Anda di halaman 1dari 6

Nama : Dian permata sari

NIM : 030909688

DISKUSI 8 – EKONOMI MANAJERIAL

Dalam realiasinya financial leverage selalu dihubungkan dengan return on investment


(ROI), return on equity (ROE), dan earning per share (EPS). Hal ini dikarenakan
financial leverage mempunyai pengaruh terhadap ROI, ROE, dan EPS. Apa dan
bagaimana penghitungannya? Jelaskan juga bagaimana hubungan antara perhitungan
ROI, ROE, dan EPS tersebut dalam pengambilan keputusan!

JAWAB :

Dalam realisasinya finansial leverage selalu dihubungkan dengan ROE,ROI dan


EPS,dari berbagai penelitian menunjukan apabila finansial leverage meningkat maka
ROI menurun. Hal ini disebabkan karena semakin banyak dan yang investasikan
semakin banyak pula aktiva yang dipakai sehingga mengakibatkan penurunan aktiva
yang bekerja sehingga ROI menurun. Sedangkan jika finansial leverage meningkat
maka ROE juga meningkat, karena meningkatnya finansial leverage  akan
mengakibatkan aktiva perusahaan juga meningkatkan dan diharapkan laba perusahaan
juga meningkat. Finansial leverage juga berdampak pada EPS,yaitu apabila finansial
leverage meningkat maka EPS juga meningkat.hal ini dikarenakan penggunaan
finansial leverage bertujuan untuk meningkatkan laba yang membuat EPS juga
meningkat. Peningkatan keuntungan perusahaan berdampak pada meningkatnya
Return on Equity (ROE) dan Earning per Share (EPS) perusahaan. Pada umumnya
pemegang saham dan calon pemegang saham tertarik akan Return On Equity (ROE)
dan Earning Per Share (EPS) hal ini dikarenakan Return on Equity (ROE) dan Earning
per Share (EPS) berkaitan dengan pembagian deviden perusahaan. Return On Equity
(ROE) merupakan ukuran yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan bagi investor, sedangkan Earning Per Share (EPS)
menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham. Kedua hal
tesebut merupakan indikator keberhasilan perusahaan.

Financial leverage dapat dihitung dengan rasio hutang (debt ratio), sehingga financial
leverage dapat dirumuskan sebagai berikut: 

Financial Leverage = Total Kewajiban / Total Aktiva

Apabila laba perusahaan meningkat maka return on equity (ROE) juga akan meningkat.
Di samping itu pula financial leverage juga mengalami kenaikan akibat dari
meningkatnya penggunaan utang oleh perusahaan tersebut. Return on equity (ROE)
merupakan hasil pengembalian atas ekuitas pemegang saham dengan mengukur laba
yang diperoleh terhadap nilai bukunya. Hal ini sangat penting menyangkut kepada para
investor dan pihak kreditur sebagai dasar pengambilan keputusan. Jika ingin
melakukan investasi pada suatu perusahaan investor atau calon investor memerlukan
informasi mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang di lihat
dari retun yang diterima oleh investor dan melihat bagaimana perusahaan tersebut
mengelola aktivanya. Pihak manajemen perusahaan yang melakukan financial leverage
akan di lihat oleh investor dan calon investor dalam mengelola dananya tersebut.
Apabila dana tersebut bisa dikelola dengan baik maka akan dapat meningkatkan laba
yang di peroleh dan berarti return yang dihasilkan akan meningkat pula. Hal ini akan di
lihat pula oleh para kreditur untuk menentukan kebijakan dalam menyalurkan dananya.

Pada kondisi ekonomi yang stabil, penggunaan financial leverage dapat memberikan
pengaruh positif terhadap ROE berupa peningkatan nilai ROE. Hal ini dikarenakan
tingkat pengembalian terhadap laba operasi perusahaan lebih besar dari pada beban
tetapnya, tetapi penggunaan financial leverage juga dapat berpengaruh negatif
terhadap ROE berupa penurunan nilai ROE. Hal ini dapat terjadi apabila penggunaan
financial leverage dilakukan pada saat kondisi ekonomi kurang stabil seperti krisis
moneter dan kenaikan harga minyak dunia.

