Anda di halaman 1dari 5

Nama : Hardianti

Nim : 181821529

Kelas : Akuntansi (A)

Matkul : Metode Penelitian

ALAT ALAT ANALISIS DALAM PNGELOLAHAN DATA DAN


ANALISIS DATA
A. RASIO KEUANGAN
Rasio keuangn merupakan analisis dengan membandingkan suatu pos
laporan dengan pos laporan keuangan lainya,baik secara individu maupun
bersama sama untuk mengetahui antara pos tertentu ,baik dalam nerca
maupun dalam laporan labarugi .Rasio menggambarkan suatu hubungan dan
perbandingan antara jumlah tertentu dalam suatu pos laporan keuangan
dengan jumlah yang lain pada pos laporan keuangan yang lain .dengan
menggunakan metode analisis seperti berupa rasio ini akan menjelaskan atau
memberikn gambaraan tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi
keuangan suatu perusahaan .dengan rasio keuangan pula dapat membantu
perusahaan dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan keuangan.
 Jenis jenis rasio keuangan yang sering di pakai apabila di lihat dari
mana rasio di buat,maka rasio rasio dapat di golongkan menjadi 3
yaitu
1. Rasio rasio neraca,yaitu rasio yang di susun dari data yang berasal
dari neraca,misalnya current ratio,Acid-test ratio
2. Rasio rasio laporan labarugi,yaitu rasio rasio yang di susun dari data
yang berasal dari income statement,misalnya gross profit margin,net
operating margin.
3. Rasio rasio antar laporan,yaitu rasio rasio yang di susun dari data
yang berasal dari income statement,misaalnya assets
turnover,inventory turnover.

B. PENILAIAN INVESTASI
Ada beberapa metode untuk menilai perlu tidaknya suatu investasi atau memilih
berbagai macam alternatif investasi. Berikut ini dibahas beberapa metode untuk
menilai suatu usulan investasi

1. Payback Period Payback Period (Periode Pengembalian) adalah jangka waktu


yang dibutuhkan untuk mengembalikan nilai investasi melalui penerimaan
penerimaan yang dihasilkan oleh proyek investasi tersebut. Jika pajak
penghasilan belum diperhitungkan dalam penentuan payback period, dalam
investasi perluasan usaha, payback period
Keunggulan Metode Payback Period
• Untuk investasi yang besar risikonya dan sulit untuk diperkirakan, maka tes
dengan metode ini dapat mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk
pengembalian investasi.
• Metode ini dapat digunakan untuk menilai dua proyek investasi yang
mempunyai rate of return dan risiko yang sama, sehingga dapat dipilih investasi
yang jangka waktu pengembaliannya paling cepat.
• Metode ini merupakan alat yang sederhana untuk memilih usul-usul investasi
sebelum meningkat ke penilaian lebih lanjut dengan mempertimbangkan
kemampuan investasi untuk menghasilkan laba.
2. Average Rate of Return (ARR) Average Rate of Return (Rata-rata kembalian
investasi) sering disebut accounting method atau financial statement method,
karena dalam perhitungannya digunakan angka laba akuntansi (accounting profit)
Keunggulan Metode Average Rate of Return
3. Internal Rate of Return (IRR) Internal Rate of Return (Tingkat Pengembalian
Internal) adalah pengembalian yang berasal dari suatu usulan proyek tertentu.
IRR adalah tingkat diskonto yang membuat nilai sekarang bersih arus kas masuk
sama dengan nilai sekarang bersih arus kas keluar sama dengan nol. Metode ini
mengasumsikan bahwa arus kas masuk diinvestasikan kembali pada tingkat
pengembalian internal yang besarnya sama
Metode ini telah memperhitungakan arus kas selama umur proyek investasi
4. Net Present Value (NPV) Net Present Value (Nilai Sekarang Bersih)
membandingkan nilai sekarang arus kas di masa depan yang diharapkan berasal
dari proyek investasi dengan pengeluaran kas awal untuk investasi tersebut. Arus
kas bersih adalah selisih antara perkiraan arus kas masuk yang diperoleh karena
adanya investasi dengan perkiraan arus kas keluar untuk investasi tersebut.

