaan. EPS tidak memperhitungkan aset
perusahaan yang digunakan untuk
menghasilkan EPS tersebut.
 Jumlah lembar saham bukan merupakan ukuran
penggunaan modal yang representatif.
 Tidak konsisten untuk pengukuran
profitabilitas karena memakai laba perusahaan
pada numerator (yang dibagi) tetapi memakai
jumlah saham pada pembagi (denominator)
yang merupakan hasil keputusan pendanaan

Anda mungkin juga menyukai