Anda di halaman 1dari 19

Analisis Laporan Keuangan

● Analisis laporan keuangan menurut merupakan salah satu prosedur dalam melakukan pengecekan relevansi laporan
keuangan. Metode analisis merupakan tahapan pertama dalam mengindikasi fraud atau kecurangan yang ada dalam
laporan keuangan dengan membandingkan ukuran rasio tiap komponen laporan keuangan periode yang akan di
analisis dengan periode sebelumnya untuk melihat indikasi fraud yang terjadi.
Tugas – tugas Audit
● Pemeriksaan catatan umumnya dapat menyelesaikan 6 tipe tugas audit

berikut :
1. Mengubah data klien ke dalam format umum
2. Menganalisis data
3. Membandingkan serangkaian data yang berbeda
4. Mengonfirmasi akurasi perhitungan dan melakukan komputasi
5. Mengambil sampel secara statistic
6. Menguji celah atau duplikasi secara berurutan
Pengertian
● Prosedur Analitik : evaluasi atas informasi laporan keuangan melalui analisis hubungan yang dapat diterima diantara
data keuangan dan non keuangan.
Hubungan Antar Data

● Hubungan antar data yang dapat diharapkan untuk periode selanjutnya. Prosedur analitik mencakup
laporan keungan entitas dengan informasi keuangan periode sebelumnya dengan hasil yang diharapkan
seperti anggaran.

Tipe – Tipe Prosedur Analitik


1. Analisis Tren
2. Analisis Rasio
3. Pengujian Kewajaran
4. Pengalihan Data
Waktu penggunaan Prosedur – Prosedur Analitis

● Auditor merancang prosedur analitik di akhir proses audit sesuai dengan entitas ISA 520, tujuannya adalah untuk
membantu auditor dalam mengambil kesimpulan secara keseluruhan
CAAT- Computerized Audit Accounting Techniques

● Untuk menggolongkan transaksi – transaksi elektronik perusahaan agar mempermudah dalam melakukan proses
analisa dengan memanfaatkan GAS ( generalised Audit Software ), GAS adalah Pemeriksaan catatan adalah CAAT
yang memungkinkan auditor melakukan audit terontomatisasi secara rutin atas data computer Klien. Metode ini
menggunakan computer untuk mendapatkan data akuntansi dan melaporkan, serta menguji informasi yang tersedia
di dalamnya.
 Analisis Regresi
Merupakan penggunaan model statistic untuk mengukur ekspektasi auditor dalam istilah keuangan dengan tingkat
ketepatan dan resiko yang terukur.
Prosedur analitis menggunakan teknik penggalian data
Pengendalian data (data mining) adalah serangkaian teknik terkomputerisasi menggunakan analitis statistic yang
kompleks, termasuk teknik kecerdasan buatan untuk menguji data dalam jumlah besar dengan tujuan untuk menunjukkan
informasi atau pola yang tersembunyi atau tidak diperkirakan sebelumnya.
 GAS dan DATA MINING
metode data mining mencakup dekripsi data , analisis dependensi, klasifikasi dan prediksi, analisis klaser, analisis
outlier, dan analisis evolusi. Algoritme yang paling sering digunakan adalah pohon keputusan (decision tree), apriori
algorithm, dan neural network.
● Tujuan analisis depensi adalah untuk mengetahui hubungan yang paling signifikan di antara variable atau atribut
dalam jumlah besar.
● Tujuan deskripsi data adalah untuk memberikan seluruh deskripsi atas data, baik untuk masing-masing data maupun
dalam setiap kelompok atau konsep data.
● Tujuan analisis evoluasi adalah untuk menentukan perubahan yang paling signifikan dalam serangkaian data dari
waktu ke waktu.
● Tujuan dari analisis klaser adalah untuk memisahkan data dengan karakteristik yang sama dari kelompok data
dengan karakteristik yang berbeda.
Algoritme – Pohon Keputusan (Decision Tree), Apriori Algorithm, dan
Neural Network
1. Pohon Keputusan (Decision Tree) adalah model yang dapat memprediksi yang mengklasifikasikan data dengan
struktur hierarki.
2. Apriori Algorithm berupaya untuk menemukan komponen yang sering ditetapkan menggunakan sejumlah aturan
untuk menemukan keterkaitan di antara ada atau tidak adanya komponen komponen tersebut.
3. Neural Network adalah model komputerisasi berdasarkan arsitektur otak. Mendeteksi pola dari serangkaian data,
kemudian memprediksi alat pengklasifikasi terbaik dari pola tersebut, dan terakhir belajar dari sejumlah kesalahan.
Tindak lanjut dalam kasus penyimpangan yang tidak diekspektasikan