C. PETUNJUK CARA MENGANALISIS

Dalam melakukan analisis data harus didasarkan pada prosedur dan langkah-langkah tertentu.
Berikut ini adalah beberapa langkah dalam analisis data:

1. Pengumpulan Data, tahap awal kegiatan analisis data adalah pengumpulan data


untuk dianalisis.
2. Tahap Penyuntingan, yaitu proses pengecekan kejelasan dan kelengkapan terkait
pengisian instrumen pengumpulan data.
3. Tahap pengkodean, yang merupakan proses mengidentifikasi dan
mengklasifikasikan semua pernyataan pada instrumen untuk mengumpulkan data
berdasarkan variabel yang sedang dipelajari.
4. Tahap Pengujian, yaitu proses pengujian kualitas data, baik dari segi validitas
maupun reliabilitas instrumen dari pengumpulan data.
5. Tahap Mendeskripsikan Data, yaitu proses menggambarkan data dengan
menyajikannya dalam bentuk tabel frekuensi atau diagram dengan berbagai ukuran
kecenderungan sentral dan ukuran dispersi. Tujuannya adalah untuk memahami
karakteristik data sampel dari suatu penelitian.
6. Tahap Pengujian Hipotesis, yaitu proses pengujian proposisi apakah itu dapat
diterima atau ditolak, apakah itu memiliki makna atau tidak. Berdasarkan tahap ini
nanti kesimpulan atau keputusan akan dibua
D. MODEL LINEAR PROGRAMMING
Model LP merupakan bentuk dan susunan dalam menyajikan masalah
masalah yang akan dipecahkan dengan teknik LP.Ciri khas model linear
programming ialah bahwa linear programming tersebut didukung oleh macam-
macam asumsi yang menjadikan sebagai tulang punggung model tersebut. Asumsi
tersebut antara lain ialah sebagai berikut :
 Propotionality

Pada Asumsi ini ialah bahwa naik turunnya nilai z dan juga penggunaan faktor-faktor
produksi yang tersedia akan dapat berubah secara sebanding atau sejajar
(proposional) pada perubahan tingkat kegiatan.

 Additivity

Pada Asumsi ini ialah bahwa nilai tujuan pada tiap kegiatan tidak saling
mempengaruhi satu sama lain, atau dalam linear programming tersebut dianggap
bahwa suatu kenaikan nilai tujuan yang diakibatkan oleh kenaikan suatu
kegiatan(proses) dapat ditumbuhkan dengan tidak harus mempengaruhi nilai Z yang
diperoleh dari kegiatan lain.

 Divisibility

Pada Asumsi ini menyatakan bahwa suatu keluaran (output) yang dihasilkan oleh
suatu kegiatan(proses) dapat berupa suatu bilangan pecahan, demikian juga
dengan nilai Z yang dihasilkan.

 Deterministic (certainty)

Pada Asumsi ini menyatakan bahwa semua parameter yang terdapat didalam model
linear programming (aij, bj, cj ) tersebut dapat diperkirakan dengan pasti
walaupun jarang digunakan tepat.

Dalam model LP dikenal 2 (dua) macam “fungsi”, yaitu fungsi tujuan (Objective
Function) dan fungsi batasan (constraint function)
•Fungsi Tujuan ,fungsi yang menggambarkan tujuan/sasaran di dalam permasalahan
LP yang berkaitan dengan pengaturan secara optimal sumberdaya sumberdaya, untuk
memperoleh keuntungan maksimal atau biaya minimal. Nilai yang akan
dioptimalkan dinyatakan sebagai Z

•Fungsi Batasan merupakan bentuk penyajian secara matematis batasan batasan


kapasitas yang tersedia yang akan dialokasikan secara optimal ke berbagai kegiatan

Anda mungkin juga menyukai