Anda di halaman 1dari 19

Praktikum Mesin-Mesin Listrik

PRAKTIKUM II
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK, HUKUM FARADAY
DAN HUKUM LENZ

1. TUJUAN
 Menentukan konstanta hubung singkat: R1 dan X1
 Mengoperasikan Transformator Tainer TT179 dan Transformator Disectable
TT179

2. ALAT – ALAT YANG DIGUNAKAN


 Power Supply 189
 Transformator Tainer TT 179
 Transformator Dissectable TT179
 Kabel Penghubung

3. TEORI DASAR
Dengan pengukuran tegangan Vhs, arus Ihs, dan daya Phs, akan dapat dihitung
parameter :
Phs
Rek 
I hs 2
Vhs
Z ek   Rek  jX ek
I hs

X ek  Z ek2  Rek2

Rangkaian pengujian transformator hubung singkat yang disederhanakan


seperti diperlihatkan pada gambar berikut :

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
A W

V A

Short Circuit Test

Gambar 2.3.1Gambar 3.1. Rangkaian Pengujian Transformator Hubung Singkat


Rangkaian Pengujian Transformator Hubung Singkat
Yang Disederhanakan

yang Disederhanakan

Pengertian dari hubung singkat merupakan impedansi beban ZL diperkecil


menjadi nol, sehingga hanya impedansi Zek = Rek + jXekyang membatasi arus.
Karena harga Rek dan Xek ini relatif kecil, harus dijaga agar tegangan yang masuk
(Vhs) cukup kecil sehingga arus yang dihasilkan tidak melebihi arus nominal.
Harga I0 akan relatif kecil bila dibandingkan dengan arus nominal, sehingga pada
pengukuran ini dapat diabaikan.
rangkaian ekivalen dari percobaan hubung singkat diperlihatkan seperti pada
gambar 2 berikut ini, dengan mengabaikan rugi-rugi intinya.
2 2
 T1   T1 
  R2   X 2
 T2   T2 
2
 T1 
  R2
T
R1’ = R1 +  2 
2
 T1 
  X2
T
X1’ = X1 +  2 
Rangkaian ekivalen dapat digunakan untuk percobaan yang dianggap
ideal.Suatu trafo ideal tidak terdapat adanya rugi-rugi (losses) yaitu pada
belitannya tidak mempunyai tahanan ohmic sehingga tidak terdapat magnetik
bocor dan tidak ada I2.R serta rugi-rugi inti trafo ideal ini secara praktis tidak
memungkinkan dapat di realisasikan.

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik

T1 T2

T1 T2

Gambar 2.3.2. Rangkaian Ekivalen Percobaan Hubung Singkat


Gambar 2. Rangkaian Ekivalen Percobaan Hubung Singkat

Dengan R1 adalah elemen ressistansi total dengan membawa elemen


rangkaian sekundernya ke primer. Dan X1 adalah elemen reaktansi total dengan
membawa elemen reaktansi sekunder ke primer.
R1 dan X1diperoleh dengan cara sebagai berikut :
P1 = I12 R1
Maka
P1
R1= 2 … (1)
I1
Impedansi total :
V1
 R1 2  X 1 2
Z1 = I1 … (2)
Sehinga :

X1 =
Z1 2  R1 2 … (3)

Pengukuran Hubung Singkat


Hubung singkat berarti impedansi beban ZL diperkecil menjadi nol sehingga
hanya impedansi Zek = Rek + jXek yang membatasi arus. Karena harga Rek dan Xek
ini relatif kecil, harus dijaga agar tegangan masuk (Vh.s) cukup kecil sehingga arus
yang dihasilkan tidak melebihi arus nominal.

