Dalam menilai suatu investasi diperlukan suatu analisa dan kriteria yang tepat, sehingga
diharapkan invetasi yang kita pilih memiliki risiko seminimal mungkin. Salah satu cara
mengukur/analisa peformance/kinerja suatu pilihan investasi adalah rasio keuangan.
Perhitungan rasio:
Rasio likuiditas
1. Current ratio = aset lancar / liabilitas lancar
PT A = 290.000 / 88.000 = 3,30
PT B = 288.000 / 89.500 = 3,22
2. Quick (acid test) ratio = (aset lancar – persediaan) / liabilitas lancar
PT A = (290.000 – 113.000) / 88.000 = 2,01
PT B = (288.000 – 117.000) / 89.500 = 1,91
Rasio profitabilitas
1. Net profit margin = laba bersih setelah pajak / penjualan bersih
PT A = 70.700 / 920.000 = 7,68%
PT B = 85.800 / 950.000 = 9,03%
2. Return on total assets (ROA) = laba bersih setelah pajak / rata-rata total aset
PT A = 70.700 / 560.000 = 12,63%
PT B = 85.800 / 554.000 = 15,49%
Rasio aktivitas
1. Total assets turn-over = penjualan bersih / rata-rata total aset
PT A = 920.000 / 560.000 = 1,64
PT B = 950.000 / 554.000 = 1,71
2. Inventory turn-over = beban pokok penjualan / rata-rata persediaan
PT A = 640.000 / 113.000 = 5,66
PT B = 648.000 / 117.000 = 5,54
Analisa rasio:
Dalam membandingkan PT A dengan PT B, investor biasanya akan lebih tertarik untuk
melihat tingkat profitabilitasnya karena dari rasio profitabilitas dapat diukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba, dan dari laba itulah investor akan mendapatkan
kembalian (return) dari perusahaan berupa dividen. Berdasarkan hasil perhitungan rasio
keuangan PT A dan PT B, dapat disimpulkan bahwa kinerja PT B dari sisi
profitabilitasnya lebih baik daripada PT A. Melalui net profit marginnya, PT B dinilai
lebih efisien dan lebih mampu dalam memperoleh laba melalui kegiatan operasinya. Dan
melalui ROA-nya, PT B dinilai lebih mampu mengelola total asetnya untuk memperoleh
laba sehingga dapat memberikan kembalian (return) kepada para investornya.
Meskipun rasio likuiditas dan rasio aktivitas PT A lebih tinggi daripada PT B, apabila
saya menempatkan diri sebagai investor, saya rasa PT B lebih baik karena rasio
profitabilitasnya yang cukup menjanjikan. Selain itu, rasio likuiditas PT B pun tidak
buruk, karena masih melebihi angka 1 sehingga dapat dikatakan bahwa PT B mampu
memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dan dari rasio aktivitas, meskipun perputaran
persediaan PT B lebih rendah, yang artinya jumlah penjualannya lebih sedikit daripada
PT A, dapat dilihat dari total assets turn-overnya bahwa PT B lebih efisien dalam
memanfaatkan asetnya secara maksimal.
Pengguna laporan keuangan antara lain adalah pemegang saham, kreditur, management.
Jelaskan informasi keuangan yang menjadi fokus para pengguna laporan keuangan!
Fokus pemegang saham adalah untuk mengetahui risiko keuangan perusahaan dan tingkat
pengembaliannya (kemampuan perusahaan dalam melakukan pembayaran dividen) di saat ini
dan masa yang akan datang yang secara langsung dapat memengaruhi harga saham.
Fokus kreditur adalah menilai likuiditas jangka pendek perusahaan dan kemampuannya
dalam mengembalikan pokok pinjaman beserta bunga yang disetujui kedua belah pihak pada
saat jatuh tempo.
Fokus management adalah memahami keadaan keuangan dan kinerja perusahaan, serta
memperoleh informasi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan, evaluasi usaha
yang sedang berjalan, melakukan budgeting dan kontrol internal.
Manfaat Rasio Keuangan bagi Investor dan Management
Jelaskan manfaat yang dapat diperoleh oleh investor atau management keuangan dalam
perhitungan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas!
1. Rasio Likuiditas
Bermanfaat untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
finansial jangka pendek menggunakan aset lancar, seperti kas dan setara kas, surat
berharga, piutang usaha, dan persediaan. Kemampuan perusahaan dalam hal ini
dipengaruhi oleh jumlah aset lancar yang tersedia untuk membayar liabilitas lancar dan
jumlah liabilitas lancar yang harus dibayar.
2. Rasio Solvabilitas
Bermanfaat untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua kewajiban
finansial jangka panjang. Kemampuan perusahaan dalam hal ini dipengaruhi oleh
stabilitas finansial (kemampuan perusahaan menghasilkan laba dan kas) dan
kelangsungan hidup perusahaan (struktur modal perusahaan).
3. Rasio Aktivitas
Bermanfaat untuk mengukur efisiensi perusahaan; bagaimana kinerja perusahaan dalam
upayanya untuk menghasilkan laba dan kas menggunakan sumber dayanya (aset maupun
leverage).
4. Rasio Profitabilitas
Bermanfaat untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui
kegiatan operasi. Kemampuan perusahaan dalam hal ini dipengaruhi oleh kemampuan
perusahaan dalam memanfaatkan aset yang dimiliki, melakukan kegiatan operasi secara
efisien, dan memberikan kembalian (return).