NIM : 030909688
JAWAB :
Financial leverage dapat dihitung dengan rasio hutang (debt ratio), sehingga financial
leverage dapat dirumuskan sebagai berikut:
Apabila laba perusahaan meningkat maka return on equity (ROE) juga akan meningkat.
Di samping itu pula financial leverage juga mengalami kenaikan akibat dari
meningkatnya penggunaan utang oleh perusahaan tersebut. Return on equity (ROE)
merupakan hasil pengembalian atas ekuitas pemegang saham dengan mengukur laba
yang diperoleh terhadap nilai bukunya. Hal ini sangat penting menyangkut kepada para
investor dan pihak kreditur sebagai dasar pengambilan keputusan. Jika ingin
melakukan investasi pada suatu perusahaan investor atau calon investor memerlukan
informasi mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang di lihat
dari retun yang diterima oleh investor dan melihat bagaimana perusahaan tersebut
mengelola aktivanya. Pihak manajemen perusahaan yang melakukan financial leverage
akan di lihat oleh investor dan calon investor dalam mengelola dananya tersebut.
Apabila dana tersebut bisa dikelola dengan baik maka akan dapat meningkatkan laba
yang di peroleh dan berarti return yang dihasilkan akan meningkat pula. Hal ini akan di
lihat pula oleh para kreditur untuk menentukan kebijakan dalam menyalurkan dananya.
Pada kondisi ekonomi yang stabil, penggunaan financial leverage dapat memberikan
pengaruh positif terhadap ROE berupa peningkatan nilai ROE. Hal ini dikarenakan
tingkat pengembalian terhadap laba operasi perusahaan lebih besar dari pada beban
tetapnya, tetapi penggunaan financial leverage juga dapat berpengaruh negatif
terhadap ROE berupa penurunan nilai ROE. Hal ini dapat terjadi apabila penggunaan
financial leverage dilakukan pada saat kondisi ekonomi kurang stabil seperti krisis
moneter dan kenaikan harga minyak dunia.
Contoh:
ROE = 62,5%
Selain return on equity (ROE) laba juga berdampak pada earning per share (EPS), yaitu
apabila labanya naik maka earning per share (EPS) juga akan naik. Earning per share
(EPS) merupakan hasil yang di peroleh pemegang saham untuk setiap lembar saham
biasa yang beredar. Earning per share (EPS) merupakan hal yang diperhatikan oleh
para calon investor sebab para calon investor dapat mengetahui berapa banyak laba
yang bisa di peroleh atas kepemilikan sahamnya pada perusahaan tersebut. Pihak
manajemen perusahaan mengunakan financial leverage dengan tujuan agar labanya
menjadi meningkat, dengan meningkatnya laba maka earning per share (EPS) akan
meningkat pula. Apabila pihak manajemen bisa mengelola dengan baik financial
leveragenya agar dapat mencapai tingkat laba yang diharapkan sehingga return yang
diterima per lembar sahamnya menjadi meningkat maka itu akan menjadi suatu bahan
untuk pengambilan keputusan bagi para calon investor agar bersedia menanamkan
investasinya pada perusahaan tersebut.
Earning per share merupakan rasio profitabilitas yang menilai tingkat kemampuan per
lembar saham dalam menghasilkan laba untuk perusahaan. Manajemen perusahaan,
pemegang saham biasa dan calon pemegang saham sangat memperhatikan earning
per share karena menjadi indikator keberhasilan perusahaan. Rumus earning per share
sebagai berikut.
EPS = Laba Bersih Setelah Pajak – Dividen Saham Preferen / Jumlah Saham
Biasa yang Beredar
Contoh:
Perusahaan Setia Merdeka mempunyai saham yang beredar sebanyak 1 juta lembar
pada tahun 2017, Laba bersih setelah pajak adalah Rp1 miliar. Perusahaan Setia
Merdeka kemudian memutuskan untuk membagikan 10% dividen atau sekitar Rp100
juta kepada pemegang sahamnya. Berapakah Earning Per Share (EPS) atau Laba per
lembar sahamnya ?