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
Hingga Io akan relative kecil bila dibandingkan dengan arus nominal,
sehingga pada pengukuran ini dapat diabaikan.
Pada pengukuran ini, yang dihubung singkat adalah kumparan yang
mempunyai tegangan rendah ( perhatikan gambar 3.1.3)
P X ek
Rek

V I sc A

Gambar 3.3
Gambar 2.3.3
Hasil pengukuran ini diperoleh :
Wsc
Req1 
I1sc 2
Vsc
Z ek 1   sc
I 1sc

Z eq1  R   X 
eq1
2
eq1
2

Wsc  Vsc  I 1sc  Cos sc


Dimana :
Req1 = hambatan ekivalen patokan primer
Xeq1 = reaktansi ekivalen patokan primer
Zeq1 = impedansi ekivalen patokan primer
Vsc = jatuh tegangan pada kumparan primer dan sekunder
Wsc = power cooper loos kumparan primer dan sekunder
Power cooper loos kumparan primer dan sekunder berturut – turut adalah :
(Pcu)1 = (I1)sc2R1
(Pcu)2 = (I2)sc2R2
Dengandemikian power cooper loos total adalah :
Wsc = Pcu = (Pcu)1 + (Pcu)2

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
= (I ) 1 sc
2
. R1 + (aI1sc) . R2
2

= (I1)sc2 . (R1 + a2 . R2)


Wsc = Pcu = (I1)sc2 . (Req)1
Wsc
Req1
(I1)sc2 =
Oleh karena (I2)sc = a (I1)sc, maka Wsc dapat juga ditulis :
Wsc = Pcu = I2sc2 (Req)2
Dengan tegangan primer tetap dan tegangan sekunder berubah – ubah,
persentase regulasi dapat juga dihitung :
% Regulasi = % Isc . Req1 . Cos θ ± % Isc .Xeq1 .Sin θ +
%.I sc . X eq1 .Cos  % I sc .Req1 .Sin  
2

200
Dimana :
Tanda (+) untuk power factor lagging
Tanda (–) untuk power factor laeding
Wsc
 100
% Isc .Req1 =
2 KVA Rated

Vsc
 100
V primer rated
% Isc.Zeq1 =

% Isc.Xeq1 =
%.I sc .Z eq1   %.I sc .Req1   100
2 2

Hal – hal yang perludiperhatikanpadapengukuranhubungsingkatadalah:


a. Tegangan yang diberikanpadakumparan primer (tegangantinggi) diambil  5%
daritegangannominalnya.
b. Arus hubung singkat sama dengan arus beban penuh kumparan primer dan
sekunder.
c. Power cooper loos akanterbaca 3% dari cooper loos trafo.
Catatan : total cooper loos = (I1)bp2 . Req1 = (I2)bp2 . Req2
Transformator atau trafo adalah bagian dari peralatan static (stasioner)
dengan menggunakan daya listrik pada suatu rangkaian yang di transformasikan
ke daya listrik pada rangkaian lain dengan frekuensi yang sama prinsip kerjanya
Lab. Mesin-mesin Listrik
Praktikum Mesin-Mesin Listrik
berdasarkan induksi bersama antara dua rangkaian yang dihubungkan secara fluksi
magnetik. Transformator pada prinsip induksi elektrimagnetik,
mentransformasikan tegangan dan arus bolak-balik (AC) antara dua belitan atau
lebih pada frekuensi yang sama besar .
Pada trafo terdiri dari lilitan induktif yang terpisah secara listrik tetapi
terhubung secara magnetik melalui lintasan magnetik pada induktansi rendah.
Dimana pada masing-masing lilitan mempunyai induktansi bersama yang tinggi
(M).Koefisien induktansi bersama antara dua lilitan didefisinikan sebagai weber-
lilitan pada satu lilitan disebabkanoleh arus sutu amper pada lilitan lainnya.
Elemen utama suatu trafo terdiri dari dua lilitan (belitan) yaitu lilitan sisi
primer sebagai input trafo dan lilitan sisi sekunder sabagai output trafo. Dimana
masing-masing sisi lilitan mempunyai induktansi bersama dan inti yang terdiri
dari lapisan-lapisan lempengan baja pada masing-masing sisi isolasi terhadap satu
sama lainnya.
Pada semua tipe trafo, inti terbuat dari lapisan-lapisan lempeng baja guna
mendapatkan kontinuitas lintasan magnetik dengan celah udara yang minimum.
Baja yang digunakan dengan kadungan silikon tinggi untuk mendapatkan
permeabilitas tinggi dan rugi-rugi (susut) yang rendah
Susut arus eddy dapat di minimisasi dngan cara membuat lapisan-lapisan
lempeng baja pada inti. Tebal lempengan lapisan baja pada inti bervariasi dari
0,35 mm untuk frekuensi 50 Hz hingga 0,50 mm untuk frekuensi 25 Hz.
Dua belitan dikatakan mempunyai induktansi bersama 1 Henry, jika arus
satu amper mengalir pada satu lilitan menghasilkan fluksi lingkupsebesar 1 wbr-
lilit pada lilitan lainnya.
Bila suatu lilitan dihubungkan ke sumber tegangan bolak-balik maka fluksi
magnetik timbul pada lapisan-lapisan inti yang melingkupi lilitan laiannya fluksi
ini akan menghasilkan ε.m.f induksi secara bersama-sama, sesuai dengan hukum
induksi elektromagnetik faraday.
Bila diantara kumparan primer diberi sumber tegangan bolak-balik akan
timbul fluks bolak-balik dan menghasilkan tegangan induksi primer yang
amplitudonya bergantung pada tegangan primer dan jumlah lilitannya.