Rasio Pengembalian Ekuitas (Return on Equity)

Return on Equity (ROE) merupakan rasio profitabilitas untuk menilai kemampuan


perusahaan dalam menghasilkan laba dari investasi pemegang saham perusahaan
tersebut yang dinyatakan dalam persentase. ROE dihitung dari penghasilan (income)
perusahaan terhadap modal yang diinvestasikan oleh para pemilik perusahaan
(pemegang saham biasa dan pemegang saham preferen). Return on equity
menunjukkan seberapa berhasil perusahaan mengelola modalnya (net worth), sehingga
tingkat keuntungan diukur dari investasi pemilik modal atau pemegang saham
perusahaan. ROE yaitu rentabilitas modal sendiri atau yang disebut rentabilitas usaha.
Rumus Return On Equity sebagai berikut.

ROE = Laba Bersih Setelah Pajak : Ekuitas Pemegang saham

Contoh:

Berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan per tanggal 31 Desember 2017, PT


Megah Sejahtera yang bergerak di sektor konstruksi memiliki laba bersih setelah pajak
sebesar Rp500 juta, total ekuitas para pemegang saham adalah sebanyak Rp800 juta.
Berapakah rasio pengembalian ekuitas atau Return of Equity (ROE) PT Megah
Sejahtera?
ROE = Laba bersih setelah Pajak : Ekuitas Pemegang Saham

ROE = Rp500.000.000 : Rp800.000.000

ROE = 62,5%

Selain return on equity (ROE) laba juga berdampak pada earning per share (EPS), yaitu
apabila labanya naik maka earning per share (EPS) juga akan naik. Earning per share
(EPS) merupakan hasil yang di peroleh pemegang saham untuk setiap lembar saham
biasa yang beredar. Earning per share (EPS) merupakan hal yang diperhatikan oleh
para calon investor sebab para calon investor dapat mengetahui berapa banyak laba
yang bisa di peroleh atas kepemilikan sahamnya pada perusahaan tersebut. Pihak
manajemen perusahaan mengunakan financial leverage dengan tujuan agar labanya
menjadi meningkat, dengan meningkatnya laba maka earning per share (EPS) akan
meningkat pula. Apabila pihak manajemen bisa mengelola dengan baik financial
leveragenya agar dapat mencapai tingkat laba yang diharapkan sehingga return yang
diterima per lembar sahamnya menjadi meningkat maka itu akan menjadi suatu bahan
untuk pengambilan keputusan bagi para calon investor agar bersedia menanamkan
investasinya pada perusahaan tersebut.

Earning Per Share (EPS)

Earning per share merupakan rasio profitabilitas yang menilai tingkat kemampuan per
lembar saham dalam menghasilkan laba untuk perusahaan. Manajemen perusahaan,
pemegang saham biasa dan calon pemegang saham sangat memperhatikan earning
per share karena menjadi indikator keberhasilan perusahaan. Rumus earning per share
sebagai berikut.

EPS = Laba Bersih Setelah Pajak – Dividen Saham Preferen / Jumlah  Saham
Biasa yang Beredar

Contoh:

Perusahaan Setia Merdeka mempunyai saham yang beredar sebanyak 1 juta lembar
pada tahun 2017, Laba bersih setelah pajak adalah Rp1 miliar. Perusahaan Setia
Merdeka kemudian memutuskan untuk membagikan 10% dividen atau sekitar Rp100
juta kepada pemegang sahamnya. Berapakah Earning Per Share (EPS) atau Laba per
lembar sahamnya ?

Laba per Saham (EPS) =  (Laba Bersih setelah Pajak – Dividen) : Jumlah Saham yang
Beredar
Laba per Saham (EPS) =  (1.000.000.000 – Rp100.000.000) : 1.000.000

Laba per Saham (EPS) = 900.000.000 : 1.000.000

Laba per Saham (EPS) = 900,-

Jadi Laba per Saham atau Earning per Share (EPS) PT Setia Merdeka adalah sebesar
Rp900.

Return on Investment (ROI)

Return on investment merupakan rasio profitabilitas yang dihitung dari laba bersih
setelah dikurangi pajak terhadap total aktiva. Return on investment berguna untuk
mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan
keuntungan terhadap jumlah aktiva secara keseluruhan yang tersedia pada
perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin baik kondisi suatu perusahaan.
Rumus Return on Investment berikut ini.

