PEMBAHASAN
Menurut PSA 22 (SA 329) Prosedur Audit Analistis adalah sebuah prosedur dengan
melakukan evaluasi atas informasi keuangan yang dibuat dengan mempelajari hubungan
yang rasional antara data keuangan yang satu dengan data keuangan yang lain, atau
antara data keuangan dan non keuangan untuk memperoleh bukti audit melalui analiisis
perbandingan data-data tersebut.
Tujuannya adalah untuk memperoleh bukti tentang asersi tertentu, yang berhubungan
dengan saldo rekening atau jenis transaksi lainnya.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam Standar Profesional Akuntan Publik
tujuan penggunaan prosedur analistis sebagai berikut :
1. Membantu auditor dalam merencanakan sifat, saat dan lingkup prosedur analistis
lainnya.
2. Sebagai pengujian substantif untuk memperoleh bukti tentang asersi tertentu yang
berhubungan dengan saldo akun.
3. Sebagai review menyeluruh informasi keuangan pada tahap review akhir audit, dan
mengetahui kemungkinan adanya salah saji laporan keuangan.
Penelahaan secara menyeluruh umumnya meliputi pembacaan laporan keuangan dan
catatannya serta mempertimbangkan hal-hal berikut ini :
a. Kecukupan bukti yang terkumpul sebagai respon terhadap saldo yang tidak biasa atau
yang tidak diharapkan,yang diidentifikasi pada waktu perencanaan audit atau dalam
pelaksanaan audit.
b. Saldo atau hubungan yang tidak biasa atau tidak diharapkan yang sebelumnya tidak
diidentifikasi
2. Tahap Pengujian
Penggunaan prosedur Analistis pada tahap ini tergantung pada pertimbangan auditor
mengenai evektifitas dan efisiensi prosedur audit dalam mengidentifikasikan kemungkinan
salah saji tergantung atas:
Sifat Asersi ( pernyataan manajemen yang terkandung dalam laporan keuangan)
Kelayakan dan kemampuan untuk memprediksikan suatu hubungan
Ketersediaan dan keandalan data yang digunakan untuk mengembangkan
harapan.
Ketepatan harapan.
3. Tahap Penyelesaian (Review akhir)
Pada tahap ini berguna sebagai alat bantu peninjau dalam menemukan kesalahan
penyajian dan untuk membantu auditor mengambil pandangan objektif terakhir atas
laporan keuangan yang telah diaudit yang kemungkinan adanya kekeliruan dalam
audit.
Metode Kuantitatif merupakan penilaian perusahaan dalam bentuk data yang diringkas
dan diatur menurut angka sebelum kesimpulan dideskripsikan berdasarkan tindakan
pengendalian strategi. Walaupun data yang dikumpulkan dari pendekatan ini lebih mudah
untuk diringkas dan diatur, namun untuk menginterpretasikan apa yang dimaksud oleh
pengukuran kuantitatif ini sangatlah sulit dan subyektif juga sifatnya
Metode prosedur analistis menurut Sofyan Safri dalam buku Auditing Kontemporer,
yaitu:
a. Subjective Evaluation: Suatu metode evaluasi bersifat subjektif berdasarkan pada
pengalaman auditor.
Dalam metode ini sumber informasi yang digunakan
u n t u k mendapatkan data adalah segala macam sumber informasi,
m i s a l n y a : laporan, statistik, wawancara, dll.
Ke u n t u n g a n dasar metode ini adalah kemampuan nyata
u n t u k menggunakan data yang tersedia, sedangkan kelemahan metode ini
adalah s i f a t s u b j e k t i f n y a d a n s u l i t m e l u k i s k a n s e c a r a o b j e k t i f h a s i l
y a n g s a m a dengan auditor lainnya.
b. Rules of Thumb, yaitu: menggunakan data kuantitatif yang sederhana untuk
membandingkan nilai audit tahun lalu dengan nilai audit yang sedang diperiksa.