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan
mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik kerangkaian listrik
yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi
electromagnetik. Transformator terdiri dari dua gulungan kawat yang terpisah satu
sama lain, yang dibelitkan pada inti yang sama.
Daya listrik dipisahkan dari kumparan primer ke kumparan sekunder
dengan perantara garis gaya magnet ( flux magnet ) yang dibangkitkan oleh aliran
listrik yang mengalir melalui kumparan sekunder.
Untuk dapat membangkitkan tegangan listrik pada kumparan sekunder,
flux magnet yang dibangkitkan oleh kumparan primer harus berubah – ubah.
Maka untuk memenuhi hal ini, aliran listrik yang mengalir melalui kumparan
primer haruslah aliran listrik bolak – balik.
Saat kumparan primer dihubungkan ke sumber listrik AC, pada kumparan
primer akan timbul gaya gerak magnet bersama yang juga bolak – balik. Adanya
flux magnet bersama ini, pada ujung-ujung kumparan sekunder timbul gaya gerak
listrik induksi sekunder yang mungkin sama, lebih tinggi, atau lebih rendah dari
gaya gerak listrik primer. Hal ini tergantung pada perbandingan transformasi
kumparan transformator tersebut.

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK, HUKUM FARADAY DAN HUKUM
LENZ

Induksi Medanelektromagnetik
Induksi Elektromagnetik adalah peristiwa timbulnya arus listrik akibat adanya
perubahan fluks magnetic. Fluks magnetic adalah banyaknya garis gaya magnet yang
menembus suatu bidang. Seorang ilmuwan dari Jerman yang bernama Michael
.Induksi elektromagnetik adalah gejala timbulnya arus listrik pada penghantar listrik
akibat dari adanya perubahan medan magnet di sekeliling penghantar. Konsep
induksi elektromagnetik didasarkan dari penemuan Michael Faraday dan Joseph
Henry pada 1831. Perubahan medan magnetik menghasilkan beda potensial yang
disebut gaya gerak listrik induksi dan arus listrik yang ditimbulkannya disebut arus
listrik induksi. Induksi elektromagnetik adalah peristiwa timbulnya arus listrik akibat
adanya perubahan fluks magnetic. Fluks magnetic adalah banyaknya garis gaya
magnet yang menembus suatu bidang. Seorang ilmuwan dari Jerman yang bernama
Michael Faraday memiliki gagasan bahwa medan magnet dapat menghasilkan arus
listrik. Pada tahun 1821 Michael Faraday membuktikan bahwa perubahan medan
magnet dapat menimbulkan arus listrik. Gaya gerak listrik induksi adalah timbulnya
gaya gerak listrik di dalam kumparan yang mencakup sejumlah fluks garis gaya
medan magnetik, bilamana banyaknya fluks garis gaya itu divariasi. Dengan kata
lain, akan timbul gaya gerak listrik di dalam kumparan apabila kumparan itu berada
di dalam medan magnetik yang kuat medannya berubah-ubah terhadap waktu.Secara
umum, induksi elektromagnetik adalah gejala timbulnya gaya gerak listrik di dalam
suatu kumparan atau konduktor bila terdapat perubahan fluks magnetik pada
konduktor tersebut atau bila konduktor bergerak relatif melintasi medan
magnetik.Ketika kutub utara magnet digerakkan memasuki kumparan, jarum
galvanometer menyimpang ke salah satu arah (misalnya ke kanan). Jarum
galvanometer segera kembali menunjuk ke nol (tidak menyimpang) ketika magnet
tersebut didiamkan sejenak di dalam kumparan. Ketika magnet batang dikeluarkan,
maka jarum galvanometer akan menyimpang dengan arah yang berlawanan
(misalnya ke kiri). Jarum galvanometer menyimpang disebabkan adanya arus yang

