GENERATOR SINKRON
KARAKTERISTIK PENGATURAN GENERATOR SINKRON 3 FASA
Disusun Oleh :
Fikri Bayhaki
181734007
3D / D4-Teknik Konservasi Energi
2020
Tujuan
Mempelajari karakteristik pengaturan dari generator sinkron tiga fasa .
Dasat teori
Yang dimaksudkan disini adalah suatu cara untuk mendapatkan tegangan terminal generator
yang konstan pada beban yang berubah-ubah dengan cara mengatur arus eksitasi .
Hubungan tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Prosedure kerja
a. Buat rangkaian seperti gambar dibawah ini .
b. Putar motor generator set pada pada kecepatan nominalnya
c. On-kan power supply eksitasi dan atur sehingga tegangan terminal generator mencapai
nominal.
d. Masukkan beban dan atur sesuai dengan petunjuk instruktur anda .
e. Atur kecepatan sampai nominal pada setiap kali perubaha beban .
f. Atur eksitasi sehingga tegangan terminal generator konstan .
g. Matikan motor generator set
Alat-alat yang digunakan
a. Ampere meter
b. Watt meter
c. Tacho meter
d. Reostat
e. beban
Rangkaian Percobaan
Rangkaian Beban Nol
Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik pengaturan dari generator sinkron.
Beberap peralatan ukur yang dapat dijadikan pacuan nilai variable ialah voltmeter,
ampermeter dan wattmeter. Pada teorinya, perubahan dalam bentuk grafik hubungan arus beban
dan arus generator bergantung pada nilai Cos phi dan besar arus yang disambungkan pada
generator. Untuk pemasangan rangkaian percobaan tidak mengalami perubahan dengan modul
8, akan tetapi pada percobaan sebelumnya pengoperasian untuk mendapatkan data V nya.
Sedangkan di praktikum ini, karakteristik pengaturan yang ingin dianalisa adalah nilai
perubahan Ig terhadap arus penguatannya (If). Hal ini membuat besarnya nilai dari V dibuat
konstan dengan cara mengatur kecepatan putaran dan If nya.
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan terdapat 8 data, yang dapat kita ekspresikan lewat
grafik seperti diatas. Dapat kita simpulkan dari grafik kecenderungan bahwa ketika If
dinaikkan maka nilai Ig atau arus generatornya pun naik. Kita ambil contoh pada beberapa
data. Saat tidak ada beban nilai dari Ig. 0 A, If nya bernilai 0.4 A. Saat If nya mengalami
kenaikan, maka nilai Ig mulai naik menjadi 1.2 A. Pada praktikum ini pun ada beberapa
penyimpangan besaran data sehinggga bentuk grafik tidak ideal hal ini terlihat dari beberapa
nilai yang ada pada tabel sebelum dimasukan pada grafik.. kemungkinan terjadi kesalahan
saat pengambilan data sehingga menyebabkan data yang dihasilkan seperti diatas. Secara teori
memang semakin naik nilai If maka Ig nya semakin naik pula.
Kesimpulan
Daftar Pustaka