Metode ini meliputi perhitungan observasi trend yang lalu ke dalam periode
audit sekarang Informasi yang dibutuhkan adalah mengenai nilai a u d i t y a n g l a l u ,
n i l a i a u d i t y a n g l a l u y a n g t i d a k b i a s a d a n k e s a l a h a n akuntansi yang tidak
diperbaiki dapat mempengaruhi penilaian auditor untuk t a h u n berjalan.
Dengan menggunkan metode ini auditor
h a r u s mempertimbangkan pengaruh kesalahan akuntansi yang diperbaiki
tahunlalu.
Profesi audit internal makin banyak menerapkan teknik-teknik analitis. Prosedur Audit
Analitis/PAA (analytical auditing procedures/APP) disebut juga prosedur analitis, yakni
merupakan studi dan perbandingan hubungan-hubungan diantara berbagai informasi,
baik keuangan maupun nonkeuangan. Informasi yang bisa dibandingkan adalah :
merupakan bentuk khusus dari PAA yang digunakan terutama untuk menganalisis
perubahan dalam saldo-saldo akun, informasi keuangan lainnya, atau informasi
operasional dari waktu ke waktu. Analisis tren disebut analisis horizontal karena
digunakan untuk menelusuri saldo akun atas elemen operasi dari waktu ke waktu
(Sawyer:2003).
Analisis tren disebut juga dengan analisis naik-turun karena dengan analisis tersebut
diketahui kenaikan atau penurunan dari masing-masing akun. Agar tren itu dapat
diperbandingkan maka harus dipenuhi beberapa syaratnya, antara lain prinsip-prinsip
akuntansi yang digunakan pada waktu melakukan pencatatan akuntansi dilakukan secara
konsisten dan selama periode bersangkutan tidak terjadi.
b. Analisis rasio (ratio analysis)
adalah bagian terpisah dari analisis trend yang terutama digunakan untuk
membandingkan hubungan antar akun laporan keuangan pada satu titik waktu. Analisis
rasio bisa digunakan baik untuk akun laba rugi maupun neraca. Dua metode analisis rasio
yang umumnya digunakan adalah laporan dalam presentase ( common size statement )
dan rasio-rasio keuangan (Sawyer:2003).
Analisis rasio merupakan analisis hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan
keuangan yang digunakan untuk menginterpretasikan kondisi keuangan dan hasil operasi
suatu perusahaan. Analisis rasio merupakan konversi data dari laporan keuangan menjadi
informasi yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan. Analisis rasio dilakukan dengan
membandingkan 2 (dua) atau lebih item keuangan, biasanya dari tahun yang sama.
Informasi ini berguna untuk mengevaluasi prospek masa depan, risiko operasi dan risiko
keuangan.
digunakan untuk menguji hubungan antara dua atau lebih variable. Analisis ini mengukur
perubahan dalam satu variable seiring dengan perubahan pada variable lain
(Sawyer:2003).
Analisis perbandingan laporan keuangan, merupakan metode dan teknik analisis dengan
cara membandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih dengan
menunjukkan kenaikan atau penurunan persentase, perbandingan rasio dan persentase
dari total.
b. M e m b a n d i n g k a n d a t a k l i e n d e n g a n d a t a s e r u p a p a d a
p e r i o d e sebelumnya
sejenis ini dapat dilakukan dengan membandingkan saldo
t a h u n berjalan dengan saldo tahun lalu, atau membandingkan rincian total saldo
dengan rincian serupa pada tahun sebelumnya selain itu dapat juga dengan
menghitung rasio dan hubungan persentase untuk perbandingan
d e n g a n tahun sebelumnya
C. Membandingkan data klien dengan data yang diperkirakan klien
Sebagian besar perusahaan membuat anggaran untuk berbagai aspek operasi dan hasil
keuangannya . karena anggaran mencerminkan akun klien untuk satu periode,
penyelidikan atas bidang bidang terpenting dimana tempat perbedaaan antara hasil yang
dianggarkan dan yang sebenarnya dapat menunjukan adanya kemungkinan salah saji.
e. Membandingkan data klien dengan hasil perkiraan yang menggunakan data non
keuangan
Perhatian pokok dalam memanfaatkan data non keuangan adalah akurasi data tersebut,
misalnya dengan mengaudit sebuah hotel, diketahui jumlah kamar, tarif untuk setiap
kamar, dan tingkat hunian. Dengan memanfaatkan data itu, akan lebih mudah untuk
mengestimasi total pendapatan dari semua kamar untuk dibandingkan dengan
pendapatan yang tercatat.
