Pemecahan
Pemecahan
saham (Rp)
kebalikan (Rp)
160.000.000 160.000.000 (12.800)
(3.200)
128.000.000
128.000.000
672.000.000
672.000.000
960.000.000
960.000.000
Jumlah
saham
lembar
27.500 lbr
50.000 lbr
12.500 lbr
KEBIJAKAN DEVIDEN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manajemen mempunyai dua alternative perlakuan terhadap pengih setelah hasilan bersih setelah pajak
(EAT) perusahaan : 1) Dibagi kepada para pemegang saham perusahaan dalam bentuk deviden dan 2) di
investasikan kembali kepada perusahaan sebagai laba yang ditahan (retained earning). Pada umumnya sebagai EAT
(Earning After Tax) dibagi dalam bentuk deviden dan sebagian lagi diinvestasikan kembali, artinya manajemen
harus membuat keputusan tentang besarnya EAT yang dibagikan sebagai deviden. Pembuatan keputusan tentang
deviden ini disebut kebijakan deviden (Dividen Policy).
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Kebijakan deviden menentuka berapa banyak laba yang harus dibayarkan dan berapa banyak yang harus
ditanam kembali didalam perusahaan (laba ditahan). Kebijakan deviden merupakan bagian integral dari keputusan
pembelanjaan perusahaan. Deviden payout ratio (DPR) menentukan laba yang ditahan perusahaan sebagai sumber
pembelanjaan.
Dalam penyusunan penulisan ini dapat diidentifikasikan masalah tentang :
Peranan deviden sebagai dasar penilaian saham
Perhitungan deviden dan modal sendiri yang diperoleh dengan menggunakan beberapa cara (stock splits
dan reverse splits)
C. PEMBATASAN MASALAH
Dalam makalah ini hanya membahas tentang teori-teori kebijakan deviden yang dikemukakan oleh
beberapa tokoh, perhitungan deviden dan jumlah modal sendiri yang diperoleh dari pembagian deviden tersebut.
D. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa itu kebijakan deviden dan deviden itu sendiri.
2. Untuk mengetahui perhitungan pembayaran deviden kepada pemegang saham dari laba yang diperoleh
perusahaan.
3. Apakah kebijakan deviden adalah suatu hal yang penting dalam artian mempengaruhi nilai perusahaan?
E. MANFAAT ATAU KEGUNAAN PENULISAN
V = D1/ (Ke g)
Keterangan :
Do
= Rate of return
Contoh :
1. Deviden saham biasa pada tahun pertama sebesar Rp. 1.600, tingkat return yang diharapkan oleh investor adalah
14% dan tingkat pertumbuhan saham tersebut 7%. Nilai sekarang saham biasa tersebut adalah :
Jawab :
V = 1600 / (0.14 0.07) =Rp. 22.857,1
Jika saham tersebut tidak ada tingkar pertumbuhan, nilai saham biasa sekarang adalah V = 1600 / 0.14 = Rp.
11.428,6
Penyusunan kembali persamaan diatas diperoleh rate of returnyang diinginkan oleh investor (Ke) yaitu : Ke = (D1 /
V) + g
= (1600 / 22.857,1) + 0.07 = 0.140
C. FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI KEBIJAKAN DEVIDEN
Ada beberapa factor yang dapat mempengaruhi besar kecilnya deviden yang dibayarkan oleh perusahaan
kepada pemegang saham, antara lain :
Kebijakan deviden dengan pnetapan jumlah deviden minimal ditambah jumlah ekstra tertentu.
Kebijakan itu menentukan jum;ah rupiah minimal deviden per lembar saham setiap tahunnya apabila
keuntungan oerusahaan lebih baik akan membayar deviden ekstra.
E. STOCK DEVIDEN
Tindakan perusahaan memberikan saham baru sebagai pembayaran deviden (deviden dalam bentuk saham)
kepada pemegang saham. Bagi investor, dengan adanya stock deviden tidak memperoleh apa-apa kecuali tambahan
saham, demikian proporsi kepemilikan tidak mengalami perubahan.
Tujuan perusahaan memberikan stock deviden adalah untuk menghematr kas karena adanya kesempatan
investasi yang lebih menguntungkan.
Keterangan :
a = Perbandingan terkecil
b = perbandingan terbesar
H. CONTOH SOAL :
Diketahui struktur modal PT. Simply sebagai berikut :
Saham biasa (@10.000, 5000 lembar)
50.000.000
Agio saham
40.000.000
Laba di tahan
65.000.000
155.000.000
Tentukan :
a.
Harga pasar saat ini Rp. 13.000, stock deviden 20 %. Tentukan struktur modal baru dan analisis
b.
c.
Jawab :
Stock deviden
= 20 % x 5000 = 1000
Saham biasa
Agio saham
= Rp. 60.000.000
Agio saham
= Rp. 43.000.000
Laba ditahan
= Rp. 52.000.000
= Rp.155.000.000
Analisa : Jika perusahaan melakukan stock deviden 20%, maka jumlah lembar saham akan bertambah
1000 lembar, agio saham bertambah menjadi Rp. 43.000.000 dan Laba yang ditahan berkurang Rp.
52.000.000.
b. Stock splits four to one
b x jumlah lembar saham = 4 x 5000 = 20.000
a
1
a x Nilai nominal
= 1 x 10.000 = 2500
= Rp. 50.000.000
Agio saham
= Rp. 40.000.000
= Rp. 65.000.000
= Rp. 155.000.000
Analisis : Jika perusahaan melakukan stock splits fout to one, maka jumlah lembar saham akan
bertambah sebesar Rp. 20.000 sedangkan nilai nominal akan berkurang sebesar Rp. 2500.
c.
3 x 5000= 3750
4
b x Nilai nominal
a
4 x 10.000
= 13.333,33333
= Rp.50.000.000
Agio saham
= Rp.40.000.000
= Rp. 65.000.000
= Rp. 155.000.000
Analisis : Jika perusahaan melakukan reverse splits three to four, maka jumlah lembar saham akan
berkurang sebesar 3750 sedangkan nilai nominal akan bertambah menjadi sebesar Rp. 13.333,33333
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kebijakan deviden adalah kebijakan untuk menentukan berapa laba yang harus dibayarkan (deviden)
kepada pemegang saham dan berapa banyak yang harus ditanam kembali (laba yang ditahan).
Ada cara perhitungan untuk menaikan dan menurunkan jumlah lembar saham dengan cara stock splits
dengan mengurangi nominal terkecil dan reverse splits dengan menambah nominal terkecil. Deviden juga memiliki
peranan sebagi dasar penilaian saham yang dihitung menurut nilai sekarang.
Pemegang saham mendapat deviden sesuai hak yang diperoleh dari laba yang didapat perusahaan, dengan
perhitungan yang sudah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Atmaja, Lukas Setia, Manajemen Keuangan Edisi Revisi dilengkapi soal jawab/Lukas Setia Atmaja;- Ed. III,
Yogyakarta, Andi, 1999.
Miswanto, Manajemen Keuangan 2, Gunadarma, Depok, 1998