Anda di halaman 1dari 2

Mengapa Prosedur Analitis Perlu

Dilakukan?
Kamu dapat menggunakan prosedur analitis untuk beberapa tujuan, yaitu:

1.   Menjadi Alat Perencanaan

Prosedur analitis dapat membantumu dalam menentukan nature, timing dan perluasan prosedur
audit lainnya. Dengan demikian, kamu dapat lebih memahami bisnis klien, dan menentukan area
yang mungkin terdapat risiko.

2.   Pengujian Substantif

Prosedur analitis juga dapat kamu gunakan sebagai uji substantif. Artinya, melalui prosedur
analitis kamu akan mendapatkan bukti nyata terkait asersi tertentu yang berhubungan dengan
saldo akun atau jenis transaksi.

3.   Melakukan Review Menyeluruh

Pada tahap penyelesaian audit, prosedur analitis juga dapat menjadi review menyeluruh atas
sebuah laporan keuangan. Melalui prosedur analitis, kamu dapat mengidentifikasi kenaikan atau
penurunan tidak biasa yang mungkin tidak terdeteksi pada tahap perencanaan maupun pengujian
audit. Selain itu, prosedur analitis akan memastikan bahwa laporan keuangan telah disajikan
secara wajar.
Setiap audit laporan keuangan yang dilakukan berdasarkan standar auditing yang telah ditetapkan
Ikatan Akuntan Indonesia harus menggunakan prosedur analitis, khususnya pada tahap
perencanaan dan tahap akhir. Sementara itu, prosedur analitik dianggap lebih efektif
dibandingkan pengujian rinci untuk mencapai tujuan pengujian substantif.  
 

Bagaimana Seorang Auditor Menjalankan


Prosedur Analitis?
Smart People, biasanya  seorang auditor melakukan prosedur audit dengan cara menganalisa
transaksi atau saldo akun dan membandingkannya dengan catatan yang dimiliki klien. Jika dalam
proses tersebut ditemukan bahwa catatan klien tidak konsisten, maka kamu sebagai auditor perlu
melakukan penyelidikan lebih lanjut tentang varian yang ada.
Melalui penerapan prosedur analitis diasumsikan bahwa  hubungan yang rasional di antara data
diharapkan tetap ada dan berlanjut, kecuali apabila muncul situasi atau transaksi yang tidak biasa,
perubahan akuntansi, perubahan usaha, fluktuasi acak, atau salah saji. Misalnya, perbandingan
antara total biaya gaji dengan jumlah tenaga personil dapat menjadi indikator ada tidaknya
pembayaran yang tidak semestinya.
Sebagai seorang auditor, kamu bisa menggunakan salah satu atau beberapa di antara 5 jenis
prosedur analitis berikut ini:

1.   Membandingkan data klien dengan data industri.


2.   Membandingkan data klien dengan data periode sama yang sebelumnya
3.   Membandingkan data klien dengan hasil dugaan yang telah ditentukan klien
sebelumnya (anggaran)
4.   Membandingkan data klien dengan hasil dugaan yang telah ditentukan auditor.
5.   Membandingkan data klien dengan hasil dugaan yang menggunakan data
nonkeuangan.

Anda mungkin juga menyukai