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
mengalir dalam kumparan. Arus listrik timbul karena pada ujung-ujung kumparan
timbul beda potensial ketika magnet batang digerakkan masuk atau keluar dari
kumparan. Beda potensial yang timbul ini disebut “Gaya Gerak Listrik Induksi (ggl
induksi)”. Ketika magnet batang digerakkan masuk, terjadi penambahan jumlah garis
gaya magnetik yang memotong kumparan (galvanometer menyimpang atau ada arus
yang mengalir). Ketika batang magnet diam sejenak maka jarum galvanometer
kembali ke nol (tidak ada arus yang mengalir). Ketika batang magnet dikeluarkan
terjadi pengurangan jumlah garis gaya magnetik yang memtong kumparan
(galvanometer menyimpang dengan arah berlawanan). Jadi, akibat perubahan jumlah
garis gaya magnetik yang memotong kumparan, maka pada kedua ujung kumparan
timbul beda potensial atau ggl induksi. Arus listrik yang disebabkan oleh perubahan
jumlah garis gaya magnetik yang memotong kumparan disebut arus induksi. Hukum
induksi Faraday menyatakan bahwa suatu rangkaian listrik memiliki gaya gerak
listrik induksi yang nilainya berbanding lurus dengan kecepatan perubahan fluks
magnetik yang dilingkupinya. Garis gaya magnet yang dilingkupi oleh luas daerah
tertentu dalam arah tegak lurus ditetapkan sebagai fluks magnet.Faraday menemukan
bahwa induksi sangat bergantung pada waktu, yaitu semakin cepat terjadinya
perubahan medan magnetik, ggl yang diinduksi semakin besar. Apabila ggl induksi
dihubungkan dengan suatu rangkaian tertutup dengan hambatan tertentu, maka
mengalirlah arus listrik. Arus ini dinamakan dengan arus induksi. Arus induksi dan
ggl induksi hanya ada selama perubahan fluks magnetik terjadi. Hukum Lenz
menjelaskan mengenai arus induksi, yang berarti bahwa hukum tersebut berlaku
hanya kepada rangkaian penghantar yang tertutup. Hukum ini dinyatakan oleh
Heinrich Friedrich Lenz (1804-1865), yang sebenarnya merupakan suatu bentuk
hukum kekekalan energi. Hukum Lenz menyatakan bahwa: “ggl induksi selalu
membangkitkan arus yang medan magnetnya berlawanan dengan asal perubahan
fluks”. Perubahan fluks akan menginduksi ggl yang menimbulkan arus di dalam
kumparan, dan arus induksi ini membangkitkan medan magnetnya sendiri. Penerapan
Hukum Lenz adalah pada arah arus induksi. Magnet diam sehingga tidak ada
perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh kumparan. Fluks magnetik utama
yang menembus kumparan dengan arah ke bawah akan bertambah pada saat kutub