● Terdapat dua alasan utama terkait fluktuasi atau inkonsistensi yang penting.
1. Adanya alasan bisnis sesungguhnya yang tidak jelas selama prosedur perencanaan
2. Adanya salah saji
Investigasi

● Investigasi terhadap fluktuasi dan hubungan yang tidak biasa umumnya berawal dengan meminta keterangan dari
manajmen, diikuti dengan bukti bukti yng menguatkan respon manajemen dan penentuan apakah tambahan prosedur
audit diperlukan.
● Jika auditor mendekteksi adanya penyimpangan dari sejumlah pendendalian yang diharapkan dapat diandalkan
auditor harus memberikan keterngan khusus agar dapat memahami permasalahan-permasalahan yang terjadi dan
sejumlah konsekuensinya.
Proses Reviu Analitis

● Proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengambilan kesimpulan dari prosedur – prosedur analitis. Salah satu
pandangan teoritis berkaitan dengan proses tersebut adalah :

a. Gambaran Awal

b. Pembentukan Hipotesis

c. Penelusuran Informasi

d. Evaluasi Hipotesis
Perumusan Ekspetasi

● Ekspetasi digunakan untuk menilai ekspetasi wajar dari hubungan antara klien, auditor dan industrinya berdasarkan
sumber – sumbernya. Misalnya sebagai sumber berikut :

 Informasi dari periode sebelumnya

 Hasil – hasil yang diharapkan

 Elemen keuangan dalam periode tersebut

 Informasi industri sejenis

 Informasi non-keuangan
● Sumber Informasi dan Ketepatan Ekspektasi
Sumber informasi yang menjadi dasar ekspektasi ( laporan keuangan periode sebelumnya,prediksi, informasi industry)
menentukan ketetapan auditor dalam memprediksi saldo akun.
● Sifat Informasi dan Ketapatan Ekspektasi
Efektivitas prosedur analitis merupakan (fungsi dari sifat dasar akun (nature of the account) dan karakteristik data
(character of the data) laiinya.
Perumusan Ekspetasi

● Sumber Informasi dan Ketetapan Informasi


● Dasar Dasar Karakteristik Data
Prosedur Analisis Secara Umum

● Analisis Trend
● Analisis Rasio
● Pengujian Kewajaran
● Perbandingan Analisis Trend, Analisis Rasio & Pengujian Kewajaran
● Standar Klien & Rasio Industri
● Likuiditas & Keberlanjutan Usaha
Prosedur analitis dalam tahapan audit

1. Perencanaan
2. Pengujian Substansif
3. Reviu secara Keseluruhan
4. Pengujian pengendalian atas informasi yang digunakan dalam prosedur analitis
Prosedur analitis dalam pengujian substantif

1. Prosedur-prosedur Analitis daripada Pengujian atas Rincian


2. Sejumlah Kelemahan dari prosedur-prosedur analitis
3. Bukti- bukti yang menguatkan
4. Contoh prosedur-prosedur analitis substansif
5. Penggajian
Kasus : PT Hanson International, Manipulasi Laporan
Keuangan 2016
Dalam catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Hanson International pernah terbukti melakukan manipulasi
penyajian laporan keuangan tahunan (LKT) untuk tahun 2016. OJK pun menjatuhkan sanksi, baik untuk perusahaan
maupun direktur utamanya, Benny Tjokro.
Dalam pemeriksaan yang dilakukan OJK, ditemukan manipulasi dalam penyajian akuntansi terkait penjualan
kavling siap bangun (Kasiba) dengan nilai gross Rp 732 miliar, sehingga membuat pendapatan perusahaan naik tajam. 
Dalam jual beli tersebut, Hanson International melakukan pelanggaran Standar Akuntansi Keuangan 44 tentang
Akuntansi Aktivitas Real Estat (PSAK 44). OJK mempermasalahkan pengakuan dengan metode akrual penuh, meski
dalam LKT 2016, transaksi tersebut tidak diungkapkan di LKT 2016.

Anda mungkin juga menyukai