Beberapa hal yang harus dinyatakan dari hasil pelaksanaan prosedur analisis,antara lain
sebagai berikut :
1. Pemahaman tentang bidang usaha dan industry klien
2. Karakteristik keuangan dari industry yang bersangkutan
Contoh beberapa prosedur analisis dalam kaitannya dengan tes saldo nilai persediaan pada
siklus persediaan dan pergudangan Adalah sebagai berikut :
b. Jaringan
Jaringan membantu manajer memvisualisasikan operasi yang dibutuhkan, kebutuhan
sumber daya, waktu, biaya, dan urutan kejadian dalam proyek-proyek besar yang
kompleks. Jaringan memberikan gambaran diagramatik dari urutan kejadian dan langkah-
langkah kritis dalam proyek. Analisis jaringan membantu manajemen dalam memahami
bagaimana proyek harus dilakukan dan mengidentifikasi cara-cara yang mungkin untuk
merevisi atau memperpendek urutan aktivitas guna mempercepat atau memperkecil
biaya. Metode keputusan jaringan yang diketahui paling baik adalah program evaluation
and review technique-PERT (teknik evaluasi dan penelaahan program) dan critical path
method-CPM (metode jalur kritis).
c. Bagan Gantt
Bagan gantt adalah teknik penjadwalan proyek yang membagi setiap proyek ke dalam
aktivitas-aktivitas yang memiliki estimasi waktu mulai dan selesai. Bagan gantt
memungkinkan pengambilan keputusan untuk secara visual menelaah penyajian
anggaran waktu proyek dan memungkinkan perbandingan lanjutan dengan waktu actual.
Kesederhanaannya memungkinkan memodifikasi jadwal secara mudah.
d. Model-model Persediaan
Penggunaan yang paling umum adalah control persediaan dan penjadwalan produksi.
Model kuantitas pesanan ekonomi (EOQ) memiliki asumsi-asumsi: Permintaan
persediaan diketahui dengan pasti dan bersifat konstan, dan Persediaan segera diisi pada
level nol (tidak ada waktu tunggu dan tidak terjadi kehabisan persediaan).
Biaya-biaya yang harus dipertimbangkan dalam model persediaan adalah sebagai berikut:
Biaya pemesanan, mencakup semua biaya tambahan yang berkaitan dengan pemesanan,
Biaya penyimpanan, mencakup semua biaya tambahan yang berkaitan dengan
penyimpanan persediaan, dan Biaya kekurangan/kehabisan persediaan, mencakup biaya
akibat hilangnya penjualan, hilangnya penjualan di masa depan, dan hilangnya keinginan
pelanggan untuk membeli.
e. Analisis Sensitivitas
Digunakan untuk menguji perilaku model terhadap kondisi-kondisi yang berubah. Lebih
khusus lagi, analisis ini berkaitan dengan perubahan solusi model sebagai akibat dari
adanya perubahan dalam parameter-parameter masalah.
f. Kurva Pembelajaran
Menggambarkan bahwa begitu orang-orang memperoleh pengalaman, maka mereka bisa
mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.
Kurva pembelajaran berarti ada sifat pembelajaran yang didapatkan dari pekerjaan yang
dilakukan secara berulang-ulang.
g. Simulasi
Simulasi didefinisikan sebagai proses mengembangkan ukuran-ukuran kinerja system
dengan melakukan eksperimen sampling terhadap model system. Hal ini merupakan
teknik yang digunakan untuk membuat ukuran-ukuran kinerja untuk masalah kebijakan
yang berbagai komponennya bersifat acak. Teknik ini melibatkan pendefinisian tujuan
model, memformulasikan model, memvalidasi model, merancang eksperimen, dan
melakukan simulasi.