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
utara magnet didekatkan kumparan. Arah induksi juga dapat diketahui dengan
menerapkan Hukum Lenz.[6]
Pengertian induksi elektromagnetik adalah fenomena adanya arus listrik yang
dihasilkan oleh tegangan (gaya gerak listrik) akibat dari perubahan medan magnet
pada penghantar listrik (kumparan). Peristiwa induksi elektroamgnetik pertama kali
ditemukan oleh Michael faraday pada tahun 1831 yang kemudian diteruskan oleh
james clerk maxwell dengan memunculkan teori secara matematis sebagai hukum
induksi faraday. Nilai induksi dapat dihitung menggunakan alat Bernama
galvanometer. Galvanometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur nilai
induksi elektromagnetik yang sudah diakui oleh dunia international. Jika terjadi
induksi, jarum dialat tersebut akan bergerak ke kanan atau kiri. Ini menunjukkan
bahwa induksi dan perubahannya merupakan besaran vector yaitu harus
mencantumkan arah. Fluks magnetic sebelum lanjut, anda perlu mengetahui fluks
magnet. Ini merupakan istilah untuk menggambarkan garis – garis yang
menghubungkan kedua kutub. Fluks juga identic dengan kekuatan magnet itu sendiri.
Kumparan dan aliran listrik selanjutnya , elektromagnetik terjadi pada kumparan
yang diberika arus listrik. Satu sisi dan lainnya saling berdekatan sehingga
menimbulkan gaya Tarik menarik. Prinsip dua listrik. Gaya ini mirip seperti magnet
bahkan memiliki karakter yang sama. Perubahan fluks dan arah. Induksi
elektromagnetik adalah perubahan fluks pada kumparan tersebut karena adanya
magnet batang yang digerakkan keluar masuk. Fluks berubah arah, satuan, dan
komposisi mengikuti pergerakan tersebut. Perubahan inilah yang akhirnya
menyebabkan gerak lalu menjadi energi yang nanti disalurkan Kembali sebagai
listrik.

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik

.
Gambar 2.3.4 Prinsip Induksi Elektromagnetik
Dalam penelitiannya mengenai peristiwa induksi elektromagnetik mengubah energi
menjadi energi listrik, Michael Faraday mengatur kabel konduktor sesuai pengaturan
yang bsia anda lihat pada contoh gambar rangkaian diatas. Peristiwa induksi
Elektromagnetik ini terjadi ketika sebuah konduktor ditempatkan dalam medan
magnet yang bergerak (Saat menggunakan sumber daya AC) atau ketika sebuah
konduktor terus menerus bergerak dalam medan magnet stasioner.[7]

Hukum Faraday
Hukum Faraday adalah konsep gaya gerak listrik pertama kali dikemukakan oleh
Michael Faraday, yang melakukan penelitian untuk menentukan factor yang
memengaruhi besarnya ggl yang diinduksi. Dia menemukan bahwa induksi sangat
bergantung pada waktu, yaitu semakin cepat terjadinya perubahan medan magnetic,
ggl yang diinduksi semakin besar. Di sisi lain, ggl tidak sebanding dengan laju
perubahan medan magnetic B, tetapi sebanding dengan laju perubahan fluks
magnetic. Bunyi hukum faraday tentang induksi adlaah gaya gerak listrik (ggl)
induksi yang timbul antara ujung – ujung suatu loop penghantar berbanding lurus
dengan laju perubahan fluks magnetic yang dilingkupi oleh loop penghantar tersebut.
Hukum Lenz berdasarkan hukum Faradaym telah kita ketahui bahwa perubahan
fluks magnetic akan menyebabkan timbulnya beda potensial antara ujung kumparan.
Apabila kedua ujung kumparan itu dihubungkan dengan suatu penghantar yang
memiliki hambatan tertentu akan mengalir arus yang disebut arus induksi dan beda
potensiial yang terjadi disebut ggl induksi. Arus induksi dan ggl induksi hanya ada

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
selama perubahan fluks magnetic terjadi. Faraday pada saat itu baru dapat
menghitung besarnya ggl induksi yang terjadi, tetapi belum nenetukan kemana arah
induksi yang timbul pada rangkaian/kumparan. Arah arus induksi yang terjadi baru
dapat dijelaskan oleh friederich Lenz pada tahun 1834 yang lebih dikenal dengan
hukum lenz. hukum Lenz menjelaskan mengenai arah arus induksi, dan hukum Lenz
tersebut berlaku hanya kepada rangkaian penghantar yang tertutup. Perubahan fluks
akan menginduksi ggl yang menimbulkan arus didalam kumparan, dan arus induksi
ini membangkitkan medan magnetnya sendiri. Bunyi Hukum Lenz adalah jika GGL
Induksi timbul pada suatu rangkaian, maka arah arus induksi yang dihasilkan
sedemikian rupa sehingga menimbulkan medan magnetic induksi yang menentang
perubahan medan magnetik (Arus induksi berusaha mempertahankan fluks magnetik
totalnya konstan). Untuk lebih memahami hukum lenz tentang arus induksi misal
sebuah magnet batang dilewatkan melalui lintasan yang berimpit dengan sumbu
cincin kawat. Perubahan fluks akan menginduksi GGL yang menimbulkan arus
didalam kumparan dan arus induksi ini membangkitkan medan magnetnya sendiri.

