Anda di halaman 1dari 22

KEBIJAKAN

DIVIDEN
Pengertian :
Bagian laba bersih yang dibagikan
kepada pemegang sham.
Dividen yang dibayarkan sesuai dengan
hasil RUPS.

Dividen
Laba
bersih

Laba ditahan
Ratio dividen yang dibayarkan disebut :
Dividend Pay Out Ratio (DPR)

DPR = (Dividen yang dibayarkan)


( Laba Bersih)

Makin tinggi DPR makin kecil besarnya laba


ditahan demikian juga sebaliknya.
Laba ditahan merupakan keputusan manajer keuangan
untk memenuhi sumber dananya dr dalam perusahaan
(Internal Financing)
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEBIJAKAN
DIVIDEN
Posisi kas atau likuiditas perusahaan.
Kebutuhan pembayaran kembali
hutang perusahaan.
Tingkat ekspansi perusahaan.
Akses perusahaan di pasar modal
Posisi pemegang saham dalam
kelompok pajak.
Dana yang bisa dibagikan
sebagai dividen
Dalam teori keuangan, jumlah dana yang bisa
dibagikan sebagai dividen bisa dinyatakan dalam
persamaan sebagai berikut :

Dividen =
EAT + Penyusutan Investasi A. T.
Penambahan M. K.

Hanya saja untuk menyederhanakan analisis


sering diasumsikan bahwa investasi pada kativa
tetap akan diambil dari penyusutan, dan modal
kerja dianggap tidak berubah

Maksimum Dividen = EAT


Alternatif Pembayaran
Dividen
Pembayaran dividen yang stabil
Dividen yang berfluktuasi lebih berisiko daripada dividen yang stabil,
Pemegang saham yang mengharapkan pendapatan dari penerimaan
dividen akan lebih suka untuk menerima dividen dalam jumlah yang
stabil (dividen minimum)
Persyaratan listing surat berharga mensyaratkan dividen yang stabil dan
tidak terputus.

Residual Decision of Dividend


- Penentuan besarnya dividen dipengaruhi oleh ada
tidaknya kesempatan investasi yang menguntungkan

Payout Ratio yang konstan

Pembayaran dividen reguler yang rendah


ditamhah pembayaran ekstra
Pembayaran Dividen

Stock dividen
stock split
Repurchase of Stock
Stock Dividen
(pembayaran tambahan saham)

Misal PT. Morat Marit mempunyai struktur Modal sbb:

(dalam jutaan)
Saham Biasa (600.000 lbr, nominal Rp 5.000,) Rp 3.000
Capital Surplus Rp 1.500
Laba ditahan Rp 7.500
Modal Sendiri Rp 12.000

Bila stock dividen sebesar 5%, harga pasar saham Rp 10.000


Maka neraca perusahaan menjadi:

Saham Biasa (630.000 lbr nominal Rp 5.000,) Rp 3.150


Capital Surplus Rp 1.650
Laba ditahan Rp 7.200
Modal Sendiri Rp 12.000
Stock Splits:
Saham Biasa (600.000 lembar, nom. Rp 5.000,) Rp 3.000
Capital Surplus Rp 1.500
Laba ditahan Rp 7.500
Modal Sendiri Rp12.000
Setelah Stock Splits two for one( Dua untu satu),

Saham Biasa (1.200.000 lbr, nominal Rp 2500,) Rp


3.000
Capital Surplus Rp 1.500
Laba ditahan Rp 7.500
Modal Sendiri Rp 12.000
Repurchase of Stock
Perusahaan sering membeli kembali sahamnya karena
perusahaan kelebihan kas dan tidak ada kesempatan
investasi yang menguntungkan atau perusahaan akan
melakukan penggabungan dengan perusahaan lain.
Dengan pembelian kembali maka jumlah lembar saham
yang beredar akan berkurang dan dividen per lembar
saham akan lebih besar dan akhirnya harga pasar
saham akan meningkat.
Misalnya PT Ngalor Ngidul memiliki laba dan harga
pasar saham sebagai berikut :