ROI= ( (Laba Atas Investasi – Investasi Awal) / Investasi )x 100 %

Contoh :

Perusahaan Maju Bersama melakukan investasi sebesar Rp500.000.000 kepada


sebuah usaha penjualan produk kendaraan. Perusahaan Maju Bersama ternyata
mendapatkan penjualan sebesar 1.000 unit kendaraan. Dan dari penjualan tersebut
perusahaan mendapat keuntungan sebesar Rp600.000.000.

Diketahui : keuntungan (laba) investasi sebesar Rp100.000.000

Dan modal (investasi) awal sebesar Rp500.000.000

Jadi diperoleh perhitungannya sebagai berikut.

ROI = (Rp600 juta – Rp500 juta) : Rp500 juta) x 100 = 20%

Jadi diperoleh ROI nya adalah sebesar 20%

ROI dan ROE pada dasarnya itu mencari return dari modal yang kita keluarkan
terhadap laba. Perbedaannya adalah ROI itu memperhitungkan modal awal kita sendiri
dan modal dari hutang. Kalau ROE hanya memperhitungkan modal yang dimiliki sendiri
(pinjaman tidak termasuk). EPS itu memperhitungkan penerimaan pemegang saham
melalui laba perusahaan. Maka apabila Investor dapat mengetahui ROI / ROE suatu
perusahaan, mereka dapat memprediksi berapa return yang akan didapat (melalui
EPS) apabila mereka menginvestasikan sejumlah uang (modal) kepada perusahaan
tersebut.

Dari penjelasan di atas maka dapat di ambil kesimpulan bahwa financial leverage
dengan ROE dan financial leverage dengan EPS mempunyai hubungan. Meningkatnya
penggunaan utang yang dilakukan oleh perusahaan mengakibatkan total aktiva
perusahaan menjadi meningkat. Aktiva perusahaan digunakan oleh perusahaan untuk
kegiatan operasional perusahaan yang tujuannya untuk menghasilkan laba. Maka
dengan meningkatnya aktiva perusahaan diharapkan laba yang dihasilkan oleh
perusahaan tersebut juga akan meningkat pula. Dengan meningkatnya laba berarti
return atau pengembalian terhadap ekuitas (ROE) juga akan meningkat, disamping itu
pula financial leverage juga mengalami peningkatan akibat dari meningkatnya
penggunaan utang yang dilakukan oleh perusahaan. Sebaliknya apabila penggunaan
utang yang dilakukan oleh perusahaan turun maka total aktiva perusahaan menjadi
turun. Dengan menurunnya aktiva perusahaan maka laba yang dihasilkan oleh
perusahaan tersebut juga akan menurun. Dengan menurunnya laba berarti return atau
pengembalian terhadap ekuitas (ROE) juga akan menurun, disamping itu pula financial
leverage juga mengalami penurunan akibat dari menurunnya penggunaan utang yang
dilakukan oleh perusahaan tersebut.

EPS sama halnya dengan ROE, yaitu apabila penggunaan utang yang dilakukan oleh
perusahaan meningkat maka mengakibatkan total aktiva perusahaan menjadi
meningkat. Aktiva perusahaan digunakan oleh perusahaan untuk kegiatan operasional
perusahaan yang tujuannya untuk menghasilkan laba. Maka dengan meningkatnya
aktiva perusahaan diharapkan laba yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut juga akan
meningkat pula. Dengan meningkatnya laba berarti earning per share (EPS) juga akan
meningkat, disamping itu pula financial leverage juga mengalami peningkatan akibat
dari meningkatnya penggunaan utang yang dilakukan oleh perusahaan. Sebaliknya
apabila penggunaan utang yang dilakukan oleh perusahaan turun maka total aktiva
perusahaan menjadi turun. Dengan menurunnya aktiva perusahaan maka laba yang
dihasilkan oleh perusahaan tersebut juga akan menurun. Dengan menurunnya laba
berarti earning per share (EPS) juga akan menurun, disamping itu pula financial
leverage juga mengalami penurunan akibat dari menurunnya penggunaan utang yang
dilakukan oleh perusahaan tersebut.

Sumber referensi :

https://www.jurnal.id/id/blog/rasio-profitabilitas-pengertian-fungsi-jenis-dan-contoh-
terlengkap/
https://www.jurnal.id/id/blog/rasio-profitabilitas-pengertian-fungsi-jenis-dan-contoh-
terlengkap/

Anda mungkin juga menyukai