Gambar 2.3.5. Prinsip Hukum Lenz tentang Arah Arus Induksi

Untuk menentukan arah arus pada cincin, pertama – tama kita tinjau ketika magnet
batang mendekati cincin. Arah garis – garis gaya medan magnet yang dihasilkan oleh
magnet batang ditunjukkan seperti pada gambar.

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik

Gambar 2.3.6 Arah Garis – Garis Gaya Medan Magnet

Perubahan fluks magnet akan menimbulkan arus induksi pada cincin. Arus tersebut
muncul untuk melawan perubahan garis gaya.[8]

Hukum faraday, di mana perubahan medan magnet menghasilkan arus listrik.


Lalu ketika magnet batang digerakan lebih cepat dari sebelumnya, arus yang terlihat
di amperemeter naik, ini membuktikan bahwa kecepatan magnet batang berbanding
lurus dengan besar listrik yang ditimbulkan. Ini sesuai dengan apa yang dikatakan
faraday bahwa laju perubahan medan magnet mempengaruhi besar ggl induksi yang
dihasilkan. Hukum faraday yang menyatakan bahwa tegangan induksi memiliki
kesebandingan dengan kecepatan induksi, luas induksi dan besar medan magnet
maka dilakukan percobaan induksi elektromagnetik. Induksi elektromagnetik adalah
besar arus listrik yang ditimbulkan oleh perubahan medan magnet (fluks magnet).
Arus induksi adalah arus listrik yang dihasilkan induksi elektromagnetik dan gaya
gerak listrik induksi (ggl induksi) adalah tegangan yang dihasilkan oleh arus
induksi.Menurut hukum Lenz menjelaskan bahwa arus induksi yang dalam
kumparan menghasilkan medan magnet yang berlawanan arah dengan medan magnet
yang menghasilkan arus induksi tersebut. Hukum faraday menyatakan bahwa
tegangan induksi memiliki kesebandingan dengan kecepatan induksi, luas induksi
dan besar medan magnet maka dilakukan percobaan induksi elektromagnetik.

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
Percobaan ini membuktikan bahwa semakin besar variasi B (jumlah magnet), V
(kecepatan induksi) maka semakin besar pula ggl induksi yang dieroleh. Hal ini
sesuai dengan persamaan ε yaitu sebanding dengan B dan V. Melalui prinsip induksi
elektromagnetik lahirlah sebuah transformator, sebuah alat listrik yang dapat
memindahkan energy listrik dari satu rangkaian ke rangkaian lainnya. Apabila
jumlah lilitan primer lebih besar dari jumlah lilitan sekunder, tegangan yang
dihasilkan di lilitan sekunder lebih kecil daripada di lilitan primer, rangkaian ini
disebut step down. Berlaku sebaliknya apabila jumlah lilitan primer lebih sedikit
daripada jumlah lilitan sekunder, tegangan yang dihasilkan di lilitan sekunder lebih
besar daripada jumlah tegangan di lilitan primer, rangkaian tersebut disebut step up.
[9]
Hukum Lenz
Selain Hukum Faraday terdapat pula Hukun Lenz yang merupakan
alternatif untuk arah induksi atau GGL induksi. Arus induksi selalu
menimbulkan medan magnet induksi yang berlawanan dengan perubahan
medan magnit aslinya. Hukum Lenz berbunyi “Arus dan GGL Induksi timbul pada
suatu arah yang mencegah terjadinya perubahan fluks magnet netto yang melalui
kumparan”. Maka hukum Faraday dan hukum Lenz selalu berkaitan dengan
GGL Induksi Elektromagnetik. (Guntoro, 2013).Mikrokontroler dapat diartikan
sebagai sebua baigan atau dapat juga merupakan keseluruhan dari fungsi
komputer. Bagian-bagian ini yang kemudian dirangkai dalam sebuah chip
atau sering disebut sebagai mikrokomputer (Prastyo dan Yundra, 2018)
Mikrokontroler berbedaOdari mikroprosesor yang biasa digunakan pada sebuah
komputer, karena di dalam sebuah mikrokontroler telah berisiOkomponen
pendukung)sistem minimal mikroprosesor,)yaitu memori dan antarmuka I/O.
Mikrokontroler dibutuhkan untuk mempermudah pembacaan hasil dan efisiensi
alat. Berlandaskan elektronika terapan, maka penelitian ini ada banyak
pengembangan dalam pembuatan media. Salah satunya dengan penambahan
mikrokontroler.Arduino merupakan pengendali mikro singleboardyang memiliki
sifat open-source, yang diturunkan dari wiring platform. Alat ini didesain untuk
mempermudah penggunaan perangkat elektronik dalam berbagai bidang.

