Anda di halaman 1dari 51

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH KUALITAS PRODUK, CITRA MEREK


DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
KONSUMEN PADA UMKM DUPA DWI KENANGA DI
KOTA DENPASAR

OLEH :

NAMA : NI PUTU SONIA PRASEPSU


NPM : 1732121186
JURUSAN : MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2020
1

PENGARUH KUALITAS PRODUK, CITRA MEREK DAN HARGA


TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA

UMKM DUPA DWI KENANGA DI KOTA DENPASAR

A. Latar Belakang
Manajemen pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang

dilakukan oleh perusahan untuk mempertahankan keberlangsungan

perusahaanya, mendapatkan laba dan berkembang. Proses pemasaran dimulai

sebelum barang-barang diproduksi seperti merencanakan pangsa pasar dan

produk, dan tidak berakhir pada penjualan, akan tetapi terus berlanjut sampai

barang berada di tangan konsumen dengan mempertahankan kualitas produk

dan melakukan inovasi-inovasi agar menambah nilai penjualan. Kegiatan

pemasaran di perusahaan harus memberikan kepuasan kepada konsumen jika

perusahaan ingin usahanya tetap berjalan.

Manajemen pemasaran terjadi ketika satu pihak dalam pertukaran potensial

berpikir tentang cara-cara untuk mencapai respon yang diinginkan oleh pihak

lain. Tujuan perusahaan akan tercapai bila dalam menjalankan usahanya

bersamaan dengan pelaksanaan pemasaran yang baik. Karena dengan

melakukan pemasaran yang baik, maka akan dapat memaksimalkan potensi

yang dimiliki perusahaan sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan.

Bisnis di dunia globalisasi ini sangat berkembang pesat. Usaha Mikro Kecil

dan Menengah (UMKM) merupakan bentuk usaha yang berkembang pesat di

Bali. Adanya sektor UMKM dapat menjadi sumber kesempatan kerja dan

pendapatan. Unit usaha ini memiliki peran penting dalam perkembangan dan
2

pertumbuhan ekonomi. Kondisi pasar yang mengharuskan UMKM untuk

meninggalkan paradigma yang tradisional menuju paradigma yang modern.

Dengan adanya pengelolaan tentunya membutuhkan dukungan infrastruktur

yang memadai, yang terpenting kesediaan terhadap bidang teknologi informasi

dan komunikasi..

Dalam memperoleh keuntungan dan terus berkembang pesat UMKM harus

memperhatikan Kualitas Produk. Menurut Kotler dan Amstrong (2016: 272)

kualitas produk adalah salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam membeli

suatu produk. Kualitas Produk ialah kemampuan produk untuk menampilkan

fungsinya, hal ini termasuk waktu kegunaan dari produk, keandalan,

kemudahan dalam penggunaan dan perbaikan dan nilai-nilai yang lain (Kotler

dan Amstrong 2012:299). Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk

dalam memenuhi keinginan konsumen (Kotler dan Amstrong 2015:253)

Selain Kualitas Produk, Citra Merek (Brand Image) menajadi acuan

komsumen untuk membeli dan membandingkan produk berdasarkan citra

merek untuk memutuskan produk mana yang akan dibeli. Menurut (Ali Hasan,

2013) citra merek merupakan serangkai sifat tangible dan intangible seperti, ide,

keyakinan, nilai-nilai, kepentingan dan fitur yang menjadikan unik jika

dibuatnya. Secara visual dan kolektif, seumpama brand image itu selalu

mewakili seluruh karakteristik internal dan eksternal yang sanggup

mempengaruhi bagaimana salah satu merek itu bisa dinikmati oleh target pasar

atau pelanggan. Menurut Tjiptono dalam Makatumpias (2018:4065) Citra

Merek ialah salah satu hal yang diingat konsumen terhadap merek tertentu.
3

Menurut Shim (2014:44) citra merek yang baik tidak muncul secara otomatis,

secara umum dibutuhkan komunikasi pemasaran yang berkelanjutan guna

menciptakan asosiasi-asosiasi yang baik, kuat, dan mungkin unik mengenai

merek tersebut. Periklanan yang efektif, promosi penjualan yang menimbulkan

semangat gairah, sponsorship yang kretif, dan berbagai bentuk komunikasi

pemasaran lainnya itulah yang berkontribusi pada citra merek yang positif.

Selain citra merek ada harga yang mejadi perbandingan lainnya. Menurut

Alma (2016) harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan tentang uang.

Sedangkan Menurut Kotler dan Amstrong (2012:354) harga adalah sejumlah

uang yang ditagih atas suatu produk atau jasa, atau jumlah semua nilai yang

diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau

menggunakan seuatu produk atau jasa. Harga yang baik dapat mempengaruhi

keputusan pembelian konsumen

Keputusan pembelian menurut Tjiptono (2014) adalah sebuah poses dimana

konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi mengenai produk atau

merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik masing-masing alternative

tersebut dapat memecahlan masalahnya, yang kemudian mengarah kepada

keputusan pembelian. Sedangkan menurut (Kotler dan Keller, 2016:198)

Keputusan pembelian adalah bentuk pemilihan dan minat untuk membeli merek

yang paling disukai diantara sejumlah merek yang berbeda.

Bali yang sangat identik dengan Pura. Dupa menjadi salah satu alat

persembhyangan agama Hindu. Masyarakat Bali mayoritas pemeluk agama


4

Hindu dupa dipakai dalam upacara atau persembahyangan baik dalam bentuk

upacara kecil atau besar, setiap melakukan persembahyangan. Hal ini membuat

banyak pengusaha baik yang bersekala kecil maupun besar untuk memproduksi

dupa. Salah satu dupa yang sangat dikenal saat ini adalah Umkm Dupa Dwi

Kenanga. Sebagai Umkm yang sudah memiliki merek yang kuat di masyarakat,

Umkm Dupa Dwi Kenanga selalu berusaha untuk mempertahankan konsumen

agar tetap membeli produknya.

Dalam perkembangannya terjadi penurunan jumlah konsumen yang

membeli dupa. Adapun jumlah data konsumen pada Umkm Dupa Dwi Kenanga

Tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 1 berikut :

Tabel 1
Data Konsumen UMKM Dupa Dwi Kenanga
Maret – Desember Tahun 2019
No Bulan Data Konsumen (Orang)
1 Maret 20
2 April 15
3 Mei 30
4 Juni 50
5 Juli 80
6 Agustus 70
7 September 35
8 Oktober 40
9 November 45
10 Desember 55
Total Konsumen 445
Sumber : Umkm Dupa Dwi Kenanga

Tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah konsumen pada Umkm Dupa Dwi

Kenanga tahun 2019 adalah sebanyak 445 orang dimaa terjadi penurunan
5

signifikan pada bulan April dan terjadi peningkatan pada bulan Juli 2019.

Dengan demikian jumlah konsumen berpengaruh terhadap target penjualan

dupa pada Umkm Dupa Dwi Kenanga.

