Analisis finansial adalah aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara
keseluruhan (Kasmir dan Jakfar, 2012:89).Aspek finansial sebenarnya hanya merupakan
akibat dari aspek pasar dan teknis, karena dari kedua aspek tersebut aspek keuangan cukup
menjabarkan dalam bentuk aliran kas yang diharapkan akan diterima (Jumingan 2011:348)
Aspek keuangan pada studi kelayakan bisnis digunakan untuk menilai keuangan perusahaan
yang meliputi, perolehan sumber dana, estimasi pendapatan dan jenis investasi beserta biaya
yang dikeluarkan selama investasi serta proyeksi laporan keuangan yang terdiri dari laporan
laba rugi, neraca dan arus kas. Dari aspek keuangan tersebut dapat menyajikan informasi
yang mendukung layak atau tidaknya suatu proyek, dipandang dari segi keuangan.
(Jumingan, 2011)
1. Dana yang diperlukan untuk investasi, baik untuk aktiva tetap maupun modal kerja.
2. Sumber-sumber pembelanjaan yang akan dipergunakan. Seberapa banyak dana yang
berupa modal sendiri dan berapa banyak yang berupa pinjaman jangka pendek, dan
berapa yang jangka panjang.
3. Taksiran penghasilan, biaya, dan rugi/laba pada berbagai tingkat operasi termasuk di
sini estimasi tentang break event proyek tersebut.
4. Manfaat dan biaya dalam artian finansial seperti “Rate of Return on investment”, “Net
Present Value”, “Internal Rate of Return”, “Profitability Index”, dan “Payback
Period”. Estimasi terhadap resiko proyek, resiko dalam artian total, dan kalau
mungkin yang hanya sistematis. Disini, disamping perlu di taksir rugi/laba proyek
tersebut, juga taksiran aliran kas diperlukan untuk menghitung profitabilitas finansial
proyek tersebut.
5. Proyeksi keuangan. Pembuatan neraca yang diproyeksikan dan proyeksi sumber dan
penggunaan dana.
Adapun factor kritis dalam studi aspek keuangan adalah sebagai berikut.
1.1 Investasi
Penanaman capital (modal) atau yang seringkali disebut investasi didefinisikan
menjadi pemilikan asal jangka pamjang yang akan berguna di beberapa periode
akuntansi yang akan tiba( Supriyono, 1987). Dari (Mulyadi, 2001) mendefinisikan
investasi sebagai pengkaitan asalsumber pada jangka panjang buat menghasilkan laba
di masa yang akan tiba. Investasi ini dibagi sebagai empat golongan, yaitu :
a. Investasi yang tidak menghasilkan laba (non-profit investment)
Investasi jenis ini timbul karena adanya peraturan pemerintah atau karena kondisi-
kondisi kontrak yang sudah disetujui, yang mewajibkan perusahaan buat
melaksanakannya tanpa pertimbangan laba atau rugi.
b. Investasi yang tidak dapat diukur labanya (non-measurable profit investment)
Investasi ini dimaksudkan buat menaikkan untung, tetapi laba yang diharapkan
perusahaan dengan adanya investasi sulit buat dihiting secara teliti.
c. Investasi dalam penggantian ekuipmen (replacement investment)
Investasi jenis ini mencakup pengeluaran buat penggantian mesin serta peralatan
yang terdapat. berita krusial yang perlu dipertimbangkan pada keputusan
penggantian mesin dan peralatan artinya isu akuntansi diferensial yang berupa
aktiva diferensial serta biaya diferensial
1.3 Peramalan
Menurut Render dan Heizer (2001) peramalan adalah seni dan ilmu memprediksi
peristiwa-peristiwa masa depan. Terdapat beberapa metode peramalan yang dapat
digunakan untuk melakukan peramalan, diantaranya :
1) Pendekatan awam : Model peramalan yang paling efektif dalam biaya dan tujuan
yang efisien. Sedikitnya metode ini menyediakan poin permulaan di mana
merupakan model yang lebih canggih yang kemudian dapat dibandingkan.
2) Pergerakan rata-rata : Metode yang menggunakan sejumlah nilai data aktual
historis untuk menghasilkan peramalan. Pergerakan rata-rata bermanfaat jika kita
dapat mengasumsikan bahwa permintaan pasar akan tetap kokoh secara wajar
selama bertahun-tahun.
3) Penghalusan eksponensial : Metode peramalan pergerakan rata-rata bobot lainnya.
Ini melibatkan sangat sedikit catatan yang mempertahankan data masa
sebelumnya dan mudah untuk digunakan secara wajar.
1.4 Pendapatan
Munurut (Ikatan Akuntansi, 2009) pendapatan adalah penghasilan yang timbul selama
dalam aktivitas normal entitas dan dikenal dengan bermacam-macam sebutan yang
berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen dan royalty.
Pendapatan timbul dari transaksi dan kejadian penjualan barang, penjualan jasa, dan
penggunaan entitas oleh pihak lain.
1.5 Biaya
Menurut Carter (2009) biaya didefenisikan sebagai alat tukar, pengeluaran, atau
pengorbanan yang dilakukan untuk menjamin perolehan manfaat. Berikut adalah
klasifikasi aktivitas yang mempengaruhi keluaran :
1) Biaya tetap
Biaya tetap didefenisikan sebagai biaya yang dalam jumlah keseluruhan tetap
konstan dalam rentang yang relevan ketika tingkat keluaran aktivitas berubah.
2) Biaya variable
Biaya variabel didefenisikan sebagai biaya yang dalam jumlah keseluruhan
bervariasi secara proporsional terhadap perubahan keluaran.
3) Biaya campuran
Biaya campuran atau biaya semivariabel didefenisikan sebagai biaya yang
memiliki komponen biaya tetap dan variabel.
Jumingan. (2011). Studi Kelayakan Bisnis Teori dan Pembuatan Proposal Kelayakan.
Jakarta: Bumi Aksara
Yanuar. Doni. (2016). Analisis Kelayakan Bisnis Ditinjau dari Aspek Pasar, Aspek
Pemasaran dan Aspek Keuangan pada UMKM Makanan Khas Bangka di Kota
Pangkalpinang. Jurnal E-KOMBIS. Vol 11 No. 1
Sopia. Ariesti. dkk. (2023). Analisis Studi Kelayakan Bisnis pada Usaha Mainan Anak
Ditinjau dari Aspek Keuangan. Jurnal of Visions and Ideas. Vol 3 No 3
Puspita. Dara, dkk. (2022). Analisis Studi Kelayakan Bisnis terhadap Usaha Kerupuk Sari
Rasa di Desa Deli Serdang Ditinjau Dari Aspek Produksi, Aspek Pemasaran dan
Aspek Keuangan. Jurnal of Visions and Ideas. Vol 2 No 2.