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
Penelitian ini menggunakan Arduino dari keluarga ATMega yang sifatnya
terbuka dan mudah dipahami untuk pembelajaran, serta sistem operasi yang
tidak rumit namun berdampak baik (Haryawan dan Salechan, 2017).
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa mikrokontroler
merupakan sebagian fungsi dari komputer yang dirangkai dan di dalamnya
berisi komponen pendukung sistem untuk mempermudah pembacaan suatu alat.
Hasil belajar merupakan suatu pengukuran terhadap pencapaian siswa dalam
memahami materi yang telah disampaikan oleh pendidik melalui proses
kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini akan fokus pada pengaruh kit GGL
induksi terhadap hasil belajar aspek kognitif. Peneliti menggunakan cara
untuk mendapat hasil dari pengukuran tersebut yaitu dengan mengadakan pretestdan
posttest. Di era millenial seperti saat ini pendidik tidak cukup hanya memberi
pengetahuan tentang materi secara garis besar atau menjadikan peserta didik
mengerti terhadap materi yang diajarkan secara instan, tetapi pendidik dituntut
untuk mempunyai kemampuan dan pengetahuan tentang media yang dapat
membantu kegiatan belajar mengajar secara efektif sesuai tujuan yang
diharapkan. Penyajian materi pembelajaran yang menarik dan mudah sangat
dibutuhkan untuk saat ini, khususnya untuk pemahaman teoritis yang
dianggap membosankan oleh para mahasiswa.[10]

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik

4. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Susun rangkaian seperti gambar.
2. Hidupkan switch PS 189.
3. Naikkan tegangan pasok PS 189 secara perlahan-lahan sampai tegangan
yang ditentukan.
4. Baca arus sisi primer, tegangan dan arus sisi sekunder. Catat hasilnya.

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik

Gambar 2.4. Rangkaian Percobaan Transformator Hubungan Singkat.

B. Rangkaian Short Circuit

Hub. Hub. V1 I1 V2
I2 (A) Rasio Rasio Resistor Reaktansi
Primer Sekunder (V) (A) (V)
Arus Tegangan (R1) (X ¿ ¿1)¿
AB DG
AB DE
AB FG
BC DG
BC DE
BC FG
AC DG
AC DE
AC FG

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
DAFTAR PUSTAKA
Tim Laboratorium Mesin-Mesin Listrik. 2022. Petunjuk Praktikum
Mesin-mesin Listrik. Indralaya : Universitas Sriwijaya.

[6] Fadli, “Pengertian Induksi Elektromagnetik: Konsep, Penerapan, dan Contoh


Soal,” 2014. https://www.gramedia.com/literasi/induksi-elektromagnetik/.

[7] Iskandar, “Penjelasan Peristiwa Induksi Elektromagnetik,” 2018, [Online].


Available: https://wikielektronika.com/induksi-elektromagnetik-adalah/4/.

[8] “Hukum Faraday dan Hukum Lenz pada GGL Induksi,” 2016, [Online].
Available: https://www.myrightspot.com/2016/11/hukum-faraday-dan-hukum-
lenz-pada-ggl.html.

[9] R. Amirah, “Laporan Pengamatan Jamur,” Academia.edu, no. 1, 2021.

[10] G. Sakti and M. R. S. Siregar, “Berdasarkan Hukum Lenz Dan Hukum Faraday
Sebagai Media Belajar Di Politeknik Penerbangan,” no. September, pp. 1–5,
2018.

Lab. Mesin-mesin Listrik

Anda mungkin juga menyukai