Penjualan dupa dipengaruhi oleh produk yang tersedia, namum banyaknya

perusahaan yang bergerak dalam bisnis dupa menyebabkan tingginya

persaingan. Pada dasarnya setiap perusahaan selalu ingin tetap meningkatkan

usahanya dan berkembang. Dalam mencapai tujuan tersebut, maka perusahaan

harus mampu mengelola usahanya dengan baik. Perusahaan harus menerapkan

usaha pemasaran dengan target yang tepat agar produknya menjadi pilihan

konsumen.

Umkm Dupa Dwi Kenanga memasarkan langsung produknya kepada

konsumen. Adapun jenis produk yang ditawarkan Umkm Dupa Dwi Kenanga

dapat dilihat pada Table 2 berikut :

Tabel 2
Jenis Produk pada Umkm Dupa Dwi Kenanga
No Jenis Produk Dupa Harga

1 Dupa Gold (Full Celup abu dingin )


Pilihan wangi: Cempaka Bali, Kemenyan, Rp. 35.000
Melati, Sari Madu.

2 Dupa Herbal Gaharu abu dingin Rp. 40.000

3 Dupa Silver Stik Putih (abu dingin) Rp. 25.000


pilihan wangi : Cempaka bali
6

Dupa Silver stik warna : hitam dan


4 cokelat. pilihan wangi : Jepun Bali, Rp. 30.000
Cendana Royal, Cempaka, Melati, Sari
Madu dan Kemenyan.

5 Dupa Cendana Herbal Rp. 40.000

Sumber : Umkm Dupa Dwi Kenanga

Dari Tabel 2 diatas diketahui bahwa untuk menjaga konsumen tetap

memilih Umkm Dupa Dwi Kenanga sebagai pilihan utama, perusahaan selalu

berupaya memberikan terobosan terbaru dari segi varian produk. Seperti

diketahui setiap harinya tumbuh perusahaan yang memproduksi Dupa dengan

beraneka merek dan pilihan. Oleh karena itu pihak perusahaan sudah

selayaknya memberikan inovasi-inovasi baru terhadap produknya.

Berdasarkan teori mengenai kualitas produk, citra merek, harga dan

keputusan pembelian serta latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik

untuk menganalisis lebih mendalam mengenai pengaruh faktor-faktor kualitas

produk, citra merek dan harga yang dituangkan dalam sebuah penelitian yang

berjudul “Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek Dan Harga Terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen Pada Umkm Dupa Dwi Kenanga Di

Kota Denpasar”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan

masalahn sebagai berikut :


7

1. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian

konsumen pada UMKM Dupa Dwi Kenanga ?

2. Bagaimana pengaruh brand image terhadap keputusan pembelian pada

UMKM Dupa Dwi Kenanga ?

3. Bagaimana pengaruh harga terhadap keputusan pembelian pada UMKM

Dupa Dwi Kenanga ?

4. Bagaimana Pengaruh kualitas produk, brand image dan harga terhadap

keputusan pembelian pada konsumen UMKM Dupa Dwi Kenanga ?

C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada perumusan permasalahan diatas, maka tujuan

penelitian ini sebagai berikut :

a. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap keputusan

pembelian pada UMKM Dupa Dwi Kenanga.

b. Untuk menganalisis pengaruh brand image terhadap keputusan

pembelian pada UMKM Dupa Dwi Kenanga.

c. Untuk menganalisis pengaruh harga terhadap keputusan pembelian

pada UMKM Dupa Dwi Kenanga.

d. Untuk Menganalisis pengaruh kualitas produk, brand image dan harga

terhadap keputusan pembelian pada konsumen UMKM Dupa Dwi

Kenanga.

2. Kegunaan Penelitian
8

Manfaat dari penelitian ini adalah :

a. Bagi Mahasiswa

Adanya penelitian ini diharapkan dapat menerapkan ilmu yang

diperoleh selama perkuliahan berlangsung dan menambah

pengalaman, wawasan serta belajar menganalisa suatu masalah

kemudian kesimpulan dan keputusan.

b. Bagi Perusahan

Penenlitian ini diharapkan memberikan masukan terhadap perusahan

dalam strategi pemasaran yang berpengaruh terhadap keputusan

konsumen membeli produknya dan meningkatkan laba perusahaan.

c. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dan bacaan di perpustakaan

bagi mahasiswa yang mengambil skripsi.

D. Tinjauan Pustaka

1. Landasan Teori

a. Kualitas Produk

1) Pengertian Kualitas Produk

Menurut Priansa (2017:51) kualitas produk adalah

pertaruhan bagi reputasi perusahaan. Kualitas ialah penampilan

produk atau kinerja yang merupakan bagian utama dari strategi

perusahaan dalam rangka meraih keunggulan berkesinambungan,

baik sebagai pemimpin pasar maupun innovator pasar.


9

Menurut Kotler dan Armstrong (2012:283) kualitas produk

dapat diartikan sebagai berikut “ the ability of a product to perform

its functions, it includes the product’s overall durability, reliability,

precision, ease of operation and repair, and other valued attributes”

yang artinya kualitas produk merupakan kemampuan sebuah produk

dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan

durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan

perbaikan juga atribut produk lainnya. Kotler dan Amstrong

(2015:248) Suatu produk sebagai apa saja yang dapat ditawarkan ke

pasar untuk mendapatkan akuisisi, penggunaan atau kosumsi yang

dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.

2) Karakteristik Produk

Adapun karakteristik produk terdiri dari :

a) Keistimewaan (Performance), berkaitan dengan aspek

fungsional suatu barang dan merupakan karakteristik

utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli

barang tersebut.

b) Kelebihan (Feature), berguna untuk menambahkan fungsi

dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan

pengembangannya.

c) Kehandalan (Reability), berkaitan dengan probabilitas atau

kemungkinan suatau barang berhasil menjalankan

fungsinya setiap kali digunakan dalam periode tertentu.


10

d) Kesesuaian (Comformance), berkaitan dengan tingkat

kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan

sebelumnya berdasarkan keingina pelanggan.

e) Daya Tahan (Durability), merupakan refleksi umur

ekonomis berupa daya tahan atau masa pakai barang atau

bisa juga diartikan suatu ukuran kemungkinan usia operasi

produk yang diharapkan dalam kondisi normal.

f) Daya Guna (Serviceability), berkaitan dengan kecepatan,

kompetisi, kemudahan dan akurasi dalam memberikan

layanan perbaikan barang.

g) Keindahan (Aesthetic), bersifat subjectif mengenai nilai-

nilai estetika berkaitan dengan pertimbangan pribadi atau

refleksi dan prefensi individual.

Respon (Fit and Finish), perbaikan dengan perasaan

pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebegai

berkualitas.

3) Indikator Kualitas Produk

Kualitas produk mempunyai sembilan dimensi menurut

Kotler dan Keller (2016:8-10) sebagai berikut :

1. Bentuk (form) meliputi ukuran, bentuk, atau struktur fisik

produk.
11

2. Fitur (feature) karakteristik produk yang menjadi pelengkap

fungsi dasar produk.

3. Kualitas kinerja (performance quality) yaitu tingkat dimana

karakteristik utama produk beroperasi.