h. Pohon Keputusan
Pohon keputusan bermanfaat jika solusi membutuhkan proses pengambilan keputusan
secara berurutan. Tujuan dari pohon keputusan adalah memilih seperangkat strategi yang
sesuai yang akan menghasilkan ekspektasi nilai tertinggi. Pohon keputusan berguna bagi
auditor internal dalam pengambilan keputusan yang akan mereka lakukan.
i. Pemprograman Dinamis
Disebut juga teori maksimisasi. Teknik ini digunakan jika seluruh rangkaian dari keadaan
atau tindakan telah terjadi dan keputusan di tiap keadaan tergantung pada keputusan
yang dibuat pada keadaan sebelumnya. Teknik ini memungkinkan seorang internal
auditor untuk menentukan secara matematis konsekuensi keputusan dari periode ke
periode.
Beberapa pendekatan dapat dipakai untuk membantu auditor mempelajari teknik analisis
khusus.
a. Probability Models
Teknik probabilitas merupakan teknik yang banyak dipakai secara umum, bahkan sejumlah teknik
baru telah diturunkan dari teknik probabilitas, seperti critical path methods (CPM).
Teknik probabilitas merupakan pengembangan dari teori peluang.
Terdapat 3 subyek berbeda dalam mempelajari teknik probabilitas, yaitu :Jumlah peristiwa yang
terjadi menunjukkan total jumlah peristiwa yang mungkin terjadi, Kapan peristiwa atau kejadian
harus ditambahkan untuk memperoleh probabilitas, dan Kapan peristiwa atau kejadian harus
digandakan untuk memperoleh probabilitas.
Adapun aplikasi dari model probabilitas tidak hanya berguna untuk performance audit, tetapi
juga dapat dipakai dalam semua tingkatan aktivitas (misalnya aktivitas produksi, personal, dan
riset) yang dapat diaudit untuk kepentingan ekonomis maupun efisien.
b. Balancing Models
Model ini merupakan model yang paling dikenal dan melibatkan akuntan dan auditor
didalamnya.
Berikut analisis untuk balancing model sebagaimana dinyatakan oleh GAO (General Accounting
Ofiice) :
2.Assessing provisional ordering. Sekali estimasi dari alternative total dan konsekuensi
incremental dibuat, alternative telah diestimasi, alternative harus dijajarkan pada suatu perintah.
Terdapat tiga pendekatan yang dapat digunakan dalam assessing provisional ordering yaitu :
Cost-effectiveness: berfokus pada sumberdaya yang diharapkan untuk dikonsumsi dan seberapa
jauh tujuan dapat dicapai. Cost-benefit: efek samping dan pertimbangan distribusi disatukan
dalam pendekatan ini.
Secara teori, pendekatan ini lebih baik dari cost effectiveness. Dan Cost-value: merupakan teknik
yang dipakai untuk mendapatkan ukuran tertimbang kuantitatif yang dapat diterima untuk
membandingkan kandungan nilai dari setiap alternative.
c. Linear Programming Models
Maksimal atau minimalnya suatu hubungan dapat ditentukan untuk setiap tipe aktivitas
(misalnya produksi, personel, keuangan, transportasi, dan riset)
1. Queuing Models. Banyak masalah yang dijumpai auditor yang berhubungan dengan Queuing
(kepadatan akibat antrian), misalnya mekanik menanti bagian perbaikan pesawat, pembeli
menanti penjual, pasien rumah sakit menunggu untuk pelayanan. Semua adalah bentuk
Queuing.
2. Game theory models, model ini digunakan ketika organisasi mengoptimalkan hasil
dalam situasi kompetisi.
3 Network analysis models, dalam usaha mencapai tujuan, organisasi harus mengikuti
langkah tertentu. Hal tersebut dapat dikumpulkan dalam suatu order untuk menetapkan
tanggungjawab yang harus diikuti.
4 Markov chain models, dalam bebrapa aktivitas atau program di mana ada –kondisi dari
perubahan keadaan, markov chain models, dapat digunakan untuk analisis kondisi-kondisi
dari perubahan tersebut, dan dapat memberikan solusi yang optimal.