Anda di halaman 1dari 5

PENGGUNAAN PENDINGIN THERMO-ELECTRIC (PELTIER) UNTUK MENURUNKAN TEMPERATUR

PERMUKAAN DALAM MENINGKATKAN DAYA KELUARAN PANEL SURYA

Abdul Rahim1), Yandri 2), Kho Hee Khwee3),


1,2,3)
Program Studi Teknik Elektro Jurusan Elektro
Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak
Email1) : abdulrahimelektro46@gmail.com

ABSTRAK

Indonesia sebagai negara tropis memiliki kelebihan sinar matahari, salah satu pemanfaatan sinar matahari menjadi energi listrik
menggunakan panel surya. Sel surya merupakan komponen elektronik yang mengkonversi energi surya menjadi energi listrik dengan
memanfaatkan gejala fotovoltaik. Namun, temperatur pada panel surya akan mempengaruhi kinerja dari sel-sel surya. Akibat dari
kenaikan temperatur, maka tegangan listrik yang dihasilkan oleh panel surya menjadi berkurang. Setiap kenaikan temperatur panel surya
10C (dari 250C) akan mengakibatkan berkurangnya sekitar 0,5% pada daya yang dihasilkan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menurunkan temperatur permukaan dalam meningkatkan daya keluaran panel surya dengan metode pendinginan.
Digunakan 2 buah panel surya dengan spesifikasi yang sama dan 5 buah pendingin Thermo-Electric (Peltier) yang dipasang di
permukaan bagian bawah pada panel surya yang akan didinginkan. Pemasangan pendingin divariasikan yaitu pemasangan dengan 2, 3,
4, dan 5 buah Thermo-Electric (Peltier). Penelitian dilaksanakan pada tanggal 4, 6, 10, dan 19 Oktober 2018 dimulai pada pukul 09.00-
15.00 WIB. Pendingin Thermo-Electric (Peltier) mampu menurunkan temperatur permukaan panel surya dan meningkatkan daya
keluaran panel surya. Peningkatan daya keluaran panel surya menggunakan pendingin Thermo-Electric (Peltier) 2, 3, 4, dan 5 pada
pengukuran daya maksimum masing-masing sebesar 4,705%, 5,34%, 6,044%, dan 7,21%, sedangkan pada pengukuran dengan beban
masing-masing sebesar 9,809%, 11,815%, 13,041%, dan 15,294%.

Kata kunci : sel surya, temperatur, pendinginan, thermo-electric (Peltier)

1. Latar Belakang hubung singkat (Isc) hanya meningkat sedikit saja. Mungkin

Sel surya adalah suatu perangkat atau komponen yang dapat sesuatu yang mengejutkan, dimana fotovoltaik akan

mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik dengan menghasilkan kinerja yang lebih baik pada kondisi dingin dan

menggunakan prinsip efek photovoltaik. Tegangan dan arus cuaca yang cerah daripada cuaca yang panas. Untuk sel silikon

listrik yang dihasilkan sel surya dipengaruhi oleh tingkat kristal, VOC turun sekitar 0,37% untuk setiap kenaikan temperatur

intensitas radiasi cahaya matahari dan suhu udara sekitar. 1 oC dan ISC meningkat sekitar 0,05% [2]. Dari permasalahan

Semakin rendah intensitas radiasi cahaya matahari maka semakin diatas penulis ingin melakukan penelitian untuk mengurangi

rendah pula arus dan tegangan yang dihasilkan. Temperatur temperatur pada panel surya dengan cara menambahkan

lingkungan di sekitar panel surya juga memiliki kontribusi dalam pendingin Thermo-Electric (Peltier) pada panel surya untuk

perubahan temperatur pada sel-sel surya. Akibat dari kenaikan meningkatkan daya keluaran dari panel surya tersebut.

temperatur, maka tegangan listrik yang diproduksi oleh panel 2. Cara Kerja Thermo-Electric (Peltier) Sebagai Pendingin
surya menjadi berkurang. Setiap kenaikan temperatur panel surya Pendingin Thermo-Electric (TEC), juga sering disebut
0 0
1 C (dari 25 C) akan mengakibatkan berkurangnya sekitar 0,5% pendingin peltier atau pompa panas solid-state yang
pada daya yang dihasilkan [1]. memanfaatkan efek Peltier untuk memindahkan panas.
Ketika temperatur sel surya meningkat, tegangan rangkaian Sebuah Thermo-Electric akan menghasilkan perbedaan suhu
terbuka (Voc) akan turun secara signifikan, sedangkan arus maksimal 70oC antara sisi panas dan dinginnya. Apabila Thermo-
Electric semakin panas maka akan semakin kurang efisiensinya
[3].
Thermo-Electric (Peltier) memiliki dua sisi dimana satu sisi
bertindak sebagai bagian panas dan sisi lainnya bertindak sebagai
bagian dingin. Elektron dari material yang kekurangan elektron
Gambar 1. Pemasangan Pendingin Thermo-Electric (Peltier)
(P-type material) bergerak ke material yang kelebihan elektron
(N-type material). Dalam keadaan ini konektor akan menyerap 3.4. Pengujian Pendingin Thermo-Electric (Peltier) Pada
energi sehingga sisi ini akan menjadi sisi dingin dari Thermo- Panel Surya dengan beberapa variasi jumlah pendingin
Electric (Peltier). Dilain pihak, ketika elektron bergerak dari N- Pengujian ini dilakukan dengan cara memvariasikan jumlah
type menuju P-type, maka konektor akan melepas energi pendingin Thermo-Electric (Peltier) yang digunakan pada panel
sehingga sisi ini akan menjadi sisi panas pada Thermo-Electric surya yang akan didinginkan yaitu menggunakan 2 buah, 3 buah,
(Peltier) [4]. 4 buah dan 5 buah pendingin Thermo-Electric (Peltier).