Laba per Saham (EPS) = (Laba Bersih setelah Pajak – Dividen) : Jumlah Saham yang
Beredar
Laba per Saham (EPS) = (1.000.000.000 – Rp100.000.000) : 1.000.000
Jadi Laba per Saham atau Earning per Share (EPS) PT Setia Merdeka adalah sebesar
Rp900.
Return on investment merupakan rasio profitabilitas yang dihitung dari laba bersih
setelah dikurangi pajak terhadap total aktiva. Return on investment berguna untuk
mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan
keuntungan terhadap jumlah aktiva secara keseluruhan yang tersedia pada
perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin baik kondisi suatu perusahaan.
Rumus Return on Investment berikut ini.
Contoh :
ROI dan ROE pada dasarnya itu mencari return dari modal yang kita keluarkan
terhadap laba. Perbedaannya adalah ROI itu memperhitungkan modal awal kita sendiri
dan modal dari hutang. Kalau ROE hanya memperhitungkan modal yang dimiliki sendiri
(pinjaman tidak termasuk). EPS itu memperhitungkan penerimaan pemegang saham
melalui laba perusahaan. Maka apabila Investor dapat mengetahui ROI / ROE suatu
perusahaan, mereka dapat memprediksi berapa return yang akan didapat (melalui
EPS) apabila mereka menginvestasikan sejumlah uang (modal) kepada perusahaan
tersebut.
Dari penjelasan di atas maka dapat di ambil kesimpulan bahwa financial leverage
dengan ROE dan financial leverage dengan EPS mempunyai hubungan. Meningkatnya
penggunaan utang yang dilakukan oleh perusahaan mengakibatkan total aktiva
perusahaan menjadi meningkat. Aktiva perusahaan digunakan oleh perusahaan untuk
kegiatan operasional perusahaan yang tujuannya untuk menghasilkan laba. Maka
dengan meningkatnya aktiva perusahaan diharapkan laba yang dihasilkan oleh
perusahaan tersebut juga akan meningkat pula. Dengan meningkatnya laba berarti
return atau pengembalian terhadap ekuitas (ROE) juga akan meningkat, disamping itu
pula financial leverage juga mengalami peningkatan akibat dari meningkatnya
penggunaan utang yang dilakukan oleh perusahaan. Sebaliknya apabila penggunaan
utang yang dilakukan oleh perusahaan turun maka total aktiva perusahaan menjadi
turun. Dengan menurunnya aktiva perusahaan maka laba yang dihasilkan oleh
perusahaan tersebut juga akan menurun. Dengan menurunnya laba berarti return atau
pengembalian terhadap ekuitas (ROE) juga akan menurun, disamping itu pula financial
leverage juga mengalami penurunan akibat dari menurunnya penggunaan utang yang
dilakukan oleh perusahaan tersebut.
EPS sama halnya dengan ROE, yaitu apabila penggunaan utang yang dilakukan oleh
perusahaan meningkat maka mengakibatkan total aktiva perusahaan menjadi
meningkat. Aktiva perusahaan digunakan oleh perusahaan untuk kegiatan operasional
perusahaan yang tujuannya untuk menghasilkan laba. Maka dengan meningkatnya
aktiva perusahaan diharapkan laba yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut juga akan
meningkat pula. Dengan meningkatnya laba berarti earning per share (EPS) juga akan
meningkat, disamping itu pula financial leverage juga mengalami peningkatan akibat
dari meningkatnya penggunaan utang yang dilakukan oleh perusahaan. Sebaliknya
apabila penggunaan utang yang dilakukan oleh perusahaan turun maka total aktiva
perusahaan menjadi turun. Dengan menurunnya aktiva perusahaan maka laba yang
dihasilkan oleh perusahaan tersebut juga akan menurun. Dengan menurunnya laba
berarti earning per share (EPS) juga akan menurun, disamping itu pula financial
leverage juga mengalami penurunan akibat dari menurunnya penggunaan utang yang
dilakukan oleh perusahaan tersebut.
Sumber referensi :
https://www.jurnal.id/id/blog/rasio-profitabilitas-pengertian-fungsi-jenis-dan-contoh-
terlengkap/
https://www.jurnal.id/id/blog/rasio-profitabilitas-pengertian-fungsi-jenis-dan-contoh-
terlengkap/