Laba setelah pajak Rp. 40.000.000


Jumlah saham beredar 500.000
Laba per lembar saham Rp 80
Harga pasar saham setelah dividen Rp 960
Price/earning ratio (PER) 12 kali
Misalkan perusahaan membagikan
keuntungan Rp. 20.000.000 sebagai
pembayaran dividen atau pembelian
kembali saham. Maka dividen per lembar
saham menjadi Rp. 20.000.000/500.000 =
Rp. 40. Kalau investor menghendaki cash
dividen maka nilai saham sebelum dividen
dibayarkan adalah Rp. 40 + Rp. 960 =
Rp.1000. Jika perusahaan akan membeli
saham dengan dana Rp. 20.000.000 maka
akan dapat membeli saham sebanyak
20.000 lembar saham sehingga lembar
saham yang beredar menjadi 480.000
lembar. Jadi keuntungan per lembar saham
adalah Rp. 40.000.000/480.000=
Rp83,333333
Bila Prince Earning Ratio tidak berubah (1
kali)
maka harga pasar saham secara
keseluruhan
tidak mengalami perubahan yaitu
Rp. 83,3333333333 x 12 =
Rp.1.000.sehingga yang diterima investo
baik dari penerimaan dividen maupun dar
pembelian kembali adalah Rp.1000
Soal 1
Perusahaan A sedang merencanakan untuk
memperluas sarana produksinya tahun
depan dengan investasi Rp 13.000.000,-.
Rasio hutang terhadap total assets saat ini
adalah 40% dan itu dianggap merupakan
struktur modal yang optimum, laba setelah
pajak saat ini Rp 6.000.000,-. Jika Perusahaan
A berharap untuk mempertahankan 60%
dividen payout rasionya, berapa banyak
eksternal equity yang diperlukan untuk
membiayai ekspansi tersebut?
Jawab
Soal 2
Perusahaan B memperoleh laba setelah
pajak sebesar Rp 11.000.000,- tahun yang
lalu dan membagikannya dalam bentuk
dividen sebesar Rp 3.960.000,-. Laba
tersebut telah tumbuh dengan tingkat
pertumbuhan sebesar 6% per tahun selama
10 tahun. Pada tahun ini perusahaan
memperoleh laba sebesar Rp 14.000.000,-.
Kesempatan investasi yang tersedia
sebesar Rp 10.000.000,-. Hitunglah dividen
untuk tahun ini di bawah setiap kebijakan
berikut ini.
a. Payout yang konstan?
b. Pertumbuhan dividen yang stabil?
c. Residual dividend policy (anggap perusahaan
berharap akan mempertahankan debt to total
assets ratio 40%)?.
Jawab
a. Payout ratio= Rp 3.960.000,-/Rp 11.000.000,-
= 36%
= 36% (Rp 14.000.000,-) = Rp
5.040.000,-
b. Pertumbuhan 6%, sehingga dividen yang
dibayarkan
= (1 + 6%)(Rp 3.960.000,-)
= Rp 4.197.000,-
Investasi Rp 10.000.000,-
c. Persentase equity financing 60%
Equity financing
Rp 6.000.000,-
Laba yang diperoleh Rp 14.000.000,-
Dividen yang dibagikan Rp 8.000.000,-
Soal 3
Suatu perusahaan akan
membagikan stock dividen sebesar
10 %. Saat ini posisi keuangan
perusahaan sebagai berikut :
Harga saham per lembar Rp
8000
Jml lembar saham beredar 10 jt
lmbr
Laba perlembar saham. (EPS ) Rp
800
Apa yg terjadi dengan harga saham,
Jawab :
Sebelum membagi stock dividend,
EAT (800 x 10 jt ) Rp 8.000 jt
PER (Harga Shm/EPS) 10 x
Keadaan tsb diperkiran sama. Maka stlh
stock dividen posisinya menjadi :
EAT Rp 8.000 jt
Jml lbr saham 11 jt lembar
EPS Rp 727
Harga saham (10 x 727) Rp 7.270/lbr
Ini berarti bahwa harga saham
turun 10%, karena penambahan
lembar saham sebesar 10%
Soal 4
PT MSS merencanakan untuk mengembangkan
perusahaannya dan memerlukan dana untuk investasi
sebesar Rp 6,5 jt. Debt to equity ratio 40%, EAT saat ini
Rp 3 juta, Dividen payout ratio 60%.
Berapakah jml modal yang diperlukan dari pihak luar ?
Jawab : EAT 3 jt
Dividend payout ratio 60%
Dividen( 60% x 3 jt) 1,8 jt
Laba ditahan (40% x 3 jt) 1,2 jt
Capital budget 6,5 jt
Debt to Equity ratio 40%
Total Hutang(40%x 6,5 jt) 2,6 jt
Total equity (60% x 6,5 jt) 3,9 jt
Laba ditahan 1,2 jt
External Equity (3,9 jt 1,2 jt) 2,7 jt
Soal 5
Perusahaan B memperoleh EAT Rp 22 jt
tahun yg lalu dan membagikannya dalam
bentuk dividen sebesar Rp 7,920 laba tsb
telah tumbuh dg tk pertumbuhan
6%/tahun selama 10 tahun. Pada tahun ini
perusahaan memperoleh laba Rp 28 jt.
Kesempatan investasi yang tersedia Rp 20
jt. Hitunglah untuk tahun ini apabila
perusahaan mengambil kebijakan sbb :
1. Payout yang konstan
2. Pertumbuhan dividen yang stabil
3. Residual policy (dg asumsi debt to total
Jawab :
1. Dividend payout konstan
Div. Payout lama x laba baru
(7,920 Jt/22 jt) (28 jt) = Rp 10,080 jt
2. Pertumbuhan dividen yang stabil (6%)
(1 + 6%) (7,920 jt) = Rp 8.395.200
3. Resudual dividen policy
Investasi Rp 20 jt
Debt to Total Assets 40 %
Equity financing (60% X 20 t) Rp 12 jt
EAT Rp 28 jt
Dividen yang dibagikan (28 jt 12 jt) Rp 16
jt
Terima Kasih
Atas Perhatiannya

22

Anda mungkin juga menyukai