3. Metode Penelitian
3.1. Alat dan Bahan Penelitian
1. 2 buah panel surya jenis polikristalin 10 Wp
2. 5 buah Thermo-Electric (Peltier)
3. 5 bauh Heatsink Fan
4. Plat Aluminium
5. Lampu LED
6. Resistor Gambar 2. Pemasangan Pendingin 2, 3, 4, dan 5 buah
7. 2 buah Multimeter
8. Termometer Infrared 3.5. Metode perhitungan menentukan daya maksimum

9. Sumber DC 12 Volt panel surya

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian Daya keluaran panel surya (Pout(modul)) merupakan hasil dari

Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah di perkalian antara tegangan rangkaian terbuka (Voc), arus hubung

halaman asrama mahasiswa Kabupaten Sambas S.M. singkat (Isc) dan Fill Factor (FF) seperti persamaan dibawah ini

Tsjafioeddin yang beralamat di Jl. Sungai Raya Dalam 1 Gg. [5].

Raya VI No. A65. Waktu yang digunakan untuk pengambilan 𝑃𝑜𝑢𝑡(𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙) = 𝑉𝑜𝑐 . 𝐼𝑠𝑐 . 𝐹𝐹 (1)
data ini adalah pada pukul 09.00 sampai 15.00 WIB. Waktu ini
dipilih karena intensitas matahari cukup baik untuk mengambil Nilai FF diperoleh dari rumus:

data penelitian dan penelitian ini dilakukan selama 4 hari. 𝑉𝑚 𝐼𝑚


𝐹𝐹 = (2)
𝑉𝑜𝑐,𝑆𝑇𝐶𝐼𝑠𝑐,𝑆𝑇𝐶
3.3. Pemasangan Pendingin Thermo-Electric (Peltier) Pada
Panel Surya 3.6. Metode perhitungan menentukan daya keluaran panel
Pertama pasang plat aluminium berukuran 305*215*2 mm Surya dengan beban
pada bagian bawah panel surya sesuai dengan ukuran panel surya, Daya keluaran panel surya (Pout(beban)) merupakan hasil
selanjutnya pasang/tempelkan sisi dingin Thermo-Electric dari perkalian antara tegangan beban (Vd) dan arus beban (Id)
(Peltier) yang akan berfungsi untuk menurunkan temperatur seperti persamaan dibawah ini [6].
pendingan pada bagian bawah plat aluminium, kemudian 𝑃𝑜𝑢𝑡(𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛) = 𝑉𝑑 . 𝐼𝑑 (3)
pasang/tempelkan Heatsink Fan pada sisi panas Thermo-Elektric
(Peltier). Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 1.
3.7. Pengumpulan data
Pada penelitian ini dilakukan pengukuran daya keluaran Tabel 2. Data Pengukuran Daya Maksimum
panel surya tanpa pendingin dan panel surya dengan penambahan Panel Tanpa Panel Dengan
Hari Pemasangan Pendingin Pendingin
% Pout
pendingin Thermo-Electric (Peltier). Langkah-langkah penelitian Ke Pendingin Pout(modul) TP Pout(modul) TP
(W) (oC) (W) (oC)
dapat diilustrasikan seperti pada tabel dibawah ini.
1 2 buah 7,034 48,01 7,365 38,26 4,705
Tabel 1. Langkah-Langkah penelitian 2 3 buah 6,242 46,67 6,575 35,72 5,34
Waktu Keterangan panel surya 3 4 buah 7.377 50.8 7.828 38.5 6.044
Hari
penelitian yang akan diuji
09.00- Tanpa pendingin VS 4 5 buah 8,145 55,73 8,735 39,6 7,21
1
15.00 dengan pendingin 2 buah
09.00- Tanpa pendingin VS Data pada Tabel 2 merupakan data hasil pengukuran rata-
2
15.00 dengan pendingin 3 buah
09.00- Tanpa pendingin VS rata harian untuk pengukuran daya maksimum panel surya. Pada
3
15.00 dengan pendingin 4 buah hari pertama untuk pemasangan 2 buah pendingin terjadi
09.00- Tanpa pendingin VS
4 peningkatan daya keluaran panel surya rata-rata sebesar 4,705%,
15.00 dengan pendingin 5 buah
pada hari kedua dengan pemasangan 3 buah pendingin
Data-data yang akan diukur pada penelitian ini adalah: menghasilkan peningkatan daya keluaran panel surya sebesar
A. Besaran tegangan rangkaian terbuka (Voc) dan arus hubung 5,34%, untuk hari ketiga pemasangan pendingin sebanyak 4 buah
singkat (Isc) pada panel surya tanpa pendingin dan panel menghasilkan peningkatan daya keluaran sebesar 6,004%, dan
surya dengan penambahan pendingin Thermo-Electric pengukuran pada hari terakhir dengan pemasangan pendingin
(Peltier) yaitu untuk mengetahui daya maksimum panel surya sebanyak 5 buah terjadi peningkatan daya keluaran sebesar
(Pout(modul)) 7,21%
B. Besaran tegangan beban (Vd) dan arus beban (Id) tanpa
4.2. Pengaruh Penggunaan Pendingin Thermo-Electric
pendingin dan panel surya dengan penambahan pendingin
(Peltier) Pada Pengukuran Dengan Beban
Thermo-Electric (Peltier) yaitu untuk mengetahui mengetahui
Adapun data hasil pengukuran dengan beban pada
daya keluaran panel surya (Pout(beban)) dalam keadaan
penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3 sebagai berikut:
berbeban.
Tabel 3. Data Pengukuran Dengan Beban
C. Temperatur permukaan rata-rata (Tp) dari kedua panel surya
Tanpa Dengan
saat pengukuran dilakukan. Hari Pemasangan Pendingin Pendingin
% Pout
Ke Pendingin Pout(beban) TP Pout(beban) TP
Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan besaran-besaran
(W) (oC) (W) (oC)
tersebut dilakukan pengukuran secara bersamaan dari kedua 1 2 buah 0,463 48,01 0,508 38,26 9,809
panel baik panel surya tanpa pendingin dan panel surya dengan 2 3 buah 0,443 46,67 0,495 35,72 11,815
penambahan pendingin Thermo-Electric (Peltier). 3 4 buah 0,441 50,76 0,499 38,5 13,041
4 5 buah 0,442 55,73 0,509 39,55 15,294
4. Hasil Dan Analisa
4.1. Pengaruh Penggunaan Pendingin Thermo-Electric
Data pada tabel diatas merupakan data hasil pengukuran
(Peltier) Pada Pengukuran Daya Maksimum
rata-rata harian. Pada hari pertama dengan pemasangan 2 buah
Adapun data hasil pengukuran daya maksimum pada
pendingin terjadi peningkatan daya keluaran panel surya sebesar
penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2 sebagai berikut:
9,809%, pada hari kedua dengan pemasangan 3 buah pendingin
terjadi peningkatan daya sebesar 11,815%, untuk hari ketiga
dengan pemasangan 4 buah pendingin terjadi peningkatan daya
sebesar 13,041%, dan pada pengukuran terakhir dihari keempat
dengan pemasangan 5 buah pendingin terjadi peningkatan daya
keluaran sebesar 15,294%.
Daftar Pustaka

[1] Warsito, Adhi. 2013. Dipo PV Cooler, Penggunaan


Sistem Pendingin Temperatur Heatsink Fan Pada Panel
Surya (Photovoltaic) Sebagai Peningkatan Kerja Energi
Listrik Baru Terbarukan. Semarang: Universitas
Diponegoro.

[2] Masters, Gilbert M. 2004. Renewable and Efficient


Electric Power Systems. Stanford University, Copyright:
Gambar 3. Panel Surya Tanpa Pendingin John Wiley and Sons, Inc.

[3] Budi Santosa, Nurhadi. 2015. Mengenal Thermo-Elektric


Peltier.
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/m
enuutama/listrik-electro/1292-mengenal-thermo-electric-
peltier

[4] Priambada, Sandya. 2012. Pendingin Kabin Mobil


Berbasis Termoelektrik. Depok: Universitas Indonesia.

[5] Giovanni Petrone. Carlos Andrés Ramos-Paja. Giovanni


Spagnuolo. 2017. Photovoltaic Sources Modeling.
University of Salerno. Published: John Wiley & Sons Ltd.

[6] Bird, John. 2001. Electrical Circuit Theory and


Technology. London : Newnes

Gambar 4. Panel Surya Dengan Pendingin 2, 3, 4, dan 5 Buah

5. Kesimpulan
Pada pemasangan pendingin Thermo-Electric (Peltier)
dapat meningkatkan daya keluaran panel surya. Dari tabel diatas
dapat disimpulkan bahwa , semakin banyak jumlah pendingin
Thermo-Electric (Peltier) yang digunakan maka semakin besar
peningkatan daya keluaran panel surya baik pengukuran daya
maksimum panel surya maupun pada pengukuran dengan beban.
Peningkatan daya keluaran panel surya disebabkan oleh
temperatur permukaan panel surya yang dipasang pendingin
Thermo-Electric (Peltier) menjadi lebih rendah dibanding panel
surya tanpa pendingin.

Anda mungkin juga menyukai