4. Kesan kualitas (perceived quality) sering dibilang merupakan

hasil dari penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak

langsung karena terdapat kemungkinan bahwa pelanggan tidak

mengerti atau kekurangan informasi atas produk yang

bersangkutan.

5. Ketahanan (durability) ukuran umur operasi harapan produk

dalam kondisi biasa atau penuh tekanan, merupakan atribut

berharga untuk produk-produk tertsebut.

6. Keandalan (reability) adalah ukuran probabilitas bahwa produk

tidak akan mengalami malfungsi atau gagal dalam waktu

tertentu.

7. Kemudahan perbaikan (repairability) adalah ukuran kemudahan

perbaikan produk ketika produk itu tak berfungsi atau gagal.

8. Gaya (style) menggambarkan penampilan dan rasa produk

kepada pembeli.

9. Desain (design) adalah totalitas fitur yang mempengaruhi

tampilan, rasa dan fungsi produk berdasarkan kebutuhan

pelanggan.
12

b. Citra Merek

1) Pengertian Citra Merek

Citra Merek (Brand Image) merupakan representasi dari

keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari inforasi

dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu (Kotler, 2015:

235). Menurut (Romadhoni, 2015) Konsumen yang memiliki

citra yang positif terhadap suatu merek, akan lebih

memungkinkan untuk melakukan pembelian. Sedangkan

menurut (Dianita ,2018) menyatakan citra merek (brand image)

adalah asosiasi brand saling berhubungan dan menimbulkan

suatu rangkaian dalam ingatan konsumen.

2) Schiffman dan Kanuk dalam Prawesti (2016) menyebutkan

faktor-faktor pembentuk citra merek yaitu :

a. Kualitas atau mutu, berkaitan dengan kualitas produk

barang yang ditawarkan oleh produsen dengan merek

tertentu.

b. Dapat dipercaya atau diandalkan, berkaitan dengan

pendapatan atau kesepakatan yang dibentuk oleh

masyarakat tentang suatu produk yang dikonsumsi.

c. Kegunaan atau manfaat yang terkait dengan fungsi dari

suatu produk barang yang bisa dimanfaatkan oleh

konsumen.
13

d. Pelayanan, berkaitan dengan tugas produsen dalam

melayani konsumennya.

e. Resiko, berkaitan dengan besar kecilnya akibat atau

untung dan rugi yang mungkin dialami oleh kosumen.

f. Harga, dalam hal ini berkaitan dengan tinggi rendahnya

atau banyak sedikitnya jumlah uang yang dikeluarkan

konsumen untuk mempengaruhi suatu produk, juga

dapat mempengaruhi citra jangka panjang.

g. Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri, berkaitan

berupa pandangan, kesepakatan dan informasi suatu

merek dari suatu produk tertentu.

3) Indikator Citra Merek

Menurut Kotler dan Armstrong dalam Pratiwi

(2017:29) ada beberapa indikator pengukur citra merek dapat

dilakukan berdasarkan pada aspek sebuah merek, adalah :

1. Kekuatan Merek (Strengthness)

Strength mengarah pada berbagai

keunggulan-keunggulan yang dimiliki merek yang

bersangkutan yang bersifat fisik, dan tidak

ditemukan pada merek lainnya. Keunggulan merek

ini mengacu pada atribut-atribut fisik atas merek

lainnya. Termasuk pada kelompok strength ini antara


14

lain : penampilan fisik produk, keberfungsian semua

fasilitas dari produk, harga produk, maupun

penampilan fasilitas pendukung dari produk

bersangkutan.

2. Keunikan merek (Uniqueness)

Uniqueness merupakan kemampuan untuk

membedakan sebuah merek diantara merek-merek

lainnya. Kesan unik ini muncul dari atribut produk,

kesan unik ini antara lain : variasi layanan dan harga

serta diferensiasi..

3. Keunggulan merek (Favourable)

Favourable mengarah pada kemampuan

merek tersebut untuk mudah diingat oleh pelanggan.

Termasuk dalam kelompok favourable ini antara lain

: kemudahan merek produk untuk diucapkan,

kemampuan mereka untuk tetap diingat pelanggan,

maupun kesesuaian antara kesan merek dibenak

pelanggan dengan citra yang diinginkan perusahaan

atas merek bersangkutan.

c. Harga

1) Pengertian harga
15

Menurut (Kolter dan Amstrong (dalam Iqbal, 2018) adalah

sejumlah uang yang dibayarkan atas jasa atau jumlah nilai yang

konsumen tukar dalam rangka mendapatkan manfaat dari memiliki

atau menggunakan barang atau jasa. Selain itu menurut Alma (2018)

“harga sebagai nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang”.

Harga memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan

konsumen, yaitu peranan alokasi dan informasi.

2) Tujuan Penetapan harga

Menurut Tjiptono (2016:218) pada dasarnya terdapat

beranekaragam tujuan penetapan harga, sebagai berikut :

a. Survival

Salah satu tujuan pokok penetapan harga adalah demi

survival (kelangsungan hidup) perusahaan.

b. Laba

Asumsi teori ekonomi klasik adalah setiap

perusahaan berusaha memaksimumkan laba. Dalam

praktik, tujuan seperti ini sulit diwujudkan karena begitu

banyak variable yang mempengaruhi tingkat penjualan.

c. Return On Investment (ROI)

Tujuan berorientasi pada ROI dinyatakan dalam

bentuk rasio laba terhadap investasi total yang

dikeluarkan perushaan dalam riset dan pengembangan,


16

serta fasilitas produksi dan asset yang mendukung

produk bersangkutan.

d. Pangsa pasar

Perusahaan acapkali menetapkan peningkatan

pangsa pasar sebagai tujuan penetapan harga. Pangsa

pasar dapat berupa pangsa pasar relatif dan pasar absolut.

e. Aliran Kas

Sebagian perusahaan menetapkan harga agar dapat

menghasilkan kas secepat mungkin. Tujuan ini biasanya

dipilih manakala perusahaan bermaksud menutup biaya

pengembangan produk secepatnya.

3) Indikator Harga

Harga suatu produk atau jasa merupakan salah satu

faktor penting dalam dalam sebuah permintaan barang atau

jasa dipasaran. Harga menjadi hal yang sangat penting bagi

konsumen dalam membeli suatu produk atau jasa. Ketika

konsumen merasa cocok dengan harga yang ditawarkan,

maka konsumen cenderung akan memutuskan pembelian

dan terdapat kemungkinan konsumen akan melakukan

pembelian ulang. Menurut Kolter (2016) indikator untuk

mengukur harga, yaitu :


17

1. Keterjangkauan Harga Produk

Keterjangkauan harga produk merupakan

kemampuan daya beli konsumen atas produk yang

dibelinya.

2. Kesesuaian Harga dengan Kualitas Produk

Harga adalah salah satu indicator dalam

menentukan kualitas barang itu sendiri. Tidak selalu

harga mahal itu menunjukkan bahwa kualitas dari

barang tersebut bagus.

3. Daya Saing Harga Pokok

Kemampuan suatu produk untuk bersaing

dengan produk sejenisnya dipasaran dengan harga

yang telah ditetapkan oleh perusahaan, meskipun

harga yang ditawarkan lebih tinggi dibandingkan

dengan produk sejenis.

4. Kesesuain Harga dengan Manfaat Produk

Harga yang mahal tidak menjadi persoalan

untuk suatu produk apabila berbanding lurus dengan

manfaat yang diperoleh dari memberli produk

tersebut.

d. Keputusan Pembelian

1) Pengertian Keputusan Pembelian


18

Menurut Fandy Tjiptono (2017) Keputusan konsumen

merupakan sebuah proses dimana konumen mengenal masalahnya,

menacari informasi mengenai produk atau merek tertentu dan

mengevaluasi seberapa baik masing-masing alternatife tersebut

dapat memcahkan masalahny, yang kemudian mengarah kepada

keputusan pembelian. Menurut Kotler dan Keller (2016) Keputusan

pembelian adalah pada tahap evaluasi, konsumen membentuk

preferensi diantara merek-merek dalam pilihan dan juga dapat

membentuk niat untuk membeli merek yang disukai.

2) Tahapan Keputusan Pembelian

Mengenali Pencarian Evaluasi Keputusan Perilaku

Kebutuhan Informasi Alternatif Mebeli Pembeli

Penjelasan mengenai tahapan pengambilan keputusan pembelian

menurut Kotler dan Keller (2016:235), sebagai berikut :

a. Tahapan pengenalan produk

Proses pembelian dimulai dari pengenalan kebutuhan.

Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan actual dan

sejumlah keadaan yang diinginkan.

b. Tahapan pencarian informasi

Konsumen yang tergerak mungkin mencari dan mungkin

tidak mencari informasi tambahan, Jika dorongan konsumen


19

kuat dan produk yang memenuhi kebutuhan berada dalam

jangkauannya, ia cenderung akan membelinya.

c. Pengevaluasian Alternatif

Adalah tahapan keputusan pembeli di mana konsumen

menggunakan informasi untuk mengevaluasi berbagai merek

alternative di dalam serangkaian pilihan.

d. Keputusan pembelian

Merupakan proses keputusan di mana konsumen secara,

actual melakukan pembelian produk. Dalam tahap

pengevaluasian, konsumen menyusun peringkat merek dan

membentuk niat pembelian.

e. Perilaku setelah pembelian

Yaitu tahap proses keputusan pembeli konsumen secara

actual melakukan tindakan lebih lanjut setelah pembelian

berdasarkan pada kepuasan atau ketidakpuasan konsumen.

3) Indikator Keputusan Pembelian

Menurut Kotler (2014:212) ada beberapa indikator

yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan

pembelian, sebagai berikut :

1. Kemantapan pada sebuah produk


20

Dalam melakukan pembelian, konsumen

akan memilih salah satu dari beberapa alternatif yang

ada.

2. Kebiasaan dalam membeli produk

Kebiasaan konsumen dalam membeli produk

juga berpengaruh terhadp keputusan pembelian.

Konsumen merasa produk tersebut sudah terlalu

melekat di benak mereka karena mereka sudah

merasakan manfaat dari produk tersebut.

3. Memberikan rekomendasi kepada orang lain

Dalam melakukan pembelian, jika konsumen

mendapatkan manfaat yang sesuai dengan sebuah

produk, mereka pasti akan merekomendasikan

produk tersebut dengan orang lain.

4. Melakukan pembelian ulang

Kepuasan konsumen dalam menggunakan

suatu produk akan menyebabkan konsumen

melakukan pembelian ulang produk tersebut. Mereka

merasa produk tersebut sudah cocok dan sesuai

dengan apa yang mereka harapkan dan inginkan.

2) Publikasi Penelitian Sebelumnya


Penelitian pertama dilakukan oleh Ferdyanto Fure, Joyce Lapian dan

Rita Taroreh (2015) dengan judul “Pengaruh Brand Image, Kualitas Produk
21

dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di J.Co Manado”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh brand image,

kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian konsumen di J.Co

Manado. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 100 orang

responden yang di ambil dari metode Slovin. Teknik analisis data yang

digunakan adalah analisis regresi berganda yang sebelumnya di uji dengan

asumsi klasik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan

brand Image, kualitas produk dan harga berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian konsumen. Secara parsial brand image dan kualitas

produk yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

konsumen dan variable harga berpengaruh tidak signifikan terhadap

keputusan pembelian konsumen. Persamaan penelitian sebelumnya dengan

penelitian sekarang adalah sama-sama menganalisis tentang bagaimana

pengaruh kualitas produk, brand image dan harga terhadap keputusan

pembelian, menggunakan uji instrument dan teknik analisis data yang sama.

Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian sekarang adalah :

produk yang diteliti, tempat penelitian, tahun penelitian, jumlah sampel,

teknik sampling.

Penelitian kedua dilakukan oleh Aditya Hangga Supangkat dan

Supriyatin (2017) dengan judul “Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk

dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Tas Di Intanko”. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh citra merek, kualitas produk dan

harga terhadap keputusan pembelian tas di Intanko. Dimana variable yang


22

independent yang terdiri dari citra merek, kualitas produk dan harga

mempengaruhi keputusan pembelian sebagai variable dependennya.

Penelitian ini dilakukan di Koperasi Intako di Tanggulangin. Metode

pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner yang diisi

oleh responden yaitu konsumen dari Koperasi Intanko yang telah membeli

produk Intanko minimal dua kali. Pengambilan sample sebanyak 100 orang

responden dalam penelitian ini menggunakan metode accidental sampling.

Hasil pengujian secara parsial atau uji t menunjukkan citra merek, kualitas

produk dan harga terhadap keputusan pembelian tas di Inako adalah

signifikan. Kondisi ini diindikasikan dengan perolehan signifikan masing-

masing variable bebas tersebut kurang dari α = 5%. Hasil pengujian secara

simultan menunjukkan pengaruh yang digunakan sebagai model penelitian

secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian tas Intako adalah

signifikan. Hal ini didukung dengan hasil koefisien korelasi sebesar 82,9%

menunjukkan adanya hubungan antara variable bebas tersebut secara

bersama-sama terhadap keputusan pembelian tas di Intako memiliki

hubungan yang erat. Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian

sekarang adalah : produk yang diteliti, tempat penelitian, tahun penelitian,

jumlah sampel.

Penelitian ketiga dilakukan oleh Suri Amilia dan M. Oloan Asmara

Nst (2017) degan judul “Pengaruh Citra Merek, Harga dan Kualitas Produk

Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Merek Xiomi di Kota Langsa.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh citra merek, harga dan
23

kualitas produk terhadap keputusan pembelian handphone merek Xiomi di

Kota Langsa. Dari analisis data diperoleh persamaan regresi yaitu KP =

3.127 + 0,189 CM + 0024 H + 0,250 KPr. Dari uji t dapat dijelaskan bahwa

citra merek, harga dan kualitas produk secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pembelian handphone Xiomi di Kota Langsa dimana

masing-masing variable bebas (Citra merek, harga dan kualitas produk)

memiliki nilai t sig < 0,05. Dari uji F dapat dijelaskan bahwa citra merek,

harga dan kualitas produk secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian handphone Xiomi di Kota Langsa dimana nilai F sig

sebesar 0,042 < 0,05. Dari analisis koefisien dterminasi dapat dijelaskan

bahwa citra merek, harga dan kualitas produk mempengaruhi keputusan

pembelian handphone Xiomi di Kota Langsa sebesar 30,4% sedangkan

sisanya 69,6% dipengaruhi oleh variable lain di luar model penelitian ini. .

Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian sekarang adalah :

produk yang diteliti, tempat penelitian, tahun penelitian, jumlah sampel,

teknik sampling.

Penelitian keempat dilakukan oleh Chardika Respatya Hendro dan

Wahyu Hidayat (2018) dengan judul “Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan

Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Handphone Merek

Iphone Kota Semarang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh

kualitas peoduk, harga dan citra merek terhadap keputusan pembelian

handphone merek Iphone Kota Semarang. Tipe penelitian yang digunakan

explanatory reseah dan teknik pengambilan sample menggunakan teknik


24

nonprobability sampling dengan metode sampling aksidental, teknik

pengumpulan data menggunakan kuesioner wawancara dan jumlah sample

sebanyak 97 responden. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif

dengan uji validitas, uji relibilitas, koefisien korelasi, koefisien determinasi,

uji regresi sederhana dan berganda, signifikan uji t dan uji F. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap

keputusan pembelian sebesar 31,3%. Harga berpengaruh terhadap

keputusan pembelian sebesar 26,4%. Citra merek memberikan pengaruh

terhadap keputusan pembelian sebesar 30%. Sedangkan secara simultan

atau secara bersama-sama kualitas produk, harga dan citra merek

berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 42,2% sedangkan

sisanya sebesar 57,8% dipengaruhi oleh faktor lain selain variable kualitas

produk, harga dan citra merek yaitu promosi dan lokasi toko. Hasil dari

penelitian ini menunjukkan bahwa variable kualitas produk, harga dan citra

merek secara simultan atau bersama-sama berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen handphone merek

Iphone Kota Semarang. Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian

sekarang adalah : produk yang diteliti, tempat penelitian, tahun penelitian,

jumlah sampel, teknik sampling.

Penelitian kelima dilakukan oleh Nur Aulia Agustin, Seno Sumowo,

Bayu Wijayanti (2018) penelitian ini berjudul “Analisis Pengaruh Kualitas

Produk, Citra Merek dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian ( Studi

Kasus Konsumen Roti Aloha Perumahan Gunung Kidul Kabupaten


25

Jember)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas

produk, citra merek dan harga terhadap keputusan pembelian. Populasi

dalam penelitian ini adalah semua warga Perumahan Gunung Kidul Jember

yang menjadi pelanggan roti merek Aloha, metode sample yang diterapkan

adalah metode purposive sampling, konsumen yang memenuhi kriteria

untuk menjadi sample adalah 60 orang responden. Variable yang digunakan

yaitu sebanyak 4 variable. Alat analisis yang digunakan adalah analisis

regresi linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dinyatakan

bahwa : 1) Terdapat pengaruh antara kualitas produk, citra merek dan harga

mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan

pembelian, 2) Terdapat pengaruh antara kualitas produk, citra merek dan

harga mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap keputusan

pembelian. Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian sekarang

adalah : produk yang diteliti, tempat penelitian, tahun penelitian, jumlah

sampel, teknik sampling.


26

E. Kerangka Pemikiran

Tinjauan Pustaka Kajian Empiris

1. Kualitas Produk 1. Ferdyanto Fure, Joyce Lapian


dan Rita Taroreh (2015)
Priansa (2017:51) Kotler dan
Amstrong (2012:283) Kotler dan 2. Aditya Hangga Supangkat
Amstrong (2015:248) Kotler dan dan Supriyatin (2017)
Keller (2016:8-10) 3. Suri Amilia dan M. Oloan
2. Citra Merek Asmara Nst (2017)
Fenomena
Kotler (2015:235) Romadhoni 4. Chardika Respatya Hendro
(2015) Dianita (2018) Schiffman dan dan Wahyu Hidayat (2018)
Kanuk dalam Prawesti (2016) Kotler 5. Nur Aulia Agustin, Seno
dan Amstrong dalam Pratiwi Sumowo, Bayu Wijayanti
(2017:29) (2018)
3. Harga
Kotler dan Amstrong dalam Iqbal
(2018) Alma (2018) Tjiptono
(2016:218) Kotler (2016)
4. Keputusan Pembelian
Fandy Tjiptono (2017) Kotler dan
Keller (2016) Kotler dan Keller
(2016:235) Kotler (2014)

H1 : Faktor kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada Umkm Dupa Dwi
Kenanga
H2 : Faktor Citra Merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada Umkm Dupa Dwi
Kenanga
H3 : Faktor harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada Umkm Dupa Dwi Kenanga
H4 : Faktor kualitas produk berpengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian konsumen
pada Umkm Dupa Dwi Kenanga

H4 :
Hasil dan Pembahasan

Analisis Regresi Linier Berganda


27

F. Kerangka Konsep
Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Pada Umkm Dupa Dwi Kenanga

X1.1

X1.2

X1.3

X1.4

X1.5 X1
X1.6

X1.7

X1.8
H1
X1.9

Y1

X2.1
H2 Y2
X2 Y
X2.2
Y3

X2.3
Y4

H3

X3.1

X3.2 X3

X3.3
H4
X3.4
Sumber :
X1 Kotler dan Keller (2016:8-10)
X2 Kotler dan Armstrong dalam Pratiwi (2017:29)
X3 Kotler 2016
Y Kotler (2014:212)
28

Keterangan :
X1 Kualitas Produk
X1.1 Bentuk
X1.2 Fitur
X1.3 Kualitas kinerja
X1.4 Kesan Kualitas
X1.5 Ketahanan
X1.6 Keandalan
X1.7 Kemudahan perbaikan
X1.8 Gaya
X1.9 Desain
X2 Citra Merek
X2.1 Kekuatan merek (Strengthness)
X2.2 Keunikam merek (Uniqueness)
X2.3 Keunggulan merek (Fourable)
X3 Harga
X3.1 Keterjangkauan harga produk
X3.2 Kesesuaian harga dengan kualitas produk
X3.3 Daya saing harga pokok
X3.4 Kesesuaian harga dengan manfaat produk
Y Keputusan Pembelian
Y1 Kemantapan pada sebuah produk
Y2 Kebiasaan dalam membeli produk
Y3 Memberikan rekomendasi kepada orang lain
Y4 Melakukan pembelian ulang
29

G. Hipotesis

Adapun hipotesis dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut :

1. Faktor kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian

konsumen pada Umkm Dupa Dwi Kenanga

2. Faktor Citra Merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian

pada Umkm Dupa Dwi Kenanga

3. Faktor harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada

Umkm Dupa Dwi Kenanga

4. Faktor kualitas produk berpengaruh paling dominan terhadap

keputusan pembelian konsumen pada Umkm Dupa Dwi Kenanga

H. Metodelogi Penelitian

1. Tempat dan Objek Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Umkm Dupa Dwi Kenanga yang

terletak di Jalan Sandat, Gang VII, No. 11A, Desa Dangin Puri

Kangin, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Provinsi Bali.

b. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah pengaruh kualitas produk,

citra merek dan harga terhadap keputusan pembelian konsumen

pada Umkm Dupa Dwi Kenanga.


30

2. Populasi dan Metode Pengumpulan Sample

Populasi adalah keseluruhan element yang akan dijadikan wilayah

generasi terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2017:136). Populasi dalam

penelitian ini adalah konsumen pada Umkm Dupa Dwi Kenanga.

Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling incidental.

Dimana sampel ditentukan berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang

secara kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan

sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok

sebagai sumber data (Sugiyono, 2017:144).

Untuk menentukan jumlah sampel pada peneliti ini, maka digunakan

perhitungan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:

n= N

1+N(e)2

Keterangan:

n= Ukuran sampel/jumlah responden

N= Ukuran populasi

e= Error margin,

Dalam rumus Slovin ada ketentuan sebagai berikut:

Nilai e = 0,1 (10%) untuk populasi dalam jumlah besar


31

Nilai e = 0,2 (20%) untuk pupolasi dalam jumlah kecil

Jadi rentang sampel yang dapat diambil dari teknik Slovin adalah antara

10-20% dari populasi penelitian. Jumlah populasi dalam penelitian ini

adalah sebanyak 445 orang yang diambil dari jumlah konsumen, sehingga

presentase kelonggaran yang digunakan adalah 10% dan hasil perhitungan

dapat dibulatkan untuk mencapai kesesuaian. Maka untuk mengetahui

sampel penelitian, dengan perhitungan sebagai berikut:

445
n = 1+445(0,10)2

445
n = 4,46

n = 99,7 dibulatkan menjadi 100

Berdasarkan perhitungan diatas, sampel yang menjadi responden

dalam penelitian ini disesuaikan menjadi sebanyak 100 orang, hal ini

dilakukan untuk mempermudah dalam pengolahan data dan untuk hasil

pengujian yang lebih baik.

3. Indentifikasi Variabel

a. Variabel Bebas (Independen) Variabel bebas adalah merupakan

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya

atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2014). Dalam

penelitian ini variabel bebasnya adalah Kualitas Produk.

b. Variabel Terikat (Dependen) Variabel terikat merupakan variabel

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel


32

bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah Keputusan

Pembelian.

4. Definisi Operasi Variable

Menurut Sugiyono (2014) definisi operasional adalah penentuan

konstrak atau sifat yang akan dipelajari sehingga menjadi variable yang

dapat diukur. Definisi operasional variable dan pengukurannya yaitu :

a. Faktor Kualitas Produk (X1)

Kualitas produk iyalah karakteristik produk yang bergantung

pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang

dinyatakan atau diimplementasikan.

Menurut Kotler dan Keller (2016:8-10) faktor kualitas produk terdiri

dari :

1. Bentuk (X1.1)

2. Fitur (X1.2)

3. Kualitas kinerja (X1.3)

4. Kesan Kualitas (X1.4)

5. Ketahanan (X1.5)

6. Keandalan (X1.6)

7. Kemudahan perbaikan (X1.7)

8. Gaya (X1.8)

9. Desain (X1.9)
33

b. Faktor Citra Merek (X2)

Citra Merek adalah nama, istilah, lambang, yang

dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari satu

penjual dengan penjual pesaing.

Manurut Kotler dan Armstrong dalam Pratiwi (2017:29) faktor citra

merek terdiri dari :

1. Kekuatan merek (Strengthness) (X2.1)

2. Keunikam merek (Uniqueness) (X2.2)

3. Keunggulan merek (Fourable) (X2.3)

c. Faktor Harga (X3)

Keputusan juga dipengaruhi oleh harga. Harga merupakan unsur

yang memberikan masukan atau pendapatan bagi perusahaan.

1. Menurut Kotler (2016) faktor harga terdiri dari :

2. Keterjangkauan harga produk (X3.1)

3. Kesesuaian harga dengan kualitas produk (X3.2)

4. Daya saing harga pokok (X3.3)

5. Kesesuaian harga dengan manfaat produk (X3.4)

d. Kaputusan Pembelian (Y)

Keputusan pembelian adalah tahap evaluasi dan keputusan

pembelian terdapat minat membeli awal, yang mengukur

kecenderungan pelanggan untuk membeli suatu produk.

Menurut Kotler (2014:212) faktor keputusan pembelian terdiri dari:


34

1. Kemantapan pada sebuah produk (Y1)

2. Kebiasaan dalam membeli produk (Y2)

3. Memberikan rekomendasi kepada orang lain (Y3)

4. Melakukan pembelian ulang (Y4)

5. Sifat dan Sumber Data

a. Sifat Data

1) Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berupa angka dan dapat

dihitung seperti, data penjualan, biaya promosi, biaya produksi,

jumlah karyawan.

2) Data Kualitatif

Data kualitatif yaitu data yang tidak berupa angka, seperti

struktur organisasi, proses produksi, sejarah berdirinya

perusahaan dan lain-lain.

b. Sumber Data

1) Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung

dari sumber aslinya. Data primer khusus dikumpulkan untuk

menjawab penelitian, data primer dalam penelitian ini didapat

melalui angket yang di sebarkan kepada responden.


35

2) Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan

secara tidak langsung dari sumbernya. Data sekunder dalam

penelitian ini diperoleh dari jurnal, skripsi, dari perusahaan dan

buku-buku referensi.

6. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 4(Empat)

metode pengumpulan data yaitu :

a. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data dengan pengamatan

langsung oleh peneliti terhadap objek yang diteliti agar data yang

dikumpulkan sesuai dengan yang diperlukan.

b. Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data secara tanya jawab

secara langsung terhadap responden yang bersangkutan untuk memperoleh

data yang diperlukan.

c. Studi Pustaka

Metode pencarian data melalui buku-buku literature yang relavan dan

sumber-sumber lain yang membahas masalah dalam penelitian ini.


36

d. Angket

Teknik pengumpulan data angket adalah teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variable yang

akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

7. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode sebagai berikut:

a. Metode Penelitian Deskriptif.

Analisis deskriptif adalah analisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2017:232).

Data hasil penyebaran angket pada variabel kualitas produk,

citra merek dan harga dikuantitatifkan dengan memberikan skor pada

masing-masing jawaban responden. Jawaban angket mempunyai bobot

atau skor nilai dengan skala Likert sebagai berikut (Riduwan dan Akdon,

2013:26) :

1) Jawaban STS (Sangat Tidak Setuju), diberi skor 1

2) Jawaban TS (Tidak Setuju), diberi skor 2

3) Jawaban N (Netral), diberi skor 3

4) Jawaban AS (Agak Setuju), diberi skor 4

5) Jawaban SS (Sangat Setuju), diberi skor 5


37

Kategori penilaian diketahui dari kelas interval, dapat dihitung

dengan rumus (Sugiyono, 2013:147) :

Skor Tertinggi−Skor Terendah 5−1


= = 0,80
Jumlah Klasifikasi Kelas 5

Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian setelah dilakukan

tabulasi data, maka selanjutnya dianalisi dengan analisis statistik

sebagai berikut:

1) Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam upaya menjawab permasalahan dalam penelitian ini

maka digunakan analisis regresi linier berganda (multiple

regression). Hasil pengumpulan data akan dihimpun setiap variabel

sebagai suatu unit nilai dari setiap responden dan dapat dihitung

melalui program SPSS, untuk menguji hipotesis apakah hipotesis

dapat diterima atau ditolak. Dalam penelitian ini perhitungan

statistic menggunakan model analisis regresi linier berganda.

Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh variabel independen atau bebas yaitu faktor

kualitas produk, citra merek dan harga terhadap keputusan

pembelian, dengan rumus sebagai berikut :

(Sugiyono, 2017:305)

Y = a+b1X1+b2X2+b3X3

Dimana :
38

Y = subyek variabel terikat yang diproyeksikan, yaitu

keputusan pembelian.

a = nilai konstanta

b1X1 = koefisien regresi faktor kualitas produk

b2X2 = koefisien regresi faktor citra merek

b3X3 = koefisien regresi faktor harga

e = error

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh

responden atau sumber data lain terkumpul. Setelah data diperoleh

selanjutnya dilakukan analisis kuantitatif dengan mempergunakan

alat analisis statistik untuk menganalisis data yang bersifat bilangan

atau disebut data kuantitatif.

2) Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan guna menguji apakah model

analysis regresi yang digunakan dalam penelitian layak atau tidak,

meliputi:

a) Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen).
39

b) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2018:137).

c) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal atau tidak. Distribusi normal akan membentuk

satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan

dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual

normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya

akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2018:161).

3) Koefisien Korelasi Berganda

Korelasi berganda adalah suatu korelasi yang bermaksud untuk

melihat hubungan antara 3 atau lebih variabel (dua atau lebih

variabel dependent dan satu variabel independent). Menurut Ridwan

(2012:238) korelasi ganda adalah suatu nilai yang memberikan

kuatnya penaruh atau hubungan dua variabel atau lebih secara

bersama sama dengan variabel lain. Korelasi bergandan (multiple

correlation) merupakan korelasi yang terdiri dari dua variabel bebas

(X1,X2) atau lebih, serta satu variabel terikat (Y).

4) Koefisien Determinasi
40

Analisis ini dipergunakan untuk mengetahui seberapa besar

perubahan faktor kualitas produk, faktor citra merek, dan faktor

harga berpengaruh terhadap perubahan keputusan pembelian

konsumen yang dinyatakan dalam persentase (Riduwan dan Akdon,

2013:146):

D = R2 x 100%

Keterangan :

D = Koefisien determinasi

R = Koefisien korelasi berganda

Variabilitas dalam suatu data yang dihitung didasarkan pada

model statistic. Definisi berikutnya menyebutkan bahwa R2

merupakan rasio variabilitas nilai-nilai yang dibuat model dengan

variabilitas nilai data asli. Secara umum R2 digunakan sebagai

informasi mengenai kecocokan suatu model. Dalam regresi R2 ini

dijadikan sebagai pengukuran seberapa baik garis regresi mendekati

nilai data asli yang dibuat model. Jika R2 sama dengan 1, maka

angka tersebut menunjukkan garis regresi cocok dengan data secara

sempurna.

Interpretasi lain ialah bahwa R2 diartikan sebagai proporsi

variasi tanggapan yang diterangkan oleh regresor (variabel bebas/X)

dalam model. Dengan demikian, jika R2 = 1 akan mempunyai arti

bahwa model yang sesuai menerangkan semua variabilitas dalam


41

variabel Y. jika R2 = 0 akan mempunyai arti bahwa tidak ada

hubungan antara regresor (X) dengan variabel Y.

5) Uji Statistik F (F-test)

Uji ini digunakan untuk menguji signifikasi koefisien regresi

sehingga diketahui apakah pengaruh secara simultan antara

pengaruh kualitas produk, citra merek dan harga terhadap keputusan

pembelian konsumen adalah memang nyata terjadi (signifikan) atau

hanya diperoleh secara kebetulan.

Langkah-langkah uji statistiknya adalah:

a) Menentukan formulasi hipotesis

b) Menentukan level of significance

Menggunakan derajat kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan

5% (α = 0,05), derajat bebas pembilang : k dan derajat penyebut

: n-k-l maka diperoleh nilai F-tabel 0,05 (k;n-k-l).

c) Kriteria penerimaan atau penolakan Ho

(1) Ho ditolak apabila F-hitung > F-tabel, atau nilai sig. ≤ 0,05.

(2) Ho diterima apabila F-hitung ≤ F-tabel, atau nilai sig. > 0,05.

d) Penentuan nilai F-hitung

Rumus (Sugiyono, 2012:257)

R2 / k

Fh =

(1-R2) / (n-k-l)

Keterangan:
42

Fh = F-hitung

R = Koefisien korelasi berganda

n = Jumlah data (responden)

k = Jumlah variabel

e) Menggambarkan daerah penerimaan dan penolakan Ho

Gambar 3

Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho

Daerah

Penerimaan Ho Daerah

Penolakan Ho

0 F tabel 0,05

(k;n-k-l)

Sumber : Mulyono (2010:219)

f) Mendapatkan keputusan

Jika nilai F-hitung berada pada daerah penolakan Ho atau

nilai sig. ≤ 0,05 maka pengaruh adalah signifikan, sedangkan

jika nilai F-hitung berada pada daerah penerimaan Ho atau nilai

sig. > 0,05 maka pengaruh adalah tidak signifikan.


43

6) Uji Statistik t (t-test)

Uji ini digunakan untuk menguji signifikasi masing-masing

koefisien regresi sehingga diketahui apakah pengaruh secara

simultan antara faktor kualitas produk, faktor citra merek dan faktor

harga terhadap keputusan pembelian konsumen adalah memang

nyata terjadi (signifikan) atau hanya diperoleh secara kebetulan.

Langkah-langkah uji statistiknya adalah :

a) Menentukan formulasi hipotesis

Dalam menentukan formulasi harus disesuaikan dengan

hipotesis.

Ho : b1,b2 = 0, berarti tidak ada pengaruh positif dan signifikan

secara parsial antara faktor kualitas produk,

faktor citra merek dan faktor harga terhadap

keputusan pembelian konsumen.

Hi : b1,b2 ≠ 0, berarti ada pengaruh positif dan signifikan secara

parsial antara faktor kualitas produk, faktor citra

merek, dan faktor harga terhadap keputusan

pembelian konsumen.

b) Menentukan level of significance

Menggunakan derajat kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan

5% (α = 0,05), derajat bebas pembilang : k dan derajat penyebut

: n-k-l maka diperoleh nilai t-tabel (0,05 ; n-k-l).

c) Kriteria Penerimaan dan Penolakan Ho


44

(1) Ho ditolak apabila -ttabel <t-hitung> t-tabel, atau nilai sig. ≤

0,05.

(2) Ho diterima apabila –ttabel ≥ t-hitung ≤ t-tabel, atau nilai sig.

> 0,05.

d) Penentuan nilai t-hitung

Rumus (Sugiyono, 2014:246) :

ti-hitung = bi

Sbi

Dimana :

bi = Koefisien regresi Xi

Sbi = Standard error koefisien regresi Xi

e) Menggambarkan daerah penerimaan dan penolakan Ho

Gambar 4
Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho
(t-test)

Sumber : Sugiyono (2014:228)

f) Mendapatkan keputusan
45

Jika nilai t-hitung berada pada daerah penolakan Ho atau

nilai sig. <0,05 maka pengaruh adalah signifikan, sedangkan jika

nilai t-hitung berada pada daerah penerimaan Ho atau nilai sig.

>0,05 maka pengaruh adalah tidak signifikan.

7) Koefisien Beta

Koefisien Beta merupakan modifikasi koefisien regresi

dalam bentuk standar. Koefisien Beta digunakan untuk menentukan

faktor mana dari faktor kualitas produk, faktor citra merek dan faktor

harga yang dominan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian

konsumen dalam model regresi faktor. Informasi tentang variabel

bebas yang dominan diperoleh melalui perbandingan antara

koefisien Beta dalam model regresi tersebut

Rumus koefisien Beta (Mulyono, 2010:258) :

𝜎Xi
βi = bi σY

Dimana

βi = Koefisien Beta

σ = Koefisien regresi Xi

σY = Standar deviasi Y

σXi = Standar deviasi Xi


46

Sistematika Penulisan

Penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian yang meliputi:

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan merupakan bagian awal penelitian terdiri dari

sub-sub yaitu latar belakang masalah, perumusan masalah,

perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta

sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka terdiri dari konsep-konsep atau teori yang

dipakai sebagai dasar pembuatan skripsi.

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan bagian penelitian yang

menguraikan mengenai pendekatan penelitian, jenis

penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, dan

teknik analisis data.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Gambaran umum perusahaan merupakan bagian penelitian

yang menguraikan tentang lokasi perusahaan di mana

penelitian dilakukan, struktur organisasi, dan pemasaran.


47

BAB V DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini memuat hasil penelitian yang berisi hasil pengujian

terhadap variabel-variabel penelitian sesuai dengan alat

analisis dan pembahasan hasil penelitian yang telah

dilakukan.

BAB VI PENUTUP

Bab ini merupakan bagian akhir dari penelitian,

mengemukakan simpulan akhir dari hasil pembahasan yang

menjadi permasalahan dan saran-saran.


48

DAFTAR PUSTAKA

Kadek Aditnya Adiguna (2019), Pengaruh Gaya Hidup Dan Citra Merek
Terhadap Keputusan Pembelian Kopi Pada Kedai Starbucks Di Griya
Santrian Sanur Denpasar. Skripsi Sarjana Jurusan Manajemen pada
Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa, Denpasar.

Gusti Ayu Evita Rasdiana (2019), Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga Dan
Lokasi Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Clear Café Di Ubud. Skripsi
Sarjana Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas
Wardewa, Denpasar.

Kotler dan Keller, 2016, Manajemen Pemasaran, Edisi ke-15 Global edition,
England: Pearson Education Limited

Arm Armstrong, Kotler 2015, “Marketing an Introducing Prentice Hall Twelfth


Edition” Englangga Pearson Education, Inc.

Holfian Daulat Tambun Saribu, Rahmat Eli Putra Gulo, Theresa Rebecca, Bardon
Mogan Sihotang dan Anwar Evdon Nadeak (2020), “Pengaruh Kualitas
Produk, Harga dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian
Pada PT Mark Dynamic Indonesia, Medan”. Jurnal AKRAB JUARA, Vol.
5, No.3, Hal:274-284.

Rosa Lesmana dan Ratnasari (2019), “Pengaruh Kualitas Produk Dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen PT. Radekatama Piranti Nusa”.
Jurnal Pemasaran Kompetetitif, Vol.2, No.2.

Umar Bakti, Hairudin dan Maria Septijantini (2020), “ Pengaruh Kualitas


Pelayanan, Produk dan Harga Terhadap Minat Beli Pada Toko Online
Lazada di Bandar Lampung”. Jurnal Ekonomi, Vol. 22, No.1.

Muhammad Syarir Hidayatulllah Elmas (2020), “Pengaruh Persepsi Kualitas,


Citra Merek, Brand Image Pada Cv Pia Manalagi Ketapan Kota
Probolinggo”. Jurnal Relasi Jurnal Ekonomi, Vol. 16, No. 2.
49

Asep Sarippudinm Iis Dewi Fitriani dan Wandy Zulkarnaen (2019), “Pengaruh
Citra Merek (Brand Image) Terhadap Proses Keputusan Pembelian
Handphone Samsung Di Itc Kebon Kalapa Bandung”. Jurnal SEMAR,
Vol. 1, No.3, Hal: 42-51.

Alifya Pupita Jasmine (2020), Pengaruh Kualitas Produk Dan Store Atmosphere
Terhadap Minat Pembelian Ulang Pada Jumping Stone Coffe And Grill Di
Denpasar. Skripsi Sarjana Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi
Universitas Warmadewa, Denpasar.

Wendi Hariyanto (2019), Pengaruh Kualitas Produk Dan Brand Image Terhadap
Keputusan Pembelian Pada Konsumen Distro Furious Bali Store
Denpasar. Skripsi Sarjana Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi
Universitas Warmadewa, Denpasar.

I Putu Adnyana Dwi Putra (2019), Pengaruh Brand Image Dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Merek Apple Pada Iprak Store Teuku Umar
Di Denpasar. Skripsi Sarjana Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi
Universitas Warmadewa, Denpasar.

Alief Amanullah Fairuz, Rois Arifin dan Afi Rachmat Slamet (2020), “Pengaruh
Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk, Harga, Promosi Terhadap
Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Showroom Ud. Hikmah Motor
Group Malang”. Jurnal Ilmiah Riset Manajemen 2020.

Suri Amalia dan M. Oloan Asmara Nst (2017), “Pengaruh Citra Merek, Harga dan
Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Merek Xiomi
di Kota Langsa”. Jurnal Manajemen dan Keuangan , Vol. 6, NO.1

Aditya Hangga Supangkat dan Supriyatin (2017), “Pengaruh Citra Merek,


Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Tas Di
Intako”. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen, Vol. 6, Nomor 9.
50

Nur Aulia Agustina, Seno Sumowo dan Bayu Wijayanti (2018), “Pengaruh
Kualitas Produk, Citra Merek Dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian”. Jurnal Penelitian Ipteks, Vol.3, No.2, Hal: 186-189.

Ferdyanto Fure, Joyce Lapian dan Rita Taroreh (2015), “Pengaruh Brand Image,
Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di
J.CO Manado. Jurnal EMBA, Vol.3, No.1, Maret 2015, Hal. 367-377

Sugiyono, 2017. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Kombinasi (Mixed


Methods). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, 2017, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta.

Sri Mulyono. (2005). Statistika Untuk Ekonomi dan Bisnis, Edisi Ketiga, Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Francy Iriani dan Rini Indriyani (2016), Pengaruh Kualitas Produk, Persepsi
Harga Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen
Sariayu Martha Tilaar.

Anda mungkin juga menyukai