EPS (Earning per Share atau Laba per Saham) dan Rumus EPS
Laba per Saham atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Earning per
Share yang disingkat dengan EPS adalah bagian dari laba perusahaan yang
dialokasikan ke setiap saham yang beredar. Laba per saham atau Earning per Share
ini merupakan indikator yang paling banyak digunakan untuk menilai profitabilitas
suatu perusahaan.
Laba per saham adalah ukuran profitabilitas yang sangat berguna dan
apabila dibandingkan dengan Laba per Saham pada perusahaan sejenisnya, Laba
per Saham ini akan memberikan suatu gambaran yang sangat jelas
tentang kekuatan profitabilitas antara perusahaan yang bersangkutan dengan
perusahaan pembandingnya. Perlu diketahui bahwa perusahaan pembandingnya
harus merupakan perusahaan yang bergerak di jenis industri yang sama. Earning
per Share atau EPS ini apabila dihitung selama beberapa tahun, maka akan
menunjukan apakah profitabilitas perusahaan tersebut semakin membaik atau
malah semakin memburuk. Investor biasanya akan menginvestasikan dananya pada
perusahaan yang Laba per Sahamnya yang terus meningkat.
EPS (Earning per Share atau Lembar per Saham) dihitung dengan membagi laba
bersih setelah pajak dan dividen yang dibagikan dengan jumlah saham yang
beredar. Earning per Share ini dapat dinyatakan dengan rumus EPS dibawah ini :
Laba per Saham (EPS) = (Laba Bersih setelah Pajak – Dividen) / Jumlah
Saham yang Beredar
Jika terjadi perubahan struktur modal (contohnya perubahan jumlah saham) selama
perioda pelaporan, maka saham yang beredar harus dihitung berdasarkan rata-rata
tertimbang saham (weighted average share) yang beredar selama tahun berjalan.
Contoh Kasus Perhitungan Laba per Saham (Earning per Share atau EPS)
Berikut ini adalah contoh perhitungan Laba per lembar saham dengan
menggunakan Rumus EPS yang disebutkan diatas.
Contoh 1
Perusahaan XXZZ mempunyai saham yang beredar sebanyak 1 juta lembar pada
tahun 2016, Laba bersih setelah pajak adalah Rp. 1 miliar. Perusahaan A kemudian
memutuskan untuk membagikan 10% dividen atau sekitar Rp. 100 juta kepada
pemegang sahamnya. Berapakah Earning Per Share (EPS) atau Laba per lembar
sahamnya ?
Diketahui :
Jawaban :
Laba per Saham (EPS) = (Laba Bersih setelah Pajak – Dividen) / Jumlah Saham
yang Beredar
Jadi Laba per Saham atau Earning per Share (EPS) PT. XXZZ adalah sebesar Rp.
900,-
Contoh 2
PT. AABB mempunyai saham yang beredar sebanyak 1.500.000 lembar dengan
perincian sebagai berikut :
Laba bersih setelah Pajak PT. AABB adalah sebesar Rp. 1 miliar. Dividen saham
yang akan diberikan kepada pemegang sahamnya adalah sebesar 10% atau Rp. 100
juta dari laba bersih setelah pajak. Berapakah Earning per Share atau Laba per
lembar Sahamnya ?
Diketahui :
Jawaban :
Laba per Saham (EPS) = (Laba Bersih setelah Pajak – Dividen) / Jumlah Saham
yang Beredar
Jadi Laba per lembar Saham atau Earning per Share (EPS) PT. XXZZ adalah
sebesar Rp. 720,-
Umumnya, Laba per Saham yang tinggi menandakan profitabilitas yang lebih baik
dibandingkan dengan Laba per Saham yang rendah. Artinya, perusahaan dapat
menghasilkan laba yang lebih tinggi untuk dibagikan ke pemegang sahamnya.
Meskipun demikian, investor tidak hanya memperhatikan nilai dari Laba per lembar
saham ini saja untuk membuat keputusan membeli atau tidak membeli saham pada
perusahaan yang bersangkutan, karena pada dasarnya EPS ini dapat berubah
menjadi tinggi apabila jumlah saham yang beredar dikurangi.
C. Rasio Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio)
Rasio Pembayaran Dividen atau Dividend Payout Ratio ini sangat penting
bagi Investor. Investor yang tertarik dengan laba jangka pendek akan lebih memilih
berinvestasi di perusahaan yang Dividend Payout Ratio-nya tinggi sedangkan bagi
Investor yang memilih untuk memiliki pertumbuhan modal akan lebih tertarik
untuk berinvestasi di perusahaan yang Dividend Payout Ratio yang rendah.
Rasio Pembayaran Dividen pada umumnya berbeda dari satu perusahaan
dengan perusahaan lainnya. Perusahaan-perusahaan yang lebih tua, mapan dan
stabil biasanya memiliki rasio pembayaran dividen yang tinggi. Sedangkan
perusahaan Start-up atau perusahaan muda dan perusahaan yang mencari
pertumbuhan memiliki rasio pembayaran dividen yang rendah.
Rumus Rasio Pembayaran Dividen dapat dihitung dengan membagi total dividen
dengan laba bersih perusahaan. Berikut ini adalah Rumus Rasio Pembayaran
Dividen (Dividend Payout Ratio):
Dividend Payout Ratio = Total Dividend / Net Income
D. Dividend Yield
Dividend Yield atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Rasio Hasil
Dividen adalah rasio keuangan yang membandingkan jumlah dividen tunai yang
dibagikan kepada pemegang saham dengan harga saham. Dividen Yield dinyatakan
dengan persentase (%) dan merupakan daya tarik investasi terhadap saham pada
suatu perusahaan . Dividend Yield digunakan oleh investor untuk menunjukan
bagaimana investasi mereka menghasilkan arus kas dalam bentuk dividen atau
kenaikan nilai aset oleh apresiasi saham.
Divident Yield dihitung dengan cara membagian Dividen per Saham Tahunan
(Dividend per Share) dengan Nilai Pasar per lembar Saham (Market Value per
Share) saat itu. Berikut ini adalah Rumus Dividend Yield.
Dividend Yield = (Dividen per lembar Saham Tahunan / Nilai Pasar per lembar
Saham) x 100
Dividend Yield = (Dividend per Share / Market Value per Share) x 100
Per tanggal 07 November 2017, Harga per lembar Saham PT. Bank Rakyat
Indonesia Tbk atau BBRI yang diperdagangkan adalah sebesar Rp. 16.200,-,
sedangkan Dividen per lembar Saham Tahunan yang dibagikan pada tahun 2017
adalah sebesar Rp. 428. Berapakah Divident Yield PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk
?
Diketahui :
Dividen per lembar Saham Tahunan = Rp. 428 (Cum Date 22 Maret 2017)
Harga per lembar Saham = Rp. 16.200,- (Harga closing tanggal 07 November 2017)
Divident Yield = ??
Jawaban :
Dividend Yield = (Dividen per lembar Saham Tahunan / Nilai Pasar per lembar
Saham) x 100
Dividend Yield = (Rp. 428 / Rp. 16.200) x 100
Dividend Yield = 2,64%
Jadi Dividen Yield PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk adalah sebesar 2,64%.
Catatan : Perlu diketahui bahwa Dividend Yield ini akan berubah seiring dengan
pergerakan harga saham di pasar perdagangan saham.
Investor menggunakan rumus Dividend Yield ini untuk menghitung kas/tunai yang
mereka dapatkan dari hasil investasi mereka di saham. Dengan kata lain, Investor
ingin mengetahui berapa banyak dividen yang akan mereka dapatkan pada setiap
Rupiah yang mereka investasikan.
Hasil Dividen atau Dividend Yield yang tinggi artinya sebuah perusahaan
membayar dividen yang besar kepada investornya. Dengan demikian, para Investor
mendapatkan kompesasi yang lebih tinggi untuk investasi mereka jika
dibandingkan dengan perusahan yang menghasilkan DIviden Yield yang rendah.
Pada dasarnya, semua Investor menginginkan Hasil Dividen atau Dividend Yield
yang